Pada tulisan sebelumnya saya telah mengantarkan Anda untuk mempelajari cara mengumpulkan data kualitatif. Saya berharap Anda semua mempelajari cara pengumpulan data kualitatif tersebut untuk mempersiapkan diri nanti melakukan penelitian kualitatif guna menyusun tesis magister ilmu lingkungan. Pada tulisan ini saya akan mengantarkan Anda untuk mempelajari cara menganalisis data kualitatif yang telah Anda pelajari cara pengumpulannya. Saya akan berusaha menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan analisis data kuantitatif. Misalnya, apa saja jenis analisis data kualitatif? Apakah ada program aplikasi khusus untuk menganalisis data kualitatif? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu membaca tulisan pengantar ini.
Pokok Bahasan 7: Materi Kuliah
7.2.1.1. Membaca Materi KuliahSebelum melanjutkan ke analisis data kualitatif, saya perlu sampaikan bahwa analisis data penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif, terdiri atas tahap-tahap umum sebagai berikut:
Sebagaimana sudah saya sampaikan secara sekilas sebelumnya, data kualitatif dapat dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis kuantitatif. Ada berbagai cara untuk mengkuantitatifkan data kualitatif sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis kuantitatif. Teknik yang lazim dilakukan adalah dengan memberikan nilai skor atau nilai skala terhadap topik-topik pernyataan kualitatif yang disampaikan oleh narasumber. Dengan demikian Anda memperoleh data berskala ordinal yang dapat dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis statistik tertentu, baik univariat maupun multivariat. Namun hal ini akan mengubah penelitian kualitatif yang Anda lakukan menjadi penelitian kuantitatif semu. Hal ini memungkinkan Anda untuk melakukan pengujian hipotesis, tetapi penelitian kualitatif bertujuan lebih untuk mengeksplorasi, bukan untuk menguji hipotesis guna melakukan generaslisasi. Oleh karena itu, bila data yang Anda kumpulkan adalah benar-benar data kualitatif maka lakukanlah analisis kualitatif, lebih-lebih untuk mempertahankan landasan filosofis yang Anda gunakan sebagai dasar pemilihan metode dan perancangan penelitian.
Untuk melakukan analisis data kuantitatif Anda dapat menyerahkan kepada program aplikasi statistika, sedangkan untuk melakukan analisis data kualitatif Anda tidak sepenuhnya dapat menyerahkan kepada program aplikasi. Meskipun sudah menggunakan program aplikasi, Anda hanya dapat menggunakan program aplikasi sekedar sebagai alat bantu, selebihnya Anda tetap bergantung kepada kemampuan pikir tajam dan kritis, kepada kemampuan Anda sendiri sebagai instrumen analisis data. Dalam melakukan analisis data kualitatif, Anda memulai dengan melakukan pengkodean (coding), yaitu proses menyisir transkrip (atau langsung terhadap rekaman wawancara bila wawancara dalam Bahasa Inggris), sketsa, foto, atau video untuk mencari topik, tema, ide, konsep, kategori, kata-kata kunci, atau apapun yang bermakna di dalamnya dan kemudian menandainya sehingga dapat ditemukan pada saat transkrip (atau rekaman), sketsa, foto, atau video dianalisis. Mengenai apa yang perlu dikode, silahkan baca uraian mengenai What to look for when you are coding pada tulisan How and what to code. Pengkodean dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan cara pembandingan kontras, tetapi simak juga cara-cara lainnya pada bagian Other techniques to identify themes and codes pada tulisan yang sama. Silahkan unduh (gratis) buku teks Introduction to Coding and Analysis of Qualitative Data (2003).
Pengkodean diawali dengan membuat kerangka pengkodean (developing a coding scheme). Pada saat mulai melakukan pengkodean, Anda sebenarnya sudah mulai melakukan analisis data kualitatif. Oleh karena itu, membuat kerangka pengkodean berarti memastikan kembali bahwa Anda melakukan pengkodean dengan merujuk kepada landasan filosofis penelitian Anda. Pada tahap ini, sebagai mahasiswa Anda perlu mendiskusikan dengan komisi pembimbing, bagaimana Anda akan melakukan pengkodean. Atau, bila untuk penelitian dalam tim, Anda mendiskusikan hal tersebut dengan anggota tim untuk memastikan masing-masing melakukan pengkodean dengan kerangka yang sama. Di tengah perjalanan pengkodean dan setelah membaca lebih banyak pustaka, Anda mungkin memperoleh ide atau inspirasi baru sehingga perlu melakukan revisi terhadap skema pengkodean awal (Revising the coding scheme). Sebagaimana telah saya sampaikan, penelitian kualitatif menggunakan ketajaman berpikir sebagai instrumen sehingga revisi dalam pelaksanaan penelitian kualitatif merupakan suatu keniscayaan. Seiring dengan bertambahnya data, kerangka pengkodean Anda mungkin menjadi semakin kompleks sehingga perlu disederhanakan (Simplifying the coding scheme), antara lain dengan menggabungkan kode yang mempunyai kesamaan menjadi satu kode baru yang lebih umum. Itu berarti Anda menambahkan kode baru (Developing new codes). Pada setiap kali Anda membuat kode, Anda bisa memberikan catatan mengenai kode yang Anda berikan, catatan semacam itu dikenal sebagai memo. Untuk memahami bagaimana Anda melakukan itu semua, silahkan klik tautan rekaman suara dan video yang diberikan pada saat Anda mengklik setiap tautan yang saya sertakan pada alinea ini.
Setelah selesai melakukan pengkodean, langkah selanjutnya adalah menganalisis kode-kode yang telah Anda bangun dengan menggunakan teknik-teknik analisis data kualitatif. Terdapat berbagai pilihan teknik analisis kualitatif, tetapi dalam memilih, Anda perlu mengaitkannya dengan landasan filosofis penelitian Anda. Sebelum melanjutkan, silahkan terlebih dahulu baca tulisan mengenai landasan penelitian: Apa itu Metode, Metodologi, dan Pandangan Filosofis Penelitian? Dalam memilih teknik analisis kualitatif, yang pertama Anda harus lakukan adalah memastikan, landasan penelitian mana yang Anda gunakan dalam penelitian. Kemudian, Anda juga perlu memperhatikan metode penelitian dan rancangan penelitian yang Anda gunakan. Semuanya perlu saling sesuai, tidak justru saling bertentangan satu sama lain. Selanjutnya, silahkan pilih teknik-teknik analisis kualitatif yang sebagian besar diuraikan pada situs Online QDA: Learning Qualitative Data Analysis on the Web (layanan sudah ditutup). Klik tautan lalu klik tombol Start here sebelum melanjutkan dengan teknik-teknik analisis sebagai berikut:
Berbeda dengan teknik-teknik analisis kuantitatif yang program aplikasinya tersedia dengan banyak pilihan, teknik-teknik analisis kualitatif mempunyai pilihan program aplikasi yang terbatas, apalagi yang gratis. Selama ini saya menggunakan program aplikasi berbayar NVivo, tetapi saya menganjurkan Anda untuk menggunakan program aplikasi yang gratis untuk belajar. Saya berusaha mencari daftar program aplikasi yang gratis dan menemukan peringkatnya pada Top 21 Free Qualitative Data Analysis Software sebagai berikut: QDA Miner Lite, Coding Analysis Toolkit (CAT), Computer Aided Textual Markup &Analysis (CATMA), Aquad, Compendium, Cassandre (bahasa Perancis), LibreQDA (bahasa Spanyol), R-QDA, Text Analysis Markup System (TAMS) Analyzer (hanya untuk Mac), ELAN (audio dan video), FreeQDA, Weft QDA, Qiqqa, QCAmap, ConnectedText, Transana, Visao, Tosmana, GATE, Kirq, dan FsQCA. Daftar lainnya dapat Anda peroleh dari Christope Lejeune, AQ Qualitative Resources, dan Wikipedia. Saya belum pernah menggunakan satu pun di antaranya sehingga silahkan klik tautan masing-masing, baca pengantarnya bila tersedia, dan pilih salah satu di antaranya untuk Anda coba. Dari pengalaman saya menggunakan NVivo, perlu saya sampaikan bahwa program aplikasi analisis kualitatif berperan lebih sebagai alat bantu, analisis sesungguhnya tetap harus Anda lakukan sendiri.
