Selamat Datang

Metodologi Penelitian Lingkungan adalah blog yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Undana mempelajari metodologi penelitian. Untuk memperoleh dasar yang memadai dalam mempelajari Metodologi Penelitian, silahkan kunjungi blog Baru Belajar Meneliti yang dibuat untuk membantu mahasiswa Program Sarjana Fakultas Pertanian mempelajari metodologi penelitian. Silahkan kunjungi blog Ilmu Lingkungan untuk memastikan bahwa sebagai mahasiswa ilmu lingkungan, mempelajari metodologi penelitian perlu dikaitkan dengan permasalahan lingkungan. Blog ini menyajikan pokok bahasan sebagaimana ditunjukkan oleh digit pertama nomor materi dan materi sub-pokok bahasan sebagaimana ditunjukkan oleh digit kedua nomor materi. Mahasiswa wajib membaca seluruh materi dengan angka digit pertama yang sama untuk mempersiapkan diri mengikuti setiap kali perkuliahan. Silahkan klik halaman Daftar Isi untuk mengakses materi kuliah secara langsung.

Monday, February 27, 2017

3.2. Bagaimana Menemukan dan Membedakan Masalah Penelitian Lingkungan dari Masalah Penelitian dalam Bidang Lain?

Pada tulisan sebelumnya saya sudah menyampaikan bahwa penelitian dalam bidang lingkungan bersifat multi-disipliner (multi-disciplinary), antar-disipliner (inter-disciplinary), atau trans-disipliner (trans-disciplinary). Pada tulisan tersebut saya juga sudah menyampaikan pengertian multi-disipliner, antar-disipliner, dan trans-disipliner secara sepintas. Karakteristik tersebut menimbulkan konsekuensi terhadap rancangan penelitian berkaitan dengan bagaimana pendekatan sejumlah disiplin ilmu dikombinasikan satu sama lain. Tulisan ini saya sampaikan untuk lebih mengelaborasi kembali hal tersebut, selain juga membahas beberapa ciri lain yang dapat digunakan untuk membedakan penelitian dalam bidang lingkungan dengan penelitian dalam bidang ilmu lain.

Membaca Materi 3.2.
Penelitian multi-disipliner menggabungkan metode dari berbagai bidang ilmu, tiap-tiap metode digunakan secara tersendiri untuk menunjukkan mana yang memberikan hasil yang terbaik. Pada penelitian antar-disipliner, metode dari bidang ilmu yang berbeda dikombinasikan dan disintesis untuk menghasilkan suatu metode baru yang berbeda dari metode disiplin masing-masing. Penggabungan menjadi semakin mendalam pada penelitian trans-disipliner, bukan hanya metode yang digabungkan untuk menghasilkan satu metode baru, melainkan penggabungan dilakukan sampai pada tataran landasan filosofis dan epistemiologis. Penggabungan dalam berbagai tataran ini menimbulkan konsekuensi terhadap rancangan penelitian sebagaimana nanti akan dibahas dalam tulisan mengenai rancangan penelitian. Pada saat ini, yang perlu dipahami adalah bahwa karena ilmu lingkungan merupakan ilmu multi-, antar-, dan trans-disipliner maka penelitian dalam bidang lingkungan juga harus bisa mencerminkan ciri tersebut, selain juga perlu bisa membedakan penelitian dalam bidang ilmu lingkungan dari penelitian dalam bidang studi lingkungan. Namun meskipun merupakan penelitian multi-, antar-, atau trans-disipliner, masalah penelitian tidak boleh terlalu luas sehingga menjadi menyulitkan untuk diteliti. Silahkan baca tulisan Setting Priorities for Environmental Research is Daunting when the Questions are So Huge untuk memahami mengapa demikian.

Sekedar ilustrasi, ambil contoh penelitian mengenai kearifan lokal dalam perladangan tebas bakar di Timor Barat yang sudah saya jelaskan pada Materi 3.1. Ketika melakukan wawancara, narasumber akan bercerita panjang lebar mengenai cara membuka lahan, cara membakar, dan cara mencegah api menjalar ke luar lokasi. Mencegah api ke luar dari lokasi memang penting sebab bila tidak dilakukan maka api akan membinasakan kawasan hutan di luar lokasi yang dibuka. Untuk itu, masyarakat akan membuat sekat bakar yang dalam bahasa setempat disebut siko atau sako. Sampai di sini, penelitian yang dilakukan mungkin baru mengenai kearifan lokal dalam bidang antropologi. Untuk membuat penelitian tersebut menjadi penelitian dalam bidang lingkungan, selain melakukan wawancara mendalam (in-depth interviews), peneliti juga perlu melakukan pengamatan di lapangan. Peneliti perlu mengamati bagaimana tebangan pohon disiapkan sebelum dibakar, mengukur berapa ton biomassa kering dibakar per hektar, menentukan jenis tumbuhan yang menjadi bahan bakar utama, dan yang tidak kalah penting, mengukur lebar sekat bakar, memastikan kapan pembakaran dilakukan, dari sudut mana api mulai disulut dalam kaitan dengan arah angin, mengukur berapa kecepatan angin pada saat pembakaran dilakukan. Dan tentu saja, memastikan apakah sekat bakar benar-benar dapat mencegah api menjalar ke luar dari lokasi pembakaran. Kedengarannya sederhana, tetapi sejatinya tidak semudah itu, terutama bila bidang ilmu Anda ketika menyelesaikan program sarjana merupakan bidang ilmu yang kaitannya sangat jauh dengan ilmu lingkungan. Belum lagi kalau dosen pembimbing Anda bukan dosen yang menyelesaikan pendidikan magister atau doktor benar-benar dalam ilmu lingkungan, bukan hanya dalam bidang ilmu yang sekedar terkait dengan ilmu lingkungan.

