Selamat Datang

Metodologi Penelitian Lingkungan adalah blog yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Undana mempelajari metodologi penelitian. Untuk memperoleh dasar yang memadai dalam mempelajari Metodologi Penelitian, silahkan kunjungi blog Baru Belajar Meneliti yang dibuat untuk membantu mahasiswa Program Sarjana Fakultas Pertanian mempelajari metodologi penelitian. Silahkan kunjungi blog Ilmu Lingkungan untuk memastikan bahwa sebagai mahasiswa ilmu lingkungan, mempelajari metodologi penelitian perlu dikaitkan dengan permasalahan lingkungan. Blog ini menyajikan pokok bahasan sebagaimana ditunjukkan oleh digit pertama nomor materi dan materi sub-pokok bahasan sebagaimana ditunjukkan oleh digit kedua nomor materi. Mahasiswa wajib membaca seluruh materi dengan angka digit pertama yang sama untuk mempersiapkan diri mengikuti setiap kali perkuliahan. Silahkan klik halaman Daftar Isi untuk mengakses materi kuliah secara langsung.

Wednesday, March 15, 2017

6.1. Apa Itu Metodologi Penelitian Kualitatif dan Bagaimana Memilihnya dalam Penelitian Lingkungan?

Pada tulisan ini saya akan mengantarkan Anda untuk mempelajari metode dan perancangan penelitian kualitatif. Sebelum membahas metode dan perancangan kualitatif, terlebih dahulu saya akan menjelaskan perbedaan antara keduanya dan perdebatan yang berkaitan dengan upaya mengkuantitatifkan penelitian kualitatif. Selanjutnya saya akan menjelaskan metode dan perancangan penelitian kualitatif dan isu yang berkaitan dengan metode dan perancangan tersebut. Terakhir saya akan menjelaskan sepintas aplikasi penelitian kualitatif dalam bidang lingkungan. Sebagai tulisan pengantar, saya hanya bisa menyampaikan uraian secara sepintas. Untuk belajar secara lebih mendalam, saya memberikan tautan sebagai referensi. Saya sangat mengharapkan Anda membuka tautan tersebut untuk membaca referensi yang saya sampaikan.

6.1.1. Materi Kuliah 6.1.
6.1.1.1. Membaca Materi Kuliah
Untuk memulai, mari kita pelajari perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Menurut McGill University, penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif berbeda dalam hal:
  • Tujuan - penelitian kualitatif bertujuan terutama untuk memperdalam pemahaman mengenai suatu fenomena. penelitian kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena;
  • Masalah penelitian - masalah penelitian kualitatif dirumuskan dengan pertanyaan bagaimana dan mengapa, masalah penelitian kuantitatif dirumuskan dengan pertanyaan apa, kapan, dan di mana.
  • Perancangan penelitian - perancangan penelitian kualitatif dilakukan secara umum sebelum pelaksanaan penelitian dan secara rinci bersamaan dengan pelaksanaan penelitian, perancangan penelitian kuantitatif dilakukan secara rinci sebelum pelaksanaan penelitian
  • Teknik pengumpulan data - diri peneliti sendiri merupakan instrumen dalam penelitian kualitatif, peneliti menggunakan instrumen fisik di luar dirinya dalam penelitian kuantitatif.
  • Karakteristik data - data penelitian kualitatif terdiri atas kata-kata, foto, atau video, data penelitian kuantitatif terdiri atas angka-angka hasil penghitungan atau pengukuran.
  • Pemilihan sumber data - sumber data dalam penelitian kualitatif ditentukan dengan berdasarkan atas pertimbangan tertentu, sumber data dalam penelitian kuantitatif ditentukan secara acak.
  • Analisis data - data pada penelitian kualitatif dianalisis untuk menentukan topik dan tema unik sehingga pencilan menjadi penting, data dalam penelitian kuantitatif dianalisis untuk melakukan generalisasi sehingga pencilan menjadi tidak penting. 
  • Penggunaan hasil penelitian - hasil penelitian kualitatif digunakan untuk memahami secara mendalam suatu fenomena dengan memperhatikan konteks sosial dan budaya, hasil penelitian kuantitatif digunakan untuk menjelaskan hubungan, menggeneralisai, dan memprediksi. 
Untuk mempelajari secara lebih mendalam, silahkan baca Quantitative and qualitative approaches to research in environmental management oleh Peter Ashley dan William E. Boyd (2006) yang menguraikan 21 perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif (silahkan unduh dan baca file dalam format PDF).

Beberapa pihak berpandangan bahwa penelitian kualitatif dapat dibuat menjadi kuantitatif atau sebaliknya. Uraian mengenai hal ini misalnya dapat diperoleh pada halaman The Qualitative-Quantitative Debate pada situs Web Center for Social research Methods. Argumentasi yang diajukan pada halaman situs ini adalah bahwa tema-tema pada penelitian kualitatif dapat dikode (coded) untuk memperoleh nilai kuantitatif untuk selanjutnya dianalisis secara kuantitatif. Pun sebaliknya, pada halaman situs ini juga diajukan argumentasi bahwa dalam pengukuran dengan skala kuantitatif juga diperlukan pengambilan keputusan kualitatif. Mungkin argumentasi yang diajukan benar, tetapi bagi saya bukan hanya itu persoalannya. Peneliti kualitatif tidak ingin melakukan generalisasi karena mereka memandang pengetahuan bersifat subjektif dan bergantung pada pengalaman pribadi (cara pandang interpretatif-konstruktif). Oleh karena itu, mereka cenderung melakukan pendalaman terhadap suatu kasus daripada melakukan generalisasi. Oleh karena itu pula mereka tidak memerlukan analisis statistik sebab analisis ini diperlukan hanya untuk melakukan generalisasi. Jadi, peneliti kualitatif tidak bersedia mengubah data mereka menjadi data kuantitatif karena mereka mempunyai alasan, bukan tanpa alasan.

