Pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan apa itu tinjauan pustaka dan mengapa perlu membuat tinjauan pustaka. Juga sudah dijelaskan berbagai gaya perujukan pustaka dan perujukan pustaka dalam bidang ilmu tertentu dilakukan dengan menggunakan gaya perujukan pustaka tertentu. Selain mengikuti bidang ilmu, perujukan pustaka juga dilakukan dengan menggunakan gaya perujukan pustaka yang disepakati untuk digunakan pada institusi tertentu. Tulisan ini saya sampaikan sebagai lanjutan dari tulisan sebelumnya dan saya maksudkan untuk membantu Anda mempelajari cara mengumpulkan, mengelola, dan merujuk pustaka serta menyusun tinjauan pustaka dengan menggunakan gaya perujukan pustaka tertentu.
Pokok Bahasan 4: Materi Kuliah
Membaca Materi 4.2. Setelah menetapkan topik yang akan Anda teliti, yang harus segera Anda akukan adalah mengumpulkan pustaka mengenai topik tersebut. Dahulu, sebelum era teknologi informasi, untuk melakukan ini Anda harus mencari pustaka di perpustakaan dengan cara memilih dari katalog perpustakaan. Sekarang, pada era teknologi informasi, Anda ke perpustakaan mencari pustaka dengan menggunakan katalog perpustakaan terkomputerisasi atau mencari pustaka dari berbagai macam basis data akademik yang dilanggani oleh universitas tempat Anda kuliah. Bila universitas tempat Anda kuliah tidak berlangganan basis data akademik, Anda bisa melakukan pencarian dengan menggunakan basis data akademik gratis melalui koneksi Internet dari manapun Anda bisa melakukannya. Anda dapat memeriksa daftar panjang basis data akademik yang disediakan oleh Wikipedia untuk memilih mana yang merupakan basis data gratis dan mana yang berbayar. Sekedar untuk memulai, silahkan coba gunakan BASE, CiteULike, Google Scholar, Jurn, Library of Congres, Microsoft Academic Search, OAIster, ScienceOpen, SearchTeam, dan WorldWideScience. Jangan menunggu, silagkan coba sekarang dengan mengklik tautan yang tersedia untuk mengenal halaman muka setiap basis data.
Selain menggunakan basis data akademik, Anda juga bisa menggunakan mesin pencari (search engine) biasa untuk melakukan pencarian pustaka. Wikipedia menyediakan daftar panjang mesin pencari tersebut dan perbandingan berbagai mesin pencari untuk Anda pertimbangkan. Untuk menggunakan mesin pencari yang Anda pilih, Anda perlu terlebih dahulu memilih, mengunduh, dan kemudian memasang program peramban tertentu dengan mempertimbangkan daftar panjang dan perbandingan peramban yang disediakan oleh Wikipedia, misalnya Google Chrome atau Mozilla Firefox, dan kemudian mengatur program peramban untuk melakukan pencarian dengan menggunakan mesin pencari yang Anda pilih. Pencarian dengan menggunakan mesin pencari biasa cenderung memberikan hasil berupa pustaka dari berbagai sumber, termasuk dari sumber yang tidak jelas, sehingga sebelum digunakan harus dievaluasi secara sangat hati-hati. Selain dengan menggunakan basis data akademik dan dengan menggunakan mesin pencari, pencarian pustaka juga masih dapat dilakukan dengan memeriksa daftar pustaka dari pustaka yang sudah dikumpulkan, memeriksa repositori daring (online repository) berbagai institusi, melakukan pencarian pada perpustakaan digital daring (online digital library), dsb. Pada era teknologi seperti sekarang, bahkan pustaka berbayar pun dapat Anda peroleh gratis dengan menggunakan Sci-Hub.
Setelah mengetahui berbagai sumber pustaka sebagaimana saya sebutkan di atas, selanjutnya Anda menggunakan pencarian dengan mengetikkan kata kunci yang sesuai dengan topik penelitian Anda di dalam kotak pencarian. Sebelum melanjutkan silahkan terlebih dahulu baca panduan mengenai cara melakukan pencarian sebagaimana diberikan oleh Better Thesis dari halaman 1 sampai halaman 6. Perhatikan perbedaan cara melakukan pencarian antara dengan menggunakan basis data akademik dan dengan menggunakan mesin pencari. Anda dapat melakukan pencarian bebas dengan mengetikkan beberapa kata, pencarian perluasan dengan menyertakan karakter seperti * atau ? setelah kata yang diketikkan, atau pencarian sebagaimana adanya dengan mengetiikan istilah yang terdiri atas beberapa kata diapit dengan tanda kutip ("). Anda juga bisa melakukan pencarian dengan menggunakan operator Bolean AND (dan), OR (atau), NO (tidak) atau menggunakan kombinasi tanda kurung dan operator Bolean [misalnya ("climate change" OR disaster) AND forestry AND indonesia). Coba lakukan pencarian sekarang menggunakan mesin pencari dengan cara sebagaimana yang telah saya jelaskan, jangan selalu menunggu sampai menjelang menyusun proposal.
