Dalam bahasa sehari-hari, kualitatif biasa kita asosiasikan dengan uraian menggunakan kata-kata. Sebaliknya, kualitatif biasa kita asosiasikan dengan uraian yang disertai dengan angka. Bahkan, ketika kita berbicara data, sering yang kita maksudkan adalah kumpulan angka-angka. Tetapi apakah memang demikian adanya, bahwa kualitatif berkaitan dengan kata-kata dan kuantitatif dengan angka-angka? Bila demikian, penelitian kualitatif itu sebenarnya penelitian yang bagaimana? Dan bagaimana pula penelitian kuantitatif itu? Lalu penelitian campuran, apakah merupakan campuran kata-kata dan angka-angka atau bagaimana? Tulisan ini saya siapkan untuk menjadi pijakan dalam mempelajari secara lebih mendalam mengenai apa itu penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran yang oleh Creswell (2018) disebut pendekatan penelitian (research approach). Lebih dari itu juga untuk mempelajari apa yang menentukan penelitian perlu dilakukan secara kualitatif, kuantitatif, atau campuran.
Pokok Bahasan 1:
Wawasan Penelitian Lingkungan
1.1. Membaca Materi Kuliah
Materi Kuliah 1.1.3.
Penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran sebenarnya tidak cukup dapat dibedakan dari kategori data yang digunakan, apakah data kualitatif atau data kuantitatif atau campuran keduanya. Dalam konteks penelitian, data merupakan sesuatu yang diperoleh sebagai hasil dari melakukan pengamatan dalam arti luas (termasuk wawancara, perekaman foto atau video, pengukuran, dsb.). Data dapat bersifat kualitatif, misalnya Gunung Mutis adalah gunung tertinggi di Timor Barat, atau kuantitatif, misalnya Gunung Mutis berketinggian 2.427 m di atas permukaan laut. Data membentuk informasi (information), informasi membentuk pengetahuan (knowledge), dan pengetahuan membentuk kebijaksanaan atau kearifan (wisdom). Data kualitatif pada umumnya diperoleh dengan cara wawancara, sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan melakukan pengukuran. Data dalam bentuk video atau foto dapat merupakan data kualitatif atau kuantitatif, bergantung pada bagaimana foto atau video yang bersangkutan selanjutnya diolah.
Penelitian kualitatif (qualitative research) dicirikan oleh penggunaan data kualitatif, tetapi tidak semua penelitian yang menggunakan data kualitatif dengan sendirinya dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif. Selain menggunakan data kualitatif, penelitian kualitatif juga dicirikan dengan penggunaan metode pengumpulan data yang benar-benar dimaksudkan untuk mengumpulkan data kualitatif, antara lain wawancara mendalam, diskusi kelompok fokus, pengamatan partisipatori, dan sebagainya. Demikian juga dengan teknik analisis data yang digunakan, dilakukan untuk memberikan perhatian terhadap hal-hal unik secara mendalam daripada terhadap hal-hal umum untuk tujuan melakukan generalisasi. Penelitian kualitatif dilakukan lebih untuk mengeksplorasi suatu fenomena daripada memberikan penjelasan generalisasi terhadap suatu fenomena. Penelitian kualitatif pada umumnya didasari oleh landasan filosofis interpretatif-konstruktivis, meskipun juga dapat didasasari oleh landasan filosofis transformatif-emansipatori.
Penelitian kuantitatif (quantitatuve research) dicirikan oleh penggunaan data kuantitatif berupa angka-angka, tetapi tidak semua angka bersifat benar-benar kuantitatif. Data sebenarnya terdiri atas taraf nominal, ordinal, interval, dan rasio. Data nominal dan ordinal, meskipun dinyatakan dalam angka, sebenarnya lebih cenderung bersifat kualitatif daripada kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian kuantitatif biasanya diperoleh melalui pengukuran atau dengan menggunakan cara lain yang menghasilkan data yang berupa ukuran kuantitatif. Pengukuran atau cara lain dalam penelitian kuantitatif dilakukan terhadap sejumlah obyek penelitian yang digunakan sebagai sampel. Data hasil pengukuran sampel dalam penelitian kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis kuantitatif, antara lain analisis statistik dan analisis geospasial, untuk menghasilkan kesimpulan yang digunakan untuk melakukan generalisasi. Penelitian kualitatif dilakukan dengan berdasarkan pada landasan filosofis positivis-pascapositivis atau jarang-jarang juga dengan landasan filosofis transformatif-emansipatori.
Penelitian campuran (mixed-methods research), sebagaimana namanya, menggabungkan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif ke dalam satu penelitian. Tentu saja hal ini sangat tidak mudah, khususnya dari segi landasan filosofis. Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif menggunakan landasan filosofis yang sangat berbeda satu sama lain, yaitu masing-masing interpretatif-konstruktivis dan positivis-pascapositivis. Tidak sebagaimana dalam penelitian bidang ilmu-ilmu alamiah (natural science) atau saintek (science and technology), dalam bidang ilmu-ilmu sosial (social science) dan humaniora (humanities), kedua landasan filosofis ini merupakan kontroversi. Namun demikian, kedua pendekatan penelitian dapat digabungkan dengan memperhatikan sejauh mana landasan filosofis merupakan isu penting atau tidak. Bila landasan filosofis merupakan isu penting dan masing-masing mempunyai menfaat dalam memecahkan masalah penelitian maka landasan filosofis dapat digunakan bersama secara dialektik atau digunakan salah satu daripadanya, bergantung mana yang lebih relevan. Sebaliknya, bila landasan filosofis tidak menentukan dalam memecahkan masalah penelitian maka digunakan pendekatan pragmatis dengan dipandu oleh konteks atau konsep.
Perbedaan antar penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran satu sama lain sebenarnya tidak benar-benar tegas. Daripada berdasarkan atas karakteristik data yang digunakan, ketiganya dibedakan lebih pada: (1) metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, (2) tujuan untuk mengeksplorasi sesuatu secara rinci atau untuk melakukan generalisasi, dan (3) landasan filosofis yang digunakan untuk mendasarinya. Meskipun demikian, pemahaman terhadap perbedaan antar ketiga kategori penelitian tersebut perlu benar-benar dipahami dalam melakukan penelitian dalam bidang ilmu lingkungan. Hal ini karena ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu yang berciri multi-disipliner (multi-disciplinanry), inter-disipliner (inter-disciplinary), dan bahkan trans-disipliner (trans-disciplinary). Penelitian multi-disipliner dilakukan dengan menggunakan perspektif berbagai disiplin ilmu. Penelitian inter-disipliner dilakukan dilakukan dengan menggunakan metodologi yang disintesis dari metodologi berbagai disiplin ilmu. Penelitian trans-disipliner bahkan melangkah lebih jauh, mmenggunakan dasar epistemiologis bersama. Silahkan kunjungi presentasi mengenai inter-disiplinaritas oleh Karl Donert untuk memperoleh informasi lebih lanjut. Melakukan penelitian dalam bidang lingkungan yang merupakan penelitian multi-, antar-, dan trans-disipliner memang tidak semudah melakukan penelitian dalam bidang ilmu mono-disipliner. Tetapi justeru di situlah letak seni dan menarinya melakukan penelitian dalam bidang ilmu lingkungan.
Gambar x. Disiplinaritas penelitian ilmu lingkungan. Sumber: ARJ (1922) |
Mengunduh dan Membaca Pustaka
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Wajib dan membaca judul bab atau sub-bab yang berkaitan dengan materi kuliah ini.