Menurut MeasuringU, penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan salah satu dari 5 tipe metode kualitatif sebagai berikut:
  • Studi kasus (case study): untuk memahami suatu fenomena dengan mempelajari satu kasus mengenai fenomena tertentu;
  • Etnografi (ethnography): untuk memahami fenomena tertentu dalam suatu masyarakat dengan cara berinteraksi dan melibatkan diri secara langsung dengan masyarakat yang diteliti;
  • Fenomenologi (phenomenology): untuk memahami suatu fenomena sebagaimana dialami oleh seseorang tanpa harus menggunakan rujukan teori dan asumsi tertentu, silahkan baca Phenomenology Online oleh Max van Manen (2011) dan A Phenomenological Research Design Illustrated oleh Thomas Groenewald (2004)
  • Grounded research: untuk memahami suatu fenonema dengan cara membangun teori dari lapangan berdasarkan atas hasil interkasi antara peneliti dengan masyarakat secara langsung, silahkan baca Grounded Theory Methods and Qualitative Family Research oleh Ralph Larossa (2005) dan A critique of using grounded theory as a research method oleh George Allan (2003);
  • Kesejarahan (historical) atau naratif (narrative): untuk memahami suatu fenomena dengan menggunakan karakteristik kejadian fenomena tersebut pada masa lalu guna menjelaskan karakteristik fenomena yang sama pada saat ini dan memprediksi karakteristiknya pada waktu yang akan datang, silahkan baca A narrative approach to research oleh A. Bell (2003)
Kelima metode di atas disebut pendekatan (approaches) dalam buku teks penelitian kualitatif: Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches oleh John W. Creswell (2018) (silahkan unduh, buku dalam format PDF). Merujuk pada penjelasan masing-masing, metode pada penelitian kualitatif dengan demikian berkaitan dengan:
  • Bagaimana suatu fenomena dipelajari dalam kaitan dengan fenomena itu sendiri dan bagaimana masyarakat memahaminya, 
  • Bagaimana peneliti berinteraksi dengan masyarakat sebagai sumber data, dengan teori dan asumsi bidang ilmu tertentu, dengan waktu lalu, sekarang, dan yang akan datang. 
Kelima metode di atas merupakan metode dasar, masing-masing dapat mempunyai metode pengembangan lebih lanjut sebagaimana dapat dipelajari pada situs Online QDA: Learning Qualitative Data Analysis on the Web. Namun halaman situs ini menguraikan bukan hanya metode, melainkan metodologi, sehingga mencakup metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan bahkan dasar filsafat penelitian kualitatif. Di antara pengembangan metode penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian kaji tindak (action research) dan penelitian partisipatori (participatory research) yang dikombinasikan menjadi penelitian kaji tindak partisipatori (participatory action research, PAR), baca Participatory Action Research oleh Alice McIntyre (2007) dan Participatory Action Research oleh William Foote Whyte (1996).

Setiap metode penelitian kualitatif berkaitan dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data tertentu. Mengenai teknik analisis data kualitatif, saya akan sampaikan dalam tulisan tersendiri. Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
  • Wawancara mendalam berulang (in-depth repeated interviews), dilakukan tanpa atau dengan merujuk kepada suatu topik, bergantung pada metode penelitian kualitatif yang digunakan, biasanya dilakukan tanpa menggunakan daftar pertanyaan formal, melainkan hanya dengan menggunakan topik-topik pertanyaan sebagai panduan, lazim digunakan dalam metode studi kasus, etnografi, fenomenologi, dan grounded research;
  • Diskusi kelompok fokus (focus group discussion), dilakukan dengan menyelenggarakan diskusi bersama beberapa orang narasumber dalam satu kelompok, kelompok biasanya dibentuk berdasarkan kriteria tertentu, beberapa kelompok diajak berdiskusi mengenai topik tertentu sebagai fokus diskusi, lazim digunakan dalam metode studi kasus, etnografi, dan grounded research;
  • Pengamatan langsung (direct observation) dan pengamatan berpartisipasi (participant observation), dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan dan mencatat hasil pengamatan dalam bentuk catatan harian, sketsa, foto, atau video, baik tanpa berpartisipasi maupun dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang diamati, lazim digunakan dalam metode etnografi dan grounded research;
  • Pengumpulan dokumen tertulis (written document), dilakukan bila penelitian menggunakan metode ulasan kepustakaan dengan cara mengumpulkan berbagai macam dokumen tertulis yang sesuai dengan topik penelitian, antara lain media massa, dokumen pemerintah, peraturan perundang-undangan, dsb., lazim digunakan dalam metode kesejarahan atau naratif;
  • Pelaksanaan intervensi untuk memperoleh tanggapan (intervention to obtain responses), dilakukan bila penelitian menggunakan landasan teoritis dan metode kualitatif tertentu, misalnya landasan teoritis teori kritis (critical theory) dan metode kaji tindak (action research), dengan melakukan intervensi tertentu dan mencatat tanggapan masyarakat sebagai data, lazim digunakan dalam metode grounded research.
Uraian lebih rinci mengenai teknik pengumpulan data kualitatif akan saya berikan pada Materi 7.1. Menentukan metode kualitatif merupakan proses perjalanan berpikir. Berbeda dengan menentukan metode penelitian kuantitatif yang sudah harus final sebelum pelaksanaan penelitian, menentukan metode penelitian kualitatif berlanjut selama proses pelaksanaan penelitian. Sebelum pelaksanaan penelitian, penentuan metode penelitian kualitatif dilakukan hanya secara garis besar, sedangkan rinciannya disesuaikan dengan kondisi lapangan yang dihadapi selama pelaksanaan penelitian. Perbedaan ini sulit bisa dipahami oleh kalangan yang dididik dalam paradigma positivistik-pascapositivistik sebagaimana sebagian besar peneliti di Indonesia. Bahkan di antara peneliti ilmu-ilmu sosial dan humaniora sekalipun, bukan tidak mungkin lebih banyak yang melakukan penelitian kuantitatif daripada penelitian kualitatif. Oleh karena itu, kemungkinan tidak banyak yang akan bisa membimbing Anda dengan baik bila nanti, ketika menyusun tesis, Anda ingin melakukan penelitian kualitatif.

Pelaksanaan penelitian kualitatif sebagaimana diuraikan di atas dilakukan karena penelitian kualitatif dilaksanakan dalam kondisi sealami mungkin (research in natural setting) dengan maksud untuk memahami atau menginterpretasikan fenomena sebagaimana orang memahami fenomena yang bersangkutan. Penelitian kualitatif kurang memberikan arti penting terhadap hubungan sebab-akibat sebagaimana yang dilakukan dalam penelitian kuantitatif, melainkan lebih berfokus pada upaya untuk menemukan bagaimana orang menanggapi fenomena yang terjadi. Dengan konteks seperti ini, penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan dengan menggunakan cara pandang konstruktif-interpretatif atau transformatif-emansipatori. Untuk melakukan penelitian kualitatif, terlebih dahulu Anda perlu memahami kedua cara pandang tersebut dengan baik sebelum kemudian memosisikan diri mengambil cara pandang yang mana. Silahkan kembali ke Materi 1.2. Apa Itu Metode, Metodologi, dan Pandangan Filosofis Penelitian? dan baca kembali sampai benar-benar mengerti apa itu cara pandang penelitian.
 
Silahkan tonton:
Video penelitian kualitatif dari Global Health with Greg Martin
Video perbedaan antara penelitian kualitatif dari penelitian kuantitatif dari Jessica Liu

6.1.1.2. Membaca Pustaka Wajib
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Wajib dan membaca judul bab atau sub-bab yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Silahkan bagi file buku menjadi file terpisah untuk setiap bab dengan menggunakan layanan Free PDF Editor Online. Selanjutnya ubah format file dari format PDF ke format DOC dengan menggunakan layanan konversi format file daring untuk kemudian diterjemahkan dengan menggunakan layanan Penerjemahan Dokumen dari Google Translate.
 
