Selamat Datang

Metodologi Penelitian Lingkungan adalah blog yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Undana mempelajari metodologi penelitian. Untuk memperoleh dasar yang memadai dalam mempelajari Metodologi Penelitian, silahkan kunjungi blog Baru Belajar Meneliti yang dibuat untuk membantu mahasiswa Program Sarjana Fakultas Pertanian mempelajari metodologi penelitian. Silahkan kunjungi blog Ilmu Lingkungan untuk memastikan bahwa sebagai mahasiswa ilmu lingkungan, mempelajari metodologi penelitian perlu dikaitkan dengan permasalahan lingkungan. Blog ini menyajikan pokok bahasan sebagaimana ditunjukkan oleh digit pertama nomor materi dan materi sub-pokok bahasan sebagaimana ditunjukkan oleh digit kedua nomor materi. Mahasiswa wajib membaca seluruh materi dengan angka digit pertama yang sama untuk mempersiapkan diri mengikuti setiap kali perkuliahan. Silahkan klik halaman Daftar Isi untuk mengakses materi kuliah secara langsung.

Tuesday, March 21, 2017

7.1. Bagaimana Mengumpulkan Data dalam Penelitian Kualitatif Bidang Lingkungan?

Metode penelitian dapat dipilahkan menjadi metode kuantitatif dan metode kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan data berupa angka-angka hasil pencacahan dan pengukuran di lapangan, hasil analisis laboratorium, atau hasil wawancara dengan peubah kuantitatif. Anda pada umumnya sudah sangat mengenal apa itu data kuantitatif, dan bahkan selama ini mungkin memandang bahwa data terdiri atas rangkaian angka-angka. Padahal sesungguhnya data juga dapat berupa rangkaian kata-kata, foto, atau video. Ketika Anda menyajikan foto dalam laporan penelitian kuantitatif, Anda tidak sadar bahwa Anda menyajikan data kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan rangkaian kata-kata, foto, atau video sebagai data. Melalui tulisan ini saya mencoba mengantarkan Anda untuk mempelajari pengumpulan data kualitatif. Untuk mendalami, saya sangat mengharapkan Anda mengakses setiap tautan yang saya sertakan.

Pokok Bahasan 7: Materi Kuliah
7.1.1.1. Membaca Materi Kuliah
Sebagaimana data pada umumnya, data kualitatif juga terdiri atas data primer dan data sekunder. Data kualitatif primer Anda kumpulkan langsung dari lapangan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data kualitatif yang saya jelaskan pada alinea-alinea selanjutnya. Data kualitatif sekunder dapat terdiri atas berbagai bentuk, antara lain laporan penelitian, publikasi ilmiah, koleksi foto dan video yang dimiliki oleh instansi pemerintah atau swasta, dan bahkan halaman web. Namun demikian, Anda perlu mengaitkan pemilahan data primer dan data sekunder ini dengan merujuk pada metode penelitian yang Anda gunakan. Bila Anda menggunakan metode penelitian ulasan kepustakaan (literature review) maka semua sumber data yang saya sebutkan berubah menjadi data primer. Hal yang sama juga berlaku dalam penelitian kuantitatif. Sumber-sumber data yang saya sebut sebagai sumber data sekunder berubah menjadi sumber data primer bila Anda melakukan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode ulasan kepustakaan.

Sebagaimana data kuantitatif, data primer kualitatif dikumpulkan dengan beberapa cara, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pengumpulan data kualitatif lazimnya didahului dengan perkenalan antara peneliti dan narasumber. Oleh karena itu, peneliti tidak mengumpulkan data langsung begitu yang bersangkutan tiba di lapangan. Bagi peneliti kualitatif, data tidak diperoleh dari orang asing, melainkan hanya dari narasumber yang sudah cukup dikenal dan dipercaya. Hal ini diperlukan karena alasan filosofis dan alasan metodologis. Secara filosofis, penelitian kualitatif dengan metode tertentu, misalnya etnografi dan fenomenologi, mengharuskan peneliti dapat memahami narasumber untuk memperoleh data sesuai dengan wawasan narasumber. Secara metodologis, penelitian kualitatif harus menjamin bahwa data yang dikumpulkan merupakan data yang dapat dipercaya (trustworthiness) yang tentu saja hanya dapat diperoleh dari orang-orang yang dapat dipercaya sebagai narasumber. Dalam hal ini data bukan lagi sekedar apa yang diucapkan oleh narasumber, melainkan harus mampu mencerminkan apa yang sebenarnya dipikirkan oleh narasumber. Oleh karena itulah, penelitian kualitatif dengan menggunakan metode tertentu dilakukan dengan melakukan wawancara atau pengamatan langsung secara berulang-ulang mengenai suatu topik tertentu untuk memungkinkan dilakukan pengecekan terhadap konsistensi mengenai apa yang diucapkan dan dilakukan oleh narasumber. Untuk mempelajari hal ini, silahkan baca atikel jurnal Building Connections in Qualitative Research.

Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat sebagai instrumen utama pengumpulan data, penelitian kualitatif menggunakan kemampuan berpikir peneliti sebagai instrumen pengumpulan data. Hal ini menimbulkan sejumlah konsekuensi yang membedakan pengumpulan data kualitatif dari pengumpulan data kuantitatif:
  • Peneliti kualitatif tidak bisa mengandalkan tenaga bantu dalam mengumpulkan data sebagaimana penelitian kuantitatif menggunakan banyak enumerator untuk membantu melakukan wawancara. 
  • Peneliti kualitatif sedapat mungkin tinggal dalam jangka waktu yang cukup lama bersama masyarakat di lokasi penelitiannya, selain untuk memungkinkan waktu yang cukup untuk melakukan wawancara mendalam juga untuk mengamati, mencatat, dan merekam kegiatan yang dilakukan masyarakat berkaitan dengan topik penelitian. 
  • Peneliti kualitatif sedapat mungkin perlu belajar mengenal adat istiadat yang dianut dan bahasa daerah yang digunakan di lokasi penelitian sehingga dapat memahami konteks budaya dari cara berpikir, bertutur kata, dan bertindak masyarakat setempat. 
  • Peneliti kualitatif perlu benar-benar membuat logbook secara teratur dan rinci untuk mencatat siapa yang ditemui dan apa kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan pengumpulan data di lapangan. 
  • Peneliti kualitatif berkewajiban menyesuaikan metode penelitian sesuai dengan kondisi lapangan sehingga metodologi penelitian dalam proposal penelitian kualitatif tidak harus benar-benar final sebelum peneliti melakukan pengumpulan data.