Ciri penting lain penelitian dalam bidang ilmu lingkungan adalah topik penelitian yang harus berkaitan dengan isu lingkungan mutakhir, baik pada tataran internasional, nasional, dan lokal. Isu lingkungan mutakhir dapat diperoleh dengan melakukan penelusuran Internet dengan menggunakan kata kunci dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia. Wikipedia menyediakan List of environmental issues, List of environmental topics, dan List of sustainability topics, silahkan kunjungi untuk memperoleh informasi awal. Situs Global Issues menyediakan daftar isu lingkungan global Environmental Issues. Dalam laporannya UNEP FRONTIERS 2016 REPORT: Emerging Issues of Environmental Concern, UNEP menyampaikan daftar isu lingkungan yang paling mendesak untuk ditangani dewasa ini. Selebihnya, lakukan pencarian dengan mengetikkan topik pencarian 'most significant environmental issues'. Bagaimana dengan isu lingkungan pada tataran nasional? Wikipedia menyediakan tulisan mengenai Environmental issues in Indonesia yang antara lain menyoroti deforestasi dan polusi pertanian, pertambangan dan lingkungan, bencana lingkungan, dan isu lingkungan yang mendapat banyak perhatian. Isu lingkungan di Indonesia juga disediakan oleh situs Facts and Details dan The World Bank. Silahkan membuka halaman Pustaka Lingkungan khususnya untuk mengakses berbagai situs web/blog danjurnal ilmiah dalam bidang lingkungan. Dalam kaitan ini, lagi-lagi tidak mudah bila Anda kurang menguasai Bahasa Inggris.

Isu lingkungan mutakhir juga dapat diperoleh dari situs berita lingkungan. Silahkan kunjungi antara lain grist untuk memperoleh berita lingkungan yang dibuat menjadi mudah dimengerti, Vice untuk isu lingkungan yang tidak diberitakan oleh media arus utama, Orion Magazine untuk landasan filosofis mengenai hubungan manusia dengan alam, DotEarth untuk keseimbangan hubungan manusia dengan keterbatasan planet bumi, TreeHugger untuk berita pendek mengenai berbagai topik lingkungan, SEJ untuk memperluas cakupan berita mengenai lingkungan, dan Climate Central untuk informasi mengenai perubahan iklim dan dampak yang ditimbulkan. Anda dapat mengikuti situs berita tersebut melalui akun media sosial Anda masing-masing, sehingga dapat selalu menerima pembaruan berita (news update). Untuk berita mengenai isu lingkungan di Indonesia, situs berita lingkungan terkemuka Mongabay menyajikan tulisan menarik, How is Indonesian president Jokowi doing on environmental issues?, sebagai bagian dari seri tulisan Jokowi Commitments. Situs berita lingkungan global ini mempunyai website dalam bahasa Indonesia, Mongabay Indonesia bagi Anda yang kesulitan membaca berita dalam Bahasa Inggris. Kemampuan Bahasa Inggris, sekali lagi, akan sangat menentukan sejauh mana Anda dapat menentukan masalah penelitian yang benar-benar berkaitan dengan isu lingkungan mutakhir.

Bagaimana dengan isu lingkungan lokal, isu lingkungan Nusa Tenggara Timur misalnya? Untuk isu lingkungan lokal, memang belum ada media massa khusus. Namun jangan patah semangat, silahkan lakukan pencartian dengan  mengetikkan 'berita lingkungan nusa tenggara timur' atau mengetikkan topik tertentu sesuai dengan hasil pencarian pada tataran global dan nasional. Anda akan menemukan berita mengenai berbagai macam kerusakan lingkungan yang terjadi di NTT. Antara lain, tulisan berjudul Kerusakan Lingkungan NTT Dinilai Semakin Serius yang memberitakan Ahli Bidang DAS dari Universitas Nusa Cendana yang juga adalah Ketua Forum DAS NTT, Dr. Michael Riwu Kaho, mengatakan bahwa Provinsi NTT menghadapi masalah serius akibat kerusakan lingkungan setiap tahun karena " ... setiap tahun jumlah hutan yang rusak [karena kebakaran hutan dan lahan] mencapai 15 ribu hektare". Menurut Dr. Riwu Kaho, "hasil-hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kawasan hutan NTT mungkin tinggal tersisa lima sampai enam persen saja pada kurun 2040 sampai 2050". Mudah-mudahan Anda bisa memperoleh topik yang dapat Anda rumuskan menjadi masalah penelitian lingkungan dari berita ini. Anda perlu hati-hati dalam hal ini agar alih-alih merumuskan masalah penelitian lingkungan, Anda justru merumuskan masalah penelitian kehutanan.