***
Kembali membaca Pokok Bahasan Sebelumnya
Lanjutkan membaca Materi Berikutnya

***
Hak cipta: I Wayan Mudita (2019)
Revisi pertama: 3 Maret 2019. revisi menyeluruh termutakhir: 28 Februari 2021

Creative Commons License

59 comments:

  1. Dalam penjelasan diatas ada 5 metode yang secara umum digunakan dalam penelitian kualitatif, apakah diantara 5 metode tersebut dapat kita gunakan bersamaan atau mengkombinasikan 2 atau 3 metode dalam penelitian kualitatif?

    Penelitian kuantitatif sudah harus final sebelum pelaksanaan penelitian, dalam menentukan metode dan perancangannya, berarti penelitian kuantitatif bisa dinyatakan memiliki data pengukuran yang pasti dan apakah tidak ada kemungkinan mengalami perubahan ke penelitian kualitatif?

    Mohon penjelasannya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam penelitian kualitatif, setiap metode mempunyai landasan filosofis tertentu. Anda tidak bisa menggunakan lebih dari satu landasan filosofis dalam penelitian kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, hal-hal yang harus diukur sudah harus dipastikan sebelum mengumpulkan data. Sebaliknya, dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data harus dilakukan dengan menyesuaikan dengan keadaan lapangan.

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. selamat malam pak, maaf pertanyaan saya singkat saja, ini masih terkait perkuliahan kita tanggal 20 Maret kemarin,dengan topik typical case sampling, pertanyaan saya ;
    mengapa terkait etika, penelitian KUALITATIF menjadi sangat penting dari pada penelitian KUANTITATIF?

    terima kasih atas penjelasannya pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada beberapa alasan, antara lain kareba dalam penelitian kualitatif, objek penelitian adalah manusia. Kemudian, pada keterpercayaan pada penelitian kualitatif bergantung pada hubungan antara peneliti dan narasumbernya yang harus terjalin dengan etika tertentu.

      Delete
    2. terima kasih pak wayan buat materi dan penjelasannya terkait perbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dan kuantitatif

      Delete
  4. Trima kasih buat materi dan link yang bapak berikan sangat membantu saya dalam memahami tentang perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif seperti yang diuraikan McGill University di mulai dari tujuan; pertanyaan penelitian, data, rancangan penelitian, Instrumen Pengumpulan Data, Seleksi informan, Analisis sampai dengan hasil dari penelitian. Dalam Penelitian kualitatif ini juga lebih menekankan pada fenomena kompleks seperti: dinamika sosial atau budaya dan persepsi individu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan mendalami bila tertarik melakukan penelitian kualitatif sehingga benar-benar paham bahwa wawancara dapat digunakan dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif, misalnya.

      Delete
  5. Trimakasih pak. Setelah saya membaca tulisan/artikel di atas, barulah saya mengerti perbedaan serta ciri pokok dari penelitian kualitatif dimana penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data secara langsung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lingkungan dalam pengertian ini tidak sama dengan pengertian lingkungan dalam konteks ilmu lingkungan. Lingkungan alamiah yang dimaksud dalam penelitian kualitatif adalah situasi penelitian tanpa intervensi apapun oleh penelitinya. Mohon hal ini benar-benar dipahami dan dibedakan supaya jangan terjadi salah pengertian.

      Delete
    2. terima kasih pak atas pencerahannya

      Delete
  6. Terimakasih pak atas penjelasannya pada materi ini..Ada yg belum saya pahami..Jika saya ingin melakukan penelitian kualitatif dengan memilih metode kesejarahan ( historical) atau naratif (narrative) dengan tujuan untuk memahami fenomena PD masa lalu, menjelaskan fenomena pada saat ini dan memprediksi karakteristiknya pada waktu yg akan datang..Dalam penjelasan bapak bahwa dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teknik pengambilan sampel dan ada 5 teknik pengambilan sampel.yang ingin saya tanyakan apakah dalam penelitian dgn metode kesejarahan ini harus menggunakan 5 teknik pengambilan sampel ini atau bisa memilih salah satunya sesuai dgn metode penelitian yang di gunakan.trimakasih pak..Mohon penjelasannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam satu kegiatan pengumpulan data, digunakan satu rancangan pengambilan sampel. Bila penelitian dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu kali pengumpulan data maka bisa digunakan lebih dari satu rancangan pengambilan sampel. Rancangan pengambilan sampel berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data, untuk menentukan bagaimana cara "memilih" objek penelitian yang menjadi sumber data primer.

      Delete
  7. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  8. malam pak...
    setelah mempelajari materi ini, ada hal penting yang ingin saya tanyakan, apakah kearifan lokal misalnya budaya tebas bakar dapat dinyatakan sebagai kesejarahan dan apakah penelitian yang akan dilakukan hanya menggunakan metode kualitatif atau dapat dilakukan dengan menggabungkan antara metode kualitatif dan kuantitatif

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif, bergantung pada masalah penelitian yang dirumuskan, atau dengan menggunakan mixed-methods

      Delete
  9. Siang pak..dari tulisan bpk diatas,bagaimana sebenarnya prosedur penelitian kualitatif yg baik pak?khususnya dlm penentuan metode penelitian. Makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Prosedur penelitian kualitatif yang baik bergantung pada jenis metode penelitian kualitatif yang dipilih, apakah studi kasus, etnografi, fenomenologi, grounded theory, atau kesejarahan/narasi. Silahkan klik tauran yang saya sediakan untuk mendalami metode masing-masing sehingga dapat mengetahui prosedur yang harus dilakukan.

      Delete
  10. Selamat malam bapak, seberapa besarkah pengaruh penelitian kualitatif dalam penelitian lingkungan dan apa kontribusi/manfaatnya bagi peneliti? Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa yang ibu maksudkan dengan kata "pengaruh"dalam pertanyaan Ibu? Untuk menjawab pertanyaan ibu, silahkan jawab pertanyaan sebaliknya, seberapa besar "pengaruh"penelitian kuantitatif dalam penelitian lingkungan dan apa manfaat/kontribusi penelitian kuantitatif bagi peneliti? Saya menduga ibu berlatar belakang ilmu kuantitatif sehingga saya yakin bisa menjawab pertanyaan ini.

      Delete
  11. Selamat malam pak, Setelah membaca materi ini saya berpandangan bahwa penelitian kualitatif bukan sesuatu yang mudah. namun salah satu kunci utama seorang peneliti kualitatif terletak pada bagaimana ia mampu menganalisis topik - topik besar di awal sehingga pertanyaan yang dilakukan saat wawancara mendalam sesuai dengan arah dan tujuan penelitian sehingga tidak terjadi pembiasan yang cukup jauh.

    ReplyDelete
  12. selamat pagi pak....dari tulisan bapak dapat saya pahami bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memiliki banyak kerumitan dalam hal menganalisis data yang diperoleh dari berbagai narasumber dengan berkaitan tentang kejujuran informasi yang diberikan kepada peneliti sehingga dari informasi tersebut dapat dianalisi dan hasil yang didapat dapat menjawab masalah penelitian sehingga tingkat validasi dan reabilitas dari hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan.