Setelah menemukan pustaka yang Anda cari dan membacanya secara sepintas, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi pustaka yang Anda telah temukan. Evaluasi Anda lakukan dengan memeriksa latar belakang penulis dan penelitiannya:
Selanjutnya, setelah Anda menemukan pustaka yang dapat dipercaya keilmiahannya, Anda perlu menganotasi, membuat riangkasan, dan mengkatalogisasi setiap pustaka yang Anda tetapkan sebagai pustaka yang dapat dipercaya keilmiahannya. Silahkan baca kembali tulisan sebelumnya untuk melakukan anotasi dan membuat ringkasan. Mengkatalogisasi pustaka merupakan proses untuk mencatat metadata pustaka, yaitu misalnya data mengenai nama penulis, tahun terbit, judul buku atau artikel jurnal ilmiah, nama, volume, dan edisi jurnal ilmiah, nama penerbit buku, dsb. Dahulu, sebelum era teknologi informasi dan komunikasi, Anda harus melakukan ini secara manual dengan cara menuliskan atau mengetikkan. Namun sekarang, pada era teknologi informasi dan komunikasi ini, bila Anda masih menggunakan cara manual seperti itu, berarti Anda lebih suka menyiksa diri daripada sedikit belajar menggunakan teknologi informasi untuk kemudian memperoleh kemudihan. Pada era teknologi informasi ini tersedia banyak program komputer untuk melakukan pengelolaan, perujukan, dan pendaftaran pustaka secara otomatis, termasuk untuk melakukan anotasi dan katalogisasi. Banyak di antara program aplikasi tersebut telah terintegrasi dengan program pengolah kata populer yang Anda gunakan untuk mengetik proposal penelitian atau tesis. Dengan sedikit bersusah-susah mempelajari, Anda akan diberikan banyak kemudahan nantinya dalam mencatat, memilih gaya perujukan, merujuk, dan membuat daftar pustaka secara otomatis. Sebaiknya pilih program yang gratis, menyediakan fasilitas penyimpanan dan berbagi pustaka secara daring dan gratis, multiflatform, menggunakan format file basis data kepustakaan yang dapat diimpor dan diekspor ke format lain, dapat menggunakan berbagai gaya perujukan, dan terintegrasi dengan program pengolah kata dan/atau program peramban yang Anda gunakan. Atas dasar kriteria tersebut saya merekomendasikan Zotero.
Anda menggunakan program aplikasi Zotero untuk merekam metadata pustaka dari setiap pustaka yang Anda kumpulkan melalui Internet dengan menggunakan Zotero Connector yang terintegrasi dengan program aplikasi peramban Chrome, Firefox, dan Safari (klik untuk mengunduh Zotero Connector sesuai dengan program aplikasi peramban yang terpasang di komputer). Metadata pustaka yang sudah Anda rekam dengan menggunakan Zotero Connector tersebut Anda simpan dan kelola dalam program aplikasi Zotero yang Anda pasang di komputer dengan sistem operasi Windows, macOS, Linux 32-bit, atau Linux 64-bit (klik untuk mengunduh sesuai dengan sistem operasi yang terpasang di komputer). Pada saat memasang program aplikasi Zotero di komputer, non-aktifkan program aplikasi Word sehingga dapat terpasang add-in Zotero yang Anda perlukan untuk memilih gaya perujukan pustaka, merujuk pustaka dalam tulisan (in-text citation), dan membuat daftar pustaka (reference list). Untuk mengelola pustaka, Anda melakukannya dengan mengklik kiri folder induk My Library untuk membuat folder New Collection dan mengklik kiri folder yang sudah Anda buat untuk membuat New Subcollection. Setiap akan merekam metadata pustaka dengan menggunakan Zotero Connector, pastikan terlebih dahulu sudah membuka folder yang sesuai untuk menyimpan metadata pustaka dengan topik tertentu. Untuk pustaka yang tidak tersedia secara daring, silahkan masukkan metadata pustakanya secara manual dengan mengklik ikon New Item. Anda dapat mempelajari cara menggunakan Zotero dengan mengklik menu Documentation pada situs Zotero dan kemudian mengklik tombol id untuk membaca panduan dalam Bahasa Indonesia.
Selain menggunakan basis data akademik, Anda juga bisa menggunakan mesin pencari (search engine) biasa untuk melakukan pencarian pustaka. Wikipedia menyediakan daftar panjang mesin pencari tersebut dan perbandingan berbagai mesin pencari untuk Anda pertimbangkan. Untuk menggunakan mesin pencari yang Anda pilih, Anda perlu terlebih dahulu memilih, mengunduh, dan kemudian memasang program peramban tertentu dengan mempertimbangkan daftar panjang dan perbandingan peramban yang disediakan oleh Wikipedia, misalnya Google Chrome atau Mozilla Firefox, dan kemudian mengatur program peramban untuk melakukan pencarian dengan menggunakan mesin pencari yang Anda pilih. Pencarian dengan menggunakan mesin pencari biasa cenderung memberikan hasil berupa pustaka dari berbagai sumber, termasuk dari sumber yang tidak jelas, sehingga sebelum digunakan harus dievaluasi secara sangat hati-hati. Selain dengan menggunakan basis data akademik dan dengan menggunakan mesin pencari, pencarian pustaka juga masih dapat dilakukan dengan memeriksa daftar pustaka dari pustaka yang sudah dikumpulkan, memeriksa repositori daring (online repository) berbagai institusi, melakukan pencarian pada perpustakaan digital daring (online digital library), dsb. Pada era teknologi seperti sekarang, bahkan pustaka berbayar pun dapat Anda peroleh gratis dengan menggunakan Sci-Hub.
Setelah mengetahui berbagai sumber pustaka sebagaimana saya sebutkan di atas, selanjutnya Anda menggunakan pencarian dengan mengetikkan kata kunci yang sesuai dengan topik penelitian Anda di dalam kotak pencarian. Sebelum melanjutkan silahkan terlebih dahulu baca panduan mengenai cara melakukan pencarian sebagaimana diberikan oleh Better Thesis dari halaman 1 sampai halaman 6. Perhatikan perbedaan cara melakukan pencarian antara dengan menggunakan basis data akademik dan dengan menggunakan mesin pencari. Anda dapat melakukan pencarian bebas dengan mengetikkan beberapa kata, pencarian perluasan dengan menyertakan karakter seperti * atau ? setelah kata yang diketikkan, atau pencarian sebagaimana adanya dengan mengetiikan istilah yang terdiri atas beberapa kata diapit dengan tanda kutip ("). Anda juga bisa melakukan pencarian dengan menggunakan operator Bolean AND (dan), OR (atau), NO (tidak) atau menggunakan kombinasi tanda kurung dan operator Bolean [misalnya ("climate change" OR disaster) AND forestry AND indonesia). Coba lakukan pencarian sekarang menggunakan mesin pencari dengan cara sebagaimana yang telah saya jelaskan, jangan selalu menunggu sampai menjelang menyusun proposal.