Sebelumnya, dalam berita berjudul Ulasan Menarik Guru Besar Undana untuk Gubernur NTT yang Baru, guru besar FKIP yang mengajar pada Prodi Magister Ilmu Lingkungan Undana, Prof. Dr. I G.B. Arjana, mengajukan usulan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang baru terpilih ketika itu, agar "menghentikan tradisi membakar di ladang atau di kebun [maksudnya mungkin membakar hutan dan lahan untuk membuka ladang] yang pada akhirnya akan merusak lingkungan dan menghancurkan habitat makhluk hidup" sehingga menyebabkan "hilangnya keseimbangan ekosistem". Prof Arjana memberikan contoh, "ancaman hama belalang di Pulau Sumba dan sesekali muncul di Pulau Timor [mungkin maksudnya eksplosi belalang kembara]" yang menimbulkan "ancaman kurang pangan, merupakan bukti telah terjadi ecological backlash (bumerang ekologi)[bumerang ekologis?]". Mungkin ada yang tertarik meneliti apakah tradisi tradisi membakar hutan dan lahan tersebut memang bisa dihentikan hanya dengan cara melarang, mengingat upaya melarang sudah dilakukan sejak gubernur pertama tetapi ternyata sampai sekarang belum bisa dihentikan. Atau mungkin ada yang tertarik meneliti bagaimana cara menjadikan perladangan tebas bakar tersebut lebih bersahabat dengan lingkungan? Atau meneliti bagaimana kaitan antara perladangan tebas bakar dengan ledakan belalang kembara?

Isu lingkungan di NTT mungkin merupakan turunan dari isu lingkungan nasional, tetapi bisa juga merupakan isu khas NTT, mengingat kondisi lingkungan NTT yang unik sebagai lahan kering kepulauan yang berbeda dengan wilayah Indonesia lainnya yang lebih basah. Kekeringan, kebakaran lahan, akses terhadap sumberdaya alam, kemiskinan, dan degradasi lingkungan mungkin merupakan isu lingkungan yang penting di NTT. Silahkan ketikkan isu lingkungan tersebut di kotak pencarian Google untuk memperoleh berita sejauh mana isu tersebut penting, mengandung kebaruan, dan layak untuk diteliti untuk tesis magister ilmu lingkungan. Sekedar contoh, peternakan lepas dipuji begitu saja sebagai sumber pendapatan tunai yang akan memakmurkan masyarakat NTT, sejauh ini belum ada yang mempertanyakan, bagaimana dampaknya terhadap lingkungan. Misalnya, bagaimana eksternalitas yang ditimbulkan dalam kaitan dengan pohon yang harus ditebang untuk membuat pagar sepanjang berkilo-kilometer untuk mencegah ternak lepas merusak tanaman pertanian? Bagaimana eksternnalitas yang ditimbulkan dari pengambilan hijauan pakan dari kawasan hutan? Bagaimana dampak pergerakan ternak lepas terhadap erosi, pertumbuhan jenis-jenis tumbuhan lokal, dan penyebaran jenis-jenis tumbuhan invasif yang bijinya disebarkan melalui kotoran ternak atau menempel pada rambut ternak? Benarkah penggemukan ternak dengan cara mengikat selama beberapa bulan menguntungkan bila biaya mengambil pakan dihitung sebagai upah tenaga kerja? Topik ini akan menjadi topik penelitian ekonomi lingkungan yang menarik bagi yang mempunyai latar belakang pendidikan ekonomi.

Sumber masalah lingkungan yang saya sebutkan di atas mempunyai kekurangan dalam satu hal, tetapi sangat penting, yaitu metodologi. Bila Anda sudah menemukan satu isu lingkungan yang bagi Anda menarik untuk diteliti, pertanyaan berikutnya tentu saja adalah bagaimana cara menelitinya? Untuk menjawab pertanyaan sederhana tetapi jawabannya bisa sangat rumit ini, satu-satunya cara adalah membaca artikel jurnal ilmiah dalam bidang lingkungan. Benar, hanya dengan membaca artikel jurnal ilmiah dalam bidang lingkungan Anda bisa belajar bagaimana meneliti isu lingkungan tertentu. Dan lebih dari itu, dengan membaca jurnal ilmiah bidang lingkungan Anda bisa mengetahui ke mana arah penelitian dalam topik lingkungan tertentu sedang menuju saat ini. Hanya dengan membaca artikel dalam jurnal ilmiah bidang lingkungan Anda bisa memosisikan topik penelitian dalam jajaran penelitian terdepan dalam bidang lingkungan. Pun tidak kalah penting, dengan membaca artikel jurnal ilmiah bidang lingkungan Anda dapat sekaligus mempelajari bagaimana struktur tulisan artikel jurnal ilmiah sebagai persiapan kelak Anda harus membuat publikasi ilmiah.

Terdapat banyak sekali jurnal ilmiah ilmiah dalam bidang lingkungan, Anda dapat memperoleh daftar panjangnya dari Wikipedia. Saya menyediakan daftar jurnal ilmiah akses terbuka dalam bidang ilmu lingkungan dan metodologi penelitian sebagai bagian dari menu Pustaka Ilmu Lingkungan dan Pustaka Metodologi, silahkan klik nama jurnal ilmiah yang tersedia pada daftar tersebut. Setiap jurnal ilmiah menyediakan menu ruang lingkup (scope) untuk membatasi topik artikel yang dipublikasikannya, silahkan periksa ruang lingkup setiap jurnal ilmiah untuk mengetahuinya. Bila telah menemukan jurnal ilmiah dengan ruang lingkup yang mencakup masalah yang akan Anda teliti, lanjutkan dengan mengklik artikel jurnal dan kemudian baca bagian metode pada artikel tersebut untuk mengetahui metode yang digunakan untuk meneliti masalah penelitian yang sesuai dengan minat Anda. Hanya pada jurnal ilmiah Anda dapat memperoleh informasi mengenai metode penelitian sehingga artikel jurnal ilmiah merupakan pustaka yang diprioritaskan untuk dirujuk dalam penelitian.

