Selamat Datang

Metodologi Penelitian Lingkungan adalah blog yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Undana mempelajari metodologi penelitian. Untuk memperoleh dasar yang memadai dalam mempelajari Metodologi Penelitian, silahkan kunjungi blog Baru Belajar Meneliti yang dibuat untuk membantu mahasiswa Program Sarjana Fakultas Pertanian mempelajari metodologi penelitian. Silahkan kunjungi blog Ilmu Lingkungan untuk memastikan bahwa sebagai mahasiswa ilmu lingkungan, mempelajari metodologi penelitian perlu dikaitkan dengan permasalahan lingkungan. Blog ini menyajikan pokok bahasan sebagaimana ditunjukkan oleh digit pertama nomor materi dan materi sub-pokok bahasan sebagaimana ditunjukkan oleh digit kedua nomor materi. Mahasiswa wajib membaca seluruh materi dengan angka digit pertama yang sama untuk mempersiapkan diri mengikuti setiap kali perkuliahan. Silahkan klik halaman Daftar Isi untuk mengakses materi kuliah secara langsung.

Saturday, April 8, 2017

8.2. Judul yang Menarik dan Seksi: Mentalitas Menerabas dengan Mengabaikan Rangkaian Proses?

Saya agak terusik dengan banyaknya pertanyaan mengenai judul penelitian, padahal judul hanya merupakan bagian kecil saja dari sebuah penelitian. Judul hanya terdiri atas beberapa kata yang bahkan tidak membentuk sebuah kalimat. Lalu mengapa begitu banyak pertanyaan mengenai judul? Apalagi yang ditanyakan mengenai judul yang menarik, yang dalam bahasa sana dikenal sebagai 'catchy title' atau 'playful title'. Dalam penelitian, judul itu ibarat wajah seseorang. Orang cantik atau ganteng dinilai pertama-tama dari wajahnya, begitu kira-kira. Tapi sebenarnya judul penelitian tidak hanya harus menarik. Judul penelitian juga harus mencerminkan substansi penelitian secara jelas. Wajah yang cantik saja tentu belum cukup, tetapi harus mewakili tubuh yang proporsional. Begitupun dalam penelitian, judul yang menarik harus tetap bisa mencerminkan substansi penelitian.

Sunday, April 2, 2017

8.1. Sudahkan Anda Membaca Seluruh Tulisan dalam Setiap Pokok Bahasan serta Mengerjakan Semua Latihan Pembelajaran Kasus?

Waktu berlalu begitu cepat tanpa kita sadari. Setiap kali menunda pekerjaan, Anda akan merasakan seperti apa konsekuensinya. Saya sudah mengingatkan pada setiap kali kuliah tatap muka, bahwa selain duduk manis menghadiri kuliah, Anda juga harus mengerjakan tugas dengan mengomentari setiap tulisan blog dan mengerjakan praktikum menyusun proposal penelitian, masing-masing dengan panduan yang telah saya berikan pada halaman Tugas & Softskill dan halaman Praktikum. Sekarang tiba waktunya Anda harus memasukkan laporan tugas dan laporan praktikum serta mengikuti ujian praktikum dengan melakukan presentasi dan mengikuti Ujian Tengah Semester dengan membaca setiap tulisan yang terdapat dalam setiap pokok bahasan, mulai dari Pokok Bahasan 1 sampai dengan Pokok Bahasan 6. Tidak ada lagi alasan untuk menunda, tetapi meskipun demikian saya masih bersedia memberikan waktu sampai pada minggu depan.

Thursday, March 23, 2017

7.3. Bagaimana Mengumpulkan dan Menganalisis Data Hasil Penelitian dengan Menggunakan Metode Campuran dalam Bidang Lingkungan?

