Istilah penelitian begitu sering kita dengar, tetapi sebenarnya penelitian itu apa? Apa bedanya dengan riset dan studi? Apa pula bedanya dengan penyelidikan dan penyidikan yang sering digunakan di kalangan penegak hukum? Lalu apa pula itu metode dan metodologi? Semua ini perlu kita pahami terlebih dahulu dengan lugas sebagai dasar mempelajari metodologi penelitian. Selain itu kita juga perlu terlebih dahulu memahami mengapa kita memerlukan penelitian, metode, dan metodologi. Tulisan singkat ini saya sampaikan untuk mengantarkan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih tuntas, silahkan klik tautan yang disertakan dan pelajari meteri pada tautan tersebut.
Pokok Bahasan 1.
Wawasan Penelitian Lingkungan
1.1. Materi Kuliah
Materi Kuliah 1.1.1.
Bila Anda mengetikan "what is research" untuk bertanya kepada Google, Anda akan mendapat ratusan jawaban mengenai penelitian itu sebenarnya apa. Salah satu jawaban yang diperoleh adalah "Research is an organized and systematic way of finding answers to questions". Jawaban lain yang juga cukup sederhana adalah:
Research is a systematic investigation designed to extend the knowledge of what is already known ...[by] asking a question that has not been asked before, taking the necessary steps to discover the answer, and then presenting the knowledge acquired to a larger audience ... [with an] overall goal ... to produce new knowledge.
Dengan kata lain, penelitian merupakan upaya sistematik dan terorganisasi yang dilakukan untuk memajukan pengetahuan mengenai sesuatu dengan mengajukan pertanyaan yang belum pernah ditanyakan sebelumnya dan mempublikasikan jawaban yang diperoleh guna menghasilkan pengetahuan baru.
Lalu apa beda penelitian dengan penyelidikan dan penyidikan? Penyelidikan merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data, sedangkan penyidikan merupakan kegiatan menganalisis data yang telah dikumpulkan. Dengan demikian, penyelidikan dan penyidikan merupakan bagian dari keseluruhan proses penelitian yang masih perlu dilengkapi untuk menjadi sebuah penelitian yang utuh. Bagaimana dengan riset? Riset merupakan pengindonesian langsung dari kata research dalam Bahasa Inggris yang terjemahan sebenarnya adalah penelitian. Kata 'research' dalam Bahasa Inggris berasal dari Bahasa Perancis 'recherche' yang berarti 'pergi mencari'. Jadi, riset adalah istilah yang lebih disukai oleh orang-orang yang suka meminjam istilah asing daripada menggunakan istilah yang sudah ada dalam Bahasa Indonesia. Istilah studi juga demikian, dipinjam dari kata Bahasa Inggris 'study' yang berarti (1) "the devotion of time and attention to acquiring knowledge on an academic subject, especially by means of books" dan (2) "a detailed investigation and analysis of a subject or situation". Dengan kata lain, penelitian mencakup studi, tetapi tidak semua studi adalah penelitian.
Penelitian juga didefinisikan sebagai penyelidikan secara sistematis untuk memaparkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan suatu fenomena yang benar-benar terjadi. Definisi penelitian ini lebih menjawab pertanyaan mengapa diperlukan penelitian daripada menjawab penelitian itu sebenarnya apa. Merujuk kepada definisi ini, sebagaimana juga diuraikan oleh Walliman (2011) dalam bukunya Research Methods: The Basic (silahkan unduh gratis), penelitian diperlukan untuk:
Pada saat merencanakan penelitian, Anda setidak-tidaknya sudah harus bisa menentukan, penelitian yang Anda akan laksanakan termasuk penelitian dengan kategori tujuan yang mana. Hal ini perlu Anda lakukan karena kategori tujuan penelitian tersebut menentukan bagaimana penelitian yang sedang Anda rencanakan tersebut harus dirancang. Selain itu, Anda tidak boleh terperangkap dalam anggapan keliru bahwa penelitian pada jenjang magister harus menguji hipotesis. Anda perlu melakukan pengujian hipotesis bila penelitian yang Anda lakukan tergolong dalam kategori penelitian eksplanatori dengan menggunakan data kuantitatif (penelitian kuantitatif, baca tulisan 1.3).
Penelitian perlu dilakukan karena berbagai alasan. Bagi Anda sebagai mahasiswa program magister di Indonesia, Anda diwajibkan melakukan penelitian untuk menyusun tesis sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan karena sistem pendidikan di Indonesia memang mengharuskan demikian. Di luar negeri, tidak semua pendidikan program magister wajib melakukan penelitian dan menyusun tesis sebagaimana di Indonesia. Dosen wajib melakukan penelitian sebagai bagian dari kewajiban melaksanakan tridharma perguruan tinggi yang terdiri atas melakukan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Tetapi di luar itu, penelitian diperlukan karena setidak-tidaknya enam alasan sebagai berikut:
***
Lanjutkan membaca Materi 1.1.2.
***
Hak Cipta: I Wayan Mudita
Revisi pertama: 20 Februari 2019, revisi termutakhir: 29 Januari 2020.
- Memaparkan (to describe), menerangkan karakteristik yang relevan mengenai suatu fenomena yang memungkinkan fenomena tersebut dapat dibedakan dari fenomena lainnya. Penelitian yang dilaksanakan untuk memaparkan suatu fenomena disebut penelitian eksploratori (exploratory research). Ke dalam memaparkan termasuk mengkategorikan (to categorize), yaitu menentukan kriteria dan memasukkan fenomena ke dalam kategori tertentu berdasarkan atas kriteria yang telah ditetapkan.
- Menjelaskan (to explain), membuat agar suatu fenomena menjadi dapat dimengerti mengapa terjadi dan apa konsekuensinya. Untuk memberikan penjelaskan tersebut diperlukan pengujian hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat atau perangkaian sejumlah fakta lain ke dalam hubungan tertentu dalam bangunan sebuah teori. Penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan suatu fenomena dikenal sebagai penelitian eksplanatori (explanatory research). Menjelaskan dapat dilakukan dengan membandingkan (to compare), menentukan hubungan (to corelate, to regress), atau membangun teori (theory building). Membandingkan dilakukan dengan menentukan karakteristik dua fenomena atau lebih untuk dibandingkan satu sama lain, menghubungkan dilakukan dengan menentukan karakteristik dua fenomena atau lebih sebagai dasar untuk menentukan ada atau tidak ada hubungan antar fenomena, sedangkan membangun teori dilakukan dengan memberikan penjelasan utuh terhadap suatu fenomena berdasarkan atas perbandingan dan/atau hubungan antar komponen fenomena.
- Mengevaluasi (to evaluate), menentukan sejauh mana suatu tindakan yang telah dilakukan untuk mengubah suatu fenomena memberikan hasil sesuai dengan yang direncanakan. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengevaluasi suatu tindakan yang diperlukan untuk mengubah suatu fenomena dikenal sebagai penelitian evaluasi (evaluation research).
- Memprediksi (to predict), membuat pernyataan mengenai apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang atau akan menjadi sebagai konsekuensi dari sesuatu fenomena yang ada pada saat ini. Penelitian yang dimaksudkan untuk melakukan prediksi mengenai suatu fenomena dikenal sebagai penelitian prediktif.
- Mengendalikan (to control), menentukan perilaku suatu fenomena, melakukan perubahan yang diinginkan, mengawasi berlangsung perubahan yang dilakukan, dengan memperhitungkan faktor luar yang dapat mempengaruhi sehingga perubahan yang terjadi sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengendalikan suatu fenomena dikenal sebagai penelitian pengendalian.
- Melakukan perubahan pada masyarakat (to promote community changes), mendorong masyarakat melakukan perubahan terhadap keadaan sekarang menjadi keadaan yang lebih baik
- Menyadarkan, memprovokasi, atau menggoncang (to evoke, provoke, or unsettle), membangunkan kesadaran baru masyarakat akan permasalahan yang dihadapi dan mendorong masyarakat untuk bergerak mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
Pada saat merencanakan penelitian, Anda setidak-tidaknya sudah harus bisa menentukan, penelitian yang Anda akan laksanakan termasuk penelitian dengan kategori tujuan yang mana. Hal ini perlu Anda lakukan karena kategori tujuan penelitian tersebut menentukan bagaimana penelitian yang sedang Anda rencanakan tersebut harus dirancang. Selain itu, Anda tidak boleh terperangkap dalam anggapan keliru bahwa penelitian pada jenjang magister harus menguji hipotesis. Anda perlu melakukan pengujian hipotesis bila penelitian yang Anda lakukan tergolong dalam kategori penelitian eksplanatori dengan menggunakan data kuantitatif (penelitian kuantitatif, baca tulisan 1.3).