Bila Anda sudah mempunyai pengalaman meneliti yang cukup, Anda juga dapat memperoleh masalah penelitian dari pengalaman, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman kolega penelitian lainnya. Anda juga bisa menemukan masalah penelitian dari membaca buku teks mengenai berbagai teori dalam bidang lingkungan. Pun Anda juga bisa memperoleh masalah penelitian dari membaca laporan penelitian dalam bidang lingkungan. Tetapi sekali lagi, cara ini memerlukan pengalaman agar dapat memanfaatkannya dengan baik. Bila Anda merasa belum cukup berpengalaman, silahkan gunakan cara yang lebih mudah sebagaimana telah saya uraikan di atas. Bila Anda mengikuti langkah-langkah tersebut, saya berharap Anda bisa terbantu menemukan masalah penelitian yang benar-benar merupakan masalah lingkungan, bukan masalah dalam bidang ilmu lain yang dipaksakan sebagai masalah penelitian dalam bidang lingkungan.

***
Kembali membaca Materi Sebelumnya
Lanjutkan membaca Materi Berikutnya

***
Hak cipta blog dan tulisan: I Wayan Mudita (2019)
Revisi pertama: 23 Februari 2019, revisi termutakhir: 6 Februari 2021

Creative Commons License

Untuk memahami tulisan singkat ini secara lebih tuntas, silahkan klik setiap tautan yang tersedia. Bila Anda adalah mahasiswa peserta kuliah Metodologi Penelitian Lingkungan PPs Undana semester genap 2019/2020, Anda wajib menyampaikan komentar sebagai tugas selambat-lambatnya pada 22 Februari 2020.

46 comments:

  1. menanggapi salah satu pernyataan diatas bahwa :
    "Ciri penting lain penelitian dalam bidang ilmu lingkungan adalah topik penelitian yang harus berkaitan dengan isu lingkungan mutakhir, baik pada tataran internasional, nasional, dan lokal."

    jika ada mahasiswa yang melakukan penelitian, tapi yang diteliti adalah masalah yang terjadi beberapa waktu lampau, apakah ini tidak dibenarkan? (terkait kalimat harus mutakhir/terbaru)
    contoh : meneliti tentang penyebab curah hujan tinggi pada tahun yang sudah lampau..

    mohon penjelasannya pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mutakhir dalam hal ini bukan berarti pada waktu terakhir dalam arti saat ini dan yang akan datang. Mutakhir dalam hal ini berarti isu lingkungan yang mendapat perhatian dari para pakar saat ini, baik yang terjadi pada waktu lalu, saat ini, maupun diprakirakan akan terjadi pada waktu yang akan datang. Jadi silahkan meneliti kejadian lingkungan pada masa lampau asalkan itu merupakan isu lingkungan mutakhir.

      Delete
  2. Selamat malam pak..
    Dari materi tsb diatas dapat kita ketahui bahwa Ciri penting penelitian dalam bidang ilmu lingkungan adalah topik penelitian yang harus berkaitan dengan isu lingkungan mutakhir, baik pada tataran internasional, nasional, dan lokal. Mohon penjelasan dari bpk, tentang ciri penting yang lain yang dapat digunakan untuk membedakan penelitian dalam bidang lingkungan dengan penelitian dalam bidang ilmu lain agar dapat memudahkan kami dalam memahami penelitian yang kami rencanakan sehingga dapat membantu kami menemukan masalah penelitian yang benar-benar merupakan masalah lingkungan, bukan masalah dalam bidang ilmu lain yang dipaksakan sebagai masalah penelitian dalam bidang lingkungan. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, saya prihatin selama ini banyak mahasiswa Prodi Magister Ilmu Lingkungan meneliti masalah yang bukan merupakan masalah lingkungan, melainkan meneliti masalah sesuai dengan bidang ilmu ketika kuliah program sarjana.

      Delete
  3. Malam Pak...
    Apakah ada cara atau aturan umum dalam perumusan masalah penelitian? Makasih pak....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penelitian merupakan proses kreatif sehingga tidak ada aturan umum yang berlaku sebagai resep. Namun demikian, mungkin langkah-langkah yang diberikan oleh Prof. Mike Kroelinger di http://www.public.asu.edu/~kroel/www500/The%20Research%20Problem.pdf bisa membantu. Silahkan akses, unduh, dan pelajari.

      Delete
  4. Terima kasih untuk materinya, rencana penelitian saya adalah analisis dampak pembangunan jalan perbatasan terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakat di wini kecamatan insana utara kabupaten TTU. Apakah penelitian saya termasuk masalah lingkungan atau masalah lainnya? Mohon penjelasan Bapak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf Ibu, masalah lingkungan yang Ibu akan teliti sebenarnya apa. Yang Ibu sampaikan adalah judul penelitian, bukan masalah penelitian. Dari judul yang Ibu sampaikan, sepertinya Ibu ingin menggabungkan masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan sekaligus sehingga sangat melebar. Minta tolong untuk memulai dengan memikirkan satu masalah lingkungan terlebih dahulu, baru kemudian pikirkan judulnya.

      Delete
  5. Selamat siang pak.. Bagaimana kalau saya ingin meneliti suatu bencana lingkungan misalnya banjir dan kekeringan lalu pendekatan penyelesaian bencana lingkungan tersebut menggunakan ilmu Teknik sipil. apakah ini tergolong dalam penelitian lingkungan pak. Mohon penjelasannya pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bergantung pada bagaimana masalah banjir akan dicarikan penyelesaiannya melalui penelitian. Misalnya, kalau dengan menata saluran air maka penelitian yang dilakukan bukan merupakan penelitian lingkungan. Tetapi kalau masalah yang diteliti adalah bagaimana mengorganisasikan masyarakat untuk bersama-sama mencari penyelesaiaan masalah maka bisa menjadi penelitian lingkungan sosial.