Setelah menemukan pustaka yang Anda cari dan membacanya secara sepintas, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi pustaka yang Anda telah temukan. Evaluasi Anda lakukan dengan memeriksa latar belakang penulis dan penelitiannya:
- Apakah penulis merupakan pakar di bidangnya?
- Apa latar belakang pendidikan dan lembaga afiliasi penulis?
- Siapa yang mendanai penelitian dan apakah pendanaannya kompetitif atau cara lain?
- Apakah tersedia alamat kontak penulis?
- Kapan buku atau artikel jurnal ilmiah diterbitkan?
- Kapan informasi dalam halaman web diperbarui?
- Apakah buku atau artikel jurnal ilmiah pernah dirujuk oleh pihak lain dan seberapa banyak dirujuk?
- Berapa nilai faktor dampak (impact factor) artikel jurnal ilmiah?
- Apakah jurnal ilmiah yang memuat artikel terindeks dan bila ya, terindeks pada indeks apa saja?
- Apakah buku atau artikel jurnal ilmiah pernah diulas oleh pihak lain?
Selanjutnya, setelah Anda menemukan pustaka yang dapat dipercaya keilmiahannya, Anda perlu menganotasi, membuat riangkasan, dan mengkatalogisasi setiap pustaka yang Anda tetapkan sebagai pustaka yang dapat dipercaya keilmiahannya. Silahkan baca kembali tulisan sebelumnya untuk melakukan anotasi dan membuat ringkasan. Mengkatalogisasi pustaka merupakan proses untuk mencatat metadata pustaka, yaitu misalnya data mengenai nama penulis, tahun terbit, judul buku atau artikel jurnal ilmiah, nama, volume, dan edisi jurnal ilmiah, nama penerbit buku, dsb. Dahulu, sebelum era teknologi informasi dan komunikasi, Anda harus melakukan ini secara manual dengan cara menuliskan atau mengetikkan. Namun sekarang, pada era teknologi informasi dan komunikasi ini, bila Anda masih menggunakan cara manual seperti itu, berarti Anda lebih suka menyiksa diri daripada sedikit belajar menggunakan teknologi informasi untuk kemudian memperoleh kemudihan. Pada era teknologi informasi ini tersedia banyak program komputer untuk melakukan pengelolaan, perujukan, dan pendaftaran pustaka secara otomatis, termasuk untuk melakukan anotasi dan katalogisasi. Banyak di antara program aplikasi tersebut telah terintegrasi dengan program pengolah kata populer yang Anda gunakan untuk mengetik proposal penelitian atau tesis. Dengan sedikit bersusah-susah mempelajari, Anda akan diberikan banyak kemudahan nantinya dalam mencatat, memilih gaya perujukan, merujuk, dan membuat daftar pustaka secara otomatis. Sebaiknya pilih program yang gratis, menyediakan fasilitas penyimpanan dan berbagi pustaka secara daring dan gratis, multiflatform, menggunakan format file basis data kepustakaan yang dapat diimpor dan diekspor ke format lain, dapat menggunakan berbagai gaya perujukan, dan terintegrasi dengan program pengolah kata dan/atau program peramban yang Anda gunakan. Atas dasar kriteria tersebut saya merekomendasikan Zotero.
Anda menggunakan program aplikasi Zotero untuk merekam metadata pustaka dari setiap pustaka yang Anda kumpulkan melalui Internet dengan menggunakan Zotero Connector yang terintegrasi dengan program aplikasi peramban Chrome, Firefox, dan Safari (klik untuk mengunduh Zotero Connector sesuai dengan program aplikasi peramban yang terpasang di komputer). Metadata pustaka yang sudah Anda rekam dengan menggunakan Zotero Connector tersebut Anda simpan dan kelola dalam program aplikasi Zotero yang Anda pasang di komputer dengan sistem operasi Windows, macOS, Linux 32-bit, atau Linux 64-bit (klik untuk mengunduh sesuai dengan sistem operasi yang terpasang di komputer). Pada saat memasang program aplikasi Zotero di komputer, non-aktifkan program aplikasi Word sehingga dapat terpasang add-in Zotero yang Anda perlukan untuk memilih gaya perujukan pustaka, merujuk pustaka dalam tulisan (in-text citation), dan membuat daftar pustaka (reference list). Untuk mengelola pustaka, Anda melakukannya dengan mengklik kiri folder induk My Library untuk membuat folder New Collection dan mengklik kiri folder yang sudah Anda buat untuk membuat New Subcollection. Setiap akan merekam metadata pustaka dengan menggunakan Zotero Connector, pastikan terlebih dahulu sudah membuka folder yang sesuai untuk menyimpan metadata pustaka dengan topik tertentu. Untuk pustaka yang tidak tersedia secara daring, silahkan masukkan metadata pustakanya secara manual dengan mengklik ikon New Item. Anda dapat mempelajari cara menggunakan Zotero dengan mengklik menu Documentation pada situs Zotero dan kemudian mengklik tombol id untuk membaca panduan dalam Bahasa Indonesia.
Setelah Anda mengumpulkan dan mengelola pustaka dengan menggunakan program aplikasi Zotero, selanjutnya Anda harus belajar merujuk pustaka dengan menggunakan gaya perujukan (referencing style) tertentu sebagaimana yang disebutkan dalam panduan penyusunan proposal penelitian atau panduan penulisan tesis yang berlaku di program studi. Pada dasarnya terdapat tiga sistem perujukan (referencing system), yaitu:
Ketika menulis proposal penelitian maupun tesis, seharusnya Anda dapat menemukan gaya perujukan pustaka yang harus diikuti dalam buku panduan. Universitas kelas dunia biasanya menyediakan buku panduan penulisan akademik yang harus diikuti dalam melakukan penulisan akademik di setiap program studinya, sebagaimana misalnya daftar yang disediakan oleh Bangor University. Namun bila Anda tidak menemukan panduan semacam itu di kampus Anda, silahkan sampaikan kepada ketua program studi untuk mengadakannya. Bila panduan belum ada, silahkan tanyakan kepada pembimbing untuk mengetahui gaya mana yang harus Anda gunakan. Ketika menyiapkan manuskrip (calon artikel) untuk publikasi, yang Anda harus lakmanuskrip akan Anda publikasikan. Selanjutnya silahkan lakukan penyesuaian untuk mengikuti gaya perujukan yang digunakan dalam jurnal ilmiah tersebut. Anda dapat melakukan perubahan untuk menyesuaikan dengan gaya perujukan pustaka yang digunakan oleh jurnal ilmiah setiap saat diperlukan mengklik tombol Set Document Preferences dan kemudian mengklik tombol Zotero Refresh. Program aplikasi Zotero akan secara otomatis menyesuaikan gaya perujukan pustaka di manuskrip dengan gaya perujukan pustaka yang ditetapkan oleh jurnal ilmiah.