Penelitian perlu dilakukan karena berbagai alasan. Bagi Anda sebagai mahasiswa program magister di Indonesia, Anda diwajibkan melakukan penelitian untuk menyusun tesis sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan karena sistem pendidikan di Indonesia memang mengharuskan demikian. Di luar negeri, tidak semua pendidikan program magister wajib melakukan penelitian dan menyusun tesis sebagaimana di Indonesia. Dosen wajib melakukan penelitian sebagai bagian dari kewajiban melaksanakan tridharma perguruan tinggi yang terdiri atas melakukan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Tetapi di luar itu, penelitian diperlukan karena setidak-tidaknya enam alasan sebagai berikut:
- Mengembangkan ilmu pengetahuan dan memfasilitasi proses pembelajaran
- Mendukung dunia usaha dan pemerintahan, lazim dikenal sebagai penelitian dan pengembangan
- Membantu masyarakat memahami berbagai isu
- Menunjukkan kebohongan dan mempromosikan kebenaran
- Membangun minat baca, menulis, dan berbagi informasi
- Menumbuhkembangkan otak dan berlatih berpikir kritis
***
Lanjutkan membaca Materi 1.1.2.
***
Hak Cipta: I Wayan Mudita
Revisi pertama: 20 Februari 2019, revisi termutakhir: 29 Januari 2020.
Hak cipta tulisan ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
DIDALAM TAUTAN MATERI 1.1 (APA ITU PENELITIAN DAN MENGAPA DIPERLUKAN), PADA TAUTAN “SALAH SATU JAWABAN”, DISANA SAYA TEMUKAN : QUESTIONS are central to research. If there is no question, then the answer is of no use. Research is focused on relevant, useful, and important questions. Without a question, research has no focus, drive, or purpose.
ReplyDeletePenelitian difokuskan pada pertanyaan yang relevan, berguna, dan penting. Tanpa pertanyaan, penelitian tidak memiliki fokus atau tujuan.
SEBERAPA BESAR PERAN “PERTANYAAN” DALAM SEBUAH PENELITIAN, MOHON PENJELASAN BAPAK TERKAIT PERNYATAAN INI.
Intinya sebenarnya bukan pertanyaan, melainkan masalah penelitian. Dalam penelitian kualitatif, masalah penelitian disajikan dalam bentuk pertanyaan dan disebut pertanyaan penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, masalah penelitian disajikan sebagai pernyataan dan disebut pernyataan penelitian. Penelitian dilakukan untuk mengatasi masalah sehingga tidak ada penelitian tanpa masalah penelitian.
Deleteterima kasih atas tanggapan bapak.
Deletemohon maaf dari awal saya keliru terkait hal ini.
terima kasih juga buat teman-teman yang sudah memberikan banyak pendapat dan masukan.
terima kasih pak wayan atas pencerahannya sehingga peneliti harus teliti dalam mengindentifikasi masalah dan merumuskan masalah. terima kasih pak
DeleteMohon maaf pak..saya mencoba menanggapi pertanyaan pak apri tentang seberapa besar peran "pertanyaan"dalam sebuah penelitian. Menurut Saya; Pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.Untuk itu setiap melakukan penelitian, harus terlebih dahulu memiliki sebuah masalah.Pada hakikatnya masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang perlu dicari jawabannya. Keberadaan suatu masalah merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar-tawarkan dalam melakukan penelitian.Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono (2005), apapun bentuk penelitian, baik penelitian murni maupun terapan, semuanya berangkat dari masalah untuk menemukan solusi yang dapat digunakan sebagai keputusan. masalah merupakan tempat awal berpijak untuk melakukan penelitian, untuk selanjutnya dipecahkan melalui langkah-langkah yang sistematis seperti yang ada dalam sebuah penelitian ilmiah, sehingga mendapat keputusan atau hasil penelitian. Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon disempurnakan dan mohon penjelasan dari bapak. Terimakasih.
ReplyDeleteMohon bandingkan dengan tanggapan saya terhadap komentar Pak Apri Tome.
DeleteTerima kasih atas penyajian materi ini karena sangat menarik untuk kami sebagai informasi awal sebelum menyusun tugas praktek proposal penelitian. yang menjadi pertanyaan saya apakah benar masalah penelitian merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau sebaliknya masalah penelitian ini mengacu pada daftar pertanyaan yang telah kita buat selama menguasai penelitian dasar yang telah dibangun oleh orang lain. karena pengalaman saya ketika masih S1 sering membaca pustaka penelitian kemudian timbul daftar pertanyaan apa kenyataan itu benar. Mohon penjelasannya?
ReplyDeleteMasalah penelitian, atau dalam penelitian kualitatif disebut pertanyaan penelitian, dapat digali dari berbagai sumber, termasuk antara lain dari membaca buku teks. Namun daripada buku teks, lebih baik bila dirumuskan dari hasil membaca artikel jurnal ilmiah. Sumber lainnya adalah dari laporan peneliti lain, langsung dari lapangan, atau dari hasil diskusi dengan pakar. Dalam kenyataannya, perumusan masalah penelitian dilakukan dengan menggabungkan semua sumber.
DeleteTerima kasih buat materi yang bapak berikan, sebelum saya mohon maaf pak, saya ingin menanggapi pertanyaan dari Pak Apri mengenai “seberapa besar peran pertanyaan dalam sebuah penelitian” . Peran pertanyaan dalam suatu penelitian sangatlah penting karena suatu penelitian yang kita hasilkan dikatakan memiliki kualitas yang baik dan bernilai guna bagi orang lain bila di dukung oleh kualitas dari pertanyaan yang diajukan. Meski pun topik yang kita teliti menarik tetapi pertanyaan yang diajukan tidak jelas atau tidak dirumuskan dengan baik akan membuat orang tidak tertarik. merujuk dari peryataan tersebut saya juga ingin bertanya bagaimana cara merumuskan pertanyaan penelitian yang baik dan benar ?mungkin itu saja yang ingin saya sampaikan mohon koreksi dan penjelasan dari bapak. Terima kasih.
ReplyDeleteMohon untuk membandingkan dengan tanggapan saya terhadap komentar Pak Apri Tome. Mengenai cara merumuskan masalah penelitian, tentukan dahulu apakah penelitian yang akan dilakukan kuantitatif atau kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan singkat, sedangkan dalam penelitian kuanlitatif dalam bentuk pertanyaan. Keduanya dilakukan dengan didahului dengan argumentasi mengenai mengapa harus memilih masalah tersebut dan bukan masalah lain. Mengenai cara merumuskan, mohon baca tulisan pada pokok bahasan 2.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletesalam sejahtera, mohon penjelasan serta masukan terkait hal penelitian, menurut saya di indonesia penelitian hanya dilakukan didalam bidang pendidikan dan riset saja, sedangkan penelitian belum dijadikan sebagai cara yang dapat dikembangkan didalam semua bidang pekerjaan. contoh seorang mekanik dikupang dengan sekolahnya yang hanya tamatan SMA umum dia dapat memanipulasi sistem mesin dari sebuah mesin exafator (alat berat) yang sudah terbuang sehingga menjadi dapat dipergunakan kembali.
ReplyDeleteMungkin mereka melakukan penelitian yang kemudian dicatat sebagai pengalaman. Penelitian, sebagaimana juga bidang lainnya, berkaitan dengan profesionalisme dan kewenangan. Bayangkan apa yang terjadi bila seorang yang profesinya dokter umum diberikan kewenangan meneliti dan Anda adalah objek penelitiannya.
DeleteJudul Penelitian merupakan unsur penting dalam sebuah tulisan ilmiah. Yang saya baca dari beberapa sumber, untuk menentukan judul kita harus menemukan masalah. Dan yang saya baca dalam Suharsimi Arikunto, ada beberapa cara bagaimana menemukan masalah penelitian tersebut, yaitu: kehidupan sehari-hari, dari membaca buku, dapat diberi dari orang lain. Akan tetapi menurutnya yang paling baik adalah datang dari dirinya sendiri sehingga ada dorongan kebutuhan untuk memperoleh jawaban.
ReplyDeleteSugiyono, menambahkan bahwa sumber masalah bisa diambil dari: adanya penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan; penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan; dari pengaduan; dan dari kondisi yang muncul karena adanya kompetisi.
Namun kendala yang saya hadapi adalah bagaimana merumuskan judul penelitian yang baik dan menarik, biayanya tidak besar dan waktu yang dibutuhkan tidak memakan waktu lama. Mohon tips/saran dari bapak untuk penyempurnan judul proposal penelitian saya. Terima kasih.
Baca tulisan Pokok Bahasan 2, mulai dengan tulisan 2.1 sampai dengan 2.4 dan bila sudah memahami keempat tulisan tersebut, silahkan lanjutkan membaca tulisan 2.5.
DeleteTerima kasih atas materi yang telah diberikan Pak. Saya coba menanggapi pertanyaan dari Pak Apri berkaitan dengan peran "pertanyaan" dalam sebuah penelitian. Menurut pandangan saya, "pertanyaan penelitian" merupakan acuan dalam melakukan penelitian agar penelitian tetap terfokus. Sebagai seorang peneliti, kita berusaha untuk menjawab "pertanyaan" yang ada dalam penelitian melalui berbagai proses yang kita lakukan selama penelitian.
ReplyDeleteMengapa yang ditanggapi hanya komentar Pak Apri, bagaimana dengan komentar lainnya? Mohon bandingkan dengan tanggapan saya terhadap komentar Pak Apri Tome.