Peralatan yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data kualitatif terdiri atas
  • Buku catatan, untuk mencatat data hasil pengamatan langsung, seperti misalnya keadaan umum masyarakat di lokasi penelitian dan keadaan lain sesuai dengan topik penelitian.
  • Buku sketsa, untuk membuat sketsa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian, misalnya sketsa mengenai lingkungan permukiman penduduk, sarana MCK, sumber air bersih, dsb.
  • Logbook, untuk mencatat kegiatan, bukan untuk mencatat data, yang dilakukan selama melaksanakan penelitian, misalnya mencatat kapan bertemu dengan siapa dan apa yang dilakukan dengan orang tersebut.
  • Alat perekam suara (voice recorder), untuk merekam wawancara setelah terlebih dahulu menjelaskan mengapa wawancara harus direkam dan memperoleh izin dari narasumber untuk merekam wawancara, sebaiknya dengan menggunakan alat perekam suara khusus, bukan ponsel, untuk memperoleh kualitas rekaman suara yang memadai, serta 
  • Alat perekam foto dan video (photo camera atau video camera), terdiri atas kamera untuk merekaman foto dan kamera untuk merekam video
Sebelum memulai pengumpulan data, sebaiknya peneliti menunjukkan lembar persetujuan etik penelitian sosial (informed consent) yang diperoleh dari universitas untuk menjelaskan bagaimana menjamin kerahasian narasumber dan melindungi narasumber. Silahkan unduh lembar persetujuan etik penelitian sosial dari the University of Southern California sebagai contoh. Lembar persetujuan etik penelitian sosial ini merupakan tanggung jawab Pusat Etika Penelitian LP3M Undana. Namun bila pusat tersebut belum menyiapkan lembar persetujuan etik tersebut, silahkan gunakan versi Bahasa Indonesia dari the University of Southern California dan minta Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Undana untuk menandatangani. Lembar persetujuan etik penelitian tersebut diperlukan nanti pada saat Anda mempublikasikan hasil penelitian karena jurnal-jurnal ilmiah internasional dalam bidang ilmu-ilmu sosial (termasuk lingkungan sosial) mempersyaratkan penulis manuskrip menyertakan lembar persetujuan etik pada saat memasukkan manuskrip.

File hasil rekaman wawancara perlu segera dipindahkan ke hardisk komputer dan diberi nama dengan aturan penamaan file tertentu, misalnya dengan menyertakan topik dan tanggal wawancara sebagai nama file. File hasil wawancara tersebut perlu ditranskripsi secepatnya karena kalau harus menunggu lama maka berbagai konteks yang perlu ditambahkan sebagai catatan tambahan mungkin sudah terlupakan. Catatan tambahan tersebut akan sangat bermanfaat nanti pada saat Anda melakukan analisis data. Anda memerlukan aplikasi pemutar rekaman suara khusus untuk bisa melakukan transkripsi hasil wawancara dengan baik, antara lain silahkan coba f4transkript dari audiotranskription.de yang disertai dengan buku panduan Manual (on) Transcription. Penggunaan aplikasi gratis MP3Cutter dan Winamp untuk melakukan pemotongan file dan transkripsi dibahas dalam artikel Structuring Audio Data with a "C-TOC": An Example for Analysing Raw Data untuk digunakan dalam program aplikasi analisis data kualitatif berbayar Atlas.ti (harga khusus untuk mahasiswa USD 99 untuk 2 tahun). Aplikasi dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk melakukan transkripsi dapat diperoleh dari tulisan mengenai penyiapan data dari Online QDA: Learning Qualitative Data Analysis on the Web. Setelah file selesai ditranskripsi, silahkan beri nama file dengan aturan penamaan file sebagaimana penamaan file rekaman wawancara. Penamaan file dengan aturan penamaan yang jelas akan sangat membantu Anda pada saat mencari file dalam hard disk komputer. Sketsa perlu Anda pindai dan filenya disimpan dalam hard disk komputer. Semua file hasil pengumpulan data kualitatif perlu disimpan dengan nama file yang didasarkan atas aturan tertentu untuk memudahkan pencarian ketika jumlah file menjadi banyak.

Sampai sejauh ini, belum ada aplikasi ponsel yang dapat digunakan untuk melakukan pengumpulan data kualitatif sebagaimana yang tersedia untuk pengumpulan data kuantitatif. Sebagaimana telah saya sampaikan, diri Anda adalah instrumen terpenting dalam pengumpulan data kualitatif. Oleh karena itu persiapkan diri Anda dengan baik, sebelum ke lapangan untuk melakukan pengumpulan data kualitatif. Karena diri Anda adalah instrumen terpenting dalam pengumpulan data kualitatif maka Anda harus mempersiapkan diri untuk bisa berperan sebagai instrumen yang efektif dan efisien di lapangan. Anda mungkin perlu berlatih sendiri atau magang pada peneliti kualitatif berpengalaman sebelum cukup mampu untuk melakukan penelitian kualitatif secara mandiri. Selanjutnya Anda harus berani mencoba sendiri, sebab kalau tidak maka Anda tidak akan pernah mempunyai pengalaman. Belajar menjadi peneliti adalah perjalanan seumur hidup, begitu Anda mulai maka Anda harus terus mendalaminya sampai akhir hayat Anda.

7.1.1.2. Membaca Pustaka Wajib
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Wajib dan membaca judul bab atau sub-bab yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Silahkan bagi file buku menjadi file terpisah untuk setiap bab dengan menggunakan layanan Free PDF Editor Online. Selanjutnya ubah format file dari format PDF ke format DOC dengan menggunakan layanan konversi format file daring untuk kemudian diterjemahkan dengan menggunakan layanan Penerjemahan Dokumen dari Google Translate.

***
Kembali membaca Pokok Bahasan Sebelumnya
Lanjutkan membaca Materi Berikutnya

***
Hak cipta: I Wayan Mudita (2019)
Revisi pertama: 3 Maret 2019. revisi menyeluruh termutakhir: 7 Maret 2021.

Creative Commons License

60 comments:

  1. Selama ini saya bekerja di Organisasi Non-Profit dan banyak berurusan dengan isu-isu lingkungan dan juga sumber daya alam. Seberapa jauh laporan-laporan diskusi fokus, laporan lapangan, analisis temuan permasalahan dapat digunakan untuk menjadi data awal dalam merumuskan permasalahan penelitian? Apakah catatan lapangan (yang dapat dibuktikan kapan dilakukan, daftar hadir, dan juga metodologi penjaringan persoalan) dapat dijadikan sumber data?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan masalah, bahkan komunikasi pribadi melalui email misalnya, juga dapat digunakan, asalkan dapat disebutkan sumbernya.

      Delete
  2. Pilih mana ya? Kualitatif atau kuantitatif.
    Rasanya lebih tertarik dengan penelitian kualitatif. Istilahnya, saya beneran harus masuk ke lingkungan tempat fenomena itu terjadi, berinteraksi dengan mereka (informan), merasakan apa yang mereka rasakan, terus membandingkan hasil di lapangan ini sama teori Karena proses pencarian data yang cenderung lama inilah, ada koneksi dan kedekatan emosional antara peneliti sama sumber data (informan). Apalagi ketika akhirnya berhasil mengolah hasil penelitian tadi jadi laporan. rasanya, ada rasa puas tersendiri yang mungkin tidak akan bisa dirasain sama peneliti kuantitatif yang penelitiannya cuma main angka, ngga pake perasaan.:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam memilih penelitian kuantitatif atau kualitatif, sekali lagi saya sampaikan, perlu memperhatikan masalah dan kategori penelitian. Apakah masalah penelitian memang sesuai diteliti secara kualitatif atau secara kuantitatif? Apakah kategori penelitian eksploratori, ekplanataori, prediktif, pengendalian? Dan kalau memilih penelitian kualitatif, landasan filosofis mana yang tepat digunakan?