Sebagaimana Anda semua sudah membaca tulisan mengenai analisis data kualitatif, dan mudah-mudahan sudah memahami isi kedua tulisan tersebut, pengumpulan dan analisis data kualitatif perlu dilakukan dengan menggunakan prosedur yang sesuai dengan metode penelitian kualitatif. Banyak pihak mengatakan melakukan penelitian kualitatif, tetapi mengumpulkan dan menganalisis data yang mereka peroleh tanpa mengikuti prosedur metode kualitatif, melainkan semau mereka sendiri. Padahal seharusnya, sebagaimana penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif juga mempunyai prosedur pengumpulan dan analisis data tersendiri yang sesuai dengan metode kualitatif. Pada tulisan ini saya akan menguraikan prosedur pengumpulan dan analisis data dalam penelitian campuran. Materi ini seharusnya saya berikan setelah Anda mempelajari prosedur pengumpulan dan analisis data kuantitatif. Namun karena materi mengenai prosedur dan pengumpulan data kuantitatif diberikan nanti oleh dosen lain, saya mendahului menguraikan prosedur pengumpulan dan analisis data kualitatif dalam tulisan ini.

7.2. Bagaimana Menganalisis Data dalam Penelitian Kualitatif Bidang Lingkungan?

Pada tulisan sebelumnya saya telah mengantarkan Anda untuk mempelajari cara mengumpulkan data kualitatif. Saya berharap Anda semua mempelajari cara pengumpulan data kualitatif tersebut untuk mempersiapkan diri nanti melakukan penelitian kualitatif guna menyusun tesis magister ilmu lingkungan. Pada tulisan ini saya akan mengantarkan Anda untuk mempelajari cara menganalisis data kualitatif yang telah Anda pelajari cara pengumpulannya. Saya akan berusaha menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan analisis data kuantitatif. Misalnya, apa saja jenis analisis data kualitatif? Apakah ada program aplikasi khusus untuk menganalisis data kualitatif? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu membaca tulisan pengantar ini.

Tuesday, March 21, 2017

7.1. Bagaimana Mengumpulkan Data dalam Penelitian Kualitatif Bidang Lingkungan?

Metode penelitian dapat dipilahkan menjadi metode kuantitatif dan metode kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan data berupa angka-angka hasil pencacahan dan pengukuran di lapangan, hasil analisis laboratorium, atau hasil wawancara dengan peubah kuantitatif. Anda pada umumnya sudah sangat mengenal apa itu data kuantitatif, dan bahkan selama ini mungkin memandang bahwa data terdiri atas rangkaian angka-angka. Padahal sesungguhnya data juga dapat berupa rangkaian kata-kata, foto, atau video. Ketika Anda menyajikan foto dalam laporan penelitian kuantitatif, Anda tidak sadar bahwa Anda menyajikan data kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan rangkaian kata-kata, foto, atau video sebagai data. Melalui tulisan ini saya mencoba mengantarkan Anda untuk mempelajari pengumpulan data kualitatif. Untuk mendalami, saya sangat mengharapkan Anda mengakses setiap tautan yang saya sertakan.

Sunday, March 19, 2017

5.2. Bagaimana Merancang dan Mengumpulkan Data Penelitian Survei?

Sebagai mahasiswa ilmu lingkungan, mungkin kawan-kawan belum banyak mendengar apa itu penelitian survei. Ini menunjukkan dugaan saya selama tidak terlalu keliru, bahwa ilmu merupakan konstruksi sosial yang diwariskan oleh dosen kepada mahasiswanya. Maksud saya, karena dosen pada jurusan agroteknologi dahulu tidak belajar metode survei maka sekarang tidak mengajarkan metode survei. Sama juga dengan analisis data, karena dosen jurusan agroteknologi dahulu tidak pernah belajar analisis data spasial dengan menggunakan teknik sistem informasi geografik (SIG atau GIS, geographic information system) maka sekarang tidak mengajarkan SIG. Kalau terus begini, kapan kita bisa maju? Karena itu, meskipun saya tidak pernah mengambil matakuliah mengenai metode survei dan matakuliah tentang analisis data spasial, saya berusaha belajar sendiri supaya saya bisa mengikuti perkembangan. Anggapan selama ini bahwa metode survei hanya diperlukan oleh kawan-kawan pada jurusan ilmu-ilmu ekonomi dan sosial sebenarnya tidaklah benar. Bagaimana kawan-kawan bisa melakukan penelitian untuk mengetahui jenis-jenis tanaman pangan pokok alternatif apa saja yang terdapat di NTT, bila tidak mempelajari metode survei?