***
Kembali ke Materi Sebelumnya
Lanjutkan ke Materi Berikutnya
***
Hak cipta: I Wayan Mudita (2019)
Revisi pertama: 3 Maret 2019. revisi menyeluruh termutakhir: 14 Februari 2021.
- Sistem Vancouver (Sistem Penulis-Nomor): pustaka dirujuk dengan menggunakan nomor yang diletakkan tanpa atau dalam tanda kurung, baik diketik sebagai superskrip maupun biasa, menyertakan atau tidak menyertakan catatan kaki, dan daftar pustaka disusun berdasarkan urutan dirujuk dalam teks (bukan berdasarkan urutan abjad nama penulis)
- Sistem Harvard (Sistem Penulis dalam Kurung): pustaka dirujuk dengan menggunakan nama penulis, diikuti dengan tahun, halaman, atau judul singkat pustaka, dan daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad nama penulis.
- Sistem Rujukan-Nama: pustaka dirujuk dengan menggunakan nomor urut yang diletakkan sebagai superskrip, menyertakan atau tidak menyertakan catatan kaki, dan daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad nama penulis.
Ketika menulis proposal penelitian maupun tesis, seharusnya Anda dapat menemukan gaya perujukan pustaka yang harus diikuti dalam buku panduan. Universitas kelas dunia biasanya menyediakan buku panduan penulisan akademik yang harus diikuti dalam melakukan penulisan akademik di setiap program studinya, sebagaimana misalnya daftar yang disediakan oleh Bangor University. Namun bila Anda tidak menemukan panduan semacam itu di kampus Anda, silahkan sampaikan kepada ketua program studi untuk mengadakannya. Bila panduan belum ada, silahkan tanyakan kepada pembimbing untuk mengetahui gaya mana yang harus Anda gunakan. Ketika menyiapkan manuskrip (calon artikel) untuk publikasi, yang Anda harus lakmanuskrip akan Anda publikasikan. Selanjutnya silahkan lakukan penyesuaian untuk mengikuti gaya perujukan yang digunakan dalam jurnal ilmiah tersebut. Anda dapat melakukan perubahan untuk menyesuaikan dengan gaya perujukan pustaka yang digunakan oleh jurnal ilmiah setiap saat diperlukan mengklik tombol Set Document Preferences dan kemudian mengklik tombol Zotero Refresh. Program aplikasi Zotero akan secara otomatis menyesuaikan gaya perujukan pustaka di manuskrip dengan gaya perujukan pustaka yang ditetapkan oleh jurnal ilmiah.
***
Kembali ke Materi Sebelumnya
Lanjutkan ke Materi Berikutnya
***
Hak cipta: I Wayan Mudita (2019)
Revisi pertama: 3 Maret 2019. revisi menyeluruh termutakhir: 14 Februari 2021.
Hak cipta tulisan ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
terima kasih untuk penjelasan terkait tinjauan pustaka di atas.
ReplyDeleteselama ini banyak usulan penelitian ataupun karya tulis menganggap tinjauan pustaka merupakan bagian yang tidak penting sehingga ditulis "asal ada" saja atau hanya untuk sekedar membuktikan bahwa penelitian (yang diusulkan) belum pernah dilakukan sebelumnya.
Pandangan bahwa tinjauan pustaka merupakan bagian yang tidak penting merupakan kesalahan fatal. Tinjauan pustaka, sebagaimana namanya, memuat tinjauan secara menyeluruh mengenai pustaka yang berkaitan dengan konsep dan metodologi yang akan digunakan dalam penelitian. Memandang bagian tinjauan pustaka sebagai tidak penting berarti membiarkan diri menggunakan konsep dan metode penelitian yang belum tentu sesuai dengan masalah penelitian atau bahkan yang sudag ketinggalan jaman atau yang tidak sesuai dengan bidang lingkungan. Bahkan tinjauan pustaka yang disusun dengan baik dapat diplublikasikan sebagai artikel tersendiri dalam jurnal ilmiah internasional. Mohon hal ini benar-benar menjadi perhatian.
Deleteterima kasih pak wayan atas pencerahanya ternyata dalam menulis daftar pustaka dari skripsi maupun thesis ini memiliki fungsi vital dalam menentukan apakah skripsi atau thesis kita orginal atau tidak.
DeleteSelamat pagi pak, dalam penulisan pustaka dalam BaB tinjauan pustaka ada penulisan pustaka di awal kalimat dan ada yg di akhir kalimat, apakah dalam penulisan pustaka di awal dan akhir kalimat ada perbedaan penulisan...? Jika ada, bagaimana cara kita membedakannya. Agar ketika sy ingin menulis pustaka dr peneliti yg terhadulu atau pakar yg sudah ada sy bisa tempatkan dgn baik dan benar pak. .