DeleteSelamat siang pak, berkaitan dengan penelitian, saya tidak menanggapi tentang pertanyaan pak apry, saya lebih tertarik dengan suatu penelitian yang bertujuan memperoleh data secara langsung tentang tingkah laku subyek,dengan begitu saya harus menggunakan teknik observasi atau kuesioner, Mohon penjelasan bpk. Trimakasih
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSelamat Siang pak
ReplyDeleteMengapa pada penelitian kualitatif tidak memerlukan hipotesis?
Mohon penjelasannya, terimakasih pak
(1) Penelitian kualitatif dilakukan bukan untuk melakukan generalisasi, melainkan lebih untuk mendalami. (2) Data penelitian kualitatif tidak diperoleh secara acak sehingga tidak memernuhi syarat untuk digunakan melakukan uji hipotesis. (3) Uji hipotesis merupakan prosedur statistik yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis tertentu. Analisis statistik memerlukan data kuantitatif yang harus diperoleh secara acak (random). Meskipun kita mempunyai data kuantitatif, kalau data tersebut kita peroleh tidak secara acak maka uji hipotesis
DeleteMaaf Pak...tetapi apakah data kualitatif yang di dapat pada saat penelitian dapat di beri skala atau tingkatan sehingga bisa juga di lakukan uji hipotesis? Mohon pencerahannya, makasih bapak
DeletePenelitian kualitatif dilakukan bukan untuk menguji hipotesis, melainkan untuk mendalami masalah. Bila ingin menguji hipotesis, sebaiknya rencanakan penelitian kuantitatif sejak awal. Hasil penelitian kualitatif bisa dikuantitatifkan melalui proses quantisize, tetapi proses itu akan mengorbankan detil yang tersedia melalui penelitian kualitatif.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSelamat Malam pak, Terima Kasih atas materinya. Pertanyaan saya Bagaimanakah Penelitian itu dapat dilakukan secara optimal dengan hasil yang memuaskan dan apa saja persiapan yang harus di penuhi oleh seorang peneliti baik dari kesiapan waktu, tempat dan teknik penelitian yang baik. Mohon pencerahan Bapak. Terima Kasih
ReplyDeleteSupaya dapat meneliti secara optimal dengan hasil yang optimal, seseorang perlu mempelajari metodologi penelitian dan terus menerus berlatih melakukan penelitian. Persiapan yang harus dilakukan adalah menyusun proposal penelitian dengan baik di bawah bimbingan orang yang berkompeten meneliti dan mempublikasikan hasil penelitian dalam bidang yang diteliti.
DeleteSelamat sore pak...
ReplyDeleteMohon penjelasannya...
Menurut bapak, apakah perlu dilakukannya pengujian hipotesis bila penelitian yang dilakukan tergolong dalam Penelitian Pengendalian dengan menggunakan data kuantitatif...?
Dan menurut bapak, Bagaimana dasar yang tepat dalam menentukan hipotesis sementara dalam penelitian Pengendalian yang kemudian nantinya akan diuji dengan menggunakan alat analisis..?
Jika penelitian pengendalian dilakukan secara kualitatif maka diperlukan uji hipotesis, demikian juga penelitian prediktif, memelukan uji hipotesis bila dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif.
DeleteTerima kasih pak utk penjelasannya...
DeleteSelamat malam pak..
ReplyDeleteMohon penjelasannya
Apakah dalam setiap rumusan masalah penelitian dalam setiap kategori tujuan penelitian harus dalam bentuk pertanyaan ataukah bisa dalam bentuk lain? Lalu bagaimana cara menyusun sebuah pertanyaan penelitian yang baik sehingga bisa mencapai sasaran yang ingin dicapai. Trimakasih pak
Masalah penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang disertai dengan argumentasi atau disajikan dalam bentuk pertanyaan atau kombinasi keduanya. Penjelasan lebih lanjut dapat diperoleh dalam materi kuliah 2 (baca materi 2.1 sampai 2.3 sampai tuntas)
DeleteBaik trimakasih pak atas penjelasannya pak.. ia pak ternyata pertanyaan saya sdh digambarkan dengan jelas di materi 2.1 sampai 2.3.. trimakasih sebelumnya pak
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima Kasih materinya Pak. Pertanyaan saya Bagaimanakah Penelitian itu dapat dilakukan secara optimal dengan hasil yang memuaskan dan apa saja persiapan yang harus di penuhi oleh seorang peneliti baik dari kesiapan waktu, tempat dan teknik penelitian yang baik. Mohon pencerahan Bapak. Terima Kasih
ReplyDeleteMengapa pertanyaannya sama dengan yang disampaikan oleh N.S. Cuh? Silahkan periksa pertanyaan dan jawaban yang saya berikan.
Deleteselamat malam pak..
ReplyDeleteyang ingin sya tnyakan. jika dalam 1 penelitian menggunakan 2 pendeketan. pendekatan kualitatif dan kuantitatif. bagaimna cara kita mngambil sampelnya
Selamat malam bpk...
ReplyDeleteMohon penjelasan tentang pentingnya uji hipotesis pada suatu penelitian. Kebetulan saya sedang merencanakan suatu penelitian tentang perhitungan besarnya nilai manfaat dari keberadaan suatu ekosistem. Menurut saya, penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian dengan tujuan memaparkan (exploratory research) dan juga menjelaskan (explainatory research) dengan menggunakan data kuantitatif. Berkaitan dengan materi tsb bahwa pada penelitian eksplanatori perlu dilakukan pengujian hipotesis, sedangkan yang saya baca pada penelitian-penelitian terdahulu di lokasi yang berbeda tidak dilakukan pengujian hipotesis. Mohon pencerahan dari bpk... makasih
selamat malam bapk.
ReplyDeletejika 1 penelian mngunakan 2 pndekatan kuantitatif dan kualitatif bgaimna cara kita mnggambil sampelnya
Menggunakan rancangan penelitian metode campuran (mixed methods), tahap kualitatif dilakukan dengan menggunakan rancangan pengambilan sampel kualitatif dan tahap kuantitatif dengan menggunakan rancangan pengambilan sampel kuantitatif. Baca tulisan 6.2 https://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/62-bagaimana-merancang-penelitian.html dan tulisan 6.3 https://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/43-bagaimana-menggabungkan-metode-dan.html
DeleteSelamat Malam Bapak...
ReplyDeletePertanyaan penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai masalah penelitian. Yang menjadi pertanyaan saya apakah ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Maaf dan Terima Kasih Bapak....
1. Selamat malam pak…..
ReplyDeletePertanyaan penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai masalah penelitian. Yang ingin saya tanyakan Bapak apakah ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSelamat malam Bapak....
ReplyDeleteMohon penjelasan apakah penelitian tentang pencemaran air laut dengan peroleh data sekunder dan data primer sekali ambil. ini termasuk penelitian kuantitatif atau kualitatif atau digabungkan? Terima kasih bapak.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletepagi bapk
ReplyDeletesetelah saya membaca materi diatas saya menemukan bahwa tulisan bahwa penyelidikan dan penyidikan adalah bagian dari penelitian sedangkan pada alenea selanjutnya ditemukan bahwa penelitian adalah penyelidikan yang sistematis. apa maksud penyelidikan yang sistematis jika penelitian yang akan dilakukan mewajibkan peneliti mengumpulkan dan menganalisasi data. mohon penjelasan.
Selamat siang pak toni saya ingin memberikan tanggapan sedikit terkait pertanyaan pak Patris Halla.
Deletedalam materi di atas dikatakan bahwa penelitian didefinisikan juga sebagai Penyelidikan secara sitematis (lebih kepada mengapa diperlukan penelitian) hal ini dimaksudkan karena penyelidikan merupakan bagian dari penelitian yang mana dalam penyelidikan dilakukan proses/langkah - langkah mulai dari mengumpulkan data, menganalisis data, memaparkan hasil analisis data, menjelaskan data dan hasil analisis data tersebut, membuat suatu prediksi dari hasil analisis data tersebut dan selanjutnya mengendalikan kemungkinan yang terjadi. dari penjelasan ini menunjukan bahwa terdapat proses yang sistematis yang dilalui sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan penyelidikan yang sistematis.. Trimakasih
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih untuk materinya, mohon penjelasan Bapak dari materi diatas tentang alasan melakukan penelitian, salah satunya adalah menunjukan kebohongan dan mempromosikan kebenaran?
ReplyDeleteSelamat malam ibu Maria, saya ingin memberikan tanggapan terkait pertanyaan yang diajukan. Alasan melakukan penelitian adalah untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten dan terorganisasi yang dilakukan untuk memajukan pengetahuan mengenai sesuatu dengan mengajukan pertanyaan yang belum pernah ditanyakan sebelumnya dan mempublikasikan jawaban yang diperoleh guna menghasilkan pengetahuan baru.
DeletePenelitian juga merupakan suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematik untuk menentukan informasi ilmiah dan teknologi yang baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat dirumuskan suatu teori.