Wednesday, March 15, 2017

6.3. Apa Itu Metode Penelitian Gabungan, Metode Penelitian Campuran, dan Model Penelitian Campuran serta Bagaimana Merancangnya dalam Penelitian Bidang Lingkungan?

Ketika meneliti dengan menggunakan satu metode saja sudah rumit, mengapa harus menggunakan dua metode sekaligus? Belum lagi bila yang digagungkan satu metode kualitatif dan satu metode kuantitatif yang berbeda landasan filosofis. Bukankah ini hanya akan menambah kerumitan saja? Saya menunggu Anda mengajukan pertanyaan seperti ini pada saat kuliah, ketika pertama kali saya menyinggung metode penelitian gabungan (multi-methods) dan metode penelitian campuran (mixed methods). Mungkin ada sekelompok orang yang senang mengadapi sesuatu yang rumit karena bagi mereka, kerumitan bisa membangkitkan adrenalin seperti ketika melakukan bungee jumping. Mungkin saja demikian, tetapi saya tidak sepakat bahwa menggunakan metode penelitian gabungan atau metode penelitian campuran selalu akan membuat penelitian menjadi rumit. Saya menyampaikan tulisan ini untuk membantu Anda memahami dasar-dasar metode penelitian gabungan dan metode penelitian campuran dengan menjelaskan penelitian yang saya lakukan untuk menyusun disertasi.

6.2. Bagaimana Merancang Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Lingkungan?

Lalu bagaimana merancang penelitian kualitatif? Terjadi silang pendapat di antara para pakar peneliti kualitatif mengenai apa itu sebenarnya rancangan penelitian dalam penelitian kualitatif. Di antara para pakar, ada yang menyatakan bahwa kelima metode penelitian kualitatif juga merupakan rancangan penelitian kualitatif. Sebagian pakar peneliti kualitatif berpendapat lain bahwa fokus rancangan penelitian kualitatif adalah pengumpulan dan analisis data serta penulisan hasil yang saling berkaitan satu sama lain dalam penelitian kualitatif. Dengan merujuk pada apa yang disebut rancangan pada penelitian kuantitatif, saya berpandangan bahwa rancangan penelitian dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan landasan filosofis mana yang digunakan, bagaimana narasumber ditentukan, dan bagaimana peneliti berinteraksi dengan narasumber dan masyarakat pada umumnya.

6.1. Apa Itu Metodologi Penelitian Kualitatif dan Bagaimana Memilihnya dalam Penelitian Lingkungan?

Pada tulisan ini saya akan mengantarkan Anda untuk mempelajari metode dan perancangan penelitian kualitatif. Sebelum membahas metode dan perancangan kualitatif, terlebih dahulu saya akan menjelaskan perbedaan antara keduanya dan perdebatan yang berkaitan dengan upaya mengkuantitatifkan penelitian kualitatif. Selanjutnya saya akan menjelaskan metode dan perancangan penelitian kualitatif dan isu yang berkaitan dengan metode dan perancangan tersebut. Terakhir saya akan menjelaskan sepintas aplikasi penelitian kualitatif dalam bidang lingkungan. Sebagai tulisan pengantar, saya hanya bisa menyampaikan uraian secara sepintas. Untuk belajar secara lebih mendalam, saya memberikan tautan sebagai referensi. Saya sangat mengharapkan Anda membuka tautan tersebut untuk membaca referensi yang saya sampaikan.