ReplyDeleteMaksudnya pencantuman pustaka sumber pada akhir kalimat dan pada awal atau tengah kalimat? Benar, ada perbedaan. Pencantuman pustaka pada akhir kalimat dimaksudkan untuk menyatakan bahwa isi kalimat diambil dari pustaka buku teks atau jurnal ilmiah yang disertakan sebagai rujukan tanpa tujuan untuk memberikan penegasan tertentu. Pencantuman pustaka pada akhir atau tenagh kalimat dimaksudkan untuk merujuk pustaka hasil penelitian atau pendapat (yang dipublikasikan melalui jurnal ilmiah) untuk menjalin argumentasi mengenai suatu topik. Misalnya: Menurut A, perladangan tebas bakar selalu merusak lingkungan. Namun demikian, hasil penelitian B, C, dan D menunjukkan tidak selalu demikian ... dst.
DeletePustaka yang dicantumkan dengan didahului kata 'menurut' atau diawali dengan nama author dan disertai dengan kata 'menyatakan' sedapat mungkin bersumber dari kesimpulan dari artikel jurnal ilmiah untuk memastikan bahwa yang dikutip benar-benar menurut atau menyatakan pendapat author. Bila mengutip dari buku teks, bisa saja pernyataan dalam buku teks tersebut mengutip dari artikel jurnal ilmiah yang ditulis oleh orang lain sehingga kata menurut atau menyatakan yang digunakan untuk mengutip buku teks menjadi kurang tepat.
DeleteBaik pak....terimakasih banyak pak..ini membantu sy dalam tulisan saya pak.
DeleteSelamat pagi bapak, ketika kita menemukan pustaka kita sebaiknya harus melakukan evaluasi terhadap pustaka tersebut melalui beberapa pertanyaan arahan seperti yang disampaikan dalam materi. pertanyaan saya bagaimana cara kita untuk mendapatkan informasi terkait pertanyaan berikut ini pak :
ReplyDelete1. Apakah buku atau artikel jurnal ilmiah pernah dirujuk oleh pihak lain dan seberapa banyak dirujuk?
2. Berapa nilai faktor dampak (impact factor) artikel jurnal ilmiah?
3. Apakah jurnal ilmiah yang memuat artikel terindeks dan bila ya, terindeks pada indeks apa saja?
4. Apakah buku atau artikel jurnal ilmiah pernah diulas oleh pihak lain?
Untuk pertanyaan 1-3, dapat dilihat pada statistik artikel yang disertakan oleh jurnal ilmiah jika jurnal ilmiah yang mempublikasikan artikel merupakan jurnal ilmiah bereputasi. Untuk pertanyaan 4, lakukan pencarian di Internet dengan mengetik judul buku diikuti review.
DeleteSelamat siang pak, terima kasih untuk materinya.
ReplyDeletePerujukan Pustaka dalam Ilmu Lingkungan sebaiknya menggunakan gaya American Psychological Association(APA Style).
Apa beda perujukan American Psychological Association(APA Style)dengan perujukan sistem Vancouver dan Council of Science Editor (CSE) ?
Terima ksih penjelasan bapak.
Gaya APA sangat mirip dengan Gaya Harvard. Untuk mengetahui perbedaan berbagai gaya perujukan pustaka, silahkan tulis artikel pendek yang disertai dengan pustaka yang dirujuk dengan Zotero. Kemudian sebelum membuat daftar pustaka secara otomatis, ubah gaya yang digunakan dengan memilih dari menu Zotero>>Document Preferences
DeleteBaik Pak. Terima kasih
DeleteSelamat malam pak, apakah ada perbedaan sistem perujukan daftar pustaka pada makalah, jurnal dan tesis? Apa ciri mendasar yang mebedakan antara penulisan pustaka dengan gaya APA style dan Harvard? Terimakasih
ReplyDeleteSelamat pagi pak,
ReplyDeleteApakah boleh artikel (koran) surat kabar dosen-dosen dirujukan sebagai daftar pustaka dalam proposal penelitian ? kalau boleh cara penulisannya bagaimana pak ? Terimakasih
Pagi pak..
ReplyDeleteMembaca materi bpk, yang mau saya tanyakan :
1. Jika suatu karya/tulisan ilmiah banyak rujukannya, dimanakah letak
keasliannya?
2. Jika suatu tulisan skripsi/tesis/disertasi dapat ditulis ulang untuk jurnal, apakah nama dosen pembimbingnya dapat dicantumkan dalam penulis kedua/penulis bersama? mengingat tidak ada skripsi/tesis/disertasi yang ‘terjadi’ tanpa dosen pembimbing.
Mohon pencerahannya pak..makasih
Selamat malam pak....yang ingin saya tanyakan berkaitan dengan materi yang telah bapak berikan...yaitu Bagaimana dengan penelitian yang baru atau yang belum pernah diteliti oleh orang lain yang dimana untuk memperoleh referensi pun sangat sulit. Apakah proses evaluasi pustaka harus tetap dilakukan peneliti mengingat sangat sedikitnya referensi mengenai penelitian tersebut...? terima kasih pak...mohon penjelasannya.
ReplyDeleteMet sore pak....
ReplyDeleteBagaimana cara mengkaji teori agar mampu menjelaskan variabel yang diteliti? Mohon penjelasannya pak.
Terima kasih...
mlm bapk kami sangat senang dengan mengumpul, mengolah dan menulis tesis yang dibantu dengan program aplikasi pengelolaan pustaka, tetapi sejauh ini kami belum mampu mengoperasikannya jika berkenan pada kuliah lurring (offline), kami dipandu untuk mencoba aplikasi daftar panjang mesin pencari pustaka. makasi
ReplyDeleteSelamat siang pak..
ReplyDeleteDalam membuat pustaka serta gaya pustaka yang menggunakan aplikasi apakah bisa juga dimasukkan juga dengan sumber materi dari narasumber dalam pendekatan konstruktif dari peneliti?
Apa yang membedakan antara penulisan pustaka dengan Harvard?
ReplyDeleteTerima kasih pak
Sebenanrnya menurut saya aplikasi hanya membantu dalam mempermudah pengumpulan pustaka dan menjadi daftar otomatis, tetapi pedoman pustaka dapat dipakai dalam topik penelitian
ReplyDeleteMaterinya sangat membantu, Pak.