1.2. Tugas Pokok Bahasan 1:
Menuntaskan Memahami Wawasan Penelitian Lingkungan
1.2.1. Menyampaikan dan Menanggapi Komentar dan/atau Pertanyaan
Setelah membaca materi kuliah ini, silahkan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal berkaitan langsung dengan materi kuliah ini di dalam kotak komentar yang terletak di sebelah bawah materi kuliah ini. Sampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal yang belum diuraikan secara jelas, bukan hal-hal yang yang sudah diuraikan dalam materi atau tidak berkaitan langsung dengan materi atau yang sudah disampaikan oleh mahasiswa lain. Silahkan juga menanggapi pertanyaan atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lain terhadap materi kuliah ini. Komentar dan/atau pertanyaan serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain harus sudah masuk selambat-lambatnya sampai pada Minggu, 5 Februari 2023 pukul 24.00 WITA. Salin komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain lalu tempel dalam Laporan Melaksanakan Kuliah. Setiap mahasiswa juga dapat diminta untuk menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.
1.2.2. Membagikan Blog Mata Kuliah dan Materi Kuliah
Untuk memanfaatkan media sosial dalam pembelajaran, silahkan membagikan membagikan blog mata kuliah dengan mengklik pilihan tombol media sosial untuk membagikan blog secara keseluruhan dan membagikan setiap materi kuliah dengan mengklik tombol pilihan media sosial yang disediakan pada setiap materi kuliah selambat-lambatnya sampai pada Minggu, 5 Februari 2023 pukul 24.00 WITA. Catat tautan (link) pembagian blog dan pembagian materi kuliah melalui media sosiadiminta untukwajib menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.
1.2.3. Mengerjakan Tugas Kasus
Bersamaan dengan melaksanakan perkuliahan Metodologi Penelitian ini diharapkan setiap mahasiswa sekaligus belajar menyusun proposal penelitian. Mengingat materi yang sedang dipelajari adalah bagian penelitian kualitatif dari mata kuliah ini maka setiap mahasiswa wajib menyusun proposal penelitian kualitatif dengan topik yang berkaitan dengan Latihan Pembelajaran Kasus ketika melaksanakan perkuliahan ilmu lingkungan. Silahkan memilih topik penelitian kualitatif sebagai berikut:
- Pengetahuan masyarakat mengenai jenis-jenis tumbuhan marga Ficus
- Pemanfaatan jenis-jenjs tumbuhan marga Ficus oleh masyarakat
- Manggalang partisipasi masyarakat menanam jenis-jenis tumbuhan marga Ficus
Untuk mengenal dan mempelajari apa itu tumbuhan marga Ficus, silahkan unduh dan kemudian baca bagian Introduction dari buku Flora Malesiana Series I, Volume 17, Part 2: Moraceae: Ficeae oleh Berg & Corner (2005) (klik tautan untuk mengunduh secara gratis). Kemudian silahkan mengakses blog Ficus Nusa Tenggara dan baca posting blog secara berurutan dari posting pertama sampai posting termutakhir (klik untuk mengakses blog dan kemudian klik Tulisan Berikutnya pada bagian kanan bawah halaman sampai ditemukan posting pertama).
Setiap mahasiswa memilih hanya satu topik penelitian. Setelah memilih topik, mahasiswa perlu membatasi topik yang dipilih dengan cara menentukan sub-topik dan menambahkan kalangan masyarakat kelompok etnik tertentu di suatu lokasi, misalnya:
- Pengetahuan masyarakat Kabupaten Malaka mengenai manfaat jenis-jenis tumbuhan marga Ficus dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup
- Pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan marga Ficus untuk menjaga kelestarian mata air di kalangan masyarakat Pulau Semau, Kabupaten Kupang
- Menggalang partisipasi masyarakat menanam jenis-jenis tumbuhan marga Ficus untuk merehabilitasi tanah longsor di Desa Nenoat, Selatan Kabupaten TTS
1.3. Administrasi Pelaksanaan Kuliah
Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini:
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Selasa, 31 Januari 2023 pukul 24.00 WITA dan untuk memastikan, memeriksa daftar hadir yang telah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Minggu, 5 Februari 2023 pukul 24.00 WITA dan untuk memastikan, memeriksa bahwa laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.
***
Kembali membaca Materi 1.1.2.
Jika Anda sudah menuntaskan Pokok Bahasan 1, silahkan lanjutkan membaca Pokok Bahasan 2.
***
Hak Cipta: I Wayan Mudita
Kembali membaca Materi 1.1.2.
Jika Anda sudah menuntaskan Pokok Bahasan 1, silahkan lanjutkan membaca Pokok Bahasan 2.
***
Hak Cipta: I Wayan Mudita
Revisi pertama: 20 Februari 2019, revisi termutakhir: 30 Januari 2020
Hak cipta tulisan ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
Terima kasih Pak atas materi ini, saya ingin bertanya mengenai hubungan penelitian kualitatif dan kuantitatif, karena dalam satu penelitian dikatakan lengkap apabila menggunakan kedua pendekatan tersebut. misalnya dalam satu penelitian dengan menggunakan satu metode untuk mengumpulkan data tetapi analisis penelitian menggunakan analasis kualitatif dan analisis kuantitatif. Terima kasih
ReplyDeleteMaaf, suatu penelitian yang lengkap tidak harus menggunakan kedua pendekatan sekaligus, kecuali dalam penelitian metode campuran yang terdiri atas komponen kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Mohon membaca tulisan 4.3 dalam pokok bahasan Metode dan Perancangan penelitian.
Deleteselamat pagi pak, dalam contoh penelitian saya, (Kelayakan Kawasan Ekonomi Khusus), Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan objektif sesuai dengan tujuan penelitian, maka data-data penelitian akan di analisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Dalam proses ini data ditabulasi dan dianalisis ke dalam bentuk matriks, dan grafis lalu diinterpretasi dalam bentuk uraian kalimat, dihubungkan atau dipadukan satu sama lain dengan menggunakan proses berpikir yang rasional, analitis, kritis, dan logis.
ReplyDeletepertanyaan saya, apakah ini bisa dikatakan MIXED METHODS?
Selamat malam pak.
ReplyDeleteSaya ingin bertanya, Penelitian kuantitatif umumnya didasari pada pandangan positivis-pascapositivis sementara penelitian kualitatif didasari pada pandangan interpretativ - konstruktivis. Lalu untuk pandangan transformatif - emansipatori itu lebih cocoknya untuk penelitian kuantitatif atau kualitatif atau kedua - duanya? Lalu contoh dari pandangan transformatif - emansipatory melandasi kedua penelitian itu seperti apa pak? Mohon pencerahannya pak. Trimakasih
Cara pandang transformasif-emansipatory dapat digunakan dalam penelitian kuantitatif, kualitatif, maupun campuran keduanya. Pada prinsipnya, penelitian yang menggunakan cara pandang transformatif-emansipatori mengupayakan agar hasil penelitian dapat memberikan sesuatu kepada kaum yang terabaikan atau kaum yang tertindas. Penelitian yang dilakukan dengan melibatkan kaum terbaikan dan tertindas untuk melakukan penelitian bersama-sama dengan peneliti merupakan salah satu bentuk penelitian dengan menggunakan pendekatan ini.
DeleteTrimakasih pak buat penjelasannya.