Saturday, March 11, 2017

5.3. Bagaimana Menyiapkan Diri Melanjutkan Mempelajari Metodologi Penelitian?

Suatu kali saya menemukan teman-teman saya berdebat satu sama lain mengenai mana yang benar dicantumkan sebagai bab skripsi, metode penelitian atau metodologi penelitian. Mereka yang pro metode mengatakan bahwa metodologi tidak tepat karena merupakan ilmu mengenai metode. Sebaliknya mereka yang pro metodologi mengatakan metodologi bukan hanya berarti ilmu tentang metode penelitian, tetapi juga pemilihan seluruh metode yang digunakan dalam penelitian dan penggabungannya sebagai satu sistem yang utuh (koheren). Daripada berdebat tanpa dasar, saya menyarankan mereka untuk menelusuri Google, untuk mencari tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan metodologi dan metode tersebut. Pada era informasi ini orang masih saja sibuk berdebat mengenai sesuatu yang belum benar-benar diketahuinya, padahal daripada berdebat seperti itu mereka bisa melakukan penelusuran Internet untuk belajar memahami sesuatu secara tuntas.

5.2. Apa Itu Kesahihan (Validity), Keajegan (Reliability), dan Keterpercayaan (Trustworthiness)?

Pada tulisan sebelumnya, saya telah memaparkan apa itu unsur dan juga apa itu sarana penelitian. Unsur penelitian berkaitan dengan apa yang diamati atau diukur dan bagaimana mengamati dan mengukurnya; sarana penelitian berkaitan dengan apa yang diperlukan agar dapat menentukan apa yang diamati atau diukur dan dapat melakukan pengamatan dan pengukuran. Tapi apakah mengamati atau mengukur saja sudah cukup? Semua itu menghasilkan data sebagaimana telah saya uraikan pada materi 5.1. Namun bagaimana jika seseorang melakukan pengamatan dan pengukuran suatu peubah atau melakukan wawancara mendalam mengenai suatu topik di sembarang tempat, seberapa jauh data yang diperoleh dapat menghasilkan fakta? Agar Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya menyiapkan tulisan ini untuk mendiskusikan apa yang disebut kesahihan (validitas, validity) dan keajegan (reliabilitas, reliability) dalam penelitian kuantitatif dan keterpercayaan (trustworthiness) dalam penelitian kualitatif.

5.1. Apa Itu Data, Skala Data, dan Skala Pengukuran, Perbedaan Data dari Fakta, serta Kaitan Data dengan Informasi, Pengetahuan, dan Kearifan?

Hasil awal dari melakukan penelitian adalah data. Tetapi apakah sebenarnya data itu? Apakah data harus berbentuk kumpulan angka atau juga rangkaian kata-kata? Apakah data sama dengan fakta dan bagaimana kaitannya dengan informasi dan pengetahuan? Kekeliruan sering terjadi dalam memahami apa itu data sehingga Anda perlu benar-benar mempelajarinya. Dengan memahami apa sebenarnya itu data, Anda akan menyadari bahwa kekacauan sering terjadi dalam memahami perbedaan antara data, fakta, dan informasi. Sebagai peneliti, atau setidak-tidaknya calon peneliti, Anda perlu benar-benar memahami data itu sebenarnya apa dan bisa membedakannya dari fakta dan memahami pula kaitannya dengan informasi dan pengetahuan. Tulisan ini saya buat untuk mengantarkan Anda mempelajari apa itu data, skala data, dan skala pengukuran dalam penelitian kuantitatif dan apa itu data dalam penelitian kualitatif.

Saturday, March 4, 2017

4.3. Bagaimana Kaitan antara Masalah Penelitian dan Tinjauan Pustaka dengan Judul dan Bagian-bagian Lain Proposal Penelitian?

Sebelum melanjutkan mempelajari topik lebih lanjut mengenai metodologi penelitian, ada baiknya pada tahap ini Anda menentukan judul proposal penelitian atau tesis yang akan Anda tulis. Menentukan judul proposal penelitian atau tesis seakan-akan dapat dilakukan dengan mudah, tetapi ketika Anda harus melakukannya, Anda akan tahu bahwa itu tidak semudah yang Anda bayangkan. Belum lagi judul bab dan sub-bab proposal penelitian atau tesis, Anda perlu menentukannya dengan hati-hati. Struktur bagian-bagian proposal dan tesis di Indonesia pada umumnya sangat baku, tetapi tidak demikian halnya dengan di luar negeri, sehingga Anda perlu mengetahuinya agar tidak bingung ketika membaca tesis dari luar sana. Tulisan ini saya sampaikan untuk mengantarkan Anda dalam mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan judul proposal penelitian atau tesis dan mengenali struktur proposal penelitian dan tesis dari universitas di Indonesia dan di luar negeri.