    ReplyDelete
  13. Selamat siang Pak.
    Terima kasih untuk materinya,
    Setelah saya membaca materi ini, saya sedikit tahu membedakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. ternyata dalam menentukan rumusan masalah memiliki perbedaan dalam bertanya, selain itu penelitian kualitatif lumayan susah dan dilakukan dalam lingkungan yang alami, dimana tidak ada ikut campur dari peneiti.

    ReplyDelete
  14. Selamat malam Pak, terima kasih untuk penyajian materi 6.1. Apa Itu Metodologi Penelitian Kualitatif dan Bagaimana Memilihnya dalam Penelitian Lingkungan?
    Saya mendapat banyak ilmu baru setelah membaca dan mendengarkan penjelasan Bapak. Saya tertarik untuk memperoleh informasi lanjut dengan 5 tipe metode kualitatif yang tersaji dalam materi diatas. Yang ingin saya tanyakan :
    1. Apa perbedaan antara pendeatan Studi kasus (case study) dengan Fenomenologi (phenomenology)?
    2. Melihat dari tujuan yang telah dijelaskan. Tantangan apa saja yang dihadapi dalam penelitian dengan menggunakan metode fenomenologi?
    3. Tantangan apa saja yang dihadapi dalam jenis penelitian dengan menggunakan metode grounded theory?
    Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam ibu stevania, pertanyaan yang sangat menarik dan saya mencoba untuk menjawab pertanyaan ibu diatas bahwa perbedaannya :
      1. Studi fenomenologi merupakan studi yang berusaha untuk mendeskripsikan dan memaknai suatu fenomena atau konsep dari pengalaman hidup beberapa individu Melalui studi fenomenologi ini diharapkan dapat diperoleh deskripsi umum dan penting dari suatu fenomena yang terjadi pada beberapa individu. Deskripsi ini dapat berupa deskripsi tekstural (deskripsi tentang pengalaman apa yang dialami oleh individu terkait suatu fenomena) dan deskripsi struktural (deskripsi tentang bagaimana individu mengalami dan memaknai pengalamannya terkait suatu fenomena). Jadi, dari pengertian ini diperoleh informasi bahwa hal yang membedakan antara studi naratif dan studi fenomenologi adalah banyaknya partisipan dan fokus tujuan studi. Studi naratif berusaha untuk memotret cerita pengalaman hidup individu- individu (dalam jumlah yang sedikit) secara lengkap, sedangkan studi fenomenologi cenderung bertujuan untuk memahami fenomena dari kesamaan pengalaman hidup beberapa individu (dalam jumlah yang lebih banyak daripada partisipan dalam studi naratif).
      2. Tantangan yang dihadapi dalam penelitian dengan menggunakan metode fenomenologi seperti :
      1) Dalam melakukan studi fenomenologi diperlukan pemahaman yang lebih pada asumsi- asumsi filosofis dan mampu mengidentifikasi asumsi tersebut.
      2) Selain itu, peneliti juga harus berhati- hati dalam menentukan partisipan agar nantinya esensi dari suatu fenomena dapat diperoleh.
      3) Bahwa konsep epoche (atau bracketing) bisa jadi akan sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, peneliti diharapkan dapat menentukan bagaimana dan cara yang seperti apa yang dipilih untuk menyampaikan pemahamannya terhadap suatu fenomena dalam penelitian/ studi yang dilakukannya.
      3. Tantangan yang dihadapi dalam jenis penelitian dengan menggunakan metode grounded theory adalah
      1) Peneliti harus mengesampingkan kajian literatur/ teoretis agar memperoleh teori substantif.
      2) Peneliti diharapkan jeli dalam memilih satu dari dua jenis penelitian grounded theory yang akan digunakan serta mengetahui konsekuensinya.
      3) Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa untuk memperoleh teori, diperlukan 20- 30 kali atau bahkan 50- 60 kali wawancara, yang mengindikasikan bahwa diperlukan waktu, biaya, dan tenaga yang tidak sedikit untuk melakukan penelitian grounded theory.
      Terima kasih...

      Delete
  15. Selamat malam Pak, terima kasih atas penyajian materi yang sangat baik, saya memperoleh banyak pemahaman setelah mempelajari materi yang disampaikan.

    Saya mengajukan pertanyaan terkait, Bagaimana cara mengubah data kuantitatif menjadi data kualitatif & memadukan keduanya?

    Pendekatan analisis / metode mana yang harus dipilih untuk menganalisis komentar yang diperoleh dari media sosial?

    Terima kasih, Pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Izin menjawab pertanyaan pak Marlon, Dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif ini, ada beberapa hal yang dapat dipadukan. Julia Brannen menjelaskan sejumlah cara penggabungan penelitian kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut :
      1.Logika triangulasi
      Temuan-temuan dari satu jenis studi dapat dicek pada temuan-temuan yang diperoleh dari jenis studi yang lain. Misalnya, hasil-hasil penelitian kualitatif dapat dicek pada studi kuantitatif, yang bertujuan untuk memperkuat kesahihan temuan-temuannya.
      2.Penelitian kualitatif membantu penelitian kuantitatif
      Penelitian kualitatif dapat membantu memberikan informasi dasar tentang konteks dan subjek, berlaku sebagai sumber hipotesis.
      3.Penelitian kuantitatif membantu penelitian kualitatif
      Biasanya, ini berarti penelitian kuantitatif membantu dalam hal pemilihan subjek bagi penelitian kualitatif.
      4.Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif digabungkan untuk memberikan gambaran umum Penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk mengisi kesenjangan-kesenjangan yang muncul dalam studi kualitatif. Karena, misalnya, peneliti tidak bisa berada pada lebih dari satu tempat di saat yang bersamaan. Jika tidak, mungkin tidak seluruh masalah dapat diterima semata bagi penelitian kuantitatif atau semata bagi penelitian kualitatif.
      5.Struktur dan proses
      Penelitian kuantitatif lebih efisien pada penelusuran cirri-ciri structural kehidupan sosial, sementara studi-studi kualitatif biasanya lebih kuat dalam aspek-aspek operasional. Kekuatan ini dapat dihadirkan bersama-sama dalam satu studi.
      6.Perspektif peneliti dan perspektif subjek
      Penelitian kuantitatif dikemudikan oleh perhatian peneliti, sementara penelitian kualitatif mengambil perspektif subyek sebagai titik tolak. Penekanan-penekanan ini dapat dihadirkan bersama-sama dalam satu studi.
      7.Masalah kegeneralisasian
      Kelebihan beberapa fakta kuantitatif dapat membantu menyederhanakan fakta ketika seringkali tidak ada kemungkinan menggeneralisasi temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian kualitatif.
      8.Penelitian kualitatif dapat membantu interpretasi hubungan antara ubahan-ubahan Penelitian kuantitatif dengan mudah member jalan bagi peneliti untuk menentukan hubungan antara ubahan-ubahan, tetapi seringkali lemah ketika ia hadir untuk mengungkap alasan-alasan bagi hubungan-hubungan itu. Studi kualitatif dapat digunakan untuk membantu menjelaskan factor-faktor yang mendasari hhubungan yang terbangun.
      9.Hubungan antara tingkat ‘makro’ dan ‘mikro’
      Penggunaan penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat memberikan sarana untuk menjembatani kesenjangan makro mikro. Penelitian kuantitatif sering dapat mengungkap ciri-ciri stuktural kehidupan sosial skala besar. Sementara penelitian kualitatif cenderung menyentuh aspek-aspek behavioral skala kecil. Ketika penelitian berupaya mengungkap kedua tingkat itu, maka pemaduan penelitian kuantitatif dan kualitatif bisa menjadi keharusan.
      10.Tahap-tahap dalam proses penelitian
      Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif basa menjadi selaras untuk tahapan-tahapan yang berbeda dari suatu studi longitudinal.
      11.Cangkokan
      Contoh utama cenderung terjadi apabila penelitian kualitatif dilakukan dalam desain penelitian kuasi-eksperimental (yakni kuantitatif).