Terima kasih bapak penyajian materi di blog ini sangat menarik untuk kami.sebagai informasi awal sebelum kami menyusun Prposal Penelitian,
ReplyDeleteseberapa luaskah ruang lingkup untuk melakukan penelitian?
Selamat pagi pak, menurut saya ketika kita ingin melakukan penelitian yang paling utama adalah kita mengetahui permasalahan sehingga kita dapat mengkaji lebih mendalam dan pada akhirnya dapat dijadikan sebuah laporan penelitian, untuk ruang lingkup menurut saya tidak terbatas yang membatasi sebuah penelitian adalah masalah itu sendri. Terima Kasih
DeleteSaya setuju dengan masih ibu Resty, akan lebih baik jika kita mengetahui permasalahannya terlebih dahulu dan konteks penelitiannya. Setelah terjawab baru kita lanjutkan Tujuan/Sasaran dan Ruang Lingkup yang saling terkait dengan permasalahan penelitian kita.
Deletejudul yang menarik diawali dengan kalimat apa itu penelitian dan mengapa perlu dilakukan penelitian, ini pada akhirnya akan membawa kita menuju kesuksesan suatu penulisan karya ilmiah dalam hal ini kita mhs pasca sarjana dengan produknya thesis. tapi menarik jika kita melihat kalimat pada blog yang di huruf tebalkan yaitu ; 'Anda setidak-tidaknya sudah harus bisa menentukan, penelitian yang Anda akan laksanakan termasuk penelitian dengan kategori tujuan yang mana".. sekedar mengingatkan kita untuk jgn memelintir kalimat tersebut dengan "Anda setidak-tidaknya sudah harus menentukan hasil yang diharapkan, penelitian yang Anda akan laksanakan termasuk penelitian dengan kategori tujuan yang mana".., maksud saya seharusnya sebelum penelitian kita jangan dulu membuat asumsi pribadi mengenai hasilnya, biarkan kita mengeluarkan kemampuan mengumpulkan dan merangkai data serta informasi menjadi pengetahuan (hasil), asumsi ini dapat membiaskan data karna data yang diperoleh akan dikaitkan dengan asumsi pribadi, kita harus rela menyerahkan diri pada fakta yang ada walaupun bertolak dengan apa yang dipikiran kita pribadi
ReplyDeleteMenurut saya kalimat yang mengatakan Anda setidak-tidaknya sudah harus bisa menentukan, penelitian yang Anda akan laksanakan termasuk penelitian dengan kategori tujuan yang mana, maksud dari kalimat ini yaitu supaya kita mengetahui penelitian seperti apa yang akan kita lakukan, seperti apa penelitian yang akan kita rencanakan karena dari tujuan kita akan menentukan bagaimana penelitian tersebut akan dirancang
DeleteInti dari tulisan diatas bahwa penelitian mempunyai beberapa tujuan yaitu memaparkan,menjelaskan, mengevaluasi, memprediksi dan mengendalikan. Yang ingin saya tanyakan ketika kita melakukan penelitian apakah ke 5 kategori tersebut bisa kita capai sekaligus atau kita hanya bisa menentukan satu di antara beberapa kategori tersebut?
ReplyDeletemenurut saja, ketika kita memulai sebuah penelitian pasti kita akan merumuskan masalah-masalah apa yang akan kita kaji,dari rumusan masalah inilah yang akan menjadi tujuan kita.misalnya kalau kita merumuskan yaitu memaparkan, menjelaskan, mengevaluasi, memprediksi dan mengendalikan, berarti kita harus melakukan 5 kategori tersebut, begitu juga sebaliknya.
Deletemenurut saya, ketika kita ingin meneliti sesuatu, kita harus punya masalah atau masalah apa yang akan kita kaji, dan tujuan kita melakukan penelitian itu apa, baru kita masuk ke Judul dari masalah yang akan kita teliti.
ReplyDeleteSebenarnya yang terpenting dari awal penelitian adalah mendapatkan masalah serta kemampuan memprediksi untuk mendapatkan data
ReplyDeleteselamat malam pak,,Terima kasih atas penyajian materi yang sangat membantu untuk memberikan pemahaman tentang sebuah penelitian,Mohon maaf pak saya ingin bertanya pak bagaimana kita bisa menganalisis sebuah judul penelitian untuk diketahui apakah membutuhkan hipotesis atau tidak dalam konteks penelitian secara kualitatif,mohon penjelasannya pak..Terima kasih,yang berikut pak,dalam melihat suatu objek masalah ,bagaimana caranya untuk kita dapat mengetahui bahwa masalah ini bisa di kaji melalui suatu penelitian.terima kasih pak .
ReplyDeleteSelamat pagi Pak Maxen, untuk pertanyaan pertama menurut saya sesuai dengan Materi 1.3 dan beberapa sumber lainnya, penelitian kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu serta teori yang timbul dari data maupun hasil wawancara sehingga bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif.
DeleteUntuk pertanyaan kedua, pada dasarnya penelitian ditujukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan permasalahan umat manusia. Cara mengetahui suatu masalah bisa dikaji melalui suatu penelitian adalah dengan melihat tujuan dari penelitian itu sendiri dan hubungannya dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu. . Bergantung pada jenis penelitian, hal yang dicari mungkin masalah praktis yang ditujukan untuk berkontribusi pada perubahan, atau masalah teoritis yang bertujuan memperluas pengetahuan, terima kasih.
DeletePak Mexen, dalam penelitian kualitatif itu, hasil wawancara menjadi sebuah ukuran bukan seperti hipotesis seperti apa yang dismapiakan oleh ibu Stevani. tentu yang perhatikan benar metode tersebut, berdasarkan data valid, dari berbagai sumber-sumber inferman yang dapat dipercaya yakni unsur ketokohan (masyarakat) pejabat yang berwewenang, agar dalam tataran sumber data yang dapat dipercaya. saya pikir itu menjadi tambahan.
DeleteSelamat pagi Pak, penyajian materi pada sub bab 1.1 ini sangat menggugah saya pribadi untuk lebih memahami apa itu penelitian dan tujuan dari penelitian itu sendiri dan berlatih untuk berpikir secara ilmiah dalam mempersiapkan judul penelitian untuk tesis saya. Setelah membaca dan mempelajari Pokok Bahasan 1 Wawasan Penelitian Lingkungan, beberapa hal yang dapat saya pahami bahwa metode penelitian sangat penting karena turut menentukan tercapai atau tidak tujuan suatu penelitian. Apabila suatu penelitian menggunakan metode yang tepat, maka fakta atau kebenaran yang diungkap dalam penelitian akan dengan mudah untuk dibuktikan dan dipertanggungjawabkan. Metode penelitian merupakan cara yang dipandang sebagai cara mencari kebenaran secara ilmiah. Metode penelitian juga merupakan cara atau jalan yang dipakai untuk memahami obyek yang menjadi sasaran, sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan. Saya pernah mendengar istilah penelitian dasar dan penelitian terapan. Apa maksud dari kedua penelitian ini dan bagaimana tujuan dan hasilnya? Pertanyaan kedua, bagaimana menentukan dan merumuskan suatu penelitian prediktif yang baik, terarah, menarik dan dikatakan sistematis dengan melihat fenomena yang ada pada saat ini. Mohon arahan dan penjelasannya, terima kasih.
ReplyDeleteselamat pagi ibu ,untuk pertanyaan pertama ,Menurut saya dalam sebuah penelitian ketika dilapangan ada yang menemukan yang namanya penelitian dasar dan terapan.Kedua hal ini menarik dan masih dianggap sebagai bagian yang bersifat fundamental dalam sebuah riset.Namun keduanya memiliki prngrtian tersendiri dimana penelitian dasar yaitu penelitian yang memiliki makna dengan karakteristik sifat murni,yang memiliki tujuan untuk menemukan suatu generalisasi atau teori atau prinsip-prinsip,yang kemudian menghasilakan prinsip-prinsip yang bersifat universal yang berkaitan dengan proses dan hubungannya,sedangkan penelitian terapan adalah suatu penelitian yang besifat pengembangan dari tori-tori ilmiah untuk mengembangkan teknologi atau teknik melakukan kajian dengan fenomen alam .Tujuan dari penelitian terapan yakni meningkatkan pemahaman tentang suatu masalah ,mengahasilkan solusi untuk masalah dan memiliki pengetahuan baru yang terbatas pada rumusan masalah.terima kasih
DeleteSelamat sore Ibu Stevania, Penelitian dasar merupakan penyelidikan untuk menambah pengetahuan mengenai bidang studi tertentu, akan tetapi belum memiliki keterkaitan yang jelas dan langsung di dunia nyata; sedangkan Penelitian terapan di sisi lain merupakan suatu penyelidikan yang memiliki keterkaitan pada pemanfaatan yang jelas dan langsung. Penelitian yang dilakukan di laboratorium atau melalui simulasi komputer kebanyakan merupakan Penelitian dasar. Penelitian terapan lebih banyak dijumpai seperti di sekolah, rumah sakit, atau panti jompo. Penelitian survei dapat dianggap sebagai Penelitian terapan, karena keterkaitan langsung penggunaan obat-obatan, kepuasan pelanggan, atau topik apa saja yang sedang dibahas dalam survei.