DeleteSelamat sore pak....
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan yaitu Mengapa data nominal dan ordinal pada penelitian kuantitatif lebih cenderung bersifat kualitatif...? Padahal dalam penelitian kuantitatif dicirikan oleh penggunaan data kuantitatif berupa angka-angka...
Mohon pencerahannya pak...
Data terdiri atas skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Pertanyaan ini memerlukan jawaban yang panjang untuk saya jelaskan di sini. Untuk memperoleh uraian mengenai skala data dan penggunaannya dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif, silahkan baca tulisan 5.1. https://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/33-apa-itu-data-skala-data-dan-skala.html
DeleteSelamat malam bapak…
ReplyDeleteTerkadang beberapa peneliti, khususnya para pemula, menganggap remeh soal pembuatan perumusan masalah dalam sebuah penelitian. Akibatnya, terjadi banyak kasus seputar beberapa hasil penelitian yang kurang sempurna disebabkan oleh lemahnya perumusan masalah yang mereka buat. Kasus ini dapat terjadi baik pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Dalam hal inilah, maka kira-kira langkah utama apa yang harus dilakukan oleh seorang peneliti agar tidak mengalami hal tersebut. Terima kasih sebelumnya pak....
Selamat pagi bapak, apakah dalam satu penelitian boleh menyandingkan penelitian kualitatif dan kuantitatif? Misalnya penenelitian tentang " kajian pengelolaan sampah di Kota Kupang" . Mohon penjelasan bapak. Terima kasih.
ReplyDeleteselamat siang Pak,
ReplyDeleteapakah penetilian tentang kajian karakteristik lahan kristis masuk dalam penelitian kuantitatif atau campuran?
terima kasih pak, materinya sangat bagus dan menjelaskan sangat detail dengan referensi-referensi yang ada.
ReplyDeleteSaya setuju dengan ibu, dengan materi ini kita dapat mengetahui suatu penelitian yg sebelumnya belum dicoba..
DeleteSebenarnya yang paling kompleks dalam suatu penelitian adalah, metode campuran namun kendala yang sering ditemui dengan metode jenis ini adalah kesulitan memperoleh data dan pengelolaan
ReplyDeleteSetuju pak, karena pendekatan kuantitatif memiliki kelebihan dan kekurangan begitupun sebaliknya. Jadi dengan pendekatan campuran merupahkan salah satu cara untuk melengkapi atau menyempurnakan penelitian
DeletePerbedaan antar penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran satu sama lain sebenarnya tidak benar-benar tegas. Daripada berdasarkan atas karakteristik data yang digunakan, ketiganya dibedakan lebih pada metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, tujuannya untuk mengeksplorasi sesuatu secara rinci atau untuk melakukan generalisasi, dan landasan filosofis yang digunakan untuk mendasarinya. yang ingin saya tanyakan menyapa melakukan penelitian campuran?
ReplyDeletePenelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif menggunakan landasan filosofis yang sangat berbeda satu sama lain, yaitu masing-masing interpretatif-konstruktivis dan positivis-pascapositivis. kedua pendekatan penelitian dapat digabungkan dengan memperhatikan sejauh mana landasan filosofis merupakan isu penting atau tidak. yang saya ingin tanya adalah, bagaimana cara kita mengetahui bahwa isu itu penting? terimakasih pak
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih atas materi ini Pak, ada beberapa hal yang masih membingungkan untuk saya pribadi.
ReplyDelete1. Apakah penemuan kualitatif dapat digeneralisasi?
2. Bagaimana pengaruh opini, prasangka, dan bias-bias lainnya dari peneliti terhadap data?
3. Apa perbedaan antara penelitian eksperimen dan penelitian tindakan?
Mohon pencerahannya Pak, terima kasih
Selamat malam ibu Stevania, izin menjawab pertanyaan nomor 3. Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan satu kali, karena dalam penelitian eksperimen hanya sekedar menguji hipotesis. Sedangkan penelitian tindakan dilakukan beberapa kali siklus, karena penelitian berahir jika hasil yang diperoleh sudah maksimal atau sesuai dengan ukuran yang diberikan. Penelitian eksperimen menekankan hasil, karena hasil pengujian hipotesis yang diperoleh pasti diterima meskipun nihil. Sedangkan penelitian tindakan menekankan pada proses, karena selama hasil belum dicapai dimungkinkan terjadi kekurang tepatan proses yang dilakukan.
DeleteTerima kasih Pak Nur Asri Yuda F, untuk jawaban nomor 3.
DeleteTerima kasih Ibu Stevania Untuk Pertanyaannya :
Delete1. Penelitian kualitatif tidak dapat digeneralisasi :
Metode penelitian Kualitatif menekankan pada aspek suatu pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan guna penelitian generalisasi. Penelitian Kualitatif dilakukan untuk mengkaji suatu masalah secara satu persatu, dari kasus perkasus
2. Bagaimana opini, prasangka dan biasnya terhadap penelitian data
Data adalah hasil dari dari apa yang diteliti. Agar opini dan prasangka itu dapat dihindari maka peneliti perlu menetapkan terdahulu kriteria dan identifikasi masalah secara benar. Penelitian perlu dilakukan secara sistimatik (sesuai dengan kaidah ilmiah) dan objektif (bebas nilai dan kepentingan). Opini dan prasangka dapat diminimalisasi bila filosofi penelitian, metode peneltian dan desain penelitian dilakukan secara benar. Perlunya batasan masalah yang tegas untuk menghindari biasan yang tidak perlu.
3. Perbedaan peneltian ekperimen dan penelitian tindakan :
Penelitian tindakan adalah suatu penyelidikan atau penelitian dalam konteks usaha yang berfokus pada peningkatan kualitas organisasi serta kinerjanya. Biasanya didesain serta dilakukan oleh praktisi yang menganalisa data untuk mengingkakan mutu praktek mereka. Penelitian tindakan dapat dilakukan dalam suatu tim atau oleh perorangan. Pendekatan penelitian dengan tim disebut sebagai Penelitian Kolaborativ.
Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Oleh karenanya, penelitian eksperimen bertujuan untuk pengajuan hipotesis penelitian, memprediksi kejadian atau peristiwa di alam latar eksperimental, untuk menarik generalisasi hubungan-hubungan antar variabe
Terima kasih atas materinya pak, Ketertarikan saya untuk melanjutkan studi di Prodi ilmu lingkungan adalah karena ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu yang berciri multi-disipliner (multi-disciplinanry), inter-disipliner (inter-disciplinary), dan bahkan trans-disipliner (trans-disciplinary). Penelitian multi-disipliner dilakukan dengan menggunakan perspektif berbagai disiplin ilmu. Yang ingin saya tanyakan adalah metode penelitian apakah yang baik untuk penelitian multi-disipliner ?