      Delete
  16. Selamat pagi bapak, saya mohon bantuan penjelasannya. Saya memang dari latar belakang pertanian tetapi saya ingin melakukan penelitian tentang ficus dan kaitannya dengan kualitas mata air bersih di salah satu desa di soe TTS,hemat saya yg terjadi selamanini bahwa penggunaan air minum bersih tanpa analisis kualitas airnya masyarakat mempercayai bahwa cukup dengan pohon2 ficus air sudah bersih untuk konsumsi tetapi ada berbeda pendapat. pertanyaannya bagaimana pilihan metode penelitian yg tepat dr contoh kasus di atas? selain itu juga rujukan saya terkait analisis kualitas air bersih apakah akan memerlukan waktu dan biaya yg tinggi mohon penjelasannya bapak,agar sebagai peneliti mempertimbangkannnya? terimakasih

    ReplyDelete
  17. selamat malam pak,,terima kasih atas penyajian yang sangat baik ,,mohon ijin bertanya ,dari paparan materi ada 5 tipe metode penelitian kualitatif yang saya ingin tanyaka pada tipe fenomena pak,,jika kita ingin melakukan penelitian dengan tipe fenomena ,apakah ada ciri-ciri khusus yang bisa kita jadikan dasar bahwa masalah tersebut bisa dikajia dengan tipe metode fenomena,,Terima kasih pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam pak Maxen, ijin menjawab.
      Studi fenomenologi memiliki ciri-ciri khusus seperti :
      1. Cenderung bertujuan untuk memahami fenomena dari kesamaan pengalaman hidup beberapa individu (dalam jumlah yang lebih banyak daripada partisipan dalam studi naratif)
      2. Studi fenomenologi merupakan studi yang berusaha untuk mendeskripsikan dan memaknai suatu fenomena atau konsep dari pengalaman hidup beberapa individu
      3. Melalui studi fenomenologi ini diharapkan dapat diperoleh deskripsi umum dan penting dari suatu fenomena yang terjadi pada beberapa individu. Deskripsi ini dapat berupa deskripsi tekstural (deskripsi tentang pengalaman apa yang dialami oleh individu terkait suatu fenomena) dan deskripsi struktural (deskripsi tentang bagaimana individu mengalami dan memaknai pengalamannya terkait suatu fenomena).

      Studi fenomenologi dibagi menjadi dua jenis, yaitu fenomenologi hermeneutik dan fenomenologi transenden (empiris atau psikologi) yaitu :
      1. Fenomenologi hermeneutik. Menurut Van Manen (Creswell, 2007: 59), fenomenologi hermeneutik merupakan studi yang bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena dari pengalaman hidup seseorang dan menginterpretasikan cerita atau tulisan (teks) terkait pengalaman hidup seseorang tersebut. Lebih lanjut, feneomenologi hermeneutik berfokus pada hubungan antara suatu kejadian/ pengalaman/ fenomena dan individu (partisipan), serta bagaimana suatu konsep atau pemahaman dapat diperoleh dari hubungan tersebut.
      2. Fenomenologi transenden. Berbeda dengan fenomenologi hermeneutik, fenomenologi transenden merupakan studi yang terfokus pada pendeskripsian pengalaman hidup seseorang (partisiapan). Adapun konsep yang digunakan dalam fenomenologi adalah epoche (atau bracketing). Berdasarkan konsep epoche, seorang peneliti (investigator) sebisa mungkin mengesampingkan dugaan- dugaan awal penelitiannya (yang belum teruji kebenarannya) agar dapat memahami fenomena yang muncul dari individu (partisipan) melalui sudut pandang yang baru.

      Delete
    2. Studi fenomenologi merupakan studi yang berusaha untuk mendeskripsikan dan memaknai suatu fenomena atau konsep dari pengalaman hidup beberapa individu Melalui studi fenomenologi ini diharapkan dapat diperoleh deskripsi umum dan penting dari suatu fenomena yang terjadi pada beberapa individu. Deskripsi ini dapat berupa deskripsi tekstural (deskripsi tentang pengalaman apa yang dialami oleh individu terkait suatu fenomena) dan deskripsi struktural (deskripsi tentang bagaimana individu mengalami dan memaknai pengalamannya terkait suatu fenomena). Jadi, dari pengertian ini diperoleh informasi bahwa hal yang membedakan antara studi naratif dan studi fenomenologi adalah banyaknya partisipan dan fokus tujuan studi. Studi naratif berusaha untuk memotret cerita pengalaman hidup individu- individu (dalam jumlah yang sedikit) secara lengkap, sedangkan studi fenomenologi cenderung bertujuan untuk memahami fenomena dari kesamaan pengalaman hidup beberapa individu (dalam jumlah yang lebih banyak daripada partisipan dalam studi naratif).