Sebagai contoh mengenai penerapan teknik-teknik analisis kualitatif dalam penelitian bidang lingkungan, silahkan unduh dan baca artikel jurnal berikut:
***
Kembali membaca Materi Sebelumnya
Lanjutkan membaca Materi Berikutnya
***
Hak cipta: I Wayan Mudita (2019)
Revisi pertama: 3 Maret 2019. revisi menyeluruh termutakhir: 7 Maret 2021.
- Penyiapan data: memasukkan data ke dalam format analisis statistik (penelitian kualitatif), transkripsi rekaman ke dalam tulisan hasil wawancara (penelitian kualitatif)
- Eksplorasi data: melakukan analisis statistik deskriptif untuk mengidentifikasi pola data (penelitian kuantitatif), melakukan pemberian kode (coding) dan penambahan catatan terhadap hasil transkripsi (penelitian kualitatif)
- Analisis data: melakukan analisis statistik inferensial dengan menggunakan program aplikasi analisis statistik (penelitian kuantitatif), menggabungkan kode dan memetakan hubungan antar kode dengan menggunakan program aplikasi analisis kualitatif (penelitian kualitatif).
- Penyajian hasil analisis data: menyajikan hasil analisis dalam bentuk tabel dan/atau gambar (grafik, bagan, dsb.) (penelitian kuantitatif), menyajikan hasil analisis dalam bentuk tabel dan/atau gambar (grafik, bagan, dsb.) (penelitian kualitatif).
Sebagaimana sudah saya sampaikan secara sekilas sebelumnya, data kualitatif dapat dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis kuantitatif. Ada berbagai cara untuk mengkuantitatifkan data kualitatif sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis kuantitatif. Teknik yang lazim dilakukan adalah dengan memberikan nilai skor atau nilai skala terhadap topik-topik pernyataan kualitatif yang disampaikan oleh narasumber. Dengan demikian Anda memperoleh data berskala ordinal yang dapat dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis statistik tertentu, baik univariat maupun multivariat. Namun hal ini akan mengubah penelitian kualitatif yang Anda lakukan menjadi penelitian kuantitatif semu. Hal ini memungkinkan Anda untuk melakukan pengujian hipotesis, tetapi penelitian kualitatif bertujuan lebih untuk mengeksplorasi, bukan untuk menguji hipotesis guna melakukan generaslisasi. Oleh karena itu, bila data yang Anda kumpulkan adalah benar-benar data kualitatif maka lakukanlah analisis kualitatif, lebih-lebih untuk mempertahankan landasan filosofis yang Anda gunakan sebagai dasar pemilihan metode dan perancangan penelitian.
Untuk melakukan analisis data kuantitatif Anda dapat menyerahkan kepada program aplikasi statistika, sedangkan untuk melakukan analisis data kualitatif Anda tidak sepenuhnya dapat menyerahkan kepada program aplikasi. Meskipun sudah menggunakan program aplikasi, Anda hanya dapat menggunakan program aplikasi sekedar sebagai alat bantu, selebihnya Anda tetap bergantung kepada kemampuan pikir tajam dan kritis, kepada kemampuan Anda sendiri sebagai instrumen analisis data. Dalam melakukan analisis data kualitatif, Anda memulai dengan melakukan pengkodean (coding), yaitu proses menyisir transkrip (atau langsung terhadap rekaman wawancara bila wawancara dalam Bahasa Inggris), sketsa, foto, atau video untuk mencari topik, tema, ide, konsep, kategori, kata-kata kunci, atau apapun yang bermakna di dalamnya dan kemudian menandainya sehingga dapat ditemukan pada saat transkrip (atau rekaman), sketsa, foto, atau video dianalisis. Mengenai apa yang perlu dikode, silahkan baca uraian mengenai What to look for when you are coding pada tulisan How and what to code. Pengkodean dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan cara pembandingan kontras, tetapi simak juga cara-cara lainnya pada bagian Other techniques to identify themes and codes pada tulisan yang sama. Silahkan unduh (gratis) buku teks Introduction to Coding and Analysis of Qualitative Data (2003).
Pengkodean diawali dengan membuat kerangka pengkodean (developing a coding scheme). Pada saat mulai melakukan pengkodean, Anda sebenarnya sudah mulai melakukan analisis data kualitatif. Oleh karena itu, membuat kerangka pengkodean berarti memastikan kembali bahwa Anda melakukan pengkodean dengan merujuk kepada landasan filosofis penelitian Anda. Pada tahap ini, sebagai mahasiswa Anda perlu mendiskusikan dengan komisi pembimbing, bagaimana Anda akan melakukan pengkodean. Atau, bila untuk penelitian dalam tim, Anda mendiskusikan hal tersebut dengan anggota tim untuk memastikan masing-masing melakukan pengkodean dengan kerangka yang sama. Di tengah perjalanan pengkodean dan setelah membaca lebih banyak pustaka, Anda mungkin memperoleh ide atau inspirasi baru sehingga perlu melakukan revisi terhadap skema pengkodean awal (Revising the coding scheme). Sebagaimana telah saya sampaikan, penelitian kualitatif menggunakan ketajaman berpikir sebagai instrumen sehingga revisi dalam pelaksanaan penelitian kualitatif merupakan suatu keniscayaan. Seiring dengan bertambahnya data, kerangka pengkodean Anda mungkin menjadi semakin kompleks sehingga perlu disederhanakan (Simplifying the coding scheme), antara lain dengan menggabungkan kode yang mempunyai kesamaan menjadi satu kode baru yang lebih umum. Itu berarti Anda menambahkan kode baru (Developing new codes). Pada setiap kali Anda membuat kode, Anda bisa memberikan catatan mengenai kode yang Anda berikan, catatan semacam itu dikenal sebagai memo. Untuk memahami bagaimana Anda melakukan itu semua, silahkan klik tautan rekaman suara dan video yang diberikan pada saat Anda mengklik setiap tautan yang saya sertakan pada alinea ini.