4.2. Bagaimana Memilih dan Mengelola Pustaka serta Memilih Gaya Perujukan Pustaka?

Pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan apa itu tinjauan pustaka dan mengapa perlu membuat tinjauan pustaka. Juga sudah dijelaskan berbagai gaya perujukan pustaka dan perujukan pustaka dalam bidang ilmu tertentu dilakukan dengan menggunakan gaya perujukan pustaka tertentu. Selain mengikuti bidang ilmu, perujukan pustaka juga dilakukan dengan menggunakan gaya perujukan pustaka yang disepakati untuk digunakan pada institusi tertentu. Tulisan ini saya sampaikan sebagai lanjutan dari tulisan sebelumnya dan saya maksudkan untuk membantu Anda mempelajari cara mengumpulkan, mengelola, dan merujuk pustaka serta menyusun tinjauan pustaka dengan menggunakan gaya perujukan pustaka tertentu.

4.1. Apa Itu Tinjauan Pustaka, Mengapa Diperlukan, serta Bagaimana Mempersiapkan dan Menuliskannya?

Untuk merumuskan masalah sebagaimana sudah saya uraikan pada materi 2, Anda memerlukan pustaka. Sebagian dari pustaka tersebut, yaitu yang Anda kutip dalam penulisan, disebut referensi (references), sedangkan keseluruhan pustaka yang Anda gunakan, baik yang Anda hanya baca maupun yang Anda kutip, disebut bibliografi (bibliography). Pustaka dirujuk dengan berbagai macam cara, dengan atau tanpa keterangan tambahan. Perujukan pustaka dengan disertai keterangan dilakukan dengan menggunakan catatan kaki (footnote) atau catatan akhir (endnote). Dalam penulisan proposal penelitian dan tesis, perujukan pustaka dilakukan pada semua bab, tetapi bab yang khusus untuk membahas seluruh pustaka yang dikutip adalah bab mengenai tinjauan pustaka (literature review). Tulisan ini saya maksudkan untuk menjelaskan apa itu tinjauan pustaka dan mengapa tinjauan pustaka diperlukan.

3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?

Pada tulisan sebelumnya saya sudah memberikan pengantar untuk mempelajari apa itu masalah penelitian, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian. Saya juga sudah menjelaskan bagaimana kaitan antara ketiganya. Pada tulisan lain berikutnya saya juga sudah menjelaskan bagaimana mencari dan membedakan masalah penelitian lingkungan dari msalah penelitian bidang lainnya. Mudah-mudahan dari membaca kedua tulisan tersebut Anda bisa menemukan bukan hanya masalah penelitian, tetapi masalah penelitian dalam bidang lingkungan. Pada tulisan ini saya mencoba mengantarkan Anda untuk belajar bagaimana cara merumuskan masalah dan tujuan penelitian. Untuk mendalami, mohon jangan lupa mengklik dan membaca rujukan yang saya sertakan sebagai tautan.

Monday, February 27, 2017

3.2. Bagaimana Menemukan dan Membedakan Masalah Penelitian Lingkungan dari Masalah Penelitian dalam Bidang Lain?

Pada tulisan sebelumnya saya sudah menyampaikan bahwa penelitian dalam bidang lingkungan bersifat multi-disipliner (multi-disciplinary), antar-disipliner (inter-disciplinary), atau trans-disipliner (trans-disciplinary). Pada tulisan tersebut saya juga sudah menyampaikan pengertian multi-disipliner, antar-disipliner, dan trans-disipliner secara sepintas. Karakteristik tersebut menimbulkan konsekuensi terhadap rancangan penelitian berkaitan dengan bagaimana pendekatan sejumlah disiplin ilmu dikombinasikan satu sama lain. Tulisan ini saya sampaikan untuk lebih mengelaborasi kembali hal tersebut, selain juga membahas beberapa ciri lain yang dapat digunakan untuk membedakan penelitian dalam bidang lingkungan dengan penelitian dalam bidang ilmu lain.