      Delete
  18. Selamat malam Pak.. terima kasih atas penyajian materi 6.1. yang ingin saya tanyakan adalah langkah-langkah apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menulis penelitian etnografi? Terima kasih pak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. selamat malam ibu,,Tresia Naffi,,mohon ijin untuk menjawab ,,a. Memilih Khalayak
      Langkah pertama adalah memilih khalayak atau pembaca karena pembaca akan memenangkan setiap aspek dalam etnografi. Sehingga selama proses penulisan, penulis dapat mengingat siapa yang akan membaca tulisannya kelak.
      b. Memilih Tesis
      Langkah kedua adalah memilih tesis. Tesis merupakan pesan utama dari tulisan yang ingin dibuat oleh penulis. Ada beberapa sumber untuk menemukan suatu tesis, di antaranya sebagai berikut:
      1) Dapat berasal dari tema-tema yang penulis temukan ketika melakukan penelitian etnografi
      2) Dapat berasal dari seluruh tujuan penelitian etnografi
      3) Dapat berasal dari literatur-literatur ilmu-ilmu sosial
      c. Membuat Daftar Topik dan Garis Besar
      Langkah ketiga adalah membuat daftar topik dan garis besarDalam hal ini penulis perlu meninjau kembali catatan- catatan lapangan dan data-data kebudayaan yang disusunnya.
      d. Menulis Naskah Kasar untuk Masing-Masing Bagian
      Langkah keempat adalah menulis suatu naskah kasar untuk masing-masing bagian penelitian. Naskah kasar yang dimaksud adalah naskah yang masih mentah dan belum mendapat perbaikan atau revisi. Salah satu penghambat dalam membuat naskah kasar adalah adanya keinginan penulis untuk merevisi naskah, padahal naskah tersebut ditujukan hanya sebagai kisi-kisi dalam menulis laporan penelitian yang sebenamya. Revisi ini secara tidak langsung dapat mempert proses penuli lisan laporan. Sehingga dalam menulis disarankan untuk menulis secara bebas sepertu ketika berbicara tanpa harus mengikuti aturan baku.
      e. Merevisi garis besar dan membuat anak judul
      Langkah kelima adalah merevisi garis dan membuat anak judul. Hampir dapat dipast bahwa garis besar yang dibuat sebelu akan berubah selama proses penulisan. Apabila penulis telah selesai membuat naskah kasalr sebaiknya diikuti dengan membuat garis besar penulisan yang baru.
      f. Mengedit Naskah Kasar
      Langkah eenam adalah mengedit naskał kasar. Pada tahapan ini, penulis harus sudah mempunyai naskah kasar. garis besar, dan sejumlah sub judul yang akandigunakannya dalam penulisan laporan penelitian. Selain mengedit naskah kasar penulis dapat membuat perubahan secara langsung pada halaman-halaman yang telah ditulisnya,Karena pendapat dariluar dapat digunakan sebagai masukan untuk membuat berbagai perbaikan, sehingga laporan penelitian tersebut menjadi lebih komunikatif.
      g. Menuliskan Pengantar dan Kesimpulan
      Langkah ketujuh adalah menuliskan pengantar dan kesimpulan. Beberapa penulis merasa mereka dapat menulis secara lebih baik jika mereka menulis pengantar kasar terlebih dahulu di awal penulisan, dan baru membuat kesimpulannya di akhir penulisan.
      h. Menuliskan Kembali Tulisan Mengenai Contoh-Contoh
      Langkah kedelapan adalah menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh. Contoh- contoh yang dimaksud meliputi tulisan pada tahapan abstraksi yang paling mudah dipahami. Karena pentingnya contoh, maka sangat dianjurkan kepada penulis untuk membaca kembali tulisan yang telah disusunnya.
      i. Menulis Naskah Akhir
      Langkah kesembilan adalah menulis naskah akhir. Dalam tahapan ini biasanya hanya meliputi pekerjaan berupa pengetikan tulisan penulis di atas kertas. Pengetikan dapat dilakukan oleh penulis sendiri ataupun orang lain yang ditunjuk oleh penulis. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, tulisan penulis telah melalui serangkaian proses pemeriksaan berulang-ulang dan tahapan pengembangan, sehingga tulisan yang dihasilkar bukanlah tulisan yang langsung jadi namun n deskripsi etnografis yang dapat dipertanggungjawabkan.

      Delete
  19. selamat mlm bapa,& terima kasih atas materinya, ijin untuk bertanya terkait materi tersebut
    1 Metode apa saja yang digunakan dalam penelitian etnografi?
    2.Tahapan apa saja yang digunakan pada penelitian etnografer ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Pak Lobo, Ijin menjawab atas pertanyaan yang diajukan,

      1. Banyak metode yang dapat dipilih dalam melaksanakan studi etnografi. Metode yang paling tepat digunakan, antara lain metode observasi dan metode interview. Observasi atau pengamatan merupakan salah satu metode yang dipergunakan dalam penelitian

      2. Tahapan yang digunakan pada penelitian etnografer
      1) Menetapkan Informan.
      2) Melakukan wawancara.
      3) Membuat catatan etnografis.
      4) Mengajukan pertanyaan deskriptif.

      Terima Kasih.

      Delete
  20. Mohon ijin menyampaikan pertanyaan. Pada penjelasan materi di atas disebutkan beberapa teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif. Pertanyaan saya, apakah memungkinkan di dalam pengumpulan data dalam penelitian kualitatif hanya menggunakan satu teknik saja atau memang harus menggunakan beberapa teknik ?
    Terimakasih.

    ReplyDelete
  21. Selamat malam Pak, terima kasih untuk materi 6.1.

    Pertanyaan saya :
    1. Apa perbedaan dasar Grounded research dan Kesejarahan (historical) atau naratif (narrative) dalam sebuah penelitian kualitatif?
    2. Apa saja kelemahan yang biasa ditemukan dalam pendekatan Grounded research dan Kesejarahan (historical) atau naratif (narrative)?

    Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Marlon Jacob, mohon ijin menjawab:
      1. Perbedaan penelitian kesejarahan/naratif dan grounded research
      Studi naratif adalah studi yang menyajikan cerita atau pengalaman hidup seseorang atau bisa juga dimaknai sebagai studi terhadap suatu fenomena. Studi naratif merupakan studi tentang suatu kejadian atau rangkaian kegiatan atau kronologi kejadian. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa studi naratif adalah studi yang menceritkan tentang pengalaman hidup seseorang ataupun kronologi suatu kejadian yang unik.
      Sedangkan grounded research adalah suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori di mana pengumpulan data dan analisa data berjalan pada waktu yang bersamaan.
      Tujuan dari grounded research adalah untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori. Selain itu, penelitian jenis ini bertujuan untuk menspesifikasikan konsep serta memverifikasi terhadap teori yang sedang dikembangkan dan diperiksa dalam hubungannya dengan data yang ditemukan.

      2. Kelemahan penelitian naratif atau kesejaraan dan grounded research
      Penelitian naratif/kesejarahan :
      a) Peneliti harus memiliki pemahaman yang lebih baik
      b) Dibutuhkan pemahaman yang tajam untuk mengindentifikasi sumber materi
      c) Memiliki jangkauan responden yang sempit
      d) Ada kemungkinan bahwa peneliti tidak melaporkan pengalaman hidup individu secara detail
      e) Peneliti bisa saja menyajikan cerita tanpa memperhatikan kronologinya
      f) Laporan akhir yang disusun peneliti tidak mendeskripsikan konteks cerita, ranahnya, dan beberapa orang yang terlibat
      Grounded research
      a) analisa yang diperbandingkan kadang tidak tepat sasaran
      b) hasil penelitian bersifat subyektif
      c) didalam penelitian terlalu banyak asumsi
      Terima kasih Pa Marlon

      Delete
  22. Selamat Malam Bapa dan Kawan - Kawan
    Penelitian kualitatif yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengambilan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam proses penelitian dengna menggunakan metode penelitian kualitatif ada beberapa tahapan yang dilakukan dan biasanya disebut dengan rancangan penelitian kualitatif yang secara umum meliputi: tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data.
    Pertanyaan Saya :
    1. Hasil penelitian kualitatif sangat bergantung pada kemampuan dan pengalaman peneliti. Bagaimana mengatasi kesulitan bagi peneliti pemula?
    2. Kemungkinan perubahan perilaku dari objek penelitian sangat tinggi dalam penelitian kualitaif. Bagaimana cara mengatasinya?
    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Pak Petrus, ijinkan saya memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang anda ajukan.