Setelah selesai melakukan pengkodean, langkah selanjutnya adalah menganalisis kode-kode yang telah Anda bangun dengan menggunakan teknik-teknik analisis data kualitatif. Terdapat berbagai pilihan teknik analisis kualitatif, tetapi dalam memilih, Anda perlu mengaitkannya dengan landasan filosofis penelitian Anda. Sebelum melanjutkan, silahkan terlebih dahulu baca tulisan mengenai landasan penelitian: Apa itu Metode, Metodologi, dan Pandangan Filosofis Penelitian? Dalam memilih teknik analisis kualitatif, yang pertama Anda harus lakukan adalah memastikan, landasan penelitian mana yang Anda gunakan dalam penelitian. Kemudian, Anda juga perlu memperhatikan metode penelitian dan rancangan penelitian yang Anda gunakan. Semuanya perlu saling sesuai, tidak justru saling bertentangan satu sama lain. Selanjutnya, silahkan pilih teknik-teknik analisis kualitatif yang sebagian besar diuraikan pada situs Online QDA: Learning Qualitative Data Analysis on the Web (layanan sudah ditutup). Klik tautan lalu klik tombol Start here sebelum melanjutkan dengan teknik-teknik analisis sebagai berikut:
- Analisis isi (content analysis): untuk menentukan makna dari data teks dengan menggunakan kode yang berasal langsung dari data tanpa panduan teori (convensional), dengan panduan teori (directed), atau dengan disertai pencacahan (sumative).
- Analisis tematik (thematic analysis): untuk untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan melaporkan pola-pola yang terdapat dalam data, mengorganisasikanya menjadi tema-tema bermakna, dan menginterpretasikan tema-tema tersebut dalam konteks penelitian. Dalam hal ini tema mewakili sesuatu yang penting dalam data dan menunjukkan tanggapan berpola tertentu atau bermakna tertentu dalam kaitan dengan pertanyaan penelitian.
- Analisis kerangka (framework analysis): untuk mengorganisasikan topik atau tema sedemian rupa sehingga dapat ditentukan topik atau tema mana yang menjadi payung dan yang mana yang dipayungi yang kemudian diorganisasikan dalam bentuk bagan alir atau tabel, merupakan pengembangan dari analisis tematik.
- Analisis bandingan (comparative analysis): untuk menentukan persamaan dan perbedaan antar kelompok berdasarkan kode dari data kualitatif mengenai aspek yang sama, biasanya dengan menyajikan kutipan dari transkrip dalam tabel. Variasi dari teknik analisis bandingan ini adalah analisis bandingan konstan (constan comparison analysis) yang dilakukan langsung di lapangan untuk memunculkan ide baru untuk dibandingkan dengan yang diperoleh sebelumnya guna membangun teori dalam penelitian dengan menggunakan metode"grounded theory".
- Analisis bandingan kualitatif (qualitative comparative analysis): untuk menentukan konfigurasi kasus, yang dalam hal ini dapat berupa orang, keluarga, peristiwa, institusi, pengaturan, wilayah, atau bahkan negara, dengan cara terlebih dahulu mendaftar kasus dalam baris dan kemudian memberikan nilai biner atau ordinal dalam kolom.
- Analisis dunia-kehidupan (life-world analysis): teknik analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode fenomenologi untuk menentukan bagaimana seseorang, dalam memandang sesuatu, bergantung pada lingkungan yang mepengaruhi kehidupannya.
- Analisis fenomenologis interpretatif (interpretative phenomenological analysis): teknik analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode fenomenologi untuk menentukan bagaimana seseorang mengartikan pengalaman hidupnya yang selanjutnya menentukan jalan pikirannya.
- Analisis induksi analitik (analytic induction analysis): untuk meredefinisikan secara progresif suatu fenomena yang akan dicarikan penjelasan (the explanandum) dan faktor yang dapat menjelaskannya (the explanans) sehingga dapat dibangun hubungan sempurna (universal) di antaranya.
- Analisis kontekstualisasi progresif (progressive contextualization analysis): untuk menentukan langsung pada saat pengumpulan data mengenai siapa pelaku atau jejaring pelaku suatu kejadian pada waktu dan tempat tertentu dan apa rangkaian konsekuensi yang terjadi sehingga menimbulkan perbedaan dari seandainya kejadian tidak berlangsung.
- Analisis matriks atau analisis logis (matrix or logical analysis): untuk membangun outline mengenai hubungan sebab-akibat umum dengan menggunakan proses berpikir logis dengan berdasarkan atas pengorganisasian dan pengkategorisasian kode dengan menggunakan bantuan bagan alir atau diagram.
- Analisis templat (template analysis): dilakukan untuk mengidentifikasi pola-pola tertentu yang diperoleh dari bagian, pola-pola dari bagian data ini kemudian digunakan sebagai templat untuk menganalisis bagian data lainnya.
- Analisis percakapan (conversation analysis): untuk menginterpretasikan percakapan yang terjadi secara alami antara seseorang dengan orang lain tanpa merujuk kepada konteks atau motif tertentu selain yang timbul sendiri dalam percakapan.
- Analisis wacana (discourse analysis): untuk menentukan bagaimana seseorang memaknai segala sesuatu dengan menggunakan bahasa dan wacana, dalam arti luas mencakup analisis semiotik, dekonstruksi, dan naratif.
- Analisis naratif (narrative analysis): untuk menentukan bagaimana seseorang memaknai suatu kejadian berdasarkan perspektif dirinya dalam kaitan dengan kejadian lainnya melalui narasi yang disampaikannya.
- Analisis hermeneutik objektif atau analysis penghalusan beruntun (objective hermeneutic analysis atau sequential fine analysis): untuk menginterpretasikan data tekstual yang sama masing-masing oleh anggota tim yang saling mengkritisi interpretasi anggota lainnya.
Berbeda dengan teknik-teknik analisis kuantitatif yang program aplikasinya tersedia dengan banyak pilihan, teknik-teknik analisis kualitatif mempunyai pilihan program aplikasi yang terbatas, apalagi yang gratis. Selama ini saya menggunakan program aplikasi berbayar NVivo, tetapi saya menganjurkan Anda untuk menggunakan program aplikasi yang gratis untuk belajar. Saya berusaha mencari daftar program aplikasi yang gratis dan menemukan peringkatnya pada Top 21 Free Qualitative Data Analysis Software sebagai berikut: QDA Miner Lite, Coding Analysis Toolkit (CAT), Computer Aided Textual Markup &Analysis (CATMA), Aquad, Compendium, Cassandre (bahasa Perancis), LibreQDA (bahasa Spanyol), R-QDA, Text Analysis Markup System (TAMS) Analyzer (hanya untuk Mac), ELAN (audio dan video), FreeQDA, Weft QDA, Qiqqa, QCAmap, ConnectedText, Transana, Visao, Tosmana, GATE, Kirq, dan FsQCA. Daftar lainnya dapat Anda peroleh dari Christope Lejeune, AQ Qualitative Resources, dan Wikipedia. Saya belum pernah menggunakan satu pun di antaranya sehingga silahkan klik tautan masing-masing, baca pengantarnya bila tersedia, dan pilih salah satu di antaranya untuk Anda coba. Dari pengalaman saya menggunakan NVivo, perlu saya sampaikan bahwa program aplikasi analisis kualitatif berperan lebih sebagai alat bantu, analisis sesungguhnya tetap harus Anda lakukan sendiri.