3.1. Apa Itu Masalah dan Pertanyaan Penelitian dan Bagaimana Kaitannya dengan Tujuan dan Kegunaan Penelitian?

Sebelum memulai suatu penelitian, hal pertama yang harus ditentukan adalah masalah penelitian. Masalah penelitian ini juga sering disebut pertanyaan penelitian karena dalam perumusannya lazim ditampilkan sebagai pertanyaan, meskipun tidak harus demikian. Berikutnya, yang juga tidak kalah penting, adalah tujuan penelitian. Dengan masalah yang sudah ditentukan, tujuan apa yang sesungguhnya ingin dicapai? Rumusan masalah dan tujuan penelitian perlu didukung dengan pusataka sehingga yang selanjutnya harus dilakukan adalah menyusun tinjauan pustaka. Tulisan singkat ini saya maksudkan untuk menghantarkan Anda dalam mempelajari apa itu masalah penelitian, tujuan penelitian, dan tinjauan pustaka. Uraian pengantar lebih lanjut mengenai masing-masing akan saya sampaikan melalui melalui tiga tulisan berikutnya.

Monday, February 20, 2017

2.3. Bagaimana Menggunakan Unsur Penelitian dan Sarana Ilmiah dalam Penelitian Lingkungan?

Pada materi 2.1 Anda sudah belajar mengenai unsur penelitian berupa konsep, abstraksi, atau konstruk dan proposisi yang menghubungkan dua konsep, abstraksi, atau konstruk dalam penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif. Saya berharap Anda juga sudah memahami apa itu peubah penelitian kuantitatif maupun topik atau tema penelitian kualitatif dan apa itu definisi operasional peubah untuk memungkinkan suatu peubah dapat diukur (measurable). Pada materi 2.2, Anda sudah belajar apa itu logika, bahasa, dan kebenaran ilmiah berdasarkan cara pandang positivistik-pascapositivistik, interpretatif-konstruktif, dan transformatif-emansipatori. Unsur penelitian dan sarana ilmiah tersebut diperlukan untuk menyusun proposal penelitian dengan baik yang akan saya uraikan pada materi 3.1, materi 3.2, dan materi 3.3. Pada tulisan ini saya berikan pengantar mengenai bagaimana menggunakan unsur penelitian dan sarana ilmiah tersebut dalam menyusun proposal penelitian.

Monday, February 13, 2017

2.2. Apa Itu Sarana Ilmiah dan Mengapa Diperlukan dalam Penelitian?

Teman saya sering menunda-nunda menulis karena katanya dia malas berpikir. Mungkin dia benar, malas berpikir, tetapi apa sesungguhnya yang membuat dia malas berpikir? Untuk menulis, jangankan satu alinea, satu kalimat saja kita harus berpikir, apa yang menjadi subyek dan apa yang menjadi predikat atau apakah perlu disertai dengan obyek atau tidak. Kemudian juga harus berpikir bagaimana membuat kalimat inti dan kalimat-kalimat penjelasnya serta bagaimana pula merangkaikan alinea dalam urutan yang masuk akal. Untuk melakukan semua itu diperlukan penalaran (reasoning), yang oleh teman saya disebut berpikir. Belum lagi harus memikirkan bagaimana merangkai bergagai konsep dan menghubungkan konsep-konsep tersebut satu sama lain sebagaimana telah saya uraikan pada tulisan sebelumnya. Untuk melakukan penalaran dengan baik diperlukan penguasaan terhadap sarana penalaran. Tulisan ini saya susun sebagai sintesis terhadap buku Jujun S. Suriasumantri (1988), Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, tentu saja dengan melengkapinya pula dengan sumber-sumber Internet.