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Ya.... Saya sejalan dgn apa yang ibu nia katakan,sepertinya saya juga lebuh tertarik dengan metode kualitatif,karena kita bertemu langsung, bertatap muka dengan informan. Kita juga bisa memahami apa yang terjadi dilapangan dan tentunya akan berulang kali kita melakukan tatap muka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan soal langsung tatap muka arau tidak. Penelitian kuantitatif juga bisa dilakukan dengan bertatap muka langsung. Mohon beca jawaban saya terhadap komentar Ibu Nia.

      Delete
  5. Data kualitatif dibutuhkan ketajaman berpikir dari seorang peneliti. Pikiran dan logika peneliti menjadi fungsi kontrol membangun kerangka berpikir untuk di tuangkan dalam bentuk wawancara langsung, responden, atau teknik analisa kualitatif yang lain.Menurut saya di era globalisasi dan media sosial yang begitu mudah diakses sangat mempengaruhi karakter peneliti untuk lebih ke arah

    kualitatif. Bila kita melihat beberapa tahun ke belakang selalu digunakan statistik sebagai modal penelitian baik ditingkat S1 maupun S2.namun paradigma tersebut ke depannya akan bergeser karena secara mental orang akan merasa senang bila sesuatu penelitian di hasilkan lewat pemikiran yang logis bukan berdasarkan analisa statistik dengan angka2 serta rumus hitungan yang selalu statis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon membaca jawaban tanggapan saya terhadap komentar Ibu Nia dan Ibu Maya.

      Delete
  6. Pada penelitian kualitatif peneliti sebagai instrumen dan tingkat keberhasilan suatu penelitian kualitatif tergantung dari penelitinya, yg saya ingin tanyakan apakah ada batasan waktu untuk suatu penelitian kualitatif? Atau tergantung dari data yang mau diambil sudah memenuhi unsur unsur yang ada dalam penelitian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bergantung pada kedalaman penelitian dan pada metode penelitian kualitatif yang akan digunakan. Bila memilih metode etnografi, pengumpulan data bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Mahasiswa magister dan PhD by research di luar negeri tidak perlu mengikuti kuliah sehingga bisa melakukannya. Mahasiswa magister dan doktor di Indonesia harus mengikuti banyak kuliah sehingga akan mengalami kesulitan bila akan menggunakan metode penelitian kualitatif yang memerlukan waktu lama di lapangan.

      Delete
  7. Terima kasih Pak atas materi ini, saya berlatar belakang pendidikan soial ekonomi pertanian maka beberapa teknik pengambilan data yang umum digunakan dalam penelitian sosial antara lain wawancara, kuesioner, studi dokumentasi dan observasi dengan masing-masing teknik pengambilan. Dan yang membedakan hanya pada analisis data kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif (matematis).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada bidang sosial-ekonomi pertanian, pengumpulan data lebih banyak menekankan pada pendekatan ekonomi pertanian daripada pendekatan sosial pertanian. Wawancara dengan pendekatan ekonomi pertanian merupakan wawancara kuantitatif, bukan wawancara kualitatif. Studi dokumentasi dilakukan untuk melengkapi, bukan sebagai sebuah teknik inti. Aapa yang disebut analisis deskriptif dalam penelitian semacam ini sebenarnya bukan sebuah analisis kualitatif yang sesungguhnya, melainkan hanya untuk mendeskripsikan hasil analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang dilakukan bukan analisis matematis, melainkan analisis statistik. Mohon baca dengan cermat tulisan mengenai teknik-teknik pengumpulan data kualitatif dan teknik-teknik analisis data kualitatif.

      Delete
  8. Dalam pengumpulan data Kualitatif, ada 2 hal yang ingin saya tanyakan : 1). ada pembatassan jumlah orang dalam melaksanakan FGD, bukankan makin banyak peserta, maka makin banyak informasi yang digali dan diperoleh disana? 2). Bagi peneliti kualitatif, data tidak diperoleh dari orang asing, melainkan hanya dari narasumber yang sudah cukup dikenal.pertanyaannya, bagaimana jika kita melakukan penelitian di tempat asing atau tempat baru, kira-kira solusinya seperti apa pak? terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1) Banyk atau sedikit informasi tidak ditentukan oleh jumlah narasumber, melainkan oleh pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Kelompok FGD biasanya tidak lebih dari 12 orang, terdiri atas anggota dengan kriteria keanggotaan tertentu. 2) Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilakukan kunjungan pendahuluan yang bertujuan untuk pengenalan medan dan memperkenalkan diri kepada pihak-pihak yang relevan dengan penelitian.

      Delete
    2. terima kasih pak,poin ke-2 juga akan menjadi pertimbangan terutama utk kami yang akan mengambil lokasi jauh, terkait waktu dan biaya.

      Delete
    3. Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

      Delete
  9. Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

    ReplyDelete
  10. Slmt pagi pak. Bagaiamana dgn penelitian studi kasus tentang masalah sampah. Apa hanya sebatas penelitian kualitatif saja atau bisa juga paduan kualitatif dan kuantitatif?

    ReplyDelete
  11. selamat sore bapak. Dalam membuat data penelitian kualitatif dan kuantitatif apakah keakuratan data untuk pengambilan sampel dapat dipatahkan apabila ada data perbandingan lain yang bertolak belakang dengan data awal yang sudah dijadikan sampling?

    ReplyDelete
  12. Mlm pak..Membaca materi bpk diatas, saya berkesimpulan bahwa penelitian kualitatif ini bersifat alami, maksud saya penelitian ini didasarkan pada situasi alami apa adanya yg ditemui peneliti di lapangan. Pertanyaan saya, apakah kealamian ini dapat membuktikan penelitian ini masih bersifat ilmiah pak? Makasih atas penjelasan bpk.

    ReplyDelete
  13. Selamat malam pak, terima kasih untuk materinya. Dalam Penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen terpenting dalam mengumpulkan data kualitatif. Pertanyaan saya, kapan penelitian kualitatif dianggap selesai oleh peneliti? Apa kelebihan dan kelemahan penelitian kualitatif? Terima kasih atas penjelasan bapak.