Sebagai contoh mengenai penerapan teknik-teknik analisis kualitatif dalam penelitian bidang lingkungan, silahkan unduh dan baca artikel jurnal berikut:
- Environmental Reporting of Global Corporations: A Content Analysis based on Website Disclosures
- Ideology, the environment and one world view: A discourse analysis of Noranda's environmental and sustainable development reports
- The cultural politics of climate change discourse in UK tabloids
- Geo-Narrative: Extending Geographic Information Systems for Narrative Analysis in Qualitative and Mixed-Method Research
- Taking stock: A comparative analysis of payments for environmental services programs in developed and developing countries
- The role of affect in UK commuters' travel mode choices: An interpretative phenomenological analysis
- Consuming narratives: the political ecology of 'alternative'consumption
- Doing and knowing: Questions about studies of local knowledge
- Popular environmental education: Progressive contextualization of local practice in a globalizing world
7.2.1.2. Membaca Pustaka Wajib
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Wajib dan membaca judul bab atau sub-bab yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Silahkan bagi file buku menjadi file terpisah untuk setiap bab dengan menggunakan layanan Free PDF Editor Online. Selanjutnya ubah format file dari format PDF ke format DOC dengan menggunakan layanan konversi format file daring untuk kemudian diterjemahkan dengan menggunakan layanan Penerjemahan Dokumen dari Google Translate.
Kembali membaca Materi Sebelumnya
Lanjutkan membaca Materi Berikutnya
***
Hak cipta: I Wayan Mudita (2019)
Revisi pertama: 3 Maret 2019. revisi menyeluruh termutakhir: 7 Maret 2021.
Hak cipta tulisan ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTeknik analisa data kualitatif belum banyak di kenal oleh kalangan pelajar atau akademik di Indonesia. Menurut pendapat saya penelitian data kualitatif ke depan akan banyak diminati dengan alasan memiliki daya tarik lebih karena di butuhkan ketajaman dan logika berpikir bagi peneliti. Tidak serta merta seperti data kuantitatif dgn menggunakan statistik data sudah siap tersaji.
ReplyDeleteSebenarnya keduanya sama-sama menarik dan dapat memberikan hasil yang memadai asalkan masing-masing digunakan secara tepat sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
DeleteSebenarnya keduanya sama-sama menarik dan dapat memberikan hasil yang memadai asalkan masing-masing digunakan secara tepat sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
Deleteijin pak saya berpikir bahwa dalam menjalankan sebuah penelitian, selalu ada saja kendala dan masalah yang dihadapi oleh peneliti. maka dari itu, penelitian kualitatif hadir untuk meminimalisir terjadinya hal-hal tersebut.
Deletesetidaknya dengan metode penelitian kualitatif, peneliti bisa mendapatkan gambaran terhadap fenomena yang diteliti. termasuk pula memudahkan dalam menentukan variabel dan membantu dalam menghasilkan teori
Menurut Bapak ada berbagai cara untuk mengkuantitatifkan data kualitatif sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis kuantitatif, apakah ini dapat berlaku sebaliknya? Mengkualitatifkan data kuantitatif.
ReplyDeleteData kualitatif dapat dikuantitatifkan dengan melakukan pemberian skor, tetapi data kuantitatif tidak bisa dan tidak perlu dikualitatifkan. Kalau memerlukan data kualitatif, silahkan lakukan penelitian kualitatif.
Deleteselain metode kualitatif dan kuantitatif bapak juga pernah menjelaskan tentang metode campuran. Bagaimana teknik analisis data dari metode campuran pak? apakah analisisnya satu per satu baru digabungkan dan dideskripsikan pak? seperti menganalisis data kualitatif dulu setelah itu menganalisis data kuantitatif atau sebaliknya atau bagaimana pak? mohon penjelasannya pak.
ReplyDeletePenelitian dengan metode campuran dilakukan drngan tujuan memperkuat hasil yang diperoleh salah satu metode. Oleh karena itu, hasil dari metode kualitatif dianalisis tersendiri dengan teknik analisis kualitatif, dan sebaliknya demikian juga dengan data kuantitatif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Hasil analisis yang satu digunakan untuk memperkuat hasil yang lain.
Deletedalam tautan "how and what to code" dikatakan bahwa : As the researcher reads through their data set the number of codes they have will evolve and grow as more topics or themes become apparent. The list of codes thus will help to identify the issues contained in the data set.
ReplyDeletejika tidak salah saya simpulkan bahwa dengan adanya daftar code, maka akan membantu untuk mengidentifikasi isu-isu yang terkandung dalam kumpulan data.pertanyaan saya, seperti apa contoh penggunaan code dimaksud? sehinggs perannya begitu penting? atau adakah teknik lain yang bisa diperkenalkan?
Menyambung Apri, sepamahaman saya, kode yang dimaksud adalah memberikan "penanda" tema untuk setiap informasi yang diberikan oleh narasumber. Tema ini tergantung dari kerangka pikir yang digunakan dalam menganalisis tuturan-tuturan dari para narasumber. Beberapa teman yang biasa menggunakan metode kualitatif, ada yang membuat struktur tema-tema tertentu dalam menganalisis narasi dari para narasumber. Ada pula yang hanya membuat pertanyaan kunci, kemudian menemukan tema tema dari narasumber.
DeleteTerkait dengan pernyataan saya, apakah penemuan tema-tema dari narasi adalah yang disebut sebagai Grounded Theory?
Terima kasih atas tanggapan Mas Torry. Wawancara dalam penelitian kualitatif dilakukan secara mendalam, artinya peneliti mengajukan pertanyaan tambahan untuk mendalami aspek tertentu yang dikemukakan oleh narasumber tanpa terikat pada daftar pertanyaan. Rekaman wawancara kemudian ditranskripsi, dituliskan persis apa adanya, tanpa ditambah atau dikurangi. Pengkodean merupakan proses untuk menemukan topik atau tema tertentu sesuai dengan tujuan penelitian dalam transkripsi wawancara tersebut dengan menggunakan "aturan" tertentu. "Aturan" yang digunakan dalam memberi kode bergantung pada metode penelitian kualitatif yang digunakan dan metode penelitian kualitatif berkaitan dengan landasan filosofis penelitian.
DeleteMetode penelitian grounded theory berarti memberikan penjelasan menyeluruh terhadap masalah yang benar-benar ditemukan di lapangan, bukan sekedar penemuan tema-tema dari sebuah narasi. Silahkan dalami http://onlineqda.hud.ac.uk/methodologies.php#Grounded_theory dan http://onlineqda.hud.ac.uk/resources.php#grounded_theory dan untuk memperoleh contoh cara melakukan pengkodean, kunjungi https://prpost.wordpress.com/2013/07/22/an-example-of-how-to-perform-open-coding-axial-coding-and-selective-coding/
Deleteterima kasih pak pak wayan dan pak Tory untuk penjelasannya.
ReplyDelete
DeleteAwalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'
Mlm pak.. Dalam hal peneliti merupakan instrumen utama dlm penelitian kualitatif, peneliti hrs hadir dan terlibat langsung dlm proses pengambilan data, bukankah kehadiran peneliti tsb dpt mempengaruhi perilaku orang-orang atau pihak yg diteliti? Jika ada 2 orang peneliti, meneliti hal yg sama, dpt menghasilkan hal yg sama pula? Makasih atas penjelasan bpk.
ReplyDeleteSelamat pagi pak, dalam teknik pengambilan data penelitian kualitatif dapat dikuantitatifkan tetapi data kuantitatif tidak dapat dikualitatifkan.Pertanyaan saya: bagaiamana teknik analisis data kualitatif? Mohon penjelasan pak. Terima kasih.