DeleteSelanjutnya pada pertanyaan kedua, mengenai bagaimana menentukan dan merumuskan suatu penelitian prediktif yang baik, terarah, menarik dan dikatakan sistematis dengan melihat fenomena yang ada pada saat ini. Dapat dikatakan bahwa wajib memperhatikan sejumlah
Uraian tahapan dan tipe rancangan penelitian, diantaranya:1. Bagian Pendahuluan, menggunakan lajur persepsi ilmiah sebagai sarana ilmiah untuk mengasah kepekaan terhadap lingkungan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan untuk menemukenali masalah penelitian. Dikemukakan juga tujuan penelitian yang dirumuskan secara positif, singkat dan jelas yang berisi fenomena utama, partisipan, dan lokasi penelitian. Rumusan tujuan penelitian berisi apa yang akan dicapai di masa mendatang. Tujuan penelitian deskriptif yaitu mendeskripsi tentang keperiadaan satu objek penelitian untuk pemahaman dan perkembangan. Tujuan penelitian asosiatif diantaranya mendeskripsi factor-faktor penyusun masalah dan menjelaskan tentang sifat hubungan, keeratan hubungan antar factor masalah. Rumusan tujuan penelitian merujuk pada batasan objek penelitian, waktu penelitian, unit pengamatan, unit pengukuran dan unit analisis. Manfaat penelitian dirumuskan dalam bagian pendahuluan yakni manfaat dan implikasi hasil penelitian secara praktis-pragmatis dalam bentuk prosedur, format, teknik, dan mekanisme yang dapat digunakan oleh pengguna. Manfaat teoritis dalam bentuk asumsi, postulat, hipotesis, tesis dan model yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori baru atau memperkaya teori yang telah ada. 2. Perumusan masalah, rumusan masalah utama penelitian kualitatif merupakan pertanyaan umum tentang fenomena yang diteliti dan dihubungkan dengan strategi penelitian anutan. Sub-sub pertanyaan dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan spesifik. 3. Rumusan Hipotesis. Membantu untuk memahami tentang variable penelitian, jenis dan jumlah serta sumber data,tingkat kepercayaan hasil dan toleransi besaran kesalahan atau taraf nyata dari hasil yang diperoleh. Pengujian hipotesis mensyaratkan pengukuran variable melalui operasionalisasi variable. Pengukuran variable bebaas dan terikat dilakukan secara terpisah. 4. Tinjauan Pustaka. Kegiatan mereview teori dan hasil-hasil penelitian yang ada untuk dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan kerangka teori/konseptual yang digunakan sebagai landasan kerja penelitian. Menelaah pustaka adalah memilih, mempelajari, mengabstraksi, dan mengintegrasi teori dan hasil penelitian sebelumnya sebagai acuan untuk menyusun kerangka teori. 5. Pengumpulan Data, operasionalisasi variable ke dalam sub variable, dimensi atau indicator dan selanjutnya dijabarkan dalam item, selanjutnya penyusunan sarana pengumpulan data dalam bentuk kuesioner dan item-item, penggunaan sarana elektronik, penggunaan tabel, dsb. Instrument dapat bersifat terstruktur atau tidak terstruktur dengan tipe pertanyaan terbuka, tertutup, terbuka-tertutup. Kemudian menentukan jenis dan jumlah data yang dibutuhkan serta menetapkan sumber data primer dan sekunder. Terimakasih.
Terima kasih Pak Marlon atas jawabannya terkait penelitian dasar dan penelitian terapan serta cara menentukan dan merumuskan suatu penelitian prediktif yang baik, terarah, menarik dan dikatakan sistematis.
DeleteTerima kasih Ibu Stevania Djawa untuk pertanyaannya :
Delete1. Penelitian dasar dan Penelitian terapan
Penelitian dasar secara tirminologi berasal dari Bahasa Inggris “pure research/basic research” yang bermakna sebuah penelitian dengan karakteristik sifat murni dan mempunyai tujuan untuk menemukan suatu generalisasi atau teori atau prinsip tertentu, maka kita dapat menggolongkannya ke dalam penelitian dasar.
Contoh Peneltian dasar :
Revolusi Industri 4.0 yang terjadi pada zaman sekarang sejatinya merupakan serangkain perjalanan dari penemuan-penemuan dalam perkembangan teknologi.
Sedangkan, penelitian terapan adalah metode penelitian yang mengembangkan landasan teori-teori ilmiah untuk mengembangkan teknologi atau teknik dalam melakukan kajian terkait dengan fenomena alam atau lainnya. Meskipun diakui dalam metodologi ini sering didorong oleh rasa ingin tahu, penelitian dasar mendorong inovasi terapan sains. Kedua tujuan tersebut sering terkoordinasi dalam penelitian dan pengembangan
Contoh penelitian terapan : Penilaian kritis tentang peran budaya organisasi dalam memfasilitasi komunikasi manajemen-karyawan.
2. Peneltian prediktif
Analisis prediktif adalah cabang dari analisis lanjutan yang digunakan untuk membuat prediksi mengenai kejadian di masa depan. Analisis prediktif menggunakan banyak teknik dari pertambangan data, statistik, modeling,pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan untuk menganalisis data yang baru saja dibuat untuk memprediksi data di masa depan. Pemodelan prediktif dan teknikal analisis menggambungkan manajemen, informasi teknologi, permodelan bisnis proses untuk memprediksi masa depan. Pola yang ditemukan di data masa lalu dan data transaksi dapat digunakan untuk mengidentifikasi resiko dan kesempatan untuk masa depan.
Model prediktif menggunakan hasil yang diketahui untuk mengembangkan (atau melatih) model yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai untuk data berbeda atau baru. Pemodelan memberikan hasil dalam bentuk prediksi yang mewakili probabilitas dari variabel target (misalnya, pendapatan) berdasarkan perkiraan signifikansi dari seperangkat variabel input.
Terima kasih atas materi yang diberikan bapak, materi yang sangat baik dan menambah wawasan saya dan membuka pemikiran saya dalam menyusun tugas akhir S2 (Tesis) saya nanti. Saya tergugah untuk mengetahui arti dari tulisan bapak di atas bahwa "anda tidak boleh terperangkap dalam anggapan keliru bahwa penelitian pada jenjang magister harus menguji hipotesis", jadi yang ingin saya tanyakan di sini bapak, apakah penelitian Magister dapat berupa analisis deskriptif ?
ReplyDeleteSelamat malam Pak Nur Asri Yuda F, Jawaban atas pertanyaan diatas terjawab bahwa penelitian Magister pun dapat berupa analisis deskriptif. Karena penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial. Caranya dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.
DeleteTujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian.
Metode ini juga menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian. Metode analisis deskriptif dapat berupa kualitatif dan juga kuantitatif.
Metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawacara atau pengamatan mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan.
Sedangkan metode penelitian deskriptif kuantitatif merupakan suatu penelitian yang mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena, peristiwa, gejala, dan kejadian yang terjadi secara faktual, sistematis, serta akurat. Tujuan penelitian kuantitatif dibatasi untuk mendeskripsikan karakteristik sebagaimana adanya. Semoga jawaban ini membantu Pak Nur Asri Yuda F, terima kasih.
Terima kasih Pak untuk materi "Apa itu Penelitian dan Mengapa Perlu melakukan Penelitian?" Hal yang sangat diperlukan sebagai dasar bagi saya untuk penyusunan Tesis, saya memperhatikan bahwa jika peneliti kurang memanfaatkan masukan hasil penelitian yang telah ada, apalagi jika belum berpengalaman dan tidak terampil dalam mengkaji masalah, akan terjebak dalam kesalahan memodelkan masalah. Dalam penelitian kuantitatif kesalahan model masalah dapat diketahui melalui perhitungan besaran koefisien residu, dan interpretasi besaran koefisien determinasi. Saya ingin mengetahui bagaimana proses pemodelan masalah dalam penelitian kualitatif ketika peneliti diharuskan terjun ke lapangan. Saya mohon penjelasannya, terima kasih Pak.
ReplyDeleteMohon ijin menjawab Pak Marlon. Karena paradigma, proses, metode, dan tujuannya berbeda, penelitian kualitatif memiliki model desain yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Tidak ada pola baku tentang format desain penelitian kualitatif, sebab; (1) instrumen utama penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, sehingga masing-masing orang bisa memiliki model desain sendiri sesuai seleranya, (2) proses penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga sulit untuk dirumuskan format yang baku, dan (3) umumnya penelitian kualitatif berangkat dari kasus atau fenomena tertentu, sehingga sulit untuk dirumuskan format desain yang baku.
DeleteNamun demikian, dari pengalaman beberapa kali melakukan penelitian kualitatif format berikut, penulis menggunakan format berikut untuk dipakai sebagai contoh yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
Proses penelitian disajikan menurut tahap-tahapnya, yaitu: (1) Tahap Pra-lapangan, (2) Tahap Kegiatan Lapangan, dan (3) Tahap Pasca-lapangan.