    ReplyDelete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  15. Selamat pagi pak, dengan membaca uraian materi ini, saya dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta yang lebih ditonjolkan adalah perspektif subjek.Semakin dalam dan detail data yang didapatkan , maka semakin baik kualitas penelitian. Karena itu menurut saya penelitian kualitatif lebih baik dari kuantitatif. Pertanyaan saya apakah dalam penelitian bidang lingkungan wajib menggunakan penelitian kualitatif atau tidak dibatasi jenis penelitian yang dipakai tergantung judul yang diambil? Terima kasih

    ReplyDelete
  16. pagi bapak... makasi atas materinya..
    ada hal menarik yang kurang saya pahami pada teknik-teknik analisa. apa perbedaan antara analisa bandingan dan analisa bandingan kualitatif

    ReplyDelete
  17. Selamat malam pak. saya belum terlalu paham dengan cara mengumpulkan data primer kualitatif "melakukan intervensi untuk memperoleh tanggapan" apakah dalam cara ini suatu teori yang sudah ada dilakukan pengujian di masyarakat apakah sesuai dengan kondisi teori tersebut ataukah yang dimaksudkan seperti apa pak? Trmksh

    ReplyDelete
  18. Semakin dalam dan detail data yang didapatkan , maka semakin baik kualitas penelitian. Karena itu menurut saya penelitian kualitatif lebih baik dari kuantitatif namun dengan resiko eror yang lebih tinggi karena data bukan hanya berupa angka tetapi juga rangkaian kata-kata

    ReplyDelete
  19. Setelah mmbca mteri ini sya dpat menyimpulkan bahwa Memang sih semuanya itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-msing. Dan ironisnya terkadang orang yang ahli dalam penelitian kuantitaif pasti mengunggulkan kuantitatif dan menyebutkan kelebihan-kelebihan yang banyak di kuantittif,padahl kedunya ini memiliki perbedaan2 yang sangat signifikan mislanya kualitatif menggunakan paradigma interpretative sedangkan kuantitatif menggunakan paradigma positivistic.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju,penelitian kualitatif atau kuantitatif memiliki keunggulannya masing-masing terganung perspektif orang yang menilainya. Dalam pemilihan teknik pengambilan data, disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.

      Delete
  20. Selamat sore pak,terima kasih atas penyajian materi yang sangat baik..mohon ijin bertanya pak,,langkah -langkah dalam menyusun pertanyaan untuk mendalami suatu masalah penelitian yang hendak di teliti,,terima kasih pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Pak Maxen... Peneliti dalam menyusun suatu rumusan masalah atau pertanyaan penelitian harus memperhatikan beberapa ketentuan agar mendapatkan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang baik seperti :
      1. Rumusan masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dikemukakan secara tegas (tidak menimbulkan multitafsir).
      2. Rumusan masalah harus dapat diuji.
      3. Rumusan masalah tidak boleh mengandung subjektivitas atau penilaian personal peneliti (personal value judgement).
      4. Rumusan masalah harus dinyatakan dalam struktur bahasa dan tata bahasa yang baik.
      Terima kasih..

      Delete
  21. Selamat siang Bapak, terima kasih untuk penyajian materi 7.1. Bagaimana Mengumpulkan Data dalam Penelitian Kualitatif Bidang Lingkungan?
    Yang ingin saya tanyakan :
    1. Hal-hal seperti apa saja yang mempengaruhi kualitas dari data penelitian kualitatif dalam bidang lingkungan?
    2. Apa ada tips-tips khusus dalam melakukan wawancara terkait penelitian kualitatif bidang lingkungan?
    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat sore Ibu Stevania, ijinkan saya menjawab pertanyaan yang disampaikan,

      Faktor yang mempengaruhi kualitas penelitian kualitatif, diantaranya adalah:
      Lingkungan, Variabilitas potensial terkait dengan: Tempat (termasuk, tatap muka dan online), kehadiran pengamat/pewawancara serta peserta lain, Perekaman audio & video.
      Dinamika, Variabilitas potensial terkait dengan: Keragaman budaya/sosial/ekonomi/gender/usia peserta, proses/konstruksi kognitif, Perbedaan geografis, pemikiran kelompok versus individu.
      Pewawancara, Variabilitas potensial terkait dengan: Aspek pribadi/kepribadian pewawancara, format pertanyaan, urutan pertanyaan, Penggunaan teknik proyektif.

      Terima kasih

      Delete
  22. Selamat malam Bapak, terimakasih atas materi yang disajikan,

    Apa cara terbaik untuk memvalidasi pemetaan ketika pengumpulan data kebenaran dasar tidak memungkinkan?
    Apa alternatif metode pengumpulan data selama masa Pandemi ini? Serta bagaimana kelebihan dan kekurangannya?.

    Terimakasih.

    ReplyDelete
  23. Selamat siang Bapak.
    Hal terbaik yang harus dipikirkan oleh peneliti dalam mewawancarai informan adalah bagaimana melakukan sejumlah percakapan penuh persahabatan, sedapat mungkin mengoptimalkan penggunaan bahasa ibu, bahasa gaul yang membuat interaksi menjadi cair, berjalan mudah dan enak, tandas dan memberi waktu yang cukup bagi informan untuk memberikan tanggapan. Peneliti menghindari interview menjadi interogasi formal. Agar diperoleh data yang memenuhi kualifikasi ontologis (situasional dan kontekstual) dan epystemologis maka wawancara dilakukan secara mendalam (in-depth), semi terstruktur mengacu pada topik-topik dari masing-masing pertanyaan penelitian.
    Pertanyaan :
    a. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan kemampuan meneliti secara kritis dari peneliti. Dalam penelitian kualitatif lingkungan, peneliti memperhatikan aspek- aspek kehidupan sosioekologis yang sulit diukur secara tepat dengan angka, karena kita berbicara tentang emosi, tentang pandangan, tentang sikap dan tentang makna. Bagaimana membuat teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif lingkungan sampai mendapatkan data jenuh ketika mengalami keterbatasan informan?
    b. Dua isu utama dalam Pembangkitan data kualitatif yaitu: Isu Ontology dan Isu Epistemology. Dalam perspektif ontology pembangkitan data dikatakan berjalan baik jika mengangkat phenomena/realitas sosial secara alami (nature). Dalam perspektif epistemology pengetahuan (knowledge) yang dihasilkan dari penelitian kualitatif akan memiliki makna jika evidence (fakta-fakta, bukti, keterangan, petunjuk) yang didapat memenuhi kriteria ontologi yaitu realitas sosioekologis yang alami. Mohon penjelasannya?
    Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat Sore pa Petrus

      1. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mencari sedalam dan seluas mungkin data yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan data ilmiah dengan tetap memperhatikan kode etik penelitian dank ode etik social. Data jenuh adalah data yang telah memenuhi dan menjawabi semua kebutuhan penelitian. Bila keterbatasan informasi maka akibat keterbatasan informan maka peneliti dapat melakukan dengan melakukan FGD atau wawancara dengan sumber lain atau mencari melalui tulisan bisa data itu memenuhi apa yang dibutuhkan dalam penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data kualitatif :

      a. Teknik wawancara
      adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk dijawab denga lisan juga dengan ciri utamanya yaitu berupa kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara pencari informasi dengan sumber informasi
      b. Observasi
      adalah teknik pengumpulan data yang dipakai untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan peng-indraan. Ada 3 jenis observasi yaitu partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, observasi tidak terstruktur
      c. Focus Group Discussion (FGD)
      adalah teknik pengumpulan data yang biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif untuk tujuan menemukan makna tema menurut pemahaman pada sebuah kelompok.
      d. Teknik dokumen
      adalah teknik pengumpulan data dengan sumber non manusia, non human resources, diantaranya yaitu dokumen, dan bahan statistik.
      e. Teknik triangulasi
      triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang memiliki sifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data juga sumber data yang sudah ada. Terdapat beberapa jenis triangulasi yaitu : triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi metodologis, triangulasi teoritis.