      Delete
  6. Selamat siang pak.... Apakah di jenjang S2 ini diperbolehkan menggunakan masalah penelitian yang sudah ada sebelumnya namun dilakukan pada tempat penelitian yang berbeda...?? terkait jika daerah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian memiliki masalah yang sama dengan masalah yang sudah pernah ada sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti kebaruan (novelty)-nya hanya dalam hal tempat? Kalau suatu daerah mempunyai masalah yang sudah pernah diteliti di daerah lain, lebih baik menyelesaikan masalah berdasarkan hasil penelitian di daerah lain dengan modifikasi sesuai dengan kondisi daerah.

      Delete
  7. Yth. Bapak/Ibu mahasiswa yang belum pernah menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan, MOHON dengan hormat untuk berkenan untuk menyampaikan supaya saya dapat memberikan nilai softskill. Jika Bapak/Ibu tidak menyampaikan maka dengan sangat terpaksa saya tidak bisa memberikan nilai.

    ReplyDelete
  8. siang pak...trima kasih atas materi yang telah dipublikasikn bgi kami
    ada yang penting yg perlu saya tnyakn, jika kita ingin untuk menggabungkn 2 disiplin ilmu sebagai referensi penelitian, sudah pasti metodenyapun merupakan gabungan dari keduan ilmu tadi atau bagaimna. mhn penjelasn, sesuai penjelsn bpak tentang kearifan lokal mengkandangkn tanamn bukan ternk, kebtulan sya orang timor (TTS), pada prinsipnya masyrkt tau bahwa membiarkn ternk berkeliaran itu merusak lingkungn, tpi setau saya dari dulu sudh ada pemishn mana yg daerh ternk mana yg daerah pertanian jdi klu skarg daerh ternk dijdikn daerh pertanian yah pertaniannya yg harus menglah, dan sebagian besar daerah peternkn itu blm memiliki status kepemilkn tanh yg jels. mungknkh kita bisa memeniti ttg kerusakn tingkt keruskn kedua daerh ini mna yg lebih rusk. dan jga kita sdikit singgung ttg kepmilikn lahn. mohn penjlsnnya

    ReplyDelete
  9. selamat pagi pak...
    terimakasih atas materi 2.2 bagaimana menemukan dan membedakan masalah lingkungan dari masalah penelitian di bidang lain...?
    Misalkan Penelitian tentang penutupan terumbukarang di suatu perairan apakah faktor-faktor fisik dan kimia dalam pertumbuhan terumbukarang ini bisa dikatan penelitian ilmu lingkungan...? mohon penjelasannya terimakasih.

    ReplyDelete
  10. Selamat pagi bapak. Bagaiamana kalau saya mengangkat masalah tentang : bagaiamana pengaruh struktur moluska bentik dan arboreal terhadap pencemaran lingkungan di kawasan hutan mangrove? Bisa tidak dalam ilmu lingkungan. Latar belakang S1 saya adalah pendidikan biologi. Mohon penjelasan bapak
    Terima kasih.

    ReplyDelete
  11. Selamat siang pak, terima kasih materi 3.2. Bagaimana Menemukan dan Membedakan Masalah Penelitian Lingkungan dari Masalah Penelitian dalam Bidang Lain sangat membantu dengan latar belakang basic pendidikan yang berbeda.
    Akan tetapi karena ilmu lingkungan itu lintas bidang apakah dalam interpretasi dari kalangan masyarakat juga dapat dipakai sebagai pustaka narasumber?

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut saya untuk bisa menemukan masalah penelitian maka harus banyak membaca referensi jurnal agar dapat mengkaji masalah penelitian terutama dibidang lingkungan dan untuk narasumber siapa saja bisa asalkan kita dapat mempertangungjawabkan informasi yang kita peroleh.

      Delete
    2. Benar kata resty untuk membuat penelitian kita harus bnyak mencari jurnal tentang lingkungan atau jurnal yg berkaitan tentang topik penelitian kita.
      Misalnya mau penelitian tentang SDA jadi kita harus bnyak mencari jurnal tentang SDA.

      Delete
    3. Kalau menurut saya untuk informasi dari interpetasi dri bidang lain, maka pendapat masyarakat hanya bisa dijadikan landasan pembahasan , tetapi untuk mengethui informasi yang pasti hrus melalui pendapat ahli dibidangnya mengenai lingkungan

      Delete
    4. Menurut saya untuk menemukan sumber masalah penelitian dapat dilakukan melalui penelitian terdahulu, pengamatan di lapangan, melalui kelompok belajar (diskusi, ceramah, kuliah), dosen para peneliti dan para ahli serta bibliografi (daftar kepustakaan).