Sunday, February 5, 2017

2.1. Apa Itu Unsur Penelitian dan Mengapa Diperlukan dalam Penelitian?

Pada tulisan pengantar pokok bahasan 1 saya sudah menyampaikan bahwa penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Keduanya dapat digabungkan menjadi satu penelitian metode campuran. Saya perlu mengulangi menyampaikan hal ini karena kedua kategori penelitian tersebut mempunyai beberapa perbedaan dalam kaitan dengan unsur penelitian. Keduanya sama dalam hal konsep (concept) atau abstraksi (abstraction) sebagai unsur penelitian, tetapi berbeda dalam hal bagaimana konsep diabstraksikan dan diukur.  Saya memulai pokok bahasan ini dengan menyampaikan tulisan pengantar mengenai apa itu unsur penelitian, mengapa diperlukan, dan bagaimana menggunakannya dalam penyusunan proposal penelitian.

Monday, January 16, 2017

1.3. Apa Itu Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran dan Faktor Apa yang Membedakan Satu terhadap Yang Lainnya?

Dalam bahasa sehari-hari, kualitatif biasa kita asosiasikan dengan uraian menggunakan kata-kata. Sebaliknya, kualitatif biasa kita asosiasikan dengan uraian yang disertai dengan angka. Bahkan, ketika kita berbicara data, sering yang kita maksudkan adalah kumpulan angka-angka. Tetapi apakah memang demikian adanya, bahwa kualitatif berkaitan dengan kata-kata dan kuantitatif dengan angka-angka? Bila demikian, penelitian kualitatif itu sebenarnya penelitian yang bagaimana? Dan bagaimana pula penelitian kuantitatif itu? Lalu penelitian campuran, apakah merupakan campuran kata-kata dan angka-angka atau bagaimana? Tulisan ini saya siapkan untuk menjadi pijakan dalam mempelajari secara lebih mendalam mengenai apa itu penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran yang oleh Creswell (2018) disebut pendekatan penelitian (research approach). Lebih dari itu juga untuk mempelajari apa yang menentukan penelitian perlu dilakukan secara kualitatif, kuantitatif, atau campuran.

Monday, January 9, 2017

1.2. Apa Itu Metode, Metodologi, dan Pandangan Filosofis Penelitian?

Pada tulisan pengantar sebelumnya sudah saya sampaikan bahwa penelitian merupakan cara sistematik dan terorganisasi untuk menemukan suatu jawaban atas duatu permasalahan. Cara sistematik dan terorganisasi tersebut mengharuskan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode, teknik, dan prosedur tertentu. Metode, teknik, dan prosedur tersebut harus dirangkaikan satu sama lain ke dalam suatu rancangan tertentu dengan didasarkan pula pada cara pandang tertentu dalam menghadapi masalah yang diteliti. Tulisan pengantar ini saya sampaikan untuk memberikan benang merah dalam memahami apa yang dimaksud dengan metode, metodologi, dan rancangan penelitian guna dapat memberikan wawasan mengenai apa itu penelitian itu sebenarnya.

Sunday, January 1, 2017

1.1. Apa Itu Penelitian dan Mengapa Perlu Melakukan Penelitian?

Istilah penelitian begitu sering kita dengar, tetapi sebenarnya penelitian itu apa? Apa bedanya dengan riset dan studi? Apa pula bedanya dengan penyelidikan dan penyidikan yang sering digunakan di kalangan penegak hukum? Lalu apa pula itu metode dan metodologi? Semua ini perlu kita pahami terlebih dahulu dengan lugas sebagai dasar mempelajari metodologi penelitian. Selain itu kita juga perlu terlebih dahulu memahami mengapa kita memerlukan penelitian, metode, dan metodologi. Tulisan singkat ini saya sampaikan untuk mengantarkan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih tuntas, silahkan klik tautan yang disertakan dan pelajari meteri pada tautan tersebut.