      2. Penelitian sosioekologis berkaitan dengan konsep sosiologis terhafap ekologi. Data social tentang pengetahuan, kesadaran, partisipasi social dalam lingkungan. Ontologi berkaitan dengan fakta, realitas atau fenomena tentang kehidupan social terhadap ekologi. Epistemilogi berkaitan dengan bagaimana mengetahui atau memperoleh pengetahuan tentang fakta atau realitas tersebut. Aksiomatik berkaitan dengan dampak atau nilai dari realitas tersebut. Dengan melakukan pendekatan secara ontologis, epistemilogis dan aksiomatis, suatu realitas social terhadap ekologi dapat dipahami secara lebih komprehensif.
      Terima kasih

      Delete
    2. Selamat malam Pak Petrus Pulang, mencoba menjawab pertanyaan nomor 2.
      Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang komprehensif yang berusaha memahami persoalan-persoalan yang timbul di dalam keseluruhan ruang lingkup pengalaman manusia. Dengan demikian filsafat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaanpertanyaan yang timbul dalam berbagai lapangan kehidupan manusia, termasuk masalah kehidupan dalam bidang pendidikan. Jawaban hasil pemikiran filsafat bersifat sistematis, integral, menyeluruh dan mendasar. Filsafat dalam mencari jawaban dilakukan dengan cara ilmiah, objektif, memberikan pertanggungjawaban dengan berdasarkan pada akal budi manusia, demikian halnya untuk menjawab persoalan-persoalan manusia dalam bidang pendidikan.
      Ada beberapa teori kebenaran menurut pandangan filsafat dalam bidang ontologi dan epistemologi.
      1. Ontologi
      Kata ontologi berasal dari perkataan yunani, yaitu Ontos: being, dan Logos:logic. Jadi, ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan) atau ilmu tentang yang ada. Ontologi diartikan sebagai suatu cabang metafisika yang berhubungan dengan kajian mengenai eksistensi itu sendiri. Ontologi mengkaji sesuai yang ada, sepanjang sesuatu itu adaOntologi seringkali diidentifikasikan dengan metafisika, yang juga disebut dengan proto-filsafat atau filsafat yang pertama. Persoalan tentang ontologi menjadi pembahasan yang utama dalam bidang filsafat, yang membahas tentang realitas. Realitas adalah kenyataan yang selanjutnya menjurus pada sesuatu kebenaran. Realitas dalam ontologi ini melahirkan pertanyaan-pertanyaan: apakah sesungguhnya hakikat realitas yang ada ini?; apakah realitas yang tampak ini sesuatu realita materi saja? Adakah sesuatu di balik realita itu? Apakah realitas ini terdiri dari satu bentuk unsur (monisme), dua unsur (dualisme) atau pluralisme? Dalam pendidikan, kegiatan membimbing anak untuk memahami realita dunia dan membina kesadaran tentang kebenaran yang berpangkal atas realita merupakan stimulus menyelami kebenaran tahap pertama. Dengan demikian potensi berpikir kritis anak-anak untuk mengerti kebenaran telah dibina sejak awal oleh guru di sekolah atau pun oleh orangtua.di keluarga.
      2. Epistemologi
      Adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas dari isi pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan, bagaimana mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan. Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil dari pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui manusia. Dengan demikian epistemologi ini membahas sumber, proses, syarat, batas fasilitas, dan hakekat pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya.
      Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari bentuk pengenalan dasar pengetahuan, hakikat dan nilainya. Sumber pengetahuan berasal dari :
      • Kepercayaan
      • Kebiasaan dan agama
      • Panca indera/pengalaman
      • Akal pikiran
      • Intuisi

      Delete
  24. Selamat malam Pak.. terima kasih atas penyajian materi 7.1. yang ingin saya tanyakan adalah Bagaimana cara melakukan interpretasi yang baik pada penelitian kualitatif dalam bidang lingkungan? Terima kasih pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat Malam Ibu Tresia
      Mohon Ijin Menjawab:
      Dalam penelitian kualitatif proses analisis dan interpretasi data memerlukan cara berfikir kreatif, kritis dan sangat hati-hati. Kedua proses tersebut merupakan proses yang saling terkait dan sangat erat hubungannya. Analisis data merupakan proses untuk pengorganisasian data dalam rangka mendapatkan pola-pola atau bentuk-bentuk keteraturan. Sedangkan interpretasi data adalah proses pemberian makna terhadap pola-pola atau keteraturan-keteraturan yang ditemukan dalam sebuah penelitian.
      Data yang terkumpul diharapkan dapat merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.
      Interpretasi data penelitian kualitaif (Moleong, 1998: 197-207) dijabarkan ke dalam (1) tujuan, (2) prosedur umum, (3) peranan hubungan kunci, (4) peranan introgasi data, (5) langkah penafsiran data dengan analisis komparatif:
      1. Tujuan interpretasi data
      Menurut Schaltzman dan Straus (1973), memiliki tiga tujuan, yang:
      a. Deskripsi semata-mata, yaitu analis menerima dan menggunakan teori dan rancangan organisasional yang telah ada dalam suatu disiplin. Hasil analisis data, menafsirkan data tersebut dengan jalan menemukan kategori dalam data yang berkaitan dengan yang biasanya dimanfaatkan dalam cara bercakap-cakap.
      b. Deskripsi analitik, yaitu rancangan yang dikembangkan dari kategori-kategori yang ditemukan dan hubungan yang disarankan atau yang muncul dari data.
      c. Teori subtantif, yaitu teori dasar analis harus menampakkan rancangan yang telah dikerjakan dalam analisis, kemudian mentransformasikan kedalam bahasa disiplinnya (sosiologi dan sebagainya) yang akhirnya membangun identitasnya sendiri walaupun dilakukan dalam kaitan antara objek yang dianalisis atau proses tradisional.[13]
      2. Prosedur umum interpretasi data
      Interpretasi data yang sudah menjadi bagian dari teori dan dilengkapi dengan penyusunan hipotesis yang kemudian diformulasikan baik dengan cara deskriptif maupun proposional. Dengan alasan agar paradigma alamiah yang dipegang tidak dapat dicampuradukkan dengan paradigma yang lain. Setelah menyelesaikan tahap penyusunan kategori dan hipotesis, selanjutnya adalah menuliskan teori dengan bahasa disiplin ilmu masing-masing dengan memilih salah satu diantara beberapa cara penulisan, seperti argumentasi, deskripsi, perbandingan, analisis proses, analisis kausatif dan pemanfaatan analogi.
      3. Peranan hubungan kunci dalam interpretasi data
      Yaitu suatu metafora, model, kerangka umum, pola yang menolak, atau garis riwayat. Hubungan tersebut dimanfaatkan untuk menghaluskan hubungan dengan hubungan suatu kategori dengan kategori lainnya yang berfungsi sebagai aturan tetap untuk digunakan sebagai kriteria inklusi-eksklusi.
      4. Peranan introgasi terhadap data
      Adalah mengajukan seperangkat pertanyaan pada data sehingga terungkap banyak persoalan dari data itu sendiri dengan menggunakan dua macam cara pengajuan pertanyaan, yaitu cara substantif dan logis, dimaksudkan untuk memperoleh jarak dan variasi dalam perspektif yang akan menghasilkan pertanyaan dan model. Substantif disini dimaksudkan kosakata abstrak yang berasal dari disiplin ilmu sendiri, misalnya ideologi, kerja, prilaku kolektif, gerakan sosial dan kharisma. Sedangkan pertanyaan logis meliputi: komparasi, historis, berfikir analogis, dan proses kerja.
      5. Langkah-langkah interpretasi data dengan metode analisis komparatif
      Adalah metode umum seperti halnya metode ekpsperimen dan statistik. Pada awalnya analisis komparatif digunakan untuk menganalisis satuan sosial berskala besar seperti organisasi bangsa dan lembaga. Namun saat ini metode tersebut dapat digunakan untuk satuan sosial baik berukuran besar maupun kecil.
      Terima kasih Ibu