ReplyDeletesiang bpak... untuk materi 7.2 ada hal penting yang ingin saya tanyakan berkaitan dengan cara pengumpulan data (metode kualitatif) kira2 apa yang perlu kita lakukan ketika melakukan wawancara agar dapt kita ketahui bahwa pihak tersebut tidak melakukan pembohongan, karna sering kami temuai dilapangan dalam hal studi kasus, sering kami kesulitan dalam mendapatkan data akurat. contoh penangkapan penyu di pantai selatan, masyarakat sering memberikan keterangan yang menyulitkan ketika kami ingin mengambil keputusan.makasi
ReplyDeleteSelamat malam pak. dalam proses analisis data kualitatif diawali dengan melakukan coding. apakah proses coding sama dengan proses mereduksi data (data yang tidak terpakai dibuang) kemudian data terpakai ini yang akan di tentukan topik/tema tertentu untuk dilanjutkan ke proses selanjutnya?
ReplyDeleteDalam penelitian kualitatif. data coding atau pengodean data memegang peranan penting dalam proses analisis data, dan menentukan kualitas abstraksi data hasil penelitian, Setiap peneliti yang berkeinginan untuk menjadi mahir dalam melakukan analisis kualitatif, harus belajar untuk mengodekan data dengan baik dan mudah. Keunggulan penelitian sebagian besar terletak pada keunggulan pengodean data.
ReplyDeleteBenar pak surya mengcodean data untuk penelitian kualitatif sangat penting sekali dan juga punya peranan yg sangat penting.
DeleteKode dalm penelitian kualitatif merupakan kata atau frasa pendek yg brsifat meringkas, menonjolkan pesan, menangkap esensi dari suatu porsi data, baik itu data berbasiskan bahasa atau data visual. Dengan bahasa yang lebih sederhana, kode adalah kata atau frasa pendek yang memuat esensi dari suatu segmen data.
DeletePengkodean diawali dengan membuat kerangka pengkodean (developing a coding scheme). Pada saat mulai melakukan pengkodean, sebenarnya sudah mulai melakukan analisis data kualitatif. Oleh karena itu, membuat kerangka pengkodean berarti memastikan kembali bahwa melakukan pengkodean dengan merujuk kepada landasan filosofis penelitian
DeletePenelitian kualitatif memiliki tantangan tersendiri agar dapat diselesaikan dan memiliki keunggulan yang mana ada kita dapat mengodekan data serta kita juga dapat merahasiakan data narasumber yang dapat di peroleh.
ReplyDeletebenar ibu resty pada penelitian kualitatif memiliki bnyak keuntungan sebelum kita menganalisis data yaitu dengan mengodekan data tersebut supaya kita mempermudah menganalisis data secara kualitatif
DeleteTerimakasih kasih pak untuk materinya,yang saya ingin tanyakan tentang analisis isi untuk menentukan makna dari data teks dengan menggunakan kode yang berasal langsung dari data tanpa pantauan teori atau dengan panduan teori atau di sertai pencacahan. Bagaimana kita bisa mengetahui maknanya jika tanpa landasan teori pak?
ReplyDeleteMengenai makna suatu jajak pendapat tanpa adanya pemahaman teori terlebih dahulu menurut saya itu akan mengalami kesulitan.
Deletekarena peneliti tidak bisa mengembangkan masalah yang mungkin ditemui di tempat penelitian jika tidak memiliki acuan landasan teori yang mendukungnya. Sehingga dalam suatu penelitian, tanpa landasan teori penelitian yang digunakan pastinya tidak akan berjalan lancar. Peneliti juga tidak bisa membuat pengukuran atau tidak memiliki standar alat ukur jika tidak ada landasan teori.
Selamat sore pak,,terima kasih atas penyajian materi yang sangat baik,,mohon ijin bertnya,,bagaimana mengkuantitaf data kualitatif dalam penelitian lingkungan,,terima kasih pak
ReplyDeleteSelamat sore Pak Maxen, perkenankan saya memberikan komentar atas pertanyaan yang diajukan.
DeleteAda tiga langkah utama untuk melakukan analisis kuantitatif data kualitatif: mengatur data, membaca dan mengkodekannya, serta menyajikan dan menafsirkannya.
Mengatur Data
Pertama, peneliti harus mengatur data. Data dapat diatur dalam kelompok yang berhubungan dengan bidang minat tertentu, bidang lingkungan misalnya. Misalnya, studi tentang Ficus mungkin mengelompokkan data menjadi beberapa bagian berikut: sejarah Ficus, tanaman lain yang ditanam, peran perempuan dalam budidaya Ficus, alasan penanaman Ficus, dan dampak Ficus terhadap lingkungan.
Membaca dan Coding
Langkah selanjutnya adalah membaca semua data dengan cermat dan membangun sistem kategori yang memungkinkan semua data untuk dikategorikan secara sistematis. Kategori harus homogen secara internal dan heterogen secara eksternal. Segala sesuatu dalam satu kategori harus disatukan dengan cara yang berarti perbedaan antara kategori harus tegas dan jelas. Jika terdapat banyak data yang tidak sesuai dengan sistem kategori, hal ini berarti terdapat kekurangan yang mengharuskan sistem untuk ditata ulang. Penelitian kualitatif yang baik akan memiliki label untuk semua data, dan setiap upaya harus dibuat sedemikian rupa sehingga setiap segmen hanya memenuhi satu kategori. Terakhir, sistem klasifikasi harus bermakna dan relevan dengan penelitian. Setelah sistem dibuat untuk mengatur data, setiap kategori harus diberi nomor, dan kemudian transkripsi wawancara atau hasil survei dapat diberi kode.
Penyajian dan Interpretasi Data
Setelah data dikodekan, data tersebut harus ditampilkan dan diatur agar dapat diinterpretasikan. Seringkali matriks atau bagan sederhana dapat digunakan untuk mengumpulkan data wawancara sehingga pola dapat ditentukan di antara responden. Diagram sebab akibat dan diagram alir juga sering membantu untuk menilai sebab dan akibat dari hubungan yang muncul dalam data. Untuk menganalisis data, disarankan untuk menggunakan program analisis data kualitatif dengan bantuan komputer. Program semacam itu menghubungkan kode dengan teks untuk melakukan pembangunan model yang kompleks dan membantu dalam manajemen data. Pengkodean dan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara berbeda untuk setiap penelitian dan bergantung pada rancangan penelitian, serta keterampilan dan pengalaman peneliti. Terlepas dari studi tersebut, sangat penting untuk mendokumentasikan dengan jelas bagaimana data dikodekan dan diinterpretasikan, serta mengukurnya guna menarik kesimpulan.
Terima kasih.
Mohon ijin mencoba menjawab Pak Maxen.
DeleteSepertinya jawabannya ada pada paragraf kedua dari materi di atas, yaitu yang berbunyi : "Teknik yang lazim dilakukan adalah dengan memberikan nilai skor atau nilai skala terhadap topik-topik pernyataan kualitatif yang disampaikan oleh narasumber. Dengan demikian Anda memperoleh data berskala ordinal yang dapat dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis statistik tertentu, baik univariat maupun multivariat."
Tetapi yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan untuk mengkuantitatifkan data penelitian kualitatif yaitu pernyataan yang berbunyi : "bila data yang Anda kumpulkan adalah benar-benar data kualitatif maka lakukanlah analisis kualitatif, lebih-lebih untuk mempertahankan landasan filosofis yang Anda gunakan sebagai dasar pemilihan metode dan perancangan penelitian."