ReplyDeleteSaya mengajukan pertanyaan terkait
kapan kita perlu menggunakan rujukan, dan seberapa banyak kita dibatasi dalam perumusan logika sendiri. lalu, Apakah
Kita diperbolehkan untuk mempublikasikan data yang telah didigitalkan dari gambar yang diterbitkan sebelumnya ? Terimakasih, Pak.
Selamat malam Pak Marlon, Ijin menjawab. Menurut saya :
Delete1. Rujukan pustaka digunakan pada saat menyiapkan, membuat dan menyusun sebuah proposal penelitian agar dalam menentukan masalah dan kerangka berfikir menjadi dasar argumentasi dalam melakukan penelitian dan menguatkan penelitian yang dilakukan. Suatu rujukan atau kutipan-kutipan yang dijadikan sumber dalam mendukung penulisan suatu naskah dan rujukan dalam tulisan ilmiah dimaksud disusun dalam sebuah daftar yang diletakkan pada posisi halaman terakhir suatu naskah atau tulisan, dan lazim disusun secara sitematis berdasarkan alfabetis.
2. Saya rasa tidak ada batasan dalam perumusan logika sendiri. Karena logika memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan pengetahuan serta pengkajian-pengkajian pengetahuan tertentu. Sebagai sebuah ilmu pengetahuan ia menjadi dasar yang menentukan pemikiran agar lurus, tepat dan sehat. Sebab fungsi logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang ditepati. Logika merupakan ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berfikir valid menurut aturan yang berlaku. Ini dikarenakan, penalaran ilmiah menghendaki pembuktian kebenaran secara terpadu. Antara kebenaran rasional dan factual ataupun deduktif dan induktif yang keduanya menggunakan hipotesa sebagai jembatan penghubungnya. Baik deduktif dan induktif bukan tanpa cacat, karenanya perlu sebuah identifikasi lebih jauh, guna mencapai suatu metode penalaran ilmiah yang mengamini pembuktian terpadu, antara rasional dan kebenaran factual dengan tetap memperhatikan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
Terima kasih atas penyajian materi ini yang sangat memperkaya pengetahuan saya dalam membuat dan menyusun tesis sesuai kaidah penulisan yang baik dan benar. Pada penjelasan diatas tertulis “Selain mengikuti bidang ilmu, perujukan pustaka juga dilakukan dengan menggunakan gaya perujukan pustaka yang disepakati untuk digunakan pada institusi tertentu”. Yang ingin saya tanyakan :
ReplyDelete1. Apakah ada standar khusus dalam perujukan pustaka sebagai panduan dalam menyusun skripsi atau tesis di Program Pascasarjana Undana kupang?
2. Bagaimana cara penulisan rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit tanpa Penulis dan tanpa Lembaga?
Mohon penjelasannya Pak, terima kasih.
Selamat Malam ibu Stevani. Mungkin hemat saya, terkait dengan pertanyaan ibu diatas sangat relavan pada sebuah sistim penulisan tesis, dimana rujukan sebuah penulisan tesis bagi calon megister harus dibuat sistimatika standar baku menjadi contoh dan itu sebagai bentuk atau wajah penulisan tesis bagi program megister undana. Sehingga dokumen penulisan masuk dalam poin2 inti dalam sistimmatikan penulisan. Mungkin itu tambahan dari saya, terima kasih
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSelamat Malam bapak, setelah membaca materi diatas, ada beberapa cara dalam tininjauan pustaka dalam penulisan tesis, beberapa faktor yang paling mendasar untuk mempermudah dalam penyusanan pustaka menggunakan beberapa cara alternative lain, salah satu yakni aplikasi zutero, guna menjamin keabasan antara google crom dengan sistim aplikasi ini lain. Sebab, beberapa sumber data melalui google crom keabasahan belum bisa menjamin 100%. Maka pertanyaan saya :
ReplyDelete1.Apakah aplikasi zutero ini sudah terjamin keabsahannya dengan skala pembanding yang lain, salah satu sumber data melalui sitim pencarian yang lain.
2.Apakah sumber dari Jurnal yang lain bisa masuk dalam sistim aplikasi zutero?
Mohon penjelasan sedikit untuk dua pertanyaan yang saya sampaikan diatas, terima kasih sebelumnya Pak.
selamat malam pak Ajhar Jowe,,aplikasi Zotero menjamin keabsahan datan namun dalam melakukan pencarian untuk dijadikan sebagai rujukan tentunya harus melalui mesin pencari yang terpercaya misalnya Goole Scholar.untuk pertanyaan kedua Jurnal atau pustaka lain bisa dilakukan atau dimasukan kedalam aplikasi zotero,yakni bisa secara manual atau secara otomatis..Terima kasih pak
Deleteselamat malam pak,,mohon ijin bertanya apakah ada syarat-syarat dalam memilih pustaka yang berasal dari jurnal untuk dirujuk dalam suatu penyataan yang mendukung penulisan keabsahan teori tersebut.Terima kasih, mohon penjelasan pak.
ReplyDeleteSelamat Malam pa Maxen
DeleteBanyak jenis jurnal yang bisa Anda dapatkan, baik melalui internet, maupun hardfile di berbagai perpustakaan. Namun, perlu diketahui tidak semuanya terakreditasi. Untuk itu, perlu diperhatikan mengenai syarat jurnal ilmiah yang baik agar layak dijadikan literatur. Seperti:
1. Judul dan Isi Memiliki Tingkat Signifikansi Tinggi
Hal terpenting yang harus Anda perhatikan ketika menetapkan jurnal sebagai bahan refrensi adalah, antara tema, judul dan isi memiliki keterkaitan signifikan. Sebab, ketiganya menjadi komponen utama dalam acuan penulisan.
2. Jurnal Memiliki Rigour yang Kuat
Sebuah jurnal akan memiliki jumlah pembaca serta penggunaan yang tinggi apabila, pertanyaan riset yang diajukan dengan metodologi saling berkaitan. Tidak jarang literatur jenis ini sering kali lemah dalam bidang metode penelitiannya.