1. Tahap Pra-lapangan
Beberapa kegiatan dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan. Masing-masing adalah: (1) Penyusunan rancangan awal penelitian, (2) Pengurusan ijin penelitian, (3) Penjajakan lapangan dan penyempurnaan rancangan penelitian,(4) Pemilihan dan interaksi dengan subjek dan informan, dan (5) Penyiapan piranti pembantu untuk kegiatan lapangan.
Perlu dikemukakan, peneliti menaruh minat dan kepedulian terhadap gejala menglaju dan akibat-akibat sosialnya. Pengamatan sepintas sudah dilakukan jauh sebelum rancangan penelitian disusun dan diajukan sebagai topik penelitian.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Sepanjang pelaksanaan penelitian, ternyata penyempurnaan tidak hanya menyangkut pusat perhatian penelitian, melainkan juga pada metode penelitiannya.
3. Tahap Pasca Lapangan
Telah disinggung bahwa penelitian ini menerapkan metode kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata orang baik tertulis maupun lisan dan tingkah laku teramati, termasuk gambar. Semoga berkenan dengan jawaban ini, terima kasih
Terima Kasih Pa Aron Yakop untuk pertanyaannya.
DeleteTapan Umum Penelitian Kualitatif :
1. Orientasi. Peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.
2. Reduksi : Peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu
3. Seleksi : Peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang fokus masalah
Pokok Bahasan 1. Wacana Penelitian Lingkungan yaitu Materi 1.1 Apa Itu Penelitian dan Mengapa Perlu Melakukan Penelitian? Semakin menggugah saya untuk memahami dan mempersiapkan Tesis sebagai tugas akhir S2. Setelah membaca materi ini, ada beberapa hal yang masih membutuhkan penjelasan tambahan. Untuk itu, tanpa mengurangi rasa hormat, saya ingin bertanya yang pertama kriteria apa saja yang dibutuhkan dalam metode ilmiah?
ReplyDeleteKedua, apakah penelitian seseorang dapat dipergunakan sebagai obyek penelitian selanjutnya? Terima kasih.
Selamat malam ibu Tessa, saya mencoba membantu menjawab pertanyaan dari ibu Tessa mengenai kriteria yang dibutuhkan dalam metode ilmiah, kriterianya yaitu : yang pertama Berdasarkan fakta (Hal-hal yang didapatkan dari penelitian seperti berbagai keterangan, penjelasan, atau uraian untuk digunakan dalam analisanya harus berdasarkan fakta, bukan dari khayalan, perkiraan, legenda, atau kegiatan sejenisnya), yang kedua bebas dari prasangka (Menggunakan prasangka dan pertimbangan berdasarkan subjektif tidak termasuk dalam metode ilmiah, oleh karena itu dalam penelitian ilmiah harus bersifat bebas dari kedua hal tersebut serta menggunakan alasan dan bukti yang lengkap dan menggunakan pembuktian yang objektif), yang ketiga menggunakan prinsip analisa (Prinsip analisa digunakan untuk memberikan arti terhadap fenomena yang kompleks. Tidak hanya itu semua masalah harus dicari penyebab dan pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis), yang keempat menggunakan hipotesa (Hipotesa digunakan untuk menjadi pedoman penelitian dan sekaligus pedoman pemecahan suatu masalah. Selain itu hipotesa digunakan untuk membantu dalam menentukan data yang harus dikumpulkan sehingga hanya informasi yang relevan dengan tujuan penelitian saja yang harus dikumpulkan), yang kelima menggunakan ukuran objektif (Penggunaan ukuran yang objektif harus ada dalam sebuah penelitian atau analisa. Karena dalam penelitian tidak benarkan dengan menggunakan metode perkiraan, atau dengan perasaan) dan yang keenam menggunakan teknik kuantifikasi (Ukuran-ukuran yang dapat diperlakukan dengan teknik kuantifikasi antara lain adalah ton, mm per detik, ohm, kilogram dan sebagainya. Kuantifikasi yang paling mudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking, dan rating).
DeleteMenanggapi pertanyaan kedua dari Ibu Tresia di atas, menurut saya sangat bisa. Tetapi meskipun saya mengatakan bisa tetap penelitian yang kita lakukan tidak boleh sama persis dengan penelitian seseorang tersebut, karena apabila sama persis maka penelitian yang kita lakukan akan masuk dalam kategori plagiat. Nah supaya penelitian kita tidak sama persis maka bisa dengan cara kita bedakan variabel-variabelnya atau kalau tidak kita bisa melakukan penelitian lanjutan dari penelitian seseorang tersebut.
DeleteTerima Kasih Pak, setelah saya pelajari pada sub bab 1.1 sangat bagus sehingga lebih menyentuh pada pokok materi tentang apa itu Penelitian dan tujuan Penelitian. Materi ini juga melatih untuk berpikir secara ilmiah dalam menyiapkan judul penelitian untuk tesis saya. Mendalam pokok Pembahasan diatas wawasan tentang penelitian sangat penting bisa menjadi dasar saya untuk menjadi dasar dalam penelitian nanti. Apabila suatu penelitian menggunakan metode yang tepat, maka fakta atau kebenaran yang diungkap dalam penelitian akan dengan mudah untuk dibuktikan dan dipertanggungjawabkan dihadapan penguji. Salah satu Metode penelitian merupakan cara mencari kebenaran dan pembuktian secara ilmiah. Metode penelitian juga merupakan cara atau jalan yang dipakai untuk memahami obyek yang menjadi sasaran, sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan. Saya pernah mendengar istilah penelitian dasar dan penelitian terapan. Pertanyaan pertama, Apa maksud dari kedua penelitian ini dan bagaimana tujuan dan hasilnya? Pertanyaan kedua, bagaimana menentukan dan merumuskan suatu penelitian prediktif yang baik, terarah, menarik dan dikatakan sistematis dengan melihat fenomena yang ada pada saat ini. Sehingga saya memohon arahan serta penjelasannya, agar menjadi bahan saya jika saya melakukan penelitian dilapangan. Sebelumnya saya menyampaikan terima kasih banyak.
ReplyDeletemohon ijin pak Ajhar jowe saya coba menjawab
DeletePenelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan. Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum mapu mengatasi secara langsung masalah namun dapat menajadikannya lebih baik (Dharma, 2008). Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahun ilmiah dan hukum-hukum dalam kehidupan.
Penelitian terapan dilakukan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Penelitian terapan hasilnya tidaklah untuk dipertahankan didepan pakar ataupun disimpan dalam perpustakaan melainkan harus diuji di dalam kenyataan yaitu impelementasinya harusnya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tingkst kecermatan tidak boleh mempengaruhi pelaksanaan penelitan menjadi lamban karena banyak masalah yang membutuhkan penanganan secepatnya.
Penelitian terapan dilakukan karena manusia membutuhkan solusi dari sebuah masalah yang dihadapi dimana adanya ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang terdapat dalam kondisi yang dihadapinya. Tanpa kebutuhan tersebut maka penelitian terapan tidak banyak manfaatnya karena kondisi sekarang banyak hal yang perlu disempurnakan agar kehidupan menjadi lebih baik.
Selamat malam Bapak, terimakasih atas referensi materi yang diberikan sehingga membantu saya dalam pembelajaran ini,namun adahal yang saya ingin diskusikan ke bapak untuk saya pahami terkait Novelty dan plagiarisme dari hasil sebuah penelitian, Tentu sebuah topik atau isu penelitian yang diangkat, bisa dikatakan sangat menarik sehingga penelitian itu bisa berdampak serta bisa meningkatkan minat baca pada orang lain, dimana unsur utama yang harus dipertimbangkan dalam penelitian adalah unsur Novelty (unsur kebaruan/temuan) Apakah sebuah penelitian yang isinya atau variabel penelitiannya mirip dengan penelitian orang lain dapat dikatakan tidak memiliki unsur novelty dan bagaimana terhindar dari plagiarisme? trimakasih mohon penjelasannya bapak.
ReplyDeleteSelamat pagi Pak Marianus Mayolis, ijin menanggapi pertanyaan Bapak berkaitan dengan penelitian orang lain dapat dikatakan tidak memiliki unsur novelty dan cara terhindar dari plagiarisme.
DeletePertama, dalam sebuah karya tulis ilmiah, novelty merupakah unsur utama yang harus dipertimbangkan oleh mahasiswa atau peneliti dalam menulis skripsi/tesis atau laporan penelitian. Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian. Penelitian dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan. Jika kita bongkar skripsi, tesis atau disertasi di perpustakaan kampus, sebagian besar isi karya ilmiah tersebut merupakan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya. Apakah sebuah penelitian yang isinya mirip dengan variabel penelitian tidak dapat dikatakan memiliki novelty? Jawabanya adalah tidak juga. Sebuah karya tulis ilmiah skripsi / tesis masih bisa dikatakan memiliki novelty walaupun melibatkan penelitian yang sama persis dengan penelitian sebelumnya. Misalnya peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh perberlakuan tarif atau kuota terhadap pengurangan impor di suatu negara. Peneltiai di negara yang berbeda dapat melakukan penelitian dengan variabel yang sama persis. Hal tersebut tidak dapat dikatakan melakukan plagiarisme sepanjang peneliti melakukan pengutipan dengan kaidah yang benar. Sebuah penelitian mungkin melibatkan variabel yang sama persis degan penelitian lain. Namun, ketika lokasi penelitiannya berbeda maka mungkin akan menghasilkan novelty.