Demikian jawaban yang saya coba utarakan.
Terimakasih
Selamat malam Bapak, terima kasih untuk penyajian materi 7.2. Bagaimana Menganalisis Data dalam Penelitian Kualitatif Bidang Lingkungan?. Sejujurnya, saya sangat terkesan dengan metode pembelajaran daring ini dan sangat merasa terbantu dengan pustaka yag disediakan. Saya sangat berharap kedepannya dapat berdiskusi banyak terkait Penelitian Kualitatif Bidang Lingkungan bersama Bapak.
ReplyDeleteDalam materi ini beberapa hal ingin saya tanyakan :
1. Apa saja tujuan dari analisis isi dan bagaimana tahapannya dalam menganalisis data kualitatif pada bidang lingkungan?
2. Bagaimana menjaga objektivitas hasil penelitian dengan metode analisis wacana?
3. Apa ukuran validitas hasil analisis wacana?
Terima kasih
Selamat sore ibu stevania..terima kasih atas pertanyaan yang diberikan..saya mencoba menjawab pertnyaan pertama.
Delete• Tujuan dari penelitian analisis isi kualitatif ini sebenarnya adalah sistematis dan analitis, tetapi tidak kaku (rigid) seperti analisis isi kuantitatif. Tidak hanya mampu mengidentifikasi pesan-pesan manifest, melainkan juga latent messages dari sebuah dokumen yang diteliti. Jadi lebih mampu melihat kecenderungan isi media berdasarkan context (situasi yang sosial di seputar dokumen atau teks yang diteliti), process (bagaimana suatu proses produksi media/isi pesannya dikreasi secara actual dan diorganisasikan secara bersama) dan emergence (pembentukan secara gradual/bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan intepretasi) dari dokumen-dokumen yang diteliti.
• Tahapan Analisis Isi
Sebagai metode yang sistematis, analisis isi mengikuti suatu proses tertentu. Tahapan analisis proses analisis isi adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan Tujuan Analisis
Apa yang ingin diketahui lewat analisis isi, hal-hal apa saja yang menjadi masalah penelitian dan ingin dijawab lewat analisis isi.
2) Konseptualisasi Dan Operasionalisasi
Merumuskan konsep penelitian dan melakukan operasionalisasi sehingga konsep bisa diukur.
3) Lembar Coding “Coding Sheet”
Menurunkan operasionalisasi ke dalam lembar coding, lembar coding memasukkan hal yang ingin dilihat dan cara pengukurannya.
4) Populasi Dan Sampel
Peneliti perlu merumuskan populasi dan sampel analisis isi. Apakah populasi bisa diambil semua “Sensus”, jika tidak menentukan teknik penarikan sampel dan jumlah sampel yang akan dianalisis.
5) Traning/Pelatihan Coder Dan Pengujian Validitas Reliabilitas
Peneliti memberikan pelatihan kepada coder yang akan membaca dan menilai isi. Peneliti menguji reliabilitas. Jika belum memenuhi syrat, dilakukan perubahan lembar coding sampai angka reliabilitas tinggi.
6) Proses Coding
Mengkode semua isi berita ke dalam coding yang telah disusun.
7) Perhitungan Reliabilitas Final
Peneliti menghitung angka reliabilitas dari hasil coding dengan menggunakan rumus/formula yang tersedia, seperti Holsti, Krippendorff, Cohen Kappa.
8) Input Data Analisis
Melakukan input dari data lembar coding dan analisis data.
Izin menjawab pertanyaan nomor 3 ibu Stevania, untuk memahami dan menerapkan analisis wacana, sebaiknya diresapi dulu hubungan antara teori dan analisis wacana. Sebagai teori murni, teori wacana berkenaan dengan pandangan tentang wacana. Definisi nominal melihat bahwa wacana adalah struktur cerita yang bermakna atau sebuah bentuk sajian yang memuat satu atau lebih gagasan dengan menggunakan bahasa (verbal dan non-verbal).
DeleteSelamat malam Bapak, terimakasih atas penyajian materinya.
ReplyDeleteBagaimana cara menganalisis data studi kasus tunggal?
Bagaimana cara mengatur item untuk survei berulang untuk analisis kuantitatif dan kualitatif?
Dapatkah etnografi dan wawancara semi-terstruktur digabungkan dalam satu studi?
Terimakasih atas penjelasannya.
Selamat Siang Pak Marlon, ijin menjawab pertanyaan nomor 1.
DeleteStudi kasus dengan instrumen tunggal (single instrumental case study) adalah studi kasus yang terfokus pada satu isu atau pusat perhatian saja. Untuk mengilustrasikan isu tersebut, hanya digunakan satu kasus yang terbatas. Pengumpulan data dalam studi kasus dapat diambil dari berbagai sumber informasi, karena studi kasus melibatkan pengumpulan data yang “kaya” untuk membangun gambaran yang mendalam dari suatu kasus.
Menganalisis data studi kasus adalah suatu hal yang sulit karena strategi dan tekniknya belum teridentifikasikan secara baik. Tetapi setiap penelitian hendaknya dimulai dengan strategi analisis yang umum yang mengandung prioritas tentang apa yang akan dianalisis dan mengapa. Demikian pun dengan studi kasus memiliki strategi analisis penelitian yaitu:
1. Pengumpulan kategori, peneliti mencari suatu kumpulan dari contoh-contoh data serta berharap menemukan makna yang relevan dengan isu yang akan muncul;
2. Interpretasi langsung, peneliti studi kasus melihat pada satu contoh serta menarik makna darinya tanpa mencari banyak contoh. Hal ini merupakan suatu proses dalam menarik data secara terpisah dan menempatkannya kembali secara bersama-sama agar lebih bermakna;
3. Peneliti membentuk pola dan mencari kesepadanan antara dua atau lebih kategori. Kesepadanan ini dapat dilaksanakan melalui tabel yang menunjukkan hubungan antara dua kategori;
4. Peneliti mengembangkan generalisasi naturalistik melalui analisa data, generalisasi ini diambil melalui orang-orang yang dapat belajar dari suatu kasus, apakah kasus mereka sendiri atau menerapkannya pada sebuah populasi kasus.
7.2
ReplyDeleteSelamat Sore Bapa.
Teknik analisis data kualitatif secara prinsipal dan prosedural berbeda dengan teknik analisis data kuantitatif. Proses pengumpulan data kualitatif yang umumnya menitikberatkan pada wawancara dan observasi partisipasipatoris membuat analisis datanya berupa analisis tekstual dari hasil transkrip atau catatan lapangan yang tidak terstruktur. Berbeda dengan riset kuantitatif yang data mentahnya seolah sudah siap dianalisis, teknik analisis data kualitatif cenderung menggunakan data yang belum siap diolah. Oleh karena itu, proses sistematis dalam pengolahan data perlu diterapkan.
Pertanyaan :
1) Bagaimana membuat sistimatisasi tahapan analisis data setelah data dikumpulkan sampai penarikan kesimpulan?
2) Ada teori yang menjelaskan bahwa analisis data kualitatif dilakukan sesuai pendekatan induksi dan pendekatan grounded. Mohon penjelasan perbedaan diantara keduanya.