3. Memiliki Topik Penelitian yang Menarik
Sebelum menulis sebuah penelitian, pastikan memilih berbagai jurnal yang memiliki topik menarik. Mengapa demikian? Sebab kehadirannya akan sangat mempengaruhi kualitas tulisan Anda nantinya. Hal ini dikarenakan rujukan-rujukan juga menjadi bagian utama.
4. Pilih Jurnal dengan Penggunaan Tata Bahasa yang Baik
Terkadang meskipun sebuah jurnal telah lolos dipublikasikan, tidak jarang ditemui penggunaan tata bahasanya kurang sepadan. Agar kualitas tulisan Anda layak dijadikan refrensi di kemudian hari, perhatikan dengan betul mengenai bagian ini.
5. Jurnal yang Baik Adalah Telah Terakreditasi
Selain memperhatikan syarat jurnal yang baik di atas, cara sederhana agar Anda mendapatkan kriteria sesuai kebutuhan, yakni perhatikan akreditasinya. Paling tidak gunakan refrensi dengan grade A atau B. Ini dibutuhkan untuk menjaga keabsahan tulisan.
6. Memiliki International Standart Serial Number
Tidak cukup dengan memperhatikan tingkat akreditasi saja, melainkan lihat di pojok kanan atas, apakah terdapat ISSN atau tidak. Pastikan jurnal telah memiliki International Standart Serial Number, sebab menjadi identitas bahwa telah berhasil lolos seleksi badan refrensi di dunia.
7. Mentaati Etika Publikasi Pada Halaman Website
Bentuk mentaati etika ini adalah penulis atau peneliti mengukuti aturan penerbitan. Yakni paling tidak 2 kali rilis dalam satu tahun. Dimana terhitung mundur dari tanggal dan bulan ketika mengajukan untuk akreditasi.
8. Jurnal Ilmiah Memiliki Isi Sesuai dengan Namanya
Jurnal bukanlah suatu bacaan yang terbilang terlalu serius, melainkan karena memiliki sebutan ilmiah. Maka dari itu, isi dan kandungan di dalamnya harus terdapat berbagai data serta informasi. Dengannya kemudian dikomparasikan dengan suatu ilmu lainnya.
Terima kasih Pak Maxen
Terima kasih atas materinya bapak, dalam materi dijelaskan tentang "Pada dasarnya terdapat tiga sistem perujukan (referencing system)" dari ketiga sistem tersebut, manakah sistem yang baik untuk digunakan ?
ReplyDeleteMohon ijin mencoba menjawab pertanyaan Pak Yudha.
DeleteMenurut saya dari ke-tiga sistem perujukan (referencing system) yang disebutkan pada materi di atas tidak ada penilaian yang mana lebih baik daripada yang lainnya, hal ini karena pemakaian dari ke-tiga sistem perujukan ini tergantung dari instansi yang menjadi induk karya tulis menginginkan/menggunakan model yang mana dari ke-tiga sistem perujukan tersebut.
Selamat Sore pak.. terkait dengan materi yang dijelaskan diatas saya ingin bertanya ... bagaimana cara merujuk dan menulis daftar rujukan pada penulisan karya ilmiah yang bereputasi? mohon penjelasan pak... Terima kasih.
ReplyDeleteTerima kasih Ibu Tresia
DeleteAda beberapa langkah dalam memilih sumber atau tinjauan pustaka yang bereputasi :
1. Pahami standar akademik.
2. Cari tahu reputasi akademis sang penulis informasi
3.Fokuskan pada sumber-sumber akademisi yang sudah melalui peer-review, atau penelaahan sejawat.
4 Tetaplah waspada pada seluruh situs internet. Apabila Anda menggunakan sumber daring lainnya selain dari basis data akademik, Anda harus waspada karena siapa pun dapat menerbitkan pikiran mereka di internet sekarang ini, terlepas dari apa isi dari pendapat tersebut.
5. Hindari materi yang diterbitkan sendiri. Apabila seorang penulis tak bisa meyakinkan sebuah penerbitan untuk menampung gagasan mereka, besar kemungkinannya penyebabnya adalah karena gagasan mereka tidak begitu bermakna. Jangan pernah mengutip seorang penulis yang menerbitkan karya mereka sendiri.
6.Bedakan buku-buku akademis dengan nonakademis.
7. Hindari menggunakan buku teks selain untuk memberikan informasi latar belakang.
8. Pertimbangkan juga cap waktu dari sebuah sumber.
9. Gunakanlah sumber-sumber dan metode yang tidak bisa diterima dalam cara yang bisa diterima.
Pada tataran teknis perlu diperhatikan beberapa hal berikut :
1. Nilailah profesionalisme dari suatu produksi.
2. Teliti para penulisnya
3. Periksa tanggal penerbitan.
4. Periksa penerbitnya.
5.Evaluasi sumber dari sumber itu
Terima kasih Ibu.
Selamat Malam Bapak dan Teman.
ReplyDeleteTeknologi digital telah membantu kita untuk mengakses buku dan jurnal sebagai literasi dalam penelitian. Ketelitian dan kedisiplinan menggunakan tinjaun pustaka sangat penting bagi peneliti agar benar-benar tepat sesuai dengan materi penelitian. Beberapa aplikasi telah membantu kita untuk mengakses sumber buku atau jurnal.
Pertanyaan saya :
1. Bagaimana membuat kutipan langsung dalam bahasa asing, apakah diharuskan membuat terjemahan langsung atau hanya boleh membuat deskripsinya saja.
2. Bagaimana membuat catatan kaki dalam penulisan ilmiah terkait sumber teori atau tinjauan pustaka?
Terima kasih Bapak.
Selamat malam Pak Petrus, Ijin menjawab pertanyaan 1. ketika kita mengutip dari sumber yang berbahasa asing, hendaknya diterjemahkan. Aturan penulisan sumber kutipan dari bahasa asing mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Delete1. Seluruh teks terjemahan ditulis setelah teks asli yang berbahasa asing.