ReplyDeleteTransdisipliner didesain untuk menyelidiki masalah nyata. ditantang kreatif mengusulkan berbagai solusi dalam masalah yang diselidiki. Transdisipliner menekankan pada permasalahan kehidupan nyata. Terdapat 2 jalan untuk mengimplementasikan pendekatan transdisipliner, contoh pembelajaran berbasis proyek dan negosiasi kurikulum. Belajar pengetahuan dan keterampilan dari bidang studi yang berbeda adalah fokus dari proyek yang dilakukan dalam tahap pengamatan Pengetahuan dan keterampilan dipelajari secara informal dalam menyelesaikan sebuah proyek
DeleteSelamat malam Pak, saya semakin tergugah setelah membaca Materi 1.3 Apa Itu Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran dan Faktor Apa yang Membedakan Satu terhadap Yang Lainnya? Ini semakin memantapkan saya dalam menentukan judul dan permasalahan dalam penulisan Tesis kedepan. Yang menjadi pertanyaan saya, apa tujuan teori bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian kualitatif jika teori tersebut tidak digunakan sebagai panduan untuk menyusun instrumen dan sebagai panduan untuk wawancara, dan observasi? Terima kasih
ReplyDeleteSelamat malam Ibu Tresia Naffi, ijin menjawab. Teori dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam. Dengan memahami konteks sosial yang ada, peneliti sebagai instrumen kunci dapat mengambil data dengan teknik pengumpulan data yang tepat. Dalam meneliti, peneliti tak lepas dari teori yang ada dengan tujuan teori itu sendiri bukan sebagai dasar kunci penelitian, melainkan sebagai media untuk lebih memahami dan menggali konteks sosial yang terjadi.
DeleteSelamat pagi Ibu Tresia Naffi, yang membedakan adalah cara pengamatan dan pengambilan data, data kualitatif berdasarkan teori atau konsep dari sebuah objek yang diamati tanpa melakukan pengukuran dimensi, kualitatif artinya data yang berkaitan dengan nilai atau angka suatu objek yang diamati campuran adalah kolaborasi antara kualitatif dan kuantitatif atau menggabungkan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif ke dalam satu penelitian.
DeleteSelamat malam pak.terima kasih untuk penyajian meteri yang sangat baik untuk saya,dalam membantu menambah pemahaman tentang penelitian kualitatif,kuantitatif dan campuran, namun pada penjelasan penelitian secara kuantitatif itu menggunakan teknik analisis data secara statistic dan geospasial.Mohon ijin pak saya ingin bertanya dalam menggunakan penelitian secara kuantitafif bagaimana kita bisa meganalisis data tersebut apakah harus dianalisis menggunakan statistik atau geospasial,mohon penjelasannya pak, Terima Kasih..
ReplyDeleteAnalisis data merupakan proses untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah diinterpretasikan atau mudah dipahami orang yang membacanya. Disebut penelitian kuantitatif karena nantinya hasil penelitian berupa angka-angka statistik. Jenis ini terutama dipakai oleh peneliti yang berusaha meneliti sesuatu dengan melakukan pengukuran-pengukuran tertentu. Dalam teknik analisis data kuantitatif, biasanya menggunakan 2 cara statistik, salah satunya yaitu statistik deskriptif.
DeleteTeknik analisis statistik deskriptif merupakan salah satu metode dalam menganalisis data dengan menggambarkan data yang sudah dikumpulkan, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi). Dalam teknik ini, akan diketahui nilai variabel independen dan dependennya.
Teknik analisis ini akan memberi deskripsi awal untuk setiap variabel dalam penelitian. Di mana pada gambaran data tersebut, setiap variabelnya bisa dilihat dari nilai mean (rata-rata), maksimum minumum, dan standar deviasi. Biasanya, metode analisis ini akan dipaparkan dalam bentuk:
1) Visual : diagram batang, diagram lingkaran, polygon, kurva ogive, kurva Scatter maupun pie chart.
2) Tabel, distribusi frekuensi, tabulasi silang.
3) Ukuran tendensi sentral : mean (nilai rataan), median, modus.
4) Ukuran letak : kuartil, desil, persentil.
5) Ukuran penyebaran data : standar deviasi, mean deviasi, deviasi kuartil, varian, range dan lainnya.
Dalam metode ini, kamu sebagai peneliti hanya akan memaparkan angka-angka hasil pengolahan instrumen data, sehingga informasi yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti maknanya. Karena, metode ini hanya berfungsi dalam hal pengelompokkan data, yaitu mengklasifikasikan data variabel berdasar kelompoknya agar lebih tertata dan mudah diinterpretasikan maknanya.
Sedangkan geospasial atau ruang kebumian adalah suatu aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu. Informasi geospasial adalah informasi yang sangat berharga dan dapat digunakan untuk mengelola sumber daya alam, penyusunan rencana tata ruang, dan perencanaan lokasi investasi. Badan Informasi Geospasial biasanya memberikan informasi untuk penelitian-enelitian ilmiah dalam kepentingan terhadap ilmu pengetahuan dan masyarakat luas. Sehingga dalam hal ini geosfasial merupakan sebuah data yang di ambil dari Badan Informasi Geospasial dan digunakan untuk peneletian-penelitian yang bermanfaat sebagai pengambilan kebijakan atau implimentasi kebijakan pembangunan secara efektif dan efesien.
Selamat Malam Bapak, ijin untuk menyampaikan beberapa hal terkait dengan Penelitian Kualitatif, apakah lebih pada professional dalam mengusai semua teori untuk menyamakan tujuan penelitian yang lebih terarah, jika itu dilakukan bagaimana sebaliknya terkait dengan hal tersebut?. Apakah pertanyaan diatas menjadi syarat utama melakukan langkah-langkah penelitian kulitatif?
ReplyDeleteSelamat Malam Pak Ajhar, mohon ijin untuk menjawab. Berkaitan dengan pertanyaan Bapak, teori dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai bekal untuk memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam. Apabila peneliti tidak menguasai teori maka tidak dapat memahami konteks sosial yang lebih luas dan mendalam, padahal penelitian kualitatif itu sendiri meneliti tentang situasi sosial. Apabila peneliti tidak dapat mendalami pemahaman konteks sosial itu sendiri, bisa jadi data yang didapat tidak kredibel, bahkan bisa terjadi penelitian itu gagal. Sekian dan terima kasih.
DeleteTeori dalam penelitian kualitatif digunakan untuk memungkinkan dan membantu peneliti kualitatif untuk memahami apa yang sudah diketahui secara intuitif pada saat pertama atau awal , tetapi pada fase berikutnya bisa berubah sebagaimana teori sosial berubah
DeleteTerima kasih Pak atas materi mengenai "Apa Itu Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran dan Faktor Apa yang Membedakan Satu terhadap Yang Lainnya?", penjelasan yang diberikan sangat membantu saya dalam memahami mengenai rancangan penelitian.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan adalah Bagaimana menganalisa data kualitatif dari sebuah wawancara terstrukur? Lalu apakah pendekatan deduktif dapat digunakan dalam studi kasus penelitian kualitatif? Terimakasih atas pencerahannya, Pak.