      Sebagai peneliti pemula, dalam menyikapi persoalan yang bakalan muncul terkait dengan penelitian kualitatif, dapat dilihat bahwa Wawancara sangat penting dalam pengumpulan data kualitatif karena umumnya bersifat mendalam dan tidak selalu berusaha mengekstrak informasi dari peserta. Sebaliknya, wawancara melibatkan peserta dalam pembelajaran dan membantu mereka mengekspresikan pandangan mereka dalam konteks tertentu. Saat mempersiapkan wawancara penelitian kualitatif, peneliti pemula perlu memahami sepenuhnya hal-hal yang terjadi di bidang yang diteliti, membuat metodologi penelitian yang sesuai, merancang pertanyaan penelitian terbuka dan fleksibel, membuat spesifikasi dari penelitian, seperti pengumpulan dan analisis data, menggunakan perusahaan layanan transkripsi untuk merekam data video atau audio secara akurat, melibatkan dan mengelola orang yang terlibat dalam penelitian.
      Meskipun persiapan di atas kertas sangat penting, bagian rumit dalam wawancara penelitian kualitatif adalah aspek manusia. Perlu mempelajari keterampilan seperti mendengarkan secara aktif, empati, , ada hubungan baik. Dalam wawancara penelitian kualitatif, ada pertanyaan benar dan salah. Namun, tidak ada jawaban benar atau salah karena bukan itu tujuan wawancara. Saat membuat pertanyaan wawancara, ingatlah bahwa pertanyaan harus mendapatkan tanggapan yang komprehensif dan arif yang menyentuh pengalaman pribadi yang diwawancarai.
      Kecuali seorang peneliti kualitatif berpengalaman, tidak disarankan untuk langsung terjun ke wawancara yang sebenarnya tanpa melakukan uji coba terlebih dahulu. Melatih wawancara dengan seorang teman akan membantu dalam menentukan pertanyaan yang menghasilkan tanggapan yang lebih baik dan terperinci, dapat bereksperimen dengan berbagai teknik bertanya untuk mencari tahu mana yang ideal untuk penelitian. Berlatih juga membantu mengukur diri sebagai pewawancara. Apakah berpartisipasi secara aktif dengan cara yang mendorong elaborasi? Apakah dapat menjaga bias opini tetap terkendali?
      Sebagai pewawancara, perlu memahami maksud di balik pertanyaan sehingga dapat menyampaikannya dengan baik kepada narasumber. Ketika sudah tahu apa yang diminta sebuah pertanyaan, dapat menentukan apakah jawaban orang yang diwawancarai memuaskannya. Jika jawabannya kurang rinci, dapat menindaklanjuti dengan pertanyaan serupa untuk membantu dalam elaborasi.
      Cara menyusun pertanyaan dan berinteraksi dalam diskusi dapat secara sadar atau tidak sadar membuat orang yang diwawancarai merespons dengan apa yang menurut mereka ingin didengar daripada masukan independen mereka. Menurut sebuah penelitian, ketika dinamika kekuasaan diselipkan ke dalam wawancara, orang yang diwawancarai mungkin kesulitan memberikan tanggapan yang jujur.
      Saat mengakhiri wawancara, segera periksa datanya, dengan begitu dapat membantu memunculkan ide-ide baru yang bisa sangat berharga di kemudian hari. Peneliti pemula juga dapat mengevaluasi reaksi serta pertanyaan yang tampaknya tidak berjalan dengan baik.

      Kiranya membantu, Terima kasih.

      Delete
  23. Selamat malam Pak, terima kasih untuk materi 6.1,
    1.Studi kasus (case study): untuk memahami suatu fenomena dengan mempelajari satu kasus mengenai fenomena tertentu. Apa saja jenis- jenis dari metode studi kasus?
    2. Bagaimana prosedur untuk melaksanakan studi kasus (case study)?
    3. Tantangan apa saja dalam melakukan studi kasus (case study)?

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Selamat malam Pak Is, ijin menjawab.
      1. Penelitian studi kasus adalah sebuah pendekatan penelitian yang memiliki pusat studi pada perhatian kasus yang terjadi dan diteliti secara intensif dengan rincian penelitiannya dapat dijabarkan dengan seksama. Atas alasan demikianlah metodologi ini sudah memiliki karakteristik yang berbeda dari subjek penelitian yang telah ada atau memahami suatu fenomena dengan mempelajari satu kasus mengenai fenomena tertentu. Jenis- jenis dari metode studi kasus :
      1) Studi kasus observasi maksudnya adalah suatu studi kasus yang memiliki teknik pengumpulan data melalui keterlibatan seorang peneliti. Peneliti harus terjun langsung di lapangan tempat penelitian studi kasus tersebut dilakukan. Apabila telah berada pada lokasi penelitian maka wajib mengumpulkan data melalui jalur wawancara terhadap responden.
      2) Studi kasus sejarah hidup disebut juga disebut dengan studi kasus biografi. Studi kasus sejarah hidup memiliki subjek dan objek penelitian adalah seorang tokoh yang berjasa dalam bidang apapun. Pengumpulan data studi kasus sejarah hidup adalah mewawancarai sejumlah orang yang ada hubungannya dengan seorang subjek dari penelitian studi kasus sejarah hidup.
      3) Studi kasus kemasyarakatan memiliki arti bahwa studi kasus jenis ini memiliki pusat penelitian pada suatu wilayah yang didiami sekelompok penduduk. Lingkup penelitian studi kasus kemasyarakatan bisa dalam bentuk komunitas, RT, RW, Kelurahan, hingga Kecamatan.
      4) Studi kasus analisis situasi ini mengandung arti bahwa penelitian studi kasus yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pada setiap praduga yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat luas.
      5) Studi kasus mikro dalam penelitian etnografi adalah studi kasus yang mengkaji tentang kebiasaan suatu kelompok kecil. Seperti pada arti mikro yang berarti kecil, etno yang berarti kebiasaan, dan grafi yang berarti penulisan.

      2. Prosedur untuk melaksanakan studi kasus (case study)?
      1) Pemilihan kasus. Dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang.
      2) Pembacaan Literatur
      3) Perumusan Fokus dan Masalah Penelitian
      4) Pengumpulan data
      5) Penyempurnaan Data
      6) Pengolahan Data
      7) Analisis data
      8) Proses Analisis Data
      9) Dialog Teoretik
      10) Triangulasi Temuan (Konfirmabilitas)
      11) Simpulan Hasil Penelitian
      12) Laporan Penelitian

      3. Tantangan dalam melakukan studi kasus (case study)
      1) Dari kacamata penelitian kuantitatif, studi kasus dipersoalkan dari segi validitas, reliabilitas dan generalisasi.
      2) Studi kasus yang sifatnya unik dan kualitatif tidak dapat diukur dengan parameter yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk mencari generalisasi.
      3) Peneliti harus mengidentifikasi satu atau beberapa kasusnya dan memastikan bahwa kasus tersebut memang layak untuk dikaji/ diteliti. Biasanya, peneliti hanya memilih kasus yang jumlahnya tidak lebih dari empat atau lima.
      4) Bahwa dengan memilih suatu kasus, berarti seorang peneliti harus dapat membangun alasan yang mendasar yang melatar belakangi pemilihan kasus tersebut.
      5) Bahwa kenadala- kendala dalam hal waktu, kegiatan dan proses bisa jadi suatu tantangan dalam melakukan studi kasus.