2. Posisi dan jarak tikan sama teks terjemahan mengikuti teks aslinya.
3. Sebelum teks terjemahan, diberikan kata penanda seperti “yang berarti” atau “yang diartikan”.
Pertanyaan nomr 2 : Pada dasarnya catatan kaki dan daftar pustaka dalam menulis buku sama saja dari sisi referensinya, namun ada sedikit bedanya cara penulisan dan penekanannya, dalam referensi catatan kaki, selalu mencantumkan nomor halaman dan tidak dalam daftar pustaka. Dan dalam menulis buku, penekanan catatan kaki dengan membuat tanda nomor di tulisan dan referensi penjelasannya di halaman yang sama, sedangkan daftar pustaka atau bibliografi semua sumber referensi diletakkan diakhir bab atau diakhir tulisan. Terima kasih.
Selamat malam Pak Petrus Pulang, Ijin menjawab pertanyaan nomor 1.
ReplyDeleteKetika mengutip sumber dari bahasa yang berbeda dari bahasa yang digunakan, kita memiliki pilihan untuk menyajikan terjemahan kutipan sendiri (tanpa bahasa asing) ataupun dalam naskah asli bahasa asing terjemahannya. Keduanya dapat diterima. Kedua bahasa dapat disajikan dengan maksud untuk ingin menarik perhatian tentang bagaimana sesuatu dikatakan dalam bahasa asing (misalnya, jika melakukan analisis linguistik atau studi kualitatif), terutama jika menguasai beberapa bahasa. Jika tidak, hanya menyajikan terjemahannya saja. Jika ingin menyajikan kutipan dalam bahasa asing dan terjemahannya, posisikan kutipan bahasa asing berada dalam tanda kutip jika kurang dari 40 kata, dan di blok kutipan tanpa tanda kutip jika melebihi 40 kata. Setelah kutipan berbahasa asing, letakkan terjemahan bahasa Inggris dari kutipan tersebut dalam tanda kurung siku. Kemudian tambahkan kutipan pada kutipan tersebut.
Terima kasih.
Selamat malam bapak, Terimakasih atas Referensi Materi 4.2. Bagaimana Memilih dan Mengelola Pustaka serta Memilih Gaya Perujukan Pustaka? ini sangat bermanfaat dalam menambah wawasan saya, Mohon Ijin bertanya : (1).berapa rujukan indeks yang dibutuhkan dalam jurnal ilmiah (memuat artikel terindeks) untuk memastikan bahwa pustaka yang di kumpulkan merupakan pustaka yang dapat dipercaya keilmiahannya (scientific merit).(2).Mohon bantuan informasi terkait panduan dalam penyusunan tesis di Program Pascasarjana Undana kupang yang pernah bapak sampaikan di awal prkuliahan (misalnya buku atau linknya untuk bisa kami akses) trimaksih banyak bapak.Salam hormat
ReplyDeletePada materi di atas disebutkan bahwa salah satu cara untuk mengevaluasi pustaka yang ditemukan adalah menggunakan indikator yang dinamakan nilai faktor dampak (impact factor). Mohon ijin bertanya, bagaimana kita dapat mengetahui nilai faktor dampak (impact factor) dari pustaka/jurnal yang ditemukan tersebut ?
ReplyDeleteTerimakasih.
Selamat malam pak Fransiscus, izin menjawab, Impact Factor (IF) dari jurnal akademis adalah ukuran yang mencerminkan jumlah rata-rata tahunan dari kutipan Artikel terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal itu. Hal ini sering digunakan sebagai proxy untuk kepentingan relatif dari jurnal dalam bidangnya; jurnal dengan IF yang lebih tinggi sering dianggap lebih penting daripada jurnal dengan yang lebih rendah. IF dirancang oleh Eugene Garfield, pendiri Institute for Scientific Information. faktor dampak dihitung tahunan mulai dari tahun 1975 untuk Ulasan jurnal-jurnal yang tercantum dalam Journal Citation Reports dari Thomson reteurs. sayangnya jika ingin melihat IF untuk seluruh jurnal Thomson menyediakan program berbayar khusus yang dinamakan InCite, bisa melihat dan menganalisis jurnal yang telah memiliki impact factor termasuk nilainya.
DeleteSelamat malam, terima kasih Pak untuk Materi 4.2 Bagaimana Memilih dan Mengelola Pustaka serta Memilih Gaya Perujukan Pustaka?
ReplyDeleteDari materi ini beberapa hal yang dapat saya pahami adalah salah satu aktivitas yang akan banyak dilakukan oleh seorang mahasiswa adalah membuat tulisan dalam bentuk paper, reaction paper, atau final paper. Ini adalah kegiatan utama sebagai seorang akademisi dan calon akademisi yaitu membuat suatu karya ilmiah. Dalam proses itu, tulisan perlu merujuk sumber yang jelas dan menjelaskan argumen dengan referensi yang mumpuni. Karenanya sebagai mahasiswa melakukan sitasi atau merujuk kepada sumber yang terpercaya adalah satu kemampuan yang penting. Salah satunya menggunakan Zotero sebagai citation manager. Zotero adalah aplikasi gratis untuk pengelolaan referensi yang diproduksi oleh George Mason University. Zotero bisa terintegrasi dengan web browser, aplikasi office untuk melakukan sitasi, footnote atau membuat bibliografi.
Secara sederhana ada beberapa kegunaan utama dari Zotero, seperti di bawah ini:
Mengambil dan mengelola berbagai sumber dari berbagai media (jurnal, web, buku, paper, dokumen, video, blog) dalam satu tempat.
1. Membantu mengelola daftar bibliografi untuk riset yang sedang dijalankan.
2. Membantu membuat sitasi atau rujukan dengan berbagai pilihan gaya penulisan seperti APA, MLA, AMA dll.
3. Membantu membuat daftar bibiliografi
Selamat malam Pak, Pada penulisan Pustaka apa perbedaan yang mendasar dalam penulisan pustaka dengan gaya APA style dan Harvard. Terima kasih.
ReplyDeletePerbedaan yang mendasar pada penomoran atau diurutkan berdasarkan abjad penulis. Trims
Delete