Kedua, ada beberapa jenis plagiarisme yang harus diketahui terlebih dahulu. Pertama adalah plagiarisme secara langsung, jenis ini sangat mungkin ditemukan apabila seseorang hanya melakukan copy-paste dari pekerjaan orang yang sudah tersedia sebelumnya tanpa mencantumkan sumber. Kedua, plagiarisme sebagian, artinya meskipun sudah melakukan parafrase namun masih terdapat beberapa kalimat yang identik dengan sumber aslinya dan tidak mencantumkan sitasi. Ketiga, plagiarisme ringan karena parafrase yang telah dilakukan belum mencantumkan sumber asli. Keempat, plagiarisme yang terjadi sebab sumber yang digunakan tidak mencukupi atau sangat minim. Berikut ini tips menghindari plagiarisme
Delete1. Sertakan sitasi
Ketika seseorang menggunakan gagasan, informasi, pun opini yang bukan buah pikir sendiri, sitasi adalah sebuah keharusan. Hal tersebut juga berlaku meskipun penulis tidak menggunakan kata-kata yang sama persis. Penyertaan sitasi di sini artinya penulis harus memberikan keterangan dari mana informasi yang dituliskan didapat.
Sumber tersebut tidak hanya untuk buku, jurnal, skripsi, atau rekaman audio/visual, namun juga sitasi untuk gagasan dari internet juga harus dicantumkan. Penulisan sitasi juga penting untuk dilakukan ketika penulis merasa ragu dengan keakuratan informasi yang disajikan. Sitasi dapat berupa body note maupun foot note.
2. Catat berbagai sumber daftar pustaka sejak awal
Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan ketika menulis karya tulis. Sayangnya, masih ada yang baru mendata ulang daftar pustaka setelah tulisan selesai. Hal seperti itu tidak salah, namun sangat berpotensi untuk melewatkan satu, dua, atau beberapa sumber sekaligus. Dalam artian, sitasinya telah tercantum di body note atau foot note namun luput dalam daftar pustaka. Dengan mendata apa saja sumber yang dipakai sejak awal, kesalahan bisa diminimalisir, pun akan sangat membantu dalam penyusunan daftar pustaka.
3. Lakukan parafrase
Tulisan yang hanya menggunakan kutipan langsung lebih berpotensi dianggap melakukan plagiarisme. Cara menyikapinya adalah dengan melakukan parafrase–menggunakan susunan kalimat sendiri–dari sumber asli dengan tetap mencantumkan sitasi. Parafrase juga lebih mudah untuk dilakukan sebab formatnya tidak serumit jika menggunakan cara pengutipan langsung.
4. Lakukan interpretasi
Untuk memperkuat gagasan yang disampaikan, terkadang ada pendapat yang harus dijadikan bahan pembanding atau dipinjam. Dalam hal ini, bisa jadi analisisnya terlalu rumit maupun butuh interpretasi tambahan. Interpretasi dilakukan seperlunya.
5. Gunakan aplikasi antiplagiarisme
Terakhir, apabila penulis masih merasa khawatir dengan hasil akhir karya tulisnya, aplikasi antiplagiarisme dapat dicoba. Misalnya menggunakan aplikasi TESSY.ID. Dengan aplikasi antiplagiarisme, tulisan yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang sudah terbit sebelumnya. Aplikasi akan menunjukkan berapa persen tingkat kemiripan yang ditemukan.
Semoga jawaban ini bisa membantu, terima kasih dan salam sehat.
Saya tertarik dengan salah satu tujuan penelitian seperti yang disampaikan oleh Leavy (2017) dalam bukunya Research Deasign: Quantitative, Qualitative, Mixed Methods, Art-Based, and Community-Based Participatory Research Approaches, penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial juga dilakukan untuk salah satunya untuk menggoncang (unsettle) karena saya banyak menemui kondisi-kondisi atau keadaan-keadaan dari masyarakat sosial di Indonesia yang ketika sudah merasakan nyaman pada suatu keadaan atau kondisi bisa dipastikan akan susah ketika diminta untuk meninggalkan kenyamanan tersebut. Sebagai contohnya beberapa bencana alam yang pada waktu-waktu kemarin melanda di negara kita. Pertama gempa bumi di Palu waktu itu, selanjutnya bencana alam longsor yang akhir-akhir ini terjadi. Banyak masyarakat yang menjadi korban dari bencana tersebut karena memang mereka bertempat tinggal pada daerah yang sangat rawan terjadi bencana. Tapi apakan ketika sebelum terjadi bencana mereka mau untuk dilakukan relokasi ? Itulah pertanyaan yang mungkin relevan dengan salah satu tujuan dari penelitian yaitu untuk menggoncang (unsettle) seperti disebutkan di awal tadi.
ReplyDeleteTerima kasih Bapa Untuk Materinya.
ReplyDeleteManusia mahlup yang hidup dalam masalah. Namun manusia adalah makhlup pencari kebenaran atas dasar memiliki akal dan pikiran. Masalah adalah kesulitan yang mendorong manusia untuk melakukan pemecahannya; mencari sebuah kebenaran. Berbagai cara untuk memperoleh kebenaran seperti secara kebetulan, trial dan eror, melalui orotitas, berpikir kritis/berdasarkan pengalaman dan melalui penyelidikan/penelitian ilmiah.
Penelitian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan research. Dari susunan katanya, terdiri atas dua suku kata, yatitu "re" yang berarti melakukan kembali atau pengulangan dan "search" yang berarti melihat, mengamati atau mencari, sehingga research dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman baru yang lebih kompleks, lebih mendetail, dan lebih komprehensif dari suatu hal yang diteliti.
Penelitian melalui kegiatan penyelidikan dan penyidikan merupakan cara mencari kebenaran. Secara filosofis, penelitian merupakan upaya sistimatis untuk mencari kebenaran dengan tujuan menjelaskan (to explain), memaparkan (to describe), mengendalikan (to control), memprediksi (to predict) dan mengevaluasi (to evaluate) dari suatu fenomena yang benar-benar terjadi. Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mencari kebenaran atau fenomena karena didasarkan pada cirri-ciri keilmuan antara lain pertama. Rasional (masuk akal), kedua : Empiris (cara-cara teramati oleh indera manusia) ketiga : Sistimatis (prosesnya menggunakan langkah-langkah yang logis).. Manusia adalah maklup yang selalu merasa ingin tahu (curiosity). Tidak ada penelitian tanpa masalah
Pertanyaannya
1. Bagaimana membuat kriteria masalah
2. Bagaimana mengidentifikasi masalah dalam sebuah penelitian?
Terima kasih
Ijin menjawab pertanyaan dari Pak Petrus Pulang terkait dengan bagaimana membuat kriteria masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya, adalah :
Delete Topik penelitian yang dipilih harus dalam rentang waktu tertentu,
Data harus dapat diakses
Masalah penelitian yang dipilih harus memiliki solusi
Metodologi penelitian harus dapat dikelola dan dipahami dengan baik
Masalah penelitian harus memiliki besaran dan ruang lingkup yang cukup untuk memenuhi persyaratan latar belakang studi yang diambil.
Masalah penelitian harus memiliki variabel yang cukup
Peneliti harus memiliki minat pada bidang masalah dimaksud
Topik yang dipilih harus sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan peneliti
Masalah yang dipilih harus memiliki kepentingan teoritis dan dapat mengisi kesenjangan dalam daftar pustaka
Masalah yang dipilih harus menantang status quo
Harus berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan
Harus memenuhi standar publikasi solusi untuk masalah penelitian harus praktis
Masalah yang diangkat harus dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuan serta keterampilan peneliti dalam penelitian .