      Delete
  12. Selamat Siang Bapak, setelah saya mempelajari materi Unsur Penelitian dan Sarana Ilmiah, pertanyaan yang mendasar ini adalah bagaimana cara menentukan unsur-unsur penelitian baik bagi mahasiswa Ilmu Lingkungan. Metode apa saja yang perlu diperhatikan dalam unsur-unsur terkait diatas. Jika sarana yang dilakukan tidak mendukung dalam penelitian, walaupun saat perencanaan penelitian sudah ditentukan. Bagaimana langkah selanjut jika sarana tersebut tidak mendukung? Serta bagaimana cara untuk membedah dan solusinya. Mohon petunjuk lebih lanjut bapak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Pa Ajhar untuk pertanyaannya :

      Bidang lingkungan bersifat multi-disipliner (multi-disciplinary), antar-disipliner (inter-disciplinary), atau trans-disipliner (trans-disciplinary). ilmu lingkungan merupakan ilmu multi-, antar-, dan trans-disipliner maka penelitian dalam bidang lingkungan juga harus bisa mencerminkan ciri tersebut, selain juga perlu bisa membedakan penelitian dalam bidang ilmu lingkungan dari penelitian dalam bidang studi lingkungan. Namun meskipun merupakan penelitian multi-, antar-, atau trans-disipliner, masalah penelitian tidak boleh terlalu luas sehingga menjadi menyulitkan untuk diteliti.
      Walaupun demikian, penelitian dalam bidang ilmu lingkungan harus memiliki materi yang berkaitan dengan disiplin ilmu lingkungan. Untuk dapat melakukan penelitian lingkungan dengan baik, peneliti perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai unsur penelitian. Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah ini adalah : konsep, preposisi, teori, variabel, hipotesa dan definisi operasional yang berkaitan dengan fenomena lingkungan. Penelitian ilmiah adalah suatu proses pembuktian hubungan secara sistematis. Karena itu hubungan antara unsur-unsur penelitian ilmiah ini juga dapat disajikan secara sistematis. Misalnya masalah konservasi dan daya dukung lingkungan.
      Konteks lingkungan atau ekologi harus dalam penelitian. Konsep lingkungan seperti konservasi dan daya dukung lingkungan, Maka preposisi sepertinya peranan konservasi terhadap daya dukung lingkungan. Teorinya misalnya konservasi vegetasi dan teori keseimbangan lingkungan. Lahirlah rumusan masalah umum seperti bagaimana peranan konservasi vegetasi terhadap keseimbangan dan daya dukung lingkungan.
      Terima Kasih Pa Ajhar



      Delete
  13. Selamat malam Pak, terima kasih atas penyajian materi 3.2. Bagaimana Menemukan dan Membedakan Masalah Penelitian Lingkungan dari Masalah Penelitian dalam Bidang Lain? ini. Saya akan mengajukan 2 pertanyaan yaitu :
    1. Apakah ada prinsip-prinsip khusus dalam menentukan masalah lingkungan dalam penelitian?
    2. Masalah lingkungan apa saja yang sesuai atau cocok untuk digunakan sebagai penelitian kualitatif multidisipiner dan penelitian kualitatif antardisipiner?
    Mohon penjelasannya Pak, terima kasih dan salam sehat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam ibu stevania,,mohon ijin menjawab Untuk prinsip khusus dalam menentukan masalah lingkungan,,menurut saya, penentuan masalah lingkungan dalam sebuah penelitian pada intinya kita melihat isu atau masalah yang hendak kita kaji,,apakah masalah tersebut sesuai dengan bidang ilmu,Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/ dikuasainya,,Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup,Apakah topik tersebut penting untuk diteliti ,Apakah topik tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji.sedangan masalah lingkungan yang cocok dengan penelitian kualitatif multidisipiner dan penelitian kualitatif antardisipiner, menurut saya hal ini kita lihat dari masalah yang yang hendak kita kaji,karena apakah maslah tersebut bisa dikaji dengan mengabungakan metode dari berbagai ilmu (multi-disipliner) atau tidak,dan apakah bisa dikaji dari bidnag ilmu yang berbeda dikombinasikan dan menghasilkan metode baru(antar-displin) .Terima kasih ibu,,salam sehat.

      Delete
  14. Selamat malam bapak..terima kasih atas penyajian materi yang sangat baik..mohon ijin bertnya bapak..ketika menemukan suatu masalah penelitian ..bagaimana kita bisa menganalisis masalah dari sudut pandang ilmu lingkungan agar bisa di kaji atau dijadikan suatu judul penelitian..Terima kasih pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pa Maxen untuk pertanyaannya :

      Sudut Pandang adalah salah satu metode yang dapat digunakan sebagai penulisan untuk menempatkan diri dari si penulis dengan memandang suatu fenomena dengan penelitian yang akan dilakukannya. Sudut pandang seringkali dipandang sebagai perpektif. Dalam penelitian lingkungan, perpektif dapat diterjemahkan dengan konsep dan konteks lingkungan. Artinya segala sesuatu yang diteliti dalam bidang lingkungan haruslah dilihat dalam konsep dan konteks lingkungan. Demikian juga dengan masalah. Fokus penelitian lingkungan adalah masalah lingkungan. Topik lingkungan harus dibangun dalam konsep lingkungan, dikontruksikan dengan lingkungan sehingga ditemukan masalah lingkungan. Bidang lingkungan bersifat multi-disipliner (multi-disciplinary), antar-disipliner (inter-disciplinary), atau trans-disipliner (trans-disciplinary). ilmu lingkungan merupakan ilmu multi-, antar-, dan trans-disipliner maka penelitian dalam bidang lingkungan juga harus bisa mencerminkan ciri tersebut, selain juga perlu bisa membedakan penelitian dalam bidang ilmu lingkungan dari penelitian dalam bidang studi lingkungan. Namun meskipun merupakan penelitian multi-, antar-, atau trans-disipliner, masalah penelitian tidak boleh terlalu luas sehingga menjadi menyulitkan untuk diteliti.
      Setiap mengawali suatu penelitian, maka seorang peneliti harusmampu mengidentifikasi sebuah Masalah Penelitian. Dalam hal inikekritisan peneliti menjadi modal utama dalam menemukansebuah masalah penelitian yang akan diteliti. Sumber-sumber masalahpenelitian dapat dimulai dengan ditemukannya kesenjangan antara hal yangdiinginkan dengan yang didapatkan di lapangan. Dalam kaitannya dengan penelitian lingkungan, unsure –unsur penelitian harus tetap menjadi bagian tema atau topic lingkungan.
      Judul penelitian adalah pembatasan masalah dari apa yang diteliti. Masalah lingkungan yang umum harus bisa dibatasi dengan pertanyaan masalah yang lebih detail. Beberapa masalah tersebut mendorong penulis untuk memberikan perhatikan khusus dalam peneltian yang disebut judul penelitian. Dengan kata lain judul dalam penelitian lingkungan adalah penyempitan dalam tema lingkungan yang dibatasi oleh masalah penelitian.
      Terima kasih Pa Maxen