Selamat malam Pak Marlon, mohon ijin memberikan jawaban. Untuk pertanyaan pertama, Wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Secara garis besar wawancara dibedakan menjadi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif dan wawancara terbuka (open-ended interview). Sedangkan wawancara terstruktur sering juga disebut wawancara baku (standardized interview), yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis) dengan pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disediakan
ReplyDeleteWawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan informal. Wawancara penelitian lebih dari sekedar percakapan dan berkisar dari informal ke formal. Walaupun semua percakapan mempunyai aturan peralihan tertentu atau kendali oleh satu atau partisipan lainnya, aturan pada wawancara penelitian lebih ketat. Tidak seperti pada percakapan biasa, wawancara penelitian ditujukan untuk mendapatkan informasi dari satu sisi saja, oleh karena itu hubungan asimetris harus tampak. Peneliti cenderung mengarahkan wawancara pada penemuan perasaan, persepsi, dan pemikiran partisipan.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam penelitian, karena pada dasarnya tujuan utama dari sebuah penelitian adalah untuk mendapatkan data, tentunya dalam pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Pertanyaan kedua, dalam penelitian kualitatif ini pada dasarnya menggunakan beberapa model teorisasi, yaitu teorisasi model deduktif atau deduksi, dimana teori masih menjadi alat penelitian sejak memilih dan menemukan masalah, membangun hipotesis maupun melakukan pengamatan di lapangan sampai dengan menguji data. Model penggunaan teori inilah yang biasa dilakukan pada penelitian deskriptif kualitatif. Teori digunakan sebagai awal menjawab pertanyaan penelitian bahwa sesungguhnya pandangan deduktif menuntun penelitian dengan terlebih dahulu menggunakan teori sebagai alat ukuran dan bahkan instrumen untuk membangun hipotesis sehingga peneliti secara tidak langsung akan menggunakan teori sebagai “kacamata kuda”nya dalam melihat masalah penelitian. Semoga bisa membantu Pak Marlon dalam memahami materi ini, terima kasih.
Konseptualisasi, operasionalisasi dan observasi merupakan Tahapan dalam melakukan sebuah penelitian, bagaimana kita merangkaikan sebuah pengamatan secara terus menerus sehingga melahairkan teori teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena fenomena. adanya penelitian membuat ilmu berkembang karena hipotesis hipotesis yang dihasilkan oleh sebuah penelitian dapat merubah sebuah bentuk kebijakan, dari ketiga parameter tersebut apakah sudah mewakili Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran, dan bagaimana kita memilah yang berkaitan dengan kualitatif, kuantitatif, campuran, konseptualisasi, operasioanalisasi dan observasi.
ReplyDeleteTerima kasih untuk pertanyaan pa Ismail. Pertanyaan ini menjadi salah satu kesulitan yang sering dijumpai para peneliti. Saya mencoba menjelaskan sebagai berikut :
DeleteMetode penelitian yang menekaankan pada aspek suatu pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan guna penelitian generalisasi. Metode peneliitian kualitatif lebih suka menggunakan teknik anaalisis yang mendalam ( in-depth analysis ). Yaitu mengkaji suatu masalah secara satu persatu, dari kasus perkasus
Metode penelitian yang lebih menekan pada aspek pengukuran dengan cara yang obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, pada setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan juga indicator. Metode ini dapat membuat generalisasi.
Metode campuran merupakan kombinasi dari dua penelitian di atas dimana bila salah satu saya metode yang digunakan maka dianggap tidak lengkap. Kombinasi diantara keduanya akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap maslah penelitian bila dibandingkan hanya menggunakan salah satu pendekatan saja.
Penelitian membutuhkan kedesiplinan yang tinggi dari penelitinya termasuk mampu membuat pendekatan penelitian (research approach) secara baik dan benar. Berdasarkan pendekatannya, penelitian dibagi dalam penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran sebenarnya tidak cukup dapat dibedakan dari kategori data yang digunakan, apakah data kualitatif atau data kuantitatif atau campuran keduanya.
ReplyDeletePenelitian kualitatif (qualitative research) dicirikan dengan penggunaan metode pengumpulan data yang benar-benar dimaksudkan untuk mengumpulkan data kualitatif, antara lain wawancara mendalam, diskusi kelompok fokus, pengamatan partisipatori. Penelitian kualitatif pada umumnya didasari oleh landasan filosofis interpretatif-konstruktivis, meskipun juga dapat didasasari oleh landasan filosofis transformatif-emansipatori.
Penelitian kuantitatif (quantitatuve research) dicirikan oleh penggunaan data kuantitatif berupa angka-angka, tetapi tidak semua angka bersifat benar-benar kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan berdasarkan pada landasan filosofis positivis-pascapositivis atau jarang-jarang juga dengan landasan filosofis transformatif-emansipatori.
Penelitian campuran (mixed-methods research), sebagaimana namanya, menggabungkan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif ke dalam satu penelitian. Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif menggunakan landasan filosofis yang sangat berbeda satu sama lain, yaitu masing-masing interpretatif-konstruktivis dan positivis-pascapositivis.
Desain Penelitian didasarkan pada landasan filosofisnya.
Pertanyaannya :
1. Dari tiga desain penelitian tersebut di atas, landasan pragmatis cocok digunakan pada desain peneltian apa? Apakah landasan pragmatis dapat dikolaborasikan dengan landasan lain dalam satu penelitian?
2. Penelitian campuran (mixed-methods research), bagaimana mengkolaborasikan dua landasan pada satu penelitian?
Menurut saya landasan pragmatis bisa diterapkan untuk semua jenis penelitian Pak, mulai dari kuantitatif, kualitatif, dan campuran. Hal ini dikarenakan landasan pragmatis lebih kepada sudut pandang peneliti untuk memfokuskan diri pada perumusan masalah penelitian dan pertanyaan penelitian dan kemudian menggunakan metode yang mereka pandang paling tepat untuk menjawab permasalahan dan pertanyaan penelitian yang telah mereka rumuskan. Selain itu peneliti juga bebas menggunakan metode apapun, bahkan menggabungkan beberapa metode, untuk mencari jawaban terbaik atas permasalahan dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.
Deletesetiap penelitian tergantung dari objek apa yang kita amati dari situ bisa kita tentukan teknik pengambilan data baik kualitatif kuantitatif dan campuran ketiga parameter ini dapat dilakukan pada jenis penelitian apa saja karena ke tiga parameter ini adalah dasar dalam menyusun sebuah karya ilmiah
DeleteMelakukan penelitian dibidang lingkungan memang tidak bisa hanya dilakukan dengan mono-disipliner saja tetapi memang harus dilakukan dengan multi-disipliner. Hal ini memang sesuai dengan sifat dari lingkungan yaitu tersusun dari berbagai unsur dimana unsur-unsur tersebut saling terkait dan bahkan saling mempengaruhi. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa lingkungan adalah ekosistem. Menurut saya jenis penelitiannyapun akan mengarah pada penelitian campuran (mixed-methods research) nantinya. Karena tidak bisa hanya kuantitatif saja atau kualitatif saja.
ReplyDeletePenelitian campuran jika digunakan dalam penelitian bidang lingkungan akan menghasilakan data yang komprehensif, valid, reliabel, dan objektif karena mengkombinasikan antara dua metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Terima kasih
DeleteMenurut saya penelitian dibidang lingkungan bisa dilakukan dengan secara kualitatif, kuantitatif, ataupun campuran tergantung dari masalah apa yang akan dibahas dan dicari solusinya.
DeleteDilihat dari landasan filosofis, penelitian dibagi menjadi Penelitian Kualitatif, kuantitatif dan campuran. Dari pertanyaan di atas, belum diketahui dimna landasan pragmatis digunakan dalam tiga pendekatan di Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif menggunakan landasan filosofis yang sangat berbeda satu sama lain, yaitu masing-masing interpretatif-konstruktivis dan positivis-pascapositivis.
ReplyDeleteDesain Penelitian didasarkan pada landasan filosofisnya.
Pertanyaannya :
1. Dari tiga desain penelitian tersebut di atas, landasan pragmatis cocok digunakan pada desain peneltian apa? Apakah landasan pragmatis dapat dikolaborasikan dengan landasan lain dalam satu penelitian?
2. Penelitian campuran (mixed-methods research), bagaimana mengkolaborasikan dua landasan pada satu penelitian?
Selama pagi Pa Lobo Djari.