Masalah penelitian adalah inti dari sebuah penelitian Identifikasi masalah penelitian mengacu pada kesadaran akan masalah sosial yang lazim, fenomena sosial atau konsep penting untuk dipelajari, membutuhkan penyelidikan agar dapat dipahami. mengerti itu. Peneliti mengidentifikasi masalah penelitian tersebut melalui pengamatan, pengetahuan, ebijaksanaan dan keterampilan, misalnya jenis masalah yang berkaitan dengan penentuan benar dan salah dalam pertanyaan perilaku atau hati nurani dengan menganalisis dilema moral melalui penerapan aturan umum dengan secara cermat membedakan kasus khusus. Atau Perbedaan Masalah Penelitian, biasanya menanyakan pertanyaan, “Apakah ada perbedaan antara dua atau lebih kelompok atau pengujian? ” Jenis pernyataan masalah ini digunakan saat Peneliti membandingkan atau membedakan dua atau lebih fenomena. Dikenal juga Masalah Penelitian Deskriptif, biasanya menanyakan pertanyaan, "apa ...?" dengan tujuan yang mendasarinya untuk menggambarkan pentingnya suatu situasi, keadaan, atau keberadaan fenomena tertentu. Serta Masalah Penelitian Relasional, menyarankan suatu hubungan antara dua atau lebih variabel yang akan diselidiki. Tujuan yang mendasarinya adalah untuk menyelidiki kualitas tertentu atau karakteristik yang mungkin ada hubungan. Identifikasi masalah untuk dipelajari dapat jadi menantang, bukan karena kurangnya masalah yang bisa diselidiki, tetapi karena tantangan merumuskan secara relevan dengan akademis dan masalah yang dapat diteliti itu unik dan tidak semudah menduplikasi pekerjaan orang lain. Pemilihan masalah dalam studi penelitian dapat berasal dari pandangan interdisipliner, pengalaman pribadi, mewawancarai praktisi, bahkan dari sumber pustaka yang relevan
Selamat malam Pak Piter Pulang, ijin menjawab. Untuk pertanyaan pertama, bagaimana membuat kriteria masalah, menurut saya dalam menyusun sebuah penelitian kriteria masalah yang harus dibuat yaitu :
Delete1. Masalah harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan demikian, masalah-masalah itu mengajukan pernyataan-pernyataan seperti :
1. Apakah A terkait dengan B?
2. Apakah motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar ?
2. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu dalam bentuk pertanyaan.
3. Masalah dan pernyataan masalah harus dirumuskan dengan cara tertentu yang menyiratkan adanya pengujian yang empiri
2 Bagaimana mengidentifikasi masalah dalam sebuah penelitian?
• sensial, masalah yang akan diidentifikasi menduduki urutan paling penting diantara masalah-masalah yang ada.
• Urgen, masalah yang akan dipecahkan mendesak untuk dicari penyelesaiannya.
• Masalah mempunyai manfaat apabila dipecahkan
Demikian jawaban dari saya, sekian dan terima kasih
Penelitian merupakan upaya sistematis untuk menjawab permasalahan. Penelitian dilakukan untuk menemukan masalah dalam setiap fenomena untuk memaparkan,menjelaskan, mengendalikan,mengevaluasi suatu fenomena. Pertanyaan adalah
ReplyDelete1. Bagaimana mengkontektualisasikan masalah dalam suatu penelitian.
2. Bagaimana menjelaskan masalah dan teori sebelumnyanya dalam suatu hipotesis penelitian.
Selamat malam Pak Lobo Djari, ijin menjawab pertanyaan nomor 1. Bagaimana mengkontektualisasikan masalah dalam suatu penelitian? Menurut saya dalam penelitian akademik, menulis pernyataan masalah dapat membantu penulis/peneliti membuat kontekstual dan memahami pentingnya masalah penelitian yang akan dikerjakan. Pernyataan masalah dapat terdiri dari paragraf dan berfungsi sebagai dasar untuk proposal penelitian, atau dapat diringkas menjadi hanya kalimat dalam pendahuluan penelitian. Langkah 1: Kontekstualisasikan masalah
DeletePernyataan masalah harus membingkai masalah penelitian yang akan dikerjakan dalam konteks khusus dan memberikan latar belakang tentang apa yang sudah diketahui tentang itu.
Untuk penelitian teoretis, peneliti dapat mengemukakan pikirkan tentang latar belakang ilmiah, sosial, geografis dan / atau historis:
1. Apa yang sudah diketahui tentang masalahnya?
2. Apakah masalahnya terbatas pada periode waktu tertentu atau wilayah geografis?
3. Bagaimana masalah telah didefinisikan dan diperdebatkan dalam literatur ilmiah?
Langkah 2: Tunjukkan mengapa itu penting
Pernyataan masalah juga harus membahas relevansi penelitian: mengapa penting bahwa masalah diselesaikan? Ini tidak berarti peneliti harus melakukan sesuatu yang inovatif atau mengubah dunia. Lebih penting bahwa masalahnya dapat diteliti, layak, dan dengan jelas mengatasi masalah yang relevan di bidang keilmuan peneliti. Kadang-kadang masalah teoritis memiliki konsekuensi praktis yang jelas, tetapi kadang-kadang relevansinya kurang jelas. Untuk mengidentifikasi mengapa masalah itu penting, tanyakan:
1. Bagaimana cara mengatasi masalah untuk memajukan pemahaman topik?
2. Apa manfaatnya untuk penelitian di masa depan?
3. Apakah masalah memiliki konsekuensi langsung atau tidak langsung bagi masyarakat?
Langkah 3: Tetapkan tujuan dan sasaran peneliti
Akhirnya, pernyataan masalah harus membingkai bagaimana peneliti berniat untuk mengatasi masalah. Tujuan peneliti seharusnya bukan untuk menemukan solusi konklusif, tetapi untuk mencari alasan dibalik masalah dan mengusulkan pendekatan yang lebih efektif untuk mengatasi atau memahaminya. Tujuannya adalah keseluruhan tujuan penelitian yang akan dikerjakan. Biasanya ditulis dalam bentuk infinitif:
1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan …
2. Pekerjaan ini bertujuan untuk mengeksplorasi …
3. Saya bertujuan untuk menyelidiki …
Sasaran adalah langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai sasaran:
1. Metode kualitatif akan digunakan untuk mengidentifikasi …
2. Saya akan menggunakan survei untuk mengumpulkan …
3. Menggunakan analisis statistik, penelitian ini akan mengukur …
Mengembangkan pertanyaan penelitian yang kuat
Pertanyaan penelitian yang baik sangat penting untuk memandu pekerjaan penelitian. Ini menunjukkan dengan tepat apa yang ingin diketahui dan memberi pekerjaan kepada peneliti sebuah fokus dan tujuan yang jelas. Semua pertanyaan penelitian harus:
1. Berfokus pada satu masalah;
2. Diteliti menggunakan sumber primer dan / atau sekunder;
3. Layak untuk dijawab dalam kerangka waktu dan kendala praktis;
4. Cukup spesifik untuk menjawab secara menyeluruh;
5. Cukup kompleks untuk mengembangkan jawaban atas ruang penelitian;
6. Relevan dengan bidang studi dan / atau masyarakat secara lebih luas.
Semoga jawaban ini bisa membantu Pak Lobo Djari dalam mengkontekstualisasikan masalah. Terima kasih.
Untuk pertanyaan kedua, menurut saya konsep identifikasi masalah (problem identification) adalah proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata lain, identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting di antara proses lain. Masalah penelitian (research problem) akan menentukan kualitas suatu penelitian, bahkan itu juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa ditemukan melalui studi literatur (literature review) atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey), dan sebagainya.
DeleteMasalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempersoalkan suatu variabel atau hubungan antara satu atau lebih variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai konsep yang memuat nilai bervariasi, pembeda antara sesuatu dengan yang lain. Dalam suatu studi yang menggunakan alur-pikir deduktif kerapkali ditampilkan definisi operasional variabel, dan dalam penelitian kualitatif variabel itu seringkali disebut konsep, misalnya definisi konseptual.
Dalam ranah penelitian, dugaan-dugaan juga seringkali muncul. Dugaan ini lebih sering disebut dengan istilah hipotesis. Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa) dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan sementara. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya.
Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis, seorang peneliti dapat dengan sengaja menciptakan suatu gejala, yakni melalui percobaan atau penelitian. Jika sebuah hipotesis telah teruji kebenarannya, maka hipotesis akan disebut teori.
Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkali harus dibuat oleh peneliti, yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengujian hipotesis penelitian merujuk pada menguji apakah hipotesis tersebut betul-betul terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak. Jika apa yang ada dalam hipotesis benar-benar terjadi, maka hipotesis penelitian terbukti, begitu pun sebaliknya. Sementara itu, pengujian hipotesis statistik berarti menguji apakah hipotesis penelitian yang telah terbukti atau tidak terbukti berdasarkan data sampel tersebut dapat diberlakukan pada populasi atau tidak.
Terdapat tiga macam hipotesis dalam penelitian, yakni hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif.
Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat diperoleh dengan berbagai cara, misalnya :
1. Memperoleh dari sumber aslinya
2. Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan dan menafsirkannya dari sumber yang asli.
3. Fakta yang diperoleh dari orang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract reasoning (penalaran abstrak).
Selain teori dan fakta ilmiah, hipotesis dapat pula dirumuskan berdasarkan beberapa sumber lain, yakni:
1. Kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan dibentuk
2. Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan
3. Analogi
4. Reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman
Sekian dan terima kasih
Pertanyaan dari Since Baunsele: Merujuk pada penjelasan mengenai tipe-tipe penelitian (exploratory, explanatory research dll), dikatakan bahwa kita perlu memahami tipe penelitian yang kita rancang kerena berkaitan dengan bagaimana penelitian tersebut akan dikerjakan. Pertanyaan saya, apakah ada metode baku dari setiap tipe penelitian yang dibahas di atas, yang dapat kita gunakan sebagai rujukan dalam menentukan metode penelitian? Terima kasih
ReplyDelete