      Delete
  15. Terima kasih Bapak untuk penyajian materi 3.2. Pertanyaan saya apakah indikator suatu variabel penelitian lingungan boleh diambil dari indikator variabel yang lain? Mohon penjelasannya Pak, terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Ibu Tessa, ijin menjawab pertanyaan. Menurut saya indikator suatu variabel penelitian lingkungan tidak boleh diambil dari indikator variabel yang lain karena tentu saja tidak mungkin menetapkan indikator suatu variabel yang sebenarnya merupakan indikator dari variabel yang lain. Demikian penjelasan saya, terima kasih.

      Delete
    2. Selamata Siang ibu Tessa. Tentu dalam penelitian indikator variabel yang lain bisa dipakai tetapi seperti antar bidang ilmu dan lintas bidang ilmu. yang terpenting ada kesamaan dalam indikator variabel yang menjadi lokus permasalahan yang kita angkat. Demikian sedikit tambahan dari saya, terima Kasih

      Delete
  16. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  17. Terima kasih Bapa untuk materi pada nomor. 3.2. Bagaimana Menemukan dan Membedakan Masalah Penelitian Lingkungan dari Masalah Penelitian dalam Bidang Lain?
    ilmu lingkungan merupakan ilmu multi-, antar-, dan trans-disipliner maka penelitian dalam bidang lingkungan juga harus bisa mencerminkan ciri tersebut, selain juga perlu bisa membedakan penelitian dalam bidang ilmu lingkungan dari penelitian dalam bidang studi lingkungan. Namun meskipun merupakan penelitian multi-, antar-, atau trans-disipliner, masalah penelitian tidak boleh terlalu luas sehingga menjadi menyulitkan untuk diteliti.
    Pertanyaannya :
    a. Bagaimana menempatkan kedudukan ilmu lingkungan dalam suatu metode penelitian terhadap suatu fenomena agar hasil penelitian merupakan benar-benar merupakan produk dari ilmu lingkungan?
    b. Bagaimana menjelaskan masalah lingkungan pada suatu wilayah tetapi belum pernah ditemukan adanya studi pendahuluan dari masalah tersebut dari peneliti sebelumnya?
    Terima kasih Bapak.

    ReplyDelete
    Replies

    1. Selamat malam pak petrus,,Terima kasih untuk pertanyaan yang sangat baik,,mohon ijin untuik menjawab pertanyaan yang telah disampaikan, menempatkan ilmu lingkungan dalam suatu metode penelitian terhadap suatu fenomena agar hasil penelitian merupakan benar-benar merupakan produk dari ilmu lingkungan,,menurut saya hal ini hal ini tergantung bagaimana cara pandnag kita terhadap lingkungan atau isu/permasalahan yang terjadi pada lingkungan.jika kita memandang hal tersebut membutuhkan perhatian yang serus maka kita harus menpatkan konsep lingkungan sebagai hal utama dalam penelitian,,sehingga produk atau hasil dari penelitian tersebut merupakan murni dari ilmu lingkungan….untuk pertanyaan selanjutanya,menurut saya untuk menjelaskan masalah lingkungan pada suatu wilayah tetapi belum pernah ditemukan studi pendahualuan yakni,,,hal yang pertama dilakukan adalah menganalisis apakah masalah tersebut merupakan masalh yang memiliki hungan dengan diligkungan atau tidak,,hal berikut yakni yang perlu dilakukan adalah kita perlu mehamahi tentang masalh-masalah/isu atau konfilk yang terjadi pada lingkungan itu sendri,,,untuk menjelaskanya kita mencari acuan atau materi-materi yang berhubungan dengan masalh tersebut meskipun bukan sebuah kajian berupa studi pendahuluan ,,dari materi-materi tersebut bisa mengantar kita untuk memahami dengan jelas masalah tersebut ,,sehingga kita mampu untuk mejelaskannya pada suatu wilayah,,terima kasih,,pak petrus