      Delete
  24. Terima kasih untuk materinya bapak. Kesejarahan (historical) atau naratif (narrative): untuk memahami suatu fenomena dengan menggunakan karakteristik kejadian fenomena tersebut pada masa lalu guna menjelaskan karakteristik fenomena yang sama pada saat ini dan memprediksi karakteristiknya pada waktu yang akan datang. yang ingin saya tanyakan adalah Bagaimana prosedur untuk melaksanakan penelitian tipe Kesejarahan (historical) atau naratif (narrative) dan apa saja tantangannya ? Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat Malam pa Nur Asri Yuda..
      Mohon ijin menjawab pertanyaan:
      Setiap pendekatan dalam penelitian, tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, memiliki tantangan dan rintangan. Begitu juga dalam pendekatan naratif. Dalam pendekatan naratif, tentunya memiliki tantangan tersendiri. Tantangan dalam pendekatan naratif adalah seorang peneliti harus memiliki pemahaman yang lebih tentang objek yang akan diteliti atau yang akan diceritakan. Selain itu, dibutuhkan juga pemahaman yang tajam untuk mengindentifikasi sumber materi yang dikumpulkan tentang cerita tertentu. Sebab, peneliti akan menceritakan ulang tentang apa cerita yang telah diceritakan oleh individu tersebut. Setelah diceritakan, peneliti juga akan mengoleksi, menganalisis isi cerita atau gambar yang telah dikumpulkan tersebut. Jika seorang peneliti tidak memiliki pemahaman serta pengetahuan yang tajam, maka peneliti akan mengambil kesimpulan yang salah tentang apa yang telah ceritakan tersebut. Pinnegar and Daynes dalam Creswell, (2007 : 58) ada beberapa pertanyaan penting dalam naratif, yakni,
      (a) siapa yang punya sejarah?,
      (b) siapa yang menceritakannya?,
      (c) siapa yang merubahnya?,
      (d) versi siapa yang menyakinkan?
      (e) apa yang terjadi? dan
      (f) apa yang dilakukan?
      Terima kasih Pa Yudha

      Delete
  25. Selamat siang Bpk izin bertanya?
    (1). terkait mixed-methods,merujuk dari materi bab 6 dan video jessica Liu, bagaimana memetakan Pustaka yang benar dri metode ini? Apakah didahulukan dgn data kuliatatif - kuantitatif / sebaliknya?
    Mohon pencerahannya?

    (2) apakah dalam penelitian metode campuran, diharuskan menggunakan 5 tipe metode kuliatatif?

    (3) bagaimana memetakan metode kesejarahan / historical dalam daftar Pustaka? Sebagai sumber kepercayaan akurat dalam penulisan?


    Terimakasih sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ijin menjawab pertanyaan nomor 2

      (2) apakah dalam penelitian metode campuran, diharuskan menggunakan 5 tipe metode kulitatif?

      Jawab
      Pada prinsipnya, penelitian metode campuran adalah tentang menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara sistematis sedemikian rupa sehingga mereka memperkuat hasil dan interpretasi satu sama lain. Melalui integrasi data, metode campuran dapat menanggapi pertanyaan penelitian dengan cara yang lebih bermakna daripada metode kuantitatif atau kualitatif saja.

      Delete
    2. Metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan kuantitatif. Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses penelitian dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data.

      Delete
  26. Ijin Bertanya

    Ketika seorang peneliti telah menentukan bahwa jenis penelitiannya merupakan kaulitatif, prinsip-prinsip apa saja yang harus dipegang atau patokan oleh peneliti tersebut dalam merumuskan masalah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ijin menjawab pertanyaanya bu,
      Perinsipnya adalah yang memudahkan peneliti, diantaranya: Masalah yang dirumuskan dibuat dalam bentuk kalimat tanya (5W+1H); Rumusan kalimat tanya harus padat dan jelas; Kalimat yang digunakan dalam membuat rumusan masalah adalah kalimat sederhana dengan kalimat baku; Rumusan yang dibuat harus memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data data yang dipergunakan dalam menjawab pertanyaan yang dibahas; Topik yang diangkat sebagai permasalahan harus bisa diuji secara empiris; Rumusan masalah yang harus dibiuat mencerminkan apa yang ingin dibuktikan atau dicari.

      Delete
  27. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif membantu peneliti untuk merumuskan permasalahan kemudian mengolah data yang disesuaikan dengan teori yang ada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
      paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama adalah mendapatkan data.Teknik pegumpunlan data dalam penelitian kualitatif bisa dengan wawancara, observasi, dan
      metode dokumentasi.

      Delete
  28. Penelitian kualitatif dapat membantu memberikan informasi dasar tentang konteks dan subjek, berlaku sebagai sumber hipotesis. Sedangkan penelitian kuantitatif membantu penelitian kualitatif dalam subjek. Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif digabungkan untuk memberikan gambaran umum Penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk mengisi kesenjangan-kesenjangan yang muncul dalam studi kualitatif.

    ReplyDelete
  29. Dalam penelitian kualitatif apadiperbolehkan hanya menggunakan satu teknik saja atau dengan beberapa teknik ? Mksh

    ReplyDelete
  30. Salah Satu Aspek penting Penelitian yaitu pengambilan sampel didalam metode penelitian dan Teknik pengumpulan data peneliti perlu merancang pengumpulan data primer dengan menentukan teknik pengambilan sampel tertentu Rancangan pengambilan sampel (sampling design) terdiri atas rancangan pengambilan sampel peluang (probabilitu sampling) dan rancangan pengambilan sampel non-peluang (non-probability sampling). Silahkan baca definisi dan perbedaan antara keduanya. Rancangan pengambilan sampel peluang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel, sedangkan rancangan pengambilan sampel non-peluang sebaliknya. Rancangan pengambilan sampel peluang pada umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif, sedangkan rancangan pengambilan sampel non-peluang digunakan dalam penelitian kualitatif.

    ReplyDelete
  31. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  32. Perlu mempelajari keterampilan seperti mendengarkan secara aktif, empati, , ada hubungan baik. Dalam wawancara penelitian kualitatif, ada pertanyaan benar dan salah. Namun, tidak ada jawaban benar atau salah karena bukan itu tujuan wawancara. Saat membuat pertanyaan wawancara, ingatlah bahwa pertanyaan harus mendapatkan tanggapan yang komprehensif dan arif yang menyentuh pengalaman pribadi yang diwawancarai.

    ReplyDelete