DeleteSaya mencoba menjawab pertanyaan di atas :
1. Pandangan pragmatis didasarkan pada prinsip bahwa kebenaran adalah sesuatu yang dapat menjawab masalah pada waktu dan tempat tertentu. Pada hakekatnya pragmatik merupakan prinsip-prinsip penelitian yang menelaah fenomena yang berhubungan dengan konteksnya. pandangan pragmatis melihat fenomena sebagai sesuatu yang plural sehingga setiap peneliti bebas menggunakan metode apapun, bahkan menggabungkan beberapa metode, untuk mencari jawaban terbaik atas permasalahan dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.Pandangan pragmatis cocok digunakan di penelitian kualitatis, kuantitatif maupun campuran. Pandangan pragmatis cenderung menggunakan metodologi dan pendekatan lain yang kontekstual sesuai kebutuhan penelitian. Pragmatik mempunyai bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan situasi dan konteks dalam penelitian. Situasi tertentu akan menimbulkan penggunaan metode yang berbeda dengan situasi yang lain.
2.Mengkolaborasikan dua landasan dalam satu penelitian sangat tergantung pada kebutuhan penelitian. Ada keberagaman dalam perpektif penelitian. Perspektif dalam bidang keilmuan sering juga disebut paradigma (paradigm), kadang disebut pula mazhab pemikiran (School of thought) atau teori. Kolaborasi penting karena ada keberagaman model, pendekatan, strategi intelektual, kerangka konseptual, kerangka pemikiran dan padangan dunia (worldview).
A.pandangan pragmatis melihat fenomena sebagai sesuatu yang plural sehingga setiap peneliti bebas menggunakan metode apapun, bahkan menggabungkan beberapa metode, untuk mencari jawaban terbaik atas permasalahan dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.Pandangan pragmatis cocok digunakan di penelitian kualitatis, kuantitatif maupun campuran.
DeleteB.Ada keberagaman dalam perpektif penelitian. Perspektif dalam bidang keilmuan sering juga disebut paradigma (paradigm), kadang disebut pula mazhab pemikiran (School of thought) atau teori.
Selamat malam bapak ,Trimakasih atas materi 1.3 yang disajikan tentu sangat bermanfaat bagi saya, Namun ada hal yang belum saya pahami mengenai Analisis data kualitatif, terkait apa saja tahapan pengujian untuk mengetahuii keakuratan informasi analisis data kualitatif tersebut .mohon penjelasannya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSelamat malam Pak Marianus, ijinkan saya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
DeleteSejumlah hal yang dalam prosesnya dapat mengetahui keakuratan informasi analisis data kualitatif dapat mempertimbangkan beberapa poin berikut ini, diantaranya adalah:
- Tetapkan tujuan
Jangan pernah memulai aktivitas penelitian kualitatif tanpa mengorientasikan diri pada apa yang ingin dipelajari dan dicapai. Jika tidak, tidak akan dapat merumuskan pertanyaan yang tepat, atau menemukan mekanisme atau pengaturan yang benar untuk melakukan penelitian.
- Pertimbangkan Hasil
Satu hal yang perlu dipahami tentang penelitian kualitatif bahwa hampir tidak pernah mengenai angka, melainkan arti keseluruhan.
- Ketahui konteksnya untuk lebih memahami tanggapan
Area utama yang perlu dipikirkan terkait dengan data kualitatif adalah bahwa data itu relatif
- Menghilangkan Bias Peneliti
Memiliki semacam kuesioner atau checklist sebelum melakukan penelitian untuk memastikan bahwa sudah mempraktikkan refleksifitas secara baik.
- Waspadai subjektivitas
Pada akhirnya, peneliti sering jatuh ke dalam kesalahan dalam menyertakan sejarah, asumsi, dan nilai ke dalam penelitian yang dilakukan.
- Pahami Siapa?
Sementara penelitian kuantitatif sering mengambil sampel sekelompok besar orang secara acak, ada lebih banyak tujuan dan kekhususan dalam pemilihan sampel yang lebih kecil untuk penelitian kualitatif. Karena sampelnya lebih kecil, sampel tersebut kurang acak
- Pilih metode Penelitian Kualitatif yang tepat
Termasuk wawancara tatap muka atau telepon, kelompok fokus, observasi (pengaturan alam), tekstual (jajak pendapat, survei)
- Mengajukan pertanyaan yang tepat
Apakah itu wawancara, kelompok fokus diskusi, atau survei, pertanyaan perlu diidentifikasi dengan jelas sebelum memulai proses.
- Melakukan analisis Data Kualitatif
Kunci untuk melakukan analisis data kualitatif adalah memastikan tersedianya data yang cukup dan berkualitas. Melihat data tersebut, dan penggunaan sejumlah cara analisis data.
Terima kasih
Berdasarkan penjelasan materi di atas bahwa perbedaan antar penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran satu sama lain sebenarnya tidak benar-benar tegas. Daripada berdasarkan atas karakteristik data yang digunakan, ketiganya dibedakan lebih pada: (1) metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, (2) tujuan untuk mengeksplorasi sesuatu secara rinci atau untuk melakukan generalisasi, dan (3) landasan filosofis yang digunakan untuk mendasarinya.
ReplyDeletePertanyaan saya adalah : Metode dan landasan filosofis mana yang bisa membedakan ketiga jenis penelitian di atas. Terima kasih.
Dari materi di atas, apabila dalam penelitian kuantitatif pada suatu daerah nantinya dengan asumsi 500 responden/ populasi, bagaimana caranya agar bias menjadi sampel dengan kriteria yang betul - betul mewakili dari 500 responden yang ada. Terima kasih
ReplyDeleteIzin berpendapat mengenai pertanyaan Pak Nikodemus. Pada prinsipnya hal utama yang diperhatikan dalam penentuan sampel adalah bahwa sampel2 tersebut representatif mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel secara umum terbagi atas dua yaitu (1) probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (simple random sampling, proportionate stratified random sampling, ,disproportionate stratified random sampling, cluster sampling); dan
Delete(2) nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (sampling sistematis, sampling kuota,sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh). Teknik mana yang akan dipilih, tergantung karakteristik populasi yang dimiliki.
Selamat sore Pak, saya sangat tergugah setelah membaca Materi 1.3 Apa Itu Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran dan Faktor Apa yang Membedakan Satu terhadap Yang Lainnya? Ini semakin memantapkan saya dalam menentukan judul dan permasalahan dalam penulisan Tesis kedepan. Yang menjadi pertanyaan saya, apa tujuan teori bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian kualitatif jika teori tersebut tidak digunakan sebagai panduan untuk menyusun instrumen dan sebagai panduan untuk wawancara, dan observasi? Terima kasih
ReplyDeleteIjin berpendapat ibu Feli….
DeleteMenurut saya, kajian pustaka atau literature review menjadi bagian penting dalam sebuah penelitian. Bagian ini dapat membantu peneliti untuk menentukan teori dan menyelesaikan masalah. Keilmiahan suatu penelitian akan diragukan tanpa kehadiran kajian pustaka. Sebab, kajian memegang sejumlah teori yang menjadi landasan kebenaran dari penelitian.
Mengutip buku Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan karya Prof. Dr. H. Pimako Setyosari, M. Ed (2013: 123), literature review (yang berisikan teori-teori) memiliki beberapa fungsi, yaitu:
• Membantu peneliti untuk membatasi bidang kajian.