      Delete
  18. Menarik untuk membahas kalimat terakhir bapak dalam materi ini tentang saya berharap Anda bisa terbantu menemukan masalah penelitian yang benar-benar merupakan masalah lingkungan, bukan masalah dalam bidang ilmu lain yang dipaksakan sebagai masalah penelitian dalam bidang lingkungan. Lingkungan berkaitan erat dengan beberapa bidang ilmu termasuk basic S1 saya Kedokteran Hewan, karena kami memiliki motto "Kesehatan Hewan bagi Kesejahteraan Manusia dan Lingkungan" bagaimana menurut bapak apakah betul ilmu Kedokteran Hewan dapat di kaitkan dengan ilmu Lingkungan ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam pak Nur Asri Yuda ,terima kasih atas pertanyaan yang sangat menarik,,mohon ijin menjawab pak.. Ilmu kedokterang hewan sangat memiliki kaitan dengan ilmu lingkungan ,,hal ini jika dilihat dari aspek pengertian ilmu lingkungan jelas bahwa ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek biotic dan abiotik,,yang salah satunya termasuk hewan.dalam keberlangungan hidup dari hewan tentunya hewan juga menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan,, misalnya pola interaksi hewan,,sampai pada virus atau wabah yang di timbulkan oleh hewan itu sendri contohnya flu burung dan sebagainya. Dalam hal ini untuk menyelesaiakn persoalan ini maka profesi ilmu kedokteran hewan sangat dibutuhkan secara langsung dalam upaya mengananlisis penyebab virus tersebut.selai itu ilmu kedokteran juga memiliki peranan penting dalam pencegahan penyakit dan wabah dari hewan yang mencemari lingkunga, analisis kesehatan manusia dari bahaya konsumsi pangan asal hewan,perlingdugan kesehatan lingkungan dari dampak domestikasi hewan dan dampak dari setiap rantai proses produksinya,,,,Terima kasih pak..

      Delete
  19. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  20. Terima kasih Pak atas penyajian materi yang sangat lengkap dan dilengkapi dengan banyak link untuk sumber bacaan.

    Apakah tingkat pencemaran lingkungan yang rendah dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar akibat Pandemi COVID-19 dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian mengenai kualitas udara.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mencoba menjawab pertanyaan dari Pak Marlon di atas.
      Menurut saya bisa Pak asalkan memang dari hasil penelitian yang dilakukan secara scientific, bukan dari hasil pengamatan semata.

      Delete
  21. Penelitian dalam bidang ilmu lingkungan adalah penelitian yang harus berkaitan dengan isu lingkungan. Dari penjelasan materi di atas disebutkan bahwa ilmu lingkungan adalah ilmu yang bersifat multi-, antar-, dan trans-disipliner, dan dari literatur yang saya baca menyebutkan bahwa masalah lingkungan sering kali mencakup interaksi proses fisika, kimia, dan biologis. Pertanyaan saya, apakah nantinya penelitian thesis saya juga harus mencakup unsur-unsur interaksi proses fisika, kimia, dan biologis seperti itu ya Bapak ?
    Terimakasih.

    ReplyDelete
  22. Mohon bantuan Penjelasannya Bapak, Terkait topik penelitian yang harus berkaitan dengan isu lingkungan mutakhir,Jujur saya sangat tertarik dan ingin melakukan penelitian terkait Ficus, yang ingin saya tanyakan studi kasusnya harus meliputi berapa wilayah?lalu sebaiknya Berapa jumlah Jenis ficus yang harus diteliti?kemudian apakah bisa menghubungkan Presepsi masyarakat dan Mitigasi serta konservasi mata air..trimakasih bapak .salam sehat

    ReplyDelete
  23. Selamat Siang Bapak dan teman-teman.
    Dari materi di atas diketahui bahwa ciri penting lain penelitian dalam bidang ilmu lingkungan adalah topik penelitian yang harus berkaitan dengan isu lingkungan mutakhir, baik pada tataran internasional, nasional, dan lokal. Isu lingkungan mutakhir dapat diperoleh dengan melakukan penelusuran Internet dengan menggunakan kata kunci dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia. Peneliti pemula seringkali mengalami kesulitan dalam membatasi dan membedakan masalah yang menjadi persoalan lingkungan yang begitu kompleks. Bagaimana membuat pemilihan isu lingkungan yang benar dalam membuat batasan penelitian sesuai disiplin ilmu lingkungan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat siang Pak Lobo, ijin menjawab. Menurut saya batasan masalah adalah membatasi atau mempersempit ruang lingkup masalah yang telah teridentifikasi. Penelitian dalam lingkup lingkungan pastinya mengkaji masalah sesuai dengan isu lingkungan yang terjadi sehingga penelitian itu lebih bisa fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasannya tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevansi sehingga penelitian terkait isu lingkungan itu bisa lebih fokus untuk dilakukan dan pastinya juga memperhatikan cara menyajikan batasan masalah sesuai dengan apa yang akan diteliti. Sebagai contoh isu lingkungan seperti kebiasaan tebas bakar di NTT masih merupakan isu lingkungan pertanian, untuk lebih memfokuskan pada aspek ilmu lingkungan maka perlu dihubungkan denganisu lingkungan saat ini seperti tebas bakar dapat merusak lingkungan dan menurunkan kualitas suatu ekosistem di dalam lingkungan.
      Demikian penjelasan dari saya, terima kasih.

      Delete
  24. Selamat pgi bpk sesuai dengan materi yang saya pelajari tentng bagaimana menemukan dan membedakan masalah penelitian lingkungan dan bidang lainnya, saya mau minta pencerahan bpk?
    Latar belakang s1 sy adalah pertanian (Tekhnologi Hasil Pertanian) hubungannya dengan pangan tentunya, jika saya mengambil masalah penelitian tentang kekeringan air di Kota Kupang dan menetukan daerah penyangga sebagai lokasi penelitian yang hubungannya dengan das juga. Apakah sinkron penelitian ini dikatakan sebagai penelitian lingkungan antar disipliner atu multidisipliner. ? Mohon pencerahannya dan maaf jika ada kekeliruan pemahaman . Terimakasi sebelumnya

    ReplyDelete