      Delete
    2. Selamat malam ibu Tresia ,,terima kasih atas pertanyaan yang diberikan ,,mohon ijin menjawab pertenyaan tersebut.
      Teknik Interpretasi data dapat dilakukan sebagai berikut:
      1. perluaslah hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan hubungan, perbedaan antara hasil analisis, penyebab, implikasi dari hasil analisis sebelumnya,
      2. hubungkan temuan dengan pengelaman pribadi,
      3. berilah pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan,
      4. hubungkan hasil-hasil analisis dengan teori-teori pada bab sebelumnya,
      5. hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi

      Terima kasih

      Delete
  25. Terima kasih untuk materinya bapak, saya ingin bertanya bagaimana cara untuk mempersiapkan diri untuk bisa berperan sebagai instrumen yang efektif dan efisien di lapangan ? Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi Pak Nur Asri Yuda F, terima kasih untuk pertanyaannya yang cukup menarik, ijin menjawab. Menurut saya, cara untuk mempersiapkan diri untuk bisa berperan sebagai instrumen yang efektif dan efisien di lapangan yaitu bagaimana peneliti mampu melakukan perannya sebagai instrumen utama dalam penelitian dengan mengikuti setiap tahapan seperti :
      1. Tahap Pralapangan
      1) Menyusun Rancangan Penelitian
      Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian serta pemahaman dalam penyusunan teori.
      2) Memilih Lapangan Penelitian
      Pemilihan lapangan penelitian diarahkan oleh teori substantif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis kerja, walaupun masih tentatif sifatnya.
      3) Mengurus Perizinan
      Pertama yang perlu diketahui oleh peneliti ialah siapa saja yang berwenang memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian.
      4) Menjajaki dan Menilai Lapangan
      Maksud dan tujuan penjajakan lapangan adalah berusaha mengenal segala unsur lingkunga sosial, fisik, dan keadaan alam. Jika peneliti telah mengenalnya, tujuan lainnya ialah untuk membuat peneliti menyiapkan diri, mental maupun fisik, serta menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
      Kirk & Miller (1986: 59-70) merumuskan segi-segi yang perlu diketahui pada tahap invensi ke dalam 3 aspek.
      a) Pemahaman atas petunjuk dan cara hidup
      Hal itu mengharuskan peneliti mengadakan kontak dengan anggota-anggota masyarakat, terutama tokoh yang dapat berperan sebagai perantara dalam memahami cara hidup masyarakat setempat.
      b) Memahami pandangan hidup
      Cara masyarakat memandang sesuatu seperti objek, orang lain, kepercayaan atau agama lain, merupakan satu segi yang terpatri dalam kehidupannya. Waktu pertama kali peneliti menyentuh masyarakat tempat penelitian diadakan, peneliti akan berhadapan dengan pandangan hidup masyarakat. Peneliti menggali pandangan hidup, bukan mengomentari, mengkritik, atau berusaha memaksa kan pandangan hidupnya. Jika hal itu yang dilakukan, maka hal tersebut merupakan kesalahan fatal dalam konteks penelitian kualitatif.
      c) Penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan tempat penelitian
      Tahapan ini bercirikan penilaian atas keadaan penduduk setempat dan kebudayaannya tanpa peneliti menonjolkan diri. Pada saat ini peneliti membina ketahanan dan membangun penangkalan tantangan, kesukaran, persoalan yang tidak terencana.
      5) Memilih dan Memanfaatkan Informan
      Informan merupakan orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Persyaratan dalam memilih dan menentukan seorang informan ia harus jujur, taat pada janji, patuh pada peraturan, suka berbicara, tidak termasuk anggota salah satu kelompok yang bertikai dalam latar penelitian, dan mempunyai pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi.
      6) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
      Peneliti hendaknya menyiapkan segala macam perlengkapan penelitian yang diperlukan.
      7) Persoalan Etika Penelitian
      Persoalan etika akan timbul apabila peneliti tidak menghormati, tidak mematuhi, dan tidak mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi tersebut. Peneliti sebaiknya mengikuti budaya atau nilai-nilai yang dianut masyarakat tempat penelitian dilakukan. Jika tidak, maka terjadilah benturan nilai, konflik, frustrasi, dan semacamnya. Hal ini akan berakibat besar pada kemurnian pengumpulan data.
      2. Tahap Pekerjaan Lapangan
      Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian dengan menggunakan metode yang telah ditentukan dengan memahami latar penelitian dan persiapan diri yang diuraikan menjadi beberapa tahapan, yaitu:
      a) pembatasan latar dan peneliti,
      b) penampilan,
      c) pengenalan hubungan peneliti di lapangan, dan
      d) jumlah waktu studi
      3. Tahap Analisis Data
      Tahap ini merupakan tahap di mana peneliti melakukan analisis data yang telah diperoleh, baik dari informan maupun dokumen-dokumen pada tahap sebelumnya. Tahap ini diperlukan sebelum peneliti menulis laporan penelitian.

      Delete
  26. Selamat Malam Pak, sedikit saya mencermati materi diatas. Jika kita menggunakan intervensi untuk memperoleh tanggapan apabila kita sebagai peneliti menggunakan landasan teori, apakah itu menjadi standar kita untuk mendapatkan dari sumua sumber di masyarakat? Mohon penjelasan sedikit pak. Terima Kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Pak Ajhar, ijin menjawab.
      Landasan teori adalah salah satu bagian yang ada didalam suatu penelitian yang berisi tentang teori-teori dan juga hasil penelitian yang berasal dari studi kepustakaan. eori yang digunakan didalam penelitian memiliki beberapa fungsi, yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :
      • Berfungsi untuk meringkas dan juga menyusun pengetahuan yang ada didalam suatu bidang tertentu.
      • Berperan untuk memeberikan keterangan secara sementara tentang peristiwa dan juga hubungan-hubungan yang sedang diamati. Hal tersebut dilakukan dengan cara memberikan variabel-variabel yang saling berhubungan satu sama lain.
      • Berfungsi untuk merangsang adanya perkembangan pengetahuan baru dengan cara memberikan arahan ke penyelidikan yang selanjutnya.