• Membantu peneliti menempatkan masalah sesuai perspektif.
• Menghindari replikasi tentang penelitian serupa sebelumnya.
• Mengaitkan ide dan teori dengan penerapan.
• Memahami struktur isi.
Sehingga, dengan fungsi-fungsi di atas seharusnya teori yang pilih oleh peneliti mendukung penelitian, bukannya terabaikan.
Terima kasih
Terima kasih Pak Wayan atas materi yang disampaikan. Sampai di sini saya menjadi paham bahwa penelitian kualitatif sama "levelnya" dengan penelitian kuantitatif. Selama ini ada anggapan bahwa penelitian kuantitatif lebih "berkelas" dibandingkan dengan penelitian kualitatif, atau bahkan meremehkan penelitian kualitatif; namun sekarang ada pencerahan bahwa penelitian kualitatif ternyata punya kekuatan yang tidak dapat dimiliki oleh penelitian kuantitatif.
ReplyDeleteSependapat dengan Pak Martinus, baik penelitian kuantitatif dan kualitatif sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Menarik juga, penelitian campuran yang menggunakan kelebihan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Deletesetuju dengan apa yang pak Martin tanggapi dari materi perkuliahan pak Wayan, kualitas antara penelitian kuantitatif dan kualitatif levelnya sama. namun yang menjadi permasalahannya adalah penerapan di masyarakat menjadi susah juga karena banyak dominan masyarakat lebih percaya dengan hasil dari penelitian kuantitatif. sehingga dari perkuliahan ini menjadi kekuatan untuk perdalam tentang penelitian kulaitatif. terimakasih
DeleteTerima kasih Pak Wayan untuk materi yang luar biasa mencerahkan pemahaman saya. Selama ini saya merasa penelitian adalah suatu tuntutan dan persyaratan, tetapi kemudian saya sadari bahwa penelitian harus diawali dari sebuah pertanyaan yang belum pernah ditanyakan sebelumnya lalu merancangnya untuk mendapatkan jawaban.
ReplyDeleteSaya sependapat dengan pernyataan ibu, kemudian ada permasalahan yang sering terjadi dan memusingkan mahasiswa dalam tahapan memulai penelitian adalah kecenderungan mahasiswa memikirkan judul yang akan diteliti, saya pikir bahwa seharusnya yang dipikirkan adalah masalah apa yang sedang terjadi atau bagaimana solusi penyelesaian masalah yang ada di sekitar kita sehingga membawa dampak baik bagi semua pihak, peneliti, lingkungan juga masyarakat sekitar.
DeleteDalam pokok bahasan 1, disebutkan bahwa ada kelompok penelitian yang bersifat pragmatis yang mana pada umumnya dianut oleh peneliti kuantitatif. Namun, ada suatu istilah baru bagi saya, yaitu pandangan filosofis. Pandangan filosofis dikatakan sangat berhubungan erat dengan metodologi penelitian yang mana diperlukan dalam melakukan pendekatan penelitian. Pertanyaan saya, bilamana dan bagaimana menerapkan pandangan filosofi dalam penelitian kuantitatif?
ReplyDeleteJika dalam sebuah penelitian mewajibkan para peneliti menggunakan metode penelitian, maka apa seorang peneliti karya ilmiah sastra bahasa memiliki cara yang sama dengan para peneliti lainnya?? Jikalau Iya, maka metode penelitian apa yang bisa digunakan??
ReplyDeleteDalam bahasan materi ini, salah satu yang menjadi pembeda penelitian kualitatif, kuantitatif dan campuran adalah mengenai landasan filosofisnya. Pertanyaannya landasan filosofis seperti apa yang secara tepat dapat membedakan penelitian kualitatif, kuantitatif dan campuran , juga bagaimana penerapan landasan filosofi secara tepat untuk setiap kelompok penelitian (kualitatif, kuantitatif dan campuran ?
ReplyDeleteSugiyono. 2017 dalam Bukunya Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) beliau menjelaskan bahwa, Metode kuantitatif berlandaskan pada lllsafat positivisme (positivism). Filsafat ini berpandangan bahwa, suatu gejala itu dapat dikelompokkan, dapat diamati, dapat diukur, bersifat sebab akibat, relatif tetap dan bebas nilai. Karena gejala dapat dikelompokkan, maka peneliti kuantitatif dapat memilih beberapa variabel dalam penelitiannya. Tingkat kesulitan penelitian kuantitatif dapat diukur dari jumlah variabel yang diteliti
DeletePenelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat enterpretif. karena dalam melihat gejala peneliti kualitatif harus menginterpretasikan terlebih dulu terhadap data yang ditemukan. Peneliti kualitatif tidak boleh “menelan mentah-mentah” dalam membuat kesimpulan terhadap gejala yang ditemukan, tetapi harus memberi interpretasi dan mengujinya melalui uji keabsahan data Sebagai contoh, peneliti melihat orang menangis jangan langsung disimpulkan bahwa, orang tersebut sedang mengalami kesedihan, tetapi harus dapat dipastikan, orang tersebut menangis disebabkan oleh apa, apakah karena sedang susah atau bahagia.
Penelitian kualitatif memandang tidak semua gejala dapat diamati dan diukur. Gejala yang mengandung makna tidak dapat diamati, tetapi dapat dirasakan. Makna adalah data di balik data yang tampak. Orang mancing ikan adalah data yang bisa mengandung makna. Kegiatan mancing tidak semata-mata mencari ikan tetapi mungkin untuk hiburan. Karena banyak data kualitatif yang mengandung makna, dan data tersebut bersifat kualitatif dan dinamis (tidak tetap), maka data tersebut sulit diukur. Karena data sulit diukur dengan instrument secara kuantitatif, maka peneliti kualitatif akan menjadi instrumen utama dalam penelitian.
Newman & Benz dalam Creswell (2009) menyatakan bahwa “Quantitative and Qualitative Approach are should not be viewed as polar opposites or dichotomy; instead they represent different ends on a continuum”. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak bisa dipandang sebagal dua metode penelitian yang bersifat dikotomi dan bertentangan satu dengan yang lain, tetapi merupakan suatu metode yang saling meleugkapi. Metode ini terletak dalam satu garis yang kontinum, pada ujung kiri metode kuantitatif, ujung kanan metode kualitatif (atau sebaliknya) dan di antara kedua adalah metode tersebut terletak penelitian kombinasi.
1. Penelitian kuantitatif (quantitatuve research) dicirikan oleh penggunaan data kuantitatif berupa angka-angka, tetapi tidak semua angka bersifat benar-benar kuantitatif. Berdasarkan pada landasan Filisofis Postpositivis, ilmu empiris, dan postpositivisme.
2. Penelitian kualitatif dilakukan dengan berdasarkan pada landasan filosofis positivis-pascapositivis atau jarang-jarang juga dengan landasan filosofis transformatif-emansipatori.
3. Penelitian campuran (mixed-methods research), sebagaimana namanya, menggabungkan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif ke dalam satu penelitian. Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif menggunakan landasan filosofis yang sangat berbeda satu sama lain, yaitu masing-masing interpretatif-konstruktivis dan positivis-pascapositivis.