Terima kasih Bapa
Selamat malam Pak Petrus... saya akan menjawab pertanyaan nomor 1 (satu) sebagai berikut :
Delete1. Teknik analisis data yang digunakan dalam analisis kualitatif memiliki empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan tahap dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data merupakan penyederhanaan, penggolongan, dan membuang yang tidak perlu data sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat menghasilkan informasi yang bermakna dan memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Banyaknya jumlah data dan kompleksnya data, diperlukan analisis data melalui tahap reduksi. Tahap reduksi ini dilakukan untuk pemilihan relevan atau tidaknya data dengan tujuan akhir.
2. Display Data
Display data atau penyajian data juga merupakan tahap dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data merupakan kegiatan saat sekumpulan data disusun secara sistematis dan mudah dipahami, sehingga memberikan kemungkinan menghasilkan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif bisa berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan ataupun bagan. Melalui penyajian data tersebut, maka nantinya data akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam teknik analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengacu pada tujuan analisis hendak dicapai. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan memungkinan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan yang dihasilkan merupakan kesimpulan yang kredibel. Verifikasi dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep dasar analisis tersebut lebih tepat dan obyektif.
Pertanyaan nomor 2 (dua) :
Perbedaan pendekatan induksi dan pendekatan grounded dalam menganalisis data kualitatif adalah : Analisis dengan pendekatan ini dimulai dari hipotesis yang sudah dipegang oleh peneliti sebelum turun lapangan Setelah turun lapangan, peneliti memeriksa apakah data yang diperoleh mengkonfirmasi atau menyangkal hipotesisnya. Apabila data lapangan menemukan kasus yang membantah hipotesisnya, maka peneliti bergerak pada dua pilihan: mendefinisikan ulang hipotesisnya untuk mengeksklusi kasus yang menyimpang (menyangkal hipotesis) atau memformulasikan ulang hipotesis.
Mendefinisikan ulang hipotesis dan mengeksklusi temuan yang menyimpang akan membawa pada selesainya proses analisis. Sedangkan memformulasikan ulang hipotesis akan membawa pada pemeriksaan atau bahkan pengumpulan data lapangan kembali.
Sedangkan Analisis kualitatif dengan teori grounded sebagai nihilnya hipotesis di proses awal penelitian. peneliti membuat pertanyaan penelitian tanpa memikirkan tentang hipotesis di kepalanya terlebih dahulu. Namun demikian, peneliti tetap melakukan kajian pustaka atau review literatur untuk mengetahui teori yang pernah diaplikasikan dalam penelitian dengan topik terkait.
Terima kasih..
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih untuk materinya bapak, saya ingin bertanya apa tujuan dari dilakukannya analisis tematik, kerangka dan bandingan serta bagaimana tahapannya dalam menganalisis data kualitatif pada bidang lingkungan?
ReplyDeleteTerimakasih pak atas materinya :
ReplyDeleteData dalam penelitian kualitatif dibagi menjadi 2 yaitu data Nominal dan data Ordinal dan pada data kuantitatif juga dibagi menjadi dua yaitu data interval dan data rasio,
bagaimana kita dapat menentukan atau menerapkan kedua metode tersebut dalam sebuah penelitian.
This comment has been removed by the author.
DeleteSelamat siang Pak Ismail Yusuf, ijin menambahkan
DeleteTerdapat 2 jenis data penelitian yang terbagi menjadi dua berdasarkan sifatnya yaitu :
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.Untuk jenis data penelitian kualitatif berdasarkan skala pengukuran dibagi 2 yaitu :
1) Skala Nominal
Adalah skala yang hanya bisa membedakan benda, peristiwa atau objek yang diteliti antara satu dengan lainnya berdasarkan nama atau predikatnya, digunakan untuk mengklasifikasi sebuah objek, individu, atau kelompok secara kategorik atau kualitatif. Umumnya, pengukuran dengan skala ini dilakukan dengan pemberian angka atau simbol pada objek tersebut. Pemberian angka dan simbol ini tidak memiliki maksud kuantitatif serta hanya menunjukkan adanya atribut atau karakteristik pada objek tersebut. Hal ini berarti skala ini hanya diberikan sebagai label saja serta tidak mengandung pengertian tingkatan tertentu.
Contoh penggolongan terhadap jenis kelamin. Dalam penggolongan ini, umumnya jenis kelamin pria diberi kode 1, sedangkan jenis kelamin wanita diberi kode 2. Dalam hal ini, angka yang diberikan hanya berfungsi sebagai label kategori saja serta tidak memiliki arti apapun. Artinya, disini angka 2 tidak memiliki nilai lebih dari 1 dan begitu juga sebaliknya. Kita bisa saja memberi kode pada pria dengan bilangan 2 dan wanita dengan 1 atau bilangan lainnya, asalkan kode yang diberikan berbeda satu sama lain.
2) Skala Ordinal
Adalah skala yang mengandung pengertian tingkatan. Walaupun sama-sama bertipe facto, skala ini disebut-sebut lebih tinggi daripada skala nominal. Skala ordinal ini lebih sering disebut sebagai skala peringkat. Sesuai dengan namanya, skala ini menggunakan lambang-lambang atau bilangan-bilangan untuk menunjukkan urutan atau tingkatan objek yang diukur berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya, kita melakukan pengukuran mengenai tingkat keadaan suatu lingkungan. Dalam penilaian ini, kita bisa memberi angka 5, 4, 3, 2, dan 1 masing-masing untuk reaksi sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik, dan sangat tidak baik.
Sama halnya dengan skala nominal, skala ordinal memiliki variabel-variabel yang tidak dapat diterapkan pada operasi matematika standar.
2. Data Kuantitatif
DeleteData ini adalah jenis data penelitan yang memiliki bentuk angka atau bilangan. Jenis data kuantitatif ini dapat diolah dan juga dianalisis dengan perhitungan statistika atau matematika. Untuk jenis data penelitian kuantitatif berdasarkan skala pengukuran dibagi 2 yaitu :
1) Skala Interval
Skala yang biasa digunakan dalam pengukuran data numerik, yaitu skala interval. Skala ini memiliki sifat dan karakteristik seperti halnya skala nominal dan ordinal. Hanya saja, yang menjadi pembeda dari skala ini adalah adanya jarak atau interval yang tetap antara variabel-variabelnya. Meskipun skala ini sudah memiliki nilai instrinsik dan jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatannya. Pernyataan ini bisa diartikan bahwa skala interval tidak punya nilai 0 mutlak atau data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absulut / mutlak). Contoh skala thermometer, walaupun ada nilai 00 C, tetapi tetap ada nilainya. Data-data yang diperoleh dari pengukuran dengan instrument sikap dengan skala Likert misalnya adalah berbentuk data interval.
Skala interval ini biasa digunakan dalam pengukuran data numerik. Perbandingan variabel-variabel ini bisa dilihat menggunakan scatter plot dan analisis korelasi. Scatter plot ini digunakan untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut, apakah hubungan tersebut positif atau negatif. Sementara itu, analisis korelasi digunakan untuk menguji apakah kedua variabel tersebut memang berhubungan serta seberapa kuat hubungan tersebut.
2) Data Rasio (Ratio)
Merupakan jenis data penelitian dengan sifat dari data nominal, ordinal dan juga data interval. Sehingga jenis data penelitian ini merupakan data yang berbentuk angka serta dilengkapi dengan adanya titik nol absolute atau bahkan mutlak.
Selain itu, data rasio ini juga dapat diterapkan dengan cara pengolahan maupun analisis menggunakan sistem operasi matematika atau data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya data tentang berat, panjang, dan volume. Berat 0 kg berarti tidak ada bobotnya, panjang 0 m berarti tidak ada panjangnya. Data ini dapat dirubah ke dalam interval dan ordinal. Data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat perkalian secara aljabar. Data rasio adalah data yang paling teliti.
Selamat pag pa Ismail
DeleteMohon Ijin Menjawab
Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala yang bervariasi. Pengukuran adalah pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam memberikandefinisi terhadap konsep pengukuran. Kata-kata kunci tersebut adalah angka, penetapan, dan aturan. Pengukuran yang baik, harus mempunyai sifat
Isomorphism dengan realita. Prinsip isomorphism, artinya terdapat kesamaan yang dekat antararealitas sosial yang diteliti dengan ”nilai” yang diperoleh dari pengukuran. Olehkarena itu, suatu instrumen pengukur dipandang baik apabila hasilnya dapat merefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang hendak diukur.
Dalam mengolah dan menganalisis data, kita sangat berkepentingan dengan sifat dasar skala pengukuran yang digunakan. Operasi-operasi matematik serta pilihan peralatan statistik yang digunakan dalam pengolahan data, pada dasarnya memiliki persyaratan tertentu dalam hal skala pengukuran datanya. Ketidaksesuaian antara skala pengukuran dengan operasi matematik /peralatan statistik yang digunakan akan menghasilkan kesimpulan yang bias dan tidak tepat/relevan.
Dalam prakeknya, skala nominal dan ordinal biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif. Data nominal dan ordinal memiliki tipe data discrate sedang skala interval dan ratio memiliki tipe data conitinuous.
Skala ordinal dan interval biasanya digunakan dalam penelitain kuantitatif dan campuran. Hal ini berkaitan dengan jenis data, desain penelitian dan masalah dalam suatu penelitian.
Skala penelitian yang inferensial yang biasa digunakan digunakan berdasarkan sifatnya:
1. Penelitian Kualitatif:
a. Skala Nominal
Adalah skala yang hanya mendasarkan pada pengelompokan atau pengkategorian peristiwa atau fakta dan apabila menggunakan notasi angka hal itu sama sekali tidak menunjukkan perbedaan kuantitatif melainkan hanya menunjukkan perbedaan kualitatif. Tipe datanya discrete, yang dihitung cuma modus. Cenderung kualitatif.
b. Skala Ordinal
Adalah pengukuran di mana skala yang dipergunakan disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu sehingga penyusunannya disusun secara terurut dari yang rendah sampai yang tinggi menurut suatu ciri tertentu, namun antara urutan (ranking) yang satu dengan yang lainnya tidak mempunyai jarak yang sama.
Tipe datanya discrete, yang dihitung modus dan median. Cenderung kualitatif.
2. Penelitian Kuantitatif
a.Skala Interval
Adalah skala pengukuran di mana jarak satu tingkat dengan tingkat lainnya sama, oleh karena itu skala interval dapat juga disebut skala unit yang sama (equal unit scale).
Tipe datanya continuous, yang dihitung modus, mean dan median. Cenderung kuantitif dan campuran
b. Skala Ratio
Merupakan skala pengukuran yang mempunyai nilai NOL MUTLAK dan mempunyai jarak yang sama. Skala interval yang benar-benar memiliki nilai nol mutlak disebut skala rasio, dengan demikian skala rasio menunjukkan jenis pengukuran yang sangat jelas dan akurat (precise). Jika kita memiliki skala rasio, kita dapat menyatakan tidak hanya jarak yang sama antara satu nilai dengan nilai lainnya dalam skala, tapi juga tentang jumlah proposional karakteristik yang dimiliki dua objek atau lebih
Tipe datanya continuous, yang dihitung modus, mean dan median. Cenderung kuantitatif dan campuran.
Terima Kasih Pa
Menurut saya memang penelitian-penelitian lingkungan akan lebih pas apabila menggunakan penelitian kualitatif tetapi juga didukung dengan data-data kuantitatif. Hal ini memang karena penelitian lingkungan adalah penelitian yang multi disiplin dan kebanyakan lebih pada pengungkapan fenomena-fenomena di alam yang sudah ada.
ReplyDeleteNew NVivo 12 Full Version
ReplyDeleteNew Update Link Download NVivo 12 Full Version
dik.si/NNVivo
betpark
ReplyDeletetipobet
betmatik
mobil ödeme bahis
poker siteleri
kralbet
slot siteleri
kibris bahis siteleri
bonus veren siteler
4HU
betpark
ReplyDeletetipobet
betmatik
mobil ödeme bahis
poker siteleri
kralbet
slot siteleri
kibris bahis siteleri
bonus veren siteler
L866
betmatik
ReplyDeletekralbet
betpark
tipobet
slot siteleri
kibris bahis siteleri
poker siteleri
bonus veren siteler
mobil ödeme bahis
QKZM7J
Tahapan umum analisis data secara umum sama untuk kualitatif maupun kuantitatif, yakni penyiapan data, eksplorasi data, analisis data yang biasa digunakan adalah statistikdeskriptif dengan pemberian kode, dan peyajian hasil.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deleteijin menambahkan jika menganalisis data dengan model interaktif maka tahapanya antar lain: pengumpulan data mentah, mendisplay data, reduksi data, dan sampai ke verifikasi dan kesimpulan data.
DeleteTeknik Pengumpulan Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau mengindikasikan sesuatu. Dalam penelitian apa pun pasti melibatkan data sebagai "bahan/materi" yang akan diolah untuk menghasilkan sesuatu. Namun, ada perbedaan bentuk data antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, bentuk datanya biasanya berupa angka yang akan diolah dengan suatu metode tertentu yang nantinya akan dihasilkan angka tertentu dan dengan rumus tertentu, angka yang dihasilkan tersebut dimaknai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada penelitian kualitatif, bentuk data berupa kalimat, atau narasi dari subjek atau responden penelitian yang diperoleh melalui suatu teknik pengumpulan data yang kemudian data tersebut akan dianalisis dan diolah dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan akan menghasilkan suatu temuan atau hasil penelitian yang akan menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan.
ReplyDeleteInstrumen Penelitian Terdapat dua hal utama yang memengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner.
Hemat saya, dari komentar ini apapun jenis penelitian, sumberdaya peneliti dan sumberdaya yang di teliti ( objek penelitian memiliki daya tarik dan kekinian dan diikuti oleh proses dan teknik yang benar merupakan penentu dalam menetukan kualitas penelitian tersebut.
DeleteTeknik pengumpulan data merupakan suatu kewajiban, karena teknik pengumpulan data ini
Deletenantinya digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian. Instrument penelitian
merupakan seperangkat peralatan yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data-data penelitian
Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1). wawancara, 2). observasi, 3). dokumentasi, dan 4). diskusi terfokus (Focus Group Discussion). mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi dan mana yang harus kedua-duanya dilakukan ?
ReplyDeletediyarbakır
ReplyDeletedüzce
edirne
elazığ
erzincan
T0KT
samsun
ReplyDeleteşişli
elazığ
kadıköy
ordu
J2İ0S7
https://saglamproxy.com
ReplyDeletemetin2 proxy
proxy satın al
knight online proxy
mobil proxy satın al
BQOJE
شركة تركيب طارد الحمام بخميس مشيط jSg9ScsQbc
ReplyDelete