      Untuk mendapatkan informasi/sumber di masyarakat tidak hanya berpatokan pada landasan teori tetapi melalui wawancara, diskusi ataupun hal-hal lain yang berhubungan langsung dengan sumber informasi sehingga peneliti mendapatkan data yang valid dan objektif, tetapi dalam penelitian landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian itu memiliki dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error ).

      Delete
  27. Selamat Sore Pak :
    Dalam metode kualitatif kita wajib banyak memperoleh data sehingga apa yang kita teliti dapat terwujud, bagaimana cara kita menghimpun data nominal dan data ordinal yang berkaitan dengan ilmu lingkungan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat Siang Pa Ismail
      Mohon Ijin menjawab

      Pengukuran adalah penetapan angka kepada objek atau kejadian menurut aturan tertentu. Sifat proses pengukuran yang menghasilkan angka-angka tersebut merupakan penafsiran yang dibuat berdasarkan angka tersebut, di samping juga menentukan analisis statistik yang akan digunakan. Skala pengukuran dibedakan menjadi empat, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.
      Skala nominal adalah pengukuran dengan menempatkan objek atau individu ke dalam kategori-kategori yang mempunyai perbedaan kualitatif. Pengukuran nominal ini hanya bertujuan untuk menempatkan atau membedakan dua atau lebih kategori yang sesuai, serta mengetahui secara pasti kriteria yang digunakan dalam menempatkan individu atau objek ke dalam kategoria tersebut. Dalam hal ini, kategori yang ditetapkan tidak menunjukkan "lebih" atau "kurang", tetapi semata-mata menunjukkan perbedaan saja.
      Dalam pengukuran ordinal, ditetapkan posisi atau kedudukan relatif objek atau individu dalam hubungannya dengan suatu atribut, tanpa menunjukkan jarak antara posisi-posisi tersebut. Persyaratan pokok bagi pengukuran pada tingkat ini adalah kriteria empiris untuk menyusun obyek atau kejadian-kejadian dalam hubungannya dengan atribut-atribut tersebut. Contoh pengukuran ordinal adalah ketika guru menyusun peringkat prestasi siswa di kelas XII. Urutan peringkat 1, 2, 3 dan seterusnya tidak menunjukkan hal lain selain urutan berdasarkan atribut yang mereka miliki, misalnya jumlah nilai, rerata nilai, sikap, dan keseriusan dalam belajar.
      Pengambilan model skala baik nomial maupun odinal disesuaikan berdasarkan desain penelitian. Desain penelitian sangat dipengaruhi oleh landasan fiolosofis penelitian. Pengambilan skala dalam penelitian lingkungan sangat dipengaruhi oleh desain penelitian dan tujuan penelitian. Misalnya untuk mengetahui luas lahan kritis tanpa membuat perbandingan atau urutan maka digunakan skala nominal. Bila luas lahan di bagi berdasarkan tingkat kemiringan untuk membandingkan tingkat potensi erosi maka digunakan skala ordinal.
      Teknik pengelompokan data dan koding mempengaruhi sekali analisis data. Bila penelitian lingkungan yang digunakan adalah kuantitaif maka perlu perhitungan statistical dari pengambilan responden dan analisis data dengan maksud generalisasi. Bila desain penelitian itu bersifat kualitatif maka skala data tersebut digunakan untuk mempertegas topic dan subtopic yang hendak diteliti.
      Skala nominal dan ordinal dalam penelitian lingkungan dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan desain penelitian.
      Terima kasih pa Ismail

      Delete
  28. Dalam materi 7.1. Bagaimana Mengumpulkan Data dalam Penelitian Kualitatif Bidang Lingkungan? Sebagaimana data pada umumnya, data kualitatif juga terdiri atas data primer dan data sekunder. Data kualitatif primer dikumpulkan langsung dari lapangan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data kualitatif diantaranya adalah Wawancara mendalam, Diskusi kelompok fokus (focus group discussion) Pengamatan langsung (direct observation) dan pengamatan berpartisipasi (participant observation), Pengumpulan dokumen tertulis (written document) Pelaksanaan intervensi untuk memperoleh tanggapan (intervention to obtain responses) yang ingin saya tanyakan disini adalah apakah dengan situasi pandemi covid-19 dimungkinkan untuk peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa diskusi kelompok fokus (FGD) apabila tidak dimungkinkan apakah akan menghambat penelitian yang dilakukan.. mohon penjelasannya pak.. Terimakasih

    ReplyDelete
  29. Terimakasih Bapak atas penjelasan materinya.
    Mohon ijin untuk bertanya, apakah dalam penelitian kualitatif juga harus menggunakan jumlah minimal untuk narasumber yang diwawancarai, seperti pada penelitian kuantitatif yang harus menggunakan minimal 30 sampel seperti itu ?
    Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon izin menjawab pertanyaan pak Fransiscus, Tidak ada patokan khusus jumlah sampel untuk penelitian kualitatif. Selain karena metode pengumpulan datanya yang menggunakan observasi, wawancara, dan diskusi yang tentu saja memerlukan waktu yang panjang sehingga tidak dimungkinkan untuk mengambil sampel yang terlalu banyak. Prosedur analisis lebih banyak menggunakan deskriptif, dan tipe analisis nonparametrik, dan tidak ditujukan untuk generalisasi. Artinya, hasil penelitian kualitatif terbatas dalam hal generalisasi dan hanya berlaku untuk sampel yang diteliti.

      Delete
  30. Diskusi kelompok fokus (focus group discussion), dilakukan dengan menyelenggarakan diskusi bersama beberapa orang narasumber dalam satu kelompok, kelompok biasanya dibentuk berdasarkan kriteria tertentu, beberapa kelompok diajak berdiskusi mengenai topik tertentu sebagai fokus diskusi, merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data primer dalam metode kualitatif. Pertanyaan saya :
    1.Apa saja ciri-ciri FGD dalam penelitian kualitatif ?
    2.Apa kelebihan dan kekurangan FGD dalam pengumpulan data penelitian kualitatif ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ijin menjawab Pak Lobo Djari.
      FGD (Focus Group Discussion) biasa disebut juga dengan Diskusi Kelompok Terarah adalah suatu metode atau teknik dalam mengumpulkan data kualitatif di mana sekelompok orang berdiskusi tentang suatu fokus masalah atau topik tertentu secara spesifik dan dipandu oleh seorang fasilitator atau moderator.
      Ciri-ciri Focus Group Discussion (FGD) ialah :
      1. FGD di ikuti oleh suatu kelompok yang idealnya terdiri dari 7 sampai dengan 11 orang. Kelompok tersebut harus cukup kecil agar memungkinkan setiap individu mendapat kesempatan mengeluarkan pendapatnya, sekaligus agar cukup memperoleh pandangan dari anggota kelompok yang bervariasi. Jumlah kelompok diusahakan ganjil dengan tujuan manakala FGD harus mengambil keputusan yang akhirnya perlu voting, maka dengan jumlah yang ganjil tersebut dapat membantu kelompok dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
      2. Peserta FGD terdiri dari orang-orang yang memiliki ciri yang sama (ciri yang sama misalnya ialah persamaan gender, tingkat pendidikan, pekerjaan atau persamaan lainnya) atau relatif homogen yang ditentukan berdasarkan tujuan dan kebutuhan studi atau proyek.
      3. FGD merupakan sebuah proses pengumpulan data, oleh karena itu yang diutamakan adalah sebuah proses (proses dalam penelitian atau pengumpulan data tersebut).
      4. FGD adalah sebuah metode dan teknik pengumpulan data kualitatif, oleh karena itu di dalam metode FGD digunakan pertanyaan terbuka (open ended) yang memungkinkan peserta dapat memberikan jawaban dengan penjelasannya.
      5. FGD ialah diskusi terarah. Maka topik diskusi harus ditentukan terlebih dahulu dan pertanyaan dikembangkan sesuai dengan topik serta disusun secara berurutan atau teratur alurnya agar mudah di pahami oleh peserta. Fasilitator mengarahkan diskusi dengan menggunakan panduan pertanyaan tersebut.
      6. Lama waktu yang dibutuhkan berkisar antara 60 sampai dengan 90 menit. Kegiatan FGD yang pertama biasanya memakan waktu yang lebih lama dibandingkan FGD selanjutnya. Karena pada FGD pertama sebagian besar informasinya baru.
      7. Lazimnya FGD dilakukan beberapa kali. Jumlahnya tergantung pada tujuan dan kebutuhan serta pertimbangan teknis.
      8. FGD dilaksanakan di suatu ruang atau tempat yang disesuaikan dengan pertimbangan utama bahwa peserta dapat secara bebas dan tidak merasa takut untuk mengeluarkan pendapatnya

      Delete
    2. 2. Kelebihan dan kekurangan FGD
      Kelebihan FGD
      • Diskusi yang bebas dan terbuka di antara para responden menghasilkan ide-ide baru yang dapat sangat berguna untuk pengambilan keputusan.
      • FGD tidak statis. Moderator dapat membawa perubahan apa pun untuk memfasilitasi diskusi dengan lebih baik selama diskusi kelompok. Dinamisme ini memungkinkan hasil yang lebih baik dalam hal informasi yang diperoleh.
      • Ekspresi selain yang berbentuk verbal seperti gerakan dan aktivitas yang dirangsang, dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi penyelenggara.
      Kekurangan FGD
      • Meskipun moderator dapat mengendalikan diskusi, sejauh mana dia dapat mengontrol diskusi tergantung pada pengalamannya. Moderator yang tidak berpengalaman mungkin menghadapi masalah dalam mengendalikan beberapa peserta yang mencoba untuk mendominasi grup.
      • Responden mungkin enggan untuk membagikan beberapa ide dan masalah sensitif secara publik.
      • Karena ukuran sampel yang kecil dan heterogenitas individu, hasil mungkin tidak memadai untuk membuat proyeksi atau gambaran gabungan dari situasi tersebut.
      • FGD dapat menjadi pengaturan yang sangat artifisial, yang memengaruhi responden untuk mengekspresikan dan bertindak secara tidak wajar. Temuannya mungkin jauh dari yang sebenarnya

      Delete
  31. Pengumpulan data penelitian kualitatif dilakukan melalui beberapa teknik diantaranya: Observasi : 1. Observasi partisipan (berpartisipasi langsung); 2. non partisipan (tidak secara langsung); Wawancara: melibatkan pewawancara membacakan pertanyaan kepada responden dan mencatat jawaban mereka; Kuisioner: adalah daftar pertanyaan tertulis, yang jawabannya dicatat oleh responden. Dalam kuesioner responden membaca pertanyaan, menginterpretasikan apa yang diharapkan dan kemudian tuliskan jawabannya. Perbedaan antara jadwal wawancara dan kuesioner adalah bahwa yang pertama adalah pewawancara yang mengajukan pertanyaan (dan jika perlu, menjelaskannya) dan mencatat jawaban responden pada jadwal wawancara, dan kemudian jawaban dicatat oleh responden sendiri; Pengamatan langsung; Pengumpulan dokumen tertulis.
    Pemilihan teknik pengumpulan data disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Pemilihan teknik yang tepat membantu peneliti mengolah data dan menghasilkan hasil yang baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk
      mengumpulkan data-data penelitian dari sumber data (subyek maupun sampel penelitian).
      Teknik pengumpulan data merupakan suatu kewajiban, karena teknik pengumpulan data ini
      nantinya digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian. Instrument penelitian
      merupakan seperangkat peralatan yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
      data-data penelitian (Kristanto, 2018). Pengumpulan data merupakan tahapan yang sangat
      penting dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data
      yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahapan ini tidak boleh salah
      dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif. Sebab,
      kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni
      berupa data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa
      dipertanggungjawabkan.

      Delete
  32. Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif Dalam penelitian kualitatif, kualitas riset sangat tergantung pada kualitas dan kelengkapan data yang dihasilkan. Pertanyaan yang selalu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Penelitian kualitatif bertumpu pada triangulation data yang dihasilkan dari tigametode : interview, participan to bservation, dan telaah catatan organisasi (document records) Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data lazimnya menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Juga tidak diabaikan kemungkinan menggunakan sumbersumber non-manusia (non-human source of information), seperti dokumen, dan rekaman (record) yang tersedia. Pelaksanaan pengumpulan data ini juga melibatkan berbagai aktivitas pendukung lainnya, seperti menciptakan rapport, pemilihan informan, pencatatan data/informasi hasil pengumpulan data. Karena itu dalam bagian ini akan dibahas secara berturut-turut; Penciptaan rapport, Pemilihan informan, Pengumpulan data dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara, Pengumpulan data dari sumber non-manusia dan Pencatatan data/ informasi hasil pengumpulan data.

    ReplyDelete
  33. Dalam penelitian kualitatif apakah ada batasan responden baik masyarakat maupun narasumber, dan bagaimana cara yang tepat untuk kroscek data tsb) triangulasi yang tepat. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Memotret fenomena tunggal dari sudut pandang yang berbeda-beda akan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang handal. Karena itu, triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

      Delete
  34. Agar diperoleh data yang memenuhi kualifikasi ontologis (situasional dan kontekstual) dan epystemologis maka wawancara dilakukan secara mendalam (in-depth), semi terstruktur mengacu pada topik-topik dari masing-masing pertanyaan penelitian.

    ReplyDelete
  35. Apakah Wawancara perlu dilakukan lebih dari dua kali karena dua alasan utama. Pertama adalah pendekatan pengetahuan temporal.
    Alasan kedua adalah untuk memenuhi kriteria rigor (ketepatan). Selain itu, peneliti dapat mengkonfirmasi atau mengklarifikasi informasi yang ditemukan pada wawancara pertama.

    ReplyDelete
  36. Lebih banyak lebih bagus bapak, sehingga akurasi data lebih terpercaya (triangulasi)

    ReplyDelete