Sedikit Menambahkan Pak Khalid memang didalam setiap penelitian seorang tidak terlepas dari permasalah atau fenomena lapangan yang akan digali dari seorang peneliti dalam menentukan setiap judul persoalan dan eksplorasi (pendekatan Lapangan), deskriptif (menggambarkan apa adanya), dan Explanative (penjelasan, Mengutarakan) menjadi tujuan mendapatkan gambaran menyeluruh (holistik) dari sebuah fenomena lapangan.
ReplyDeleteDalam penelitian kualitatif berfungsi untuk memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam dengan memahami konteks soail yang ada, peneliti sebagai instrument kunci dapat mengambil data dengan teknik pengumpulan data yang tepat. Dalam meneliti peneliti tak lepas dari teori yang ada dengan tujuan teori itu sendiri bukan sebagai dasar kunci penelitian, melainkan sebagai media untuk lebih memahami dan menggali konteks sosial yang terjadi
ReplyDeletekelanjutannya ..Analisis data merupakan proses untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah diinterpretasikan atau mudah dipahami orang yang membacanya.
DeleteMenurut saya Metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Oleh karena itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya.
ReplyDeleteMetode kualitatif lebih mengutamakan pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut.
DeleteBagaimana cara kita menentukan jenis penelitian saat kita mengobservasi suatu masalah. Sementara masalah lingkungan sangat kompleks. Apa yang harus kita lakukan untuk menetukan jenis peneliatian yang kita lakukan.Terima kasih
ReplyDeletePembatasan topik penelitian pak, supaya lebih fokus dan terarah. Kl menggunakan kombinasi maka harus diperkuat kajian pustaka dll
DeleteSetuju dengan jawaban Pak Taufik, kita harus membatasi topik yang akan kita teliti dan masalah yang diambil sehingga memudahkan kita fokus dalam melakukan penelitian
DeleteSepakat dengan jawaban Pak Taufik DAN PaK Yohanes Puu, Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.
DeletePembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalhnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan dikembangkan.
Penelitian campuran atau kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif dan kualitatis secara sendiri-sendiri digunakan untuk memahami permasalahan penelitian, atau dengan pengunaan metode kualitatif dan kuantitatif secara kombinasi dapat memperoleh pemahaman yang baik.
ReplyDeleteMhn pencerahan, bagaimana cara kita mengubah suatu metode menjadi sebuah metodologi penelitian. Terima kasih.
ReplyDeletekalau menurut saya untuk mengubah suatu metode menjadi sebuah metodologi penelitian langkah pertma kita siapkan judul atau topik apa yang mau kita kaji. setelah itu bru kita bisa gunakan metode penelitian apa yang akan gunakan.
Deletesetelah saya membaca materi Penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran dari ketiga metode ini sebenarnya tidak cukup dapat dibedakan dari kategori data yang digunakan, yang jadi pertanyaan saya apakah data kualitatif, data kuantitatif dan campuran ketiganya bisa di padukan dalam satu penelitian?
ReplyDeleteDalam konteks penelitian, data merupakan sesuatu yang diperoleh sebagai hasil dari melakukan pengamatan, pengukuran, dsb. Data dapat bersifat kualitatif, atau kuantitatif. Data kualitatif pada umumnya diperoleh dengan cara wawancara, sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan melakukan pengukuran.
ReplyDeleteMohon ijin saya tambah sedikit adik Lince, selain dari wawancara metode penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
Delete1. Metode Pengumpulan focus group dilakukan dalam suatu diskusi kelompok yang terdiri dari 6 - 10 orang
2. Metode Observasi dilakukan dengan melibatkan diri dalam suatu kelompok yang ingin meneliti / menganalisis
3. Metode Pencatatan, menggunakan dokumen dan sumber informasi yang sudah ada sebelumnya
4. Studi kasus, merupakan metode pengumpulan data yang berfokus memahami secara detail apa yang dialami individu seperti cara mereka berpikir dan bertindak.
5. Studi Longitudinal, merupakan metode pengumpulan data kualitatif dengan cara melakukan penelitian observasi secara berulang pada sumber data yang sama. Kurun waktu pengumpulan data berlangsung bertahun-tahun.
selain pengukuran, metode penelitian kuantitatif juga dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Probability sampling, metode pengumpulan data yang memungkinkan setiap orang dalam populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel
2. Kuesioner atau Survei
3. Wawancara, berbeda dengan wawancara kualitatif, wawancara dalam metode kuantitatif lebih terbatas, terstruktur dan biasanya berupa pertanyaan dengan jawaban singkat
4. Observasi, biasanya digunakan untuk menghitung jumlah, dll
5. Review dokumen, efektif untuk mendukung dan memperkuat penelitian
Penelitian kualitatif harus bertolak dari paradigma fenomenologis (study pengalaman hidup Seorang Peneliti).
DeleteMenggunakan Metodologi Penelitian, peneliti dapat memudahkan pekerjaannya agar sampai pada tahap pengambilan keputusan atau kesimpulan, peneliti juga dapat mengatasi berbagai keterbatasan yang ada seperti keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dll
ReplyDeletePenelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran sebenarnya tidak cukup dapat dibedakan hanya berdasarkan dari kategori data yang digunakan, apakah data kualitatif atau data kuantitatif atau campuran keduanya.
ReplyDeleteMetode analisis data kuantitatif adalah metode komputasi dan statistik yang berfokus pada analisis statistik, matematik atau numerik dari kumpulan data. Maka dari itu, untuk menggunakan metode ini pada penelitian Anda, pastikan data Anda dapat diukur atau dinumerikkan
ReplyDeletePenelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif sepertinya tidak ada bedanya. padahal, Selama ini saya beranggapan bahwa penelitian kuantitatif lebih "berkelas" dibandingkan dengan penelitian kualitatif, atau bahkan meremehkan penelitian kualitatif; namun sekarang ada pemahaman dan pencerahan bahwa penelitian kualitatif ternyata punya kekuatan dan keunggulan.
ReplyDeleteSegala metode penelitian punya kekurangan dan kelebihan tergantung bagaimana kita memilih yang cocok dan sesuai dengan penelitian yang akan kita lakukan.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSaya coba menjawab ibu marselina, Pada setiap penelitian diperlukan adanya sebuah metode, agar bisa dibedakan antara penelitian dengan opini dari orang awam. Metode dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila ada peneliti lain ingin menambahkan konsep keilmuan lain terhadap hasil riset yang sudah ia lakukan.
DeletePerbandingan Antara Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
Kelebihan
• Deskripsi dan interpretasi dari informan dapat diteliti secara mendalam.
• Mempunyai landasan teori yang sesuai fakta
• Penelitian lebih berjalan subyektif
• Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan dan pandangan karna bertemu langsung.
• Adanya pemahaman khusus dalam menganalisa
Kekurangan
• Peneliti bertanggung jawab besar terhadap informasi yang disampaikan oleh informan
• Bersifat sirkuler
• Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas
• Ukuran penelitian kecil.
• Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar-besaran
Metode Kuantitatif
Kelebihan
• Penelitian lebih berjalan sistematis
• Mampu memanfaatkan teori yang ada
• Penelitian lebih berjalan objektif
• Spesifik, jelas dan rinci
• Ukuran penelitian besar, sehingga menjadi nilai tambah tersendiri
Kekurangan
• Pengambilan data cenderung berasal dari nilai tertinggi
• Penelitian tidak subyektif
• Orientasi hanya terbatas pada nilai dan jumlah.
• Dibatasi oleh peluang untuk menggali responden dan kualitas perangkat pengumpul data orisinal
• Keterlibatan periset umumnya